Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN
Pengolahan limbah tahu yang bertempat di Jl. Kendalsari No.11, Tulusrejo,
Lowokwaru, Malang, masih belum menerapkan pengolahan limbah yang baik. Limbah baik
bekas pengolahan tahu maupun bekas pencucian kedelai dibuang begitu saja ke sungai.
Sehingga jika tidak diolah dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Berdasarkan hasil
observasi, pemilik produksi tahu mengatakan bahwa pembuangan limbah di sungai tidak
memiliki efek bagi masyarakat jadi aman hanya saja sungai menjadi tercemar. Limbah yang
dibuang di perairan akan menimbulkan polusi yakni polusi udara (berbau busuk) dan polusi
anorganik (berbui dan berwarna). Adanya polusi udara yakni bau yang ditimbulkan oleh
limbah tahu menyebabkan ketidaknyamanan warga sekitar akibat terhisapnya bau kedalam
pernapasan. Air sungai yang tercemar limah tahu memungkinkan meresap ke dalam air tanah,
dapat menyebabkan penyakit seperti penyakit kulit dan penyakit perut bagi yang
menggunakan air tanah (Damayanti, et al, 2004).
Air merupakan hal terpenting bagi kehidupan manusia. Pentingnya air bagi manusia
seperti tempat penampungan air, mengairi sawah dan keperluan peternakan, keperluan
industry, eprumaahn, sebagai daerah tangkapan air pengendali anjir, ketersediaan air, irigasi,
dan tempat memelihara ikan. Penurunan kualitas air akan menurunkan dayaguna, hasil guna,
prduktivitas, daya dukung, dan daya tamping dari sumerdaya air yang pada akhirnya akan
menurunkan kekayaan sumberdaya alam (Hendrawan, 2005).
Air yang telah tercemar dapat mengakibatkan kerugian terhadap manusia juga ekosistem
yang ada didalam air. Kerugian yang disebabkan oleh pencemaran air dapat berupa :
1) Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan rumah tangga, hal ini diakibatkan oleh
air sudah tercemar sehingga tidak bisa digunakan lagi apalagi air ini banyak
manfaatnya seperti untuk diminum, mandi, memasak mencuci dan lain – lain.
2) Air tidak dapat digunakan untuk keperluan industri, contoh air yang terkena minyak
tidak dapat digunakan lagi sebagai solven atau sebagai air dalam proses industri kimia
3) Air tidak dapat digunakan untuk keperluan pertanian, seperti untuk irigasi, pengairan
sawah dan kolam perikanan.
Apabila air sudah tercemar oleh senyawaan organik dapat mengakibatkan perubahan
drastis pada PH air. Air yang bersifat terlalu asam atau basa akan mematikan tanaman dan
hewan air, selain itu air yang tercemar oleh limbah B3 menyebabkan banyak ikan mati.
Pencemaran air menyebabkan sumber air bersih semakin berkurang. Karena jika air
sudah tercemar maka air tersebut tidak sehat lagi untuk di konsumsi. Air yang kita minum
harus bersih sesuai standar, demikian juga air yang kita gunakan untuk mandi, mencuci,
memasak, juga harus bersih. Bersih disini artinya bersih dari segi fisik, kimiawi dan biologis.
Bersih secara fisik artinya jernih, tidak berwarna, tawar dan tidak berbau. Secara kimiawi air
yang kualitasnya baik adalah yang memiliki pH netral, tidak mengandung bahan berbahaya
dan beracun (B3) dan ion-ion logam, serta bahan organik. Sedangkan bersih secara biologis
artinya tidak mengandung mikroorganisme seperti bakteri baik yang pathogen atau
menyebabkan penyakit.
Polusi udara tak hanya dari bau limbah yang dibuang ke sungai, juga asap hasil
pembakaran kayu bakar untuk memasak dalam pembuatan tahu. Asap yang dikeluarkan ke
udara juga tidak baik. Pemilik produksi tahu beranggapan bahwa asap yang dikeluarkan tidak
begitu mengganggu masyarakat karena asap tersebut akan terbawa angin. Polusi udara yang
berasal dari asap dapat mengganggu pernapasan warga sekitar industri tahu dan hasil
wawancara warga sekitar tak hanya asap yang mengganggu pernapasan, juga abu hasil
pembakaran juga mengganggu karena dapat mengotori lingkungan sekitar industry tahu
tersebut.
Tak hanya pernapasan udara yang akan terganngu, asap juga dapat menimbulkan
iritasi mata dan alergi kulit. Ada tiga cara masuknya ahan pencemar udara ke dalam tubuh
manusia, yaitu melalui inhalasi, ingestasi, dan penetrasi kulit. Inhalasi adalah masuknya ahan
pencemar udara ke tubuh manusia melalui sistem pernapasan yang dapat mengakibatkan
gangguan pada paru-paru dan saluran pernapasan, ingestasi adalah masuknya bahan
pencemar ke saluran pencernaan ketika makan dan minum (Budiyono, 2001). Salah satu cara
untuk mengurangi polusi udara terseut yakni dengan membuat tempat penampungan khusus
untuk uap dan asap agar tidak keluar ke lingkungan.
Limbah padat juga dihasilkan dari industri tahu seperti kulit kedelai dan tahu sisa hasil
penjualan. Limbah padat berupa sisa penjualan tahu diolah menjadi tempe menjes sedangkan
limbah padat berupa kulit ari kedelai sisa perendaman yang dapat dijadikan pakan ternak.
Pembuatannya cukup mudah, yaitu kulit ari yang sudah dibersihkan dari berbagai kotoran
dicampur dengan air dan bahan campuran lain seperti bakatul, tepung ikan, dan hijauan.
Kemudian diaduk rata dan siap diberikan ke ternak.
Dapus
Budiyono. Afif. 2001. Pencemaran Udara : Dampak Pencemaran Udara pada Lingkungan.
Berita Dirgantara. 2(1) : 21-27.
Damayanti, A., et al. 2004. Analisis Resiko Lingkungan dari Pengolahan Limah Pabrik Tahu
dengan Kayu Bakar. Jurnal Purifikasi. 5(4) : 151-156.
Hendrawan, Diana. 2005. Kualitas Air Sungai dan Situ di DKI Jakarta. Makara, Teknologi.
9(1) : 13-19.

Anda mungkin juga menyukai