Anda di halaman 1dari 4

8 Peran Indonesia di ASEAN Dalam Bidang Pendidikan

Sejak berdiri pada tahun 1967, negara negara anggota ASEAN sudah menjalin
kerjasama di bidang politik, ekonomi, budaya sosial dan juga pendidikan yang memang
sudah menjadi agenda utama yang akan menjadi bahan pembahasan. Indonesia
memiliki peran penting di ASEAN sebab lingkaran konsentris pertama kebijakan luar
negeri menempatkan pemerintah Indonesia di ASEAN sebagai pilar utama kebijakan
luar negeri Indonesia dengan tetap aktif bekerja sama dalam ASEAN supaya visi bisa
diwujudkan.

1. Menjalin Kerjasama Dalam Bidang Pendidikan Dengan Negara di Kawasan


Asia Tenggara
Peran Indonesia di ASEAN dalam bidang pendidikan pertama adalah
menjalin kerja sama dengan negara lain seperti pertukaran pelajar. Sampai
sekarang, kerjasama di bidang pendidikan ini masih terus dilakukan dan
manfaatnya sudah bisa dibuktikan baik untuk Indonesia dan juga negara lainnya
karena memang menjadi salah satu tujuan dari ASEAN. Ada banyak sekolah yang
menjalin kerja sama dengan sekolah luar negeri yang menjadi anggota ASEAN,
namun yang paling sering adalah kerjasama dengan Thailand, Malaysia dan juga
Singapura. Indonesia juga membuka kesempatan yang luas untuk para pelajar dari
negara lain supaya bisa belajar di Indonesia begitu juga dengan negara lainnya.

2. Mengembangkan Pendidikan Vokasi SMK di Indonesia


Pemerintah Indonesia saat ini juga sedang fokus pada pengembangan dan
penguatan di bidang pendidikan vokasi yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan dalam pertemuannya dengan beberapa Menteri Pendidikan
ASEAN atau Association of Southeast Asian Nations Education Ministers Meeting
[ASED].
Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbesar ke-4 di dunia dengan
struktur populasi yang relatif muda ini terus meningkatkan kualitas tenaga kerja
terampil lewat pendidikan yang berkualitas dan ada begitu banyak peran Indonesia
dalam ASEAN. Desain kurikulum vokasi yakni meningkatkan pasokan tenaga kerja
terampil dengan kualifikasi dan kompetensi di tingkat ASEAN nantinya pasti akan
menentukan desain pengembangan serta membawa pendidikan vokasi ke arah
yang lebih baik di tingkat pendidikan menengah atau pendidikan tinggi.
ASEAN melirik pendidikan vokasi ini sebab kurikulum 60 persen sudah
ditentukan di dunia usaha. Proses belajar nantinya juga akan lebih banyak
mengutamakan praktik di dunia usaha dan industri dan saat ini, rata rata negara
ASEAN sudah mengembangkan pendidikan vokasi tersebut seperti contohnya
Myanmar dan Thailand yang juga tertarik untuk meningkatkan kerja sama dalam
bidang pendidikan dengan Indonesia.

3. Sebagai Anggota SEAMEO


SEAMEO merupakan salah satu organisasi di ASEAN yakni organisasi
menteri menteri pendidikan di Asia Tenggara yang merupakan lembaga
pemerintahan di bidang pendidikan. SEAMEO ini dinilai bisa membantu
memecahkan masalah serta keterbatasan untuk meningkatkan kualitas serta akses
pendidikan. Peran nyata dari SEAMEO Indonesia adalah sebagai anggota
SEAMEO dengan Regional Centre atau institusi spesialis terbanyak jika
dibandingkan dengan negara anggota lain. Regional Centre ini bergerak di banyak
program pelatihan dan juga penelitian di bidang pendidikan, budaya dan ilmu
pengetahuan.
Salah satu Regional Centre yang mempunyai peran aktif dalam melakukan
penelitian dan juga pelatihan di Indonesia adalah SEAMEO Regional Centre for
Tropical Biology [SEAMEO BIOTROP]. Lembaga ini lebih fokus pada
pembangunan berkelanjutan berhubungan dengan biologi tropika di Asia Tenggara.
Biotrop ini membantu negara anggota SEAMEO untuk mengembangkan keahlian
dalam mencari solusi, meneliti dan melakukan pendekatan alternatif untuk
memecahkan masalah biologis kritis seperti hasil bumi, perairan dan juga
penanganan hutan.
4. Berperan Dalam Iptekin ASEAN
Indonesia juga mempunyai peran penting dalam pembentukan serta kerja
sama ASEAN Committee on Science and Technology [ASEAN COST] di sepanjang
sejarah berdirinya ASEAN. Ini bertujuan untuk mendukung kegiatan penelitian serta
pengembangan dalam bidang sains dan teknologi nasional ASEAN [Iptekin
ASEAN]. Indonesia kemudian mengundang siswa untuk berkontribusi pada
pengembangan pilar Keamanan Politik ASEAN serta untuk memungkinkan
masyarakat Indonesia memperoleh kemajuan pembangunan untuk mewujudkan
visi ASEAN people centered and people oriented.

5. Berperan Dalam ASEAN University Network [AUN]


Peran Indonesia di ASEAN dalam bidang pendidikan berikutnya adalah
pada ASEAN University Network dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan di
perguruan tinggi. Hal ini dilakukan dengan kemampuan dan fasilitas untuk
mencapai internasionalisasi pendidikan tinggi. Agenda pembahasannya sendiri
cukup beragam dari mulai yang berhubungan dengan pendidikan tinggi, menengah
dan juga dasar. Khusus untuk ASEAN mempunyai program sebanyak 45 jenis,
akan tetapi ada 18 program kerjasama pendidikan yang belum mempunyai lead
country. Untuk itulah Indonesia memberikan usul menjadi lead country untuk tiga
program yakni sandwich degree, joint srudy program dan juga strengthening School
network to promote education for sustainable development.

6. Memberikan Penawaran Beasiswa Pendidikan


Indonesia juga memiliki peran penting dalam bidang pendidikan di ASEAN
dengan cara menawarkan beasiswa pendidikan selain ada juga peran Indonesia di
ASEAN dalam bidang pangan. Tidak hanya Singapura yang memberikan beasiswa
latihan pengolahan jasa pelabuhan udara, keselamatan kerja industri, kesehatan,
komunikasi, bahari dan lain sebagainya, namun Indonesia juga turut memberikan
beasiswa pendidikan kedokteran, bahasa dan juga seni untuk pelajar dari negara
negara anggota ASEAN dan juga kawasan negara yang berkembang.
7. Mengadakan Olimpiade Bidang Pendidikan
Peran Indonesia selanjutnya dalam bidang pendidikan di ASEAN adalah
mengadakan Olimpiade dalam bidang pendidikan. Olimpiade dalam bidang
pendidikan ini memang sering diselenggarakan dalam taraf regional Asia Tenggara
seperti contohnya dari Indonesia yang menyelenggarakan Olimpiade Sains
Nasional [OSN] oleh Pertamina di tahun 2015.

8. Turut Serta Dalam ACT


Indonesia juga melakukan pertemuan yang dihadiri oleh organisasi guru
dari Indonesia, Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia, Thailand, Singapira dan juga
Korea Selatan dalam ASEAN Council of Teachers Convention [ACT]. Acara ini
diselenggarakan di Sanur, Denpasar pada tahun 2012 yang membahas tentang
profesionalitas guru untuk memajukan pendidikan negara negara anggota ASEAN.

Anda mungkin juga menyukai