Anda di halaman 1dari 8

PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 143-150 ISSN 2086-9363

Pengembangan E-Modul IPA Berbasis Adobe Flash


Pada Tema Makananku Kesehatanku Untuk Kelas
VIII SMP

Ayunda Putri*, Sjaifuddin, Liska Berlian


Program Studi Pendidikan IPA, FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
*Email: ayundaputri1998@gmail.com
DOI: https://doi.org/10.33369/pendipa.6.1.143-150

ABSTRACT
The development of Adobe Flash-based science e-modules on the theme of my health, my food for class
VIII of junior high school is aimed at developing and knowing the level of validity of the Adobe Flash-
based science e-modules that have been made. The research method used is research and development
(Research & Development). The research and development model used is a modified 4D model from
Triyanto (2012) which is limited to three stages. The stages are, the definition stage (Define), the design
stage (Design), and the development stage (Develop). The results showed that the level of validity of the
Adobe Flash-based science e-module, my food, my health, for class VIII junior high school obtained an
overall average score of 95.4% with a very valid category.

Keywords: Science E-Module Development, Adobe Flash, My Food My Health.

ABSTRAK
Pengembangan e-modul IPA berbasis Adobe Flash pada tema makananku kesehatanku untuk kelas VIII
SMP ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengetahui tingkat kevalidan e-modul IPA berbasis Adobe
Flash yang telah dibuat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan
(Research & Development). Dengan model penelitian dan pengembangan yang digunakan yaitu model 4D
modifikasi dari Triyanto (2012) dengan dibatasi menjadi tiga tahapan. Adapun tahapan nya yaitu, tahap
pendefinisian (Define), tahap perancangan (Design), dan tahap pengembangan (Develop). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat kevalidan pada e-modul IPA berbasis Adobe Flash tema makananku
kesehatanku untuk kelas VIII SMP memperoleh nilai rata-rata keseluruhan sebesar 95,4% dengan kategori
sangat valid.

Kata kunci: Pengembangan E-modul IPA; Adobe Flash; Makananku Kesehatanku.

PENDAHULUAN
Pembelajaran IPA mempunyai kedudukan
sangat penting bagi kehidupan manusia dan membelajarkan sejumlah KD yang terdiri dari
memiliki kaitan yang luas, dikarenakan IPA ialah KD utama dan KD pendukung (Nugraheni, dkk.,
mata pelajaran yang dapat meningkatkan rasa 2015). Pembelajaran keterpaduan dilakukan
ingin tahu manusia terhadap perkembangan dengan mengangkat tema makananku
teknologi. Saat ini pembelajaran IPA pada kesehatanku. Tema ini memadukan konsep dari
jenjang SMP dikembangkan menjadi mata bidang Biologi dan Kimia. KD yang dipadukan
pelajaran IPA terpadu, dengan memadukan pada tema makananku kesehatanku diantaranya
beberapa teori dari ranah ilmu Fisika, Biologi, KD 3.5 mengenai sistem pencernaan pada
Kimia serta Ilmu Pengetahuan Bumi dan manusia, KD 3.6. mengenai zat aditif serta KD
Antariksa atau disebut dengan IPBA. Penelitian 3.3 mengenai unsur dan senyawa. Pemilihan
ini menggunakan model keterpaduan yaitu model tema makananku kesehatanku ini karena tidak
keterpaduan Connected, model keterpaduan terpisahkan pada kehidupan, ketika makanan
Connected adalah model keterpaduan yang yang dikonsumsi tidak sehat, mengandung zat

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 143
PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 143-150 ISSN 2086-9363

aditif maka akan menimbulkan berbagai jenis dibidang pendidikan salah satunya adalah modul
gangguan pada sistem pencernaan manusia. cetak yang dimodifikasi menjadi modul
Mata pelajaran IPA terpadu memiliki elektronik atau yang disebut e-modul (Setiadi &
beberapa konsep sehingga dapat membuat satu Zainul, 2019).
tema namun di dalam kajian bidang yang Modul elektronik (e-modul) adalah media
berbeda. Oleh karena itu waktu yang dapat yang di dalamnya terdapat batasan-batasan dan
digunakan lebih efektif serta efisien dalam metode serta terdapat alat untuk mengevaluasi
pencapai tujuan pembelajaran. Adapun agar yang dibuat dengan sistematis serta menarik
dapat mencapai tujuan pembelajaran yang efisien sesuai dengan tingkat kompleksitasnya secara
serta efektif perlu menggunakan media elektronik untuk mencapai kompetensi yang
pembelajaran (Setyowati, 2013). diinginkan. Melalui e-modul siswa tertarik dan
Media secara sederhana merupakan semua termotivasi untuk mengikuti kegiatan
alat yang penggunaanya untuk memaparkan isi pembelajaran, dikarenakan e-modul memiliki
materi pembelajaran yang akan membuat siswa kelebihan yang tidak dimiliki oleh modul cetak
mudah dalam mendapatkan pengetahuan, yaitu, e-modul ini lebih interaktif karena dapat
informasi, pengalaman serta keterampilan dalam menampilan gambar, animasi, video, audio,
proses belajar (Taufiq & Widiyatmoko, 2014). untuk mencapai tujuan pembelajaran. E-modul
Siswa akan dengan mudah dapat mengerti dan juga dapat menjadi solusi karena keterbatasan
memehami materi pembelajaran apabila waktu dan siswa bisa belajar mandiri terutama
menggunakan media pembelajaran, tujuan dalam kondisi pandemi virus corona (Hasanah &
pembelajaran akan tercapai tergantung pada Dewi, 2012).
media yang digunakan serta penyampaian Berdasarkan analisis kebutuhan untuk
strategi pembelajaran. mendapatkan fakta yaitu potensi dan masalah
Dilihat dari keadaan saat ini Covid-19 yaitu yang terjadi dilapangan maka dilakukan
virus corona sedang menyerang dunia. Virus wawancara guru IPA SMPN 17 Kota Serang,
corona adalah virus yang menimbulkan penyakit didapatkan bahwa bahan ajar yang digunakan
pada manusia. Karena pandemi ini semua negara masih modul cetak serta media pembelajaran
harus mengantisipasi dan memberikan respon yang digunakan yaitu power pint atau media
dan juga harus waspada. Selain itu dampak dari konvensional. Sehingga pada proses
pandemi ini ialah terhadap pendidikan, yang pembelajaran terasa monoton dan bosan karena
mengarah kepada penutupan luas sekolah dan pembelajaran tidak menarik serta membuat
memungkinkan belajar di rumah. Hal ini siswa kesulitan dalam memahami materi.
dilakukan tindak lanjut oleh menteri pendidikan Adapun kendala lain yang dihadapi pada masa
dan kebudayan (kemendikbud) yang pandemi saat ini siswa kesulitan dalam proses
mengkoordinasikan pembelajaran melalui sistem pembelajaran karena pembelajaran yang
daring (online) atau pembelajaran jarak jauh dilaksanakan dengan daring (online) tidak semua
(Setiawan, 2020). siswa mengikuti pembelajaran dengan baik dan
Pembelajaran daring (online) digunakan efektif.
agar dapat mencapai standar pendidikan dan Dilihat dari potensi masalah yang telah
teknologi informasi, penggunaan komputer dan diketahui melalui wawancara maka perlu
smartphone akan memudahkan pembelajaran dilakukan pengembangan modul pembelajaran
karena siswa dan guru saling terhubung. berupa modul interaktif atau yang disebut e-
Sehingga dengan pemanfaatan teknologi tadi modul. Menurut Darmawan (2012) menyatakan
pembelajaran akan tetap berjalan walaupun bahwa software yang dapat digunakan untuk
sedang dalam masa pandemi virus corona pembelajaran yaitu software Adobe Flash.
(Pakpahan dan Fitriani, 2020). software ini dilengkapi dengan gambar, dan
Seiring berkembangnya teknologi yang gambar, animasi, audio, video bahkan film untuk
pesat memungkinkan peranan teknologi menjelaskan materi sehingga pembelajaran lebih
informasi dan komunikasi dalam pembelajaran menarik. Selain itu, Adobe Flash adalah sebuah
sehingga tercapainya pembelajaran dengan baik. software yang memiliki kegunaan untuk
Hasil dari perkembangan teknologi saat ini pembuatan e-modul yang bersifat interaktif.

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 144
PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 143-150 ISSN 2086-9363

Maka dari itu, dikembangkanlah e-modul point. Minimnya penggunaan media


IPA berbasis Adobe Flash. Dengan pembelajaran menyebabkan siswa jenuh dan
dikembangkannya e-modul ini media bosan, kurang adanya inovasi pada tampilan dan
pembelajaran akan berjalan secara efektif karena penggunaan gambar serta membuat siswa
proses pembelajaran akan menarik serta tidak kesulitan dalam memahami materi, terutama
membosankan. Pembelajaran akan berlangsung pada saat pandemi sekarang ini pembelajaran
dengan efisien karena tidak hanya dapat dilakukan daring (online) tidak semua siswa
dilakukan dikelas, melainkan dapat diakses mengikuti pembelajaran dengan baik dan efektif.
melalui komputer dan smartphone serta b. Analisis Kurikulum
dilengkapi dengan teks, gambar, video, animasi, Tahap ini bertujuan untuk mengetahui
dan audio dengan ini siswa dapat memahami kurikulum yang dipakai oleh SMPN 17 kota
materi dengan mudah karena e-modul ini mudah serang, kurikulum yang digunakan disekolah
di jalankan dan tidak kenal jarak dan waktu. tersebut adalah kurikulum 2013. Peneliti
Berdasarkan penelitian dan pengembangan menganalisis kompetensi dasar serta kompetensi
maka permasalahan yang dapat diuraikan yaitu, inti yang ingin dikuasai oleh siswa. Menganalisis
(1) Bagaimana mengembangkan e-modul IPA indikator ketercapaian dan menganalisis materi
berbasis Adobe Flash pada tema makananku pokok. Kompetensi inti yang diapkai yaitu,
kesehatanku untuk kelas VIII SMP?, dan (2) kompetensi 1 sampai 5, kemudian kompetensi
tingkat kevalidan e-modul IPA berbasis Adobe dasar yang dipakai yaitu, KD 3.5 yang
Flash pada tema makananku kesehatanku untuk menjelaskan sistem pencernaan pada manusia,
kelas VIII SMP. KD 3.6 zat aditif serta KD 3.3 zat dan
karakteristiknya bagian unsur senyawa.
METODE PENELITIAN c. Analisis Konsep
Metode yang digunakan yaitu metode Tahap analisis bertujuan untuk menganalisis
penelitian serta pengembangam Research & konsep pembelajaran. Penelitian ini
Development (R&D). Metode ini bertujuan agar menggunakan materi tema makananku
dapat menguji kevalidan serta menghasilkan kesehatanku. Model keterpaduan Connected
produk (Sugiyona, 2015). Model penelitian yang yaitu model keterpaduan yang membelajarkan
dipakai ialah model four-D (4-D) modified dari beberapa KD yang konsep-konsepnya saling
Triyanto (2012). Dengan dibatasi beberapa tahap berhubungan/berkaitan yang terdiri dari KD
yaitu, tahap pendefinisian (Define), tahap utama dan KD pendukung (Fogarty, 1991)
perancangan (Design), dan tahap pengembangan konsep yang saling berhubungan pada e-modul
(Develop). yaitu sampai validasi ahli dan yaitu sistem pencernaan pada manusia, dan zat
perbaikan produk dikarenakan kondisi yang tidak aditif serta unsur senyawa, KD utama yang
memungkinkan serta keterbatasan waktu. Berikut diambil yaitu materi sistem pencernaan pada
ini merupakan tahapan Four-D. manusia yang berhubungan dengan KD
pendukung yaitu zat aditif yang terdapat ada di
Tahap Pendefinisian (Define) dalam makanan serta minuman sehingga
Tahap ini bertujuan memperoleh berbagai berkaitan dengan unsur senyawa yang juga
data yang berkaitan pada e-modul IPA yang akan sebagai KD pendukung.
dikembangkan. Tahap pendefinisian memiliki d. Analisis Perumusan Tujuan Pembelajaran
langkah-langkah yaitu: Perumusan ini digunakan agar mencapai
a. Analisis Kebutuhan tujuan pembelajaran yang dirumuskan sejalan
Analisis ini bertjuan untuk memeproleh dengan KI & KD yang digunakan pada materi
kebutuhan serta ketersediaan e-modul IPA pembelajaran dengan tema makananku
berbasis Adobe Flash pada tema makananku kesehatanku.
kesehatanku di SMPN 17 Kota Serang.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan media Tahap Perancangan (Design)
pembelajaran melalui wawancara guru IPA. Tahap ini digunakan untuk mempersiapkan
Peneliti memperoleh beberapa informasi yaitu, segala kebutuhan yang akan dipergunakan untuk
guru masih menggunakan media yaitu power merancang e-modul. Proses perancangan yang

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 145
PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 143-150 ISSN 2086-9363

dilakukan terdiri dari beberapa tahap, yaitu e. Menyiapkan Instrumen Validasi


membuat bagian alur (flowchart), pembuatan Tahap yang dilakukan sebelum validasi ahli
storyboard, pengumpulan referensi, desain adalah dibuatnya instrumen yang akan digunakan
produk, dan penyusunan instrumen penilaian, oleh tim ahli. Validasi ini digunakan agar
sebagai beriku : memperoleh kevalidan e-modul IPA berbasis
a. Pembuatan Flowchart Adobe Flash. Pada aspek isi, bahasa, penyajian,
Flowchart yang dimaksud adalah suatu alur proses pembelajaran, tampilan media dan
pada e-modul IPA berbasis Adobe Flash, manfaat media.
flowchat digambarkan dalam bentuk simbol-
simbol yang digunakan untuk menggambarkan Tahap Pengembangan (develop)
alur dari suatu program, misalnya setelah Tahap ini ialah tahapan validasi e-modul
halaman intro akan menuju halam utama. yang dihasilkan untuk memperoleh penilaian dari
b. Pembuatan Storyboard segi aspek materi dan media. Langkah-langkah
Storyboard ini akan menunjukan aktivitas- tahap develop yaitu e-modul awal yang sudah
aktivitas yang akan dilakukan oleh siswa. dihasilkan selanjutnya dilakukan validasi e-
storyboard disajikan dalam bentuk tabel dengan modul. Proses validasi e-modul dinilai oleh tim
beberapa komponen yaitu: nomor, nama menu, ahli agar dapat memperoleh penilaian kevalidan
deskripsi singkat yang menjelaskan tentang menu produk. Teknik analisis deskriptif kuantitatif
tersebut, tombol yang tersedia tampilan visual serta deskriptif kualitatif untuk menganalisis
dari menu tersebut. hasil validasi ahli. Kuantitatif ialah data yang
c. Pengumpulan Referensi didapatkan berbentuk saran dari tim ahli dalam
Pengumpulan referensi ialah pengumpulan bentuk angket ahli materi, ahli media, dan
bahan yang diperlukan e-modul berbasis Adobe penilaian guru. Penelitia ini memakai penskoran
Flash yaitu, gambar, animasi, video, dan materi skala likert 1 sampai 5. Berikut ini merupakan
terkait sistem pencernaan pada manusia (tema penskoran untuk kevalidan e-modul IPA berbasis
makananku kesehatanku) serta mempersiapkan Adobe Flash pada tabel 1.
software Adobe Flash Professional CS6 untuk
merancang e-modul. Tabel 1. Skor Penilaian Skala Likert
d. Pembuatan Desain Produk
pembuatan desain produk merupakan tahap Pertanyaan Skor
merancang e-modul IPA yang akan SB (Sangat Baik) 5
dikembangkan. E-modul yang dirancang terdiri B (Baik) 4
dari beberapa menu yaitu halaman utama dan C (Cukup)) 3
halaman menu. Halaman utama terdiri dari D (Kurang) 2
beberapa komponen yaitu, tentang e-modul, SK (Sangat Kurang) 1
profil pengembang dan bantuan. Sedangkan pada (Sugiyono, 2013)
halaman menu terdiri dari petunjuk, kompetensi,
peta konsep, materi dan evaluasi. Berikut ini Penilaian tim ahli, kemudian akan dihitung
merupakan desain awal produk e-modul IPA skor rata-ratanya dari setiap aspek untuk
berbasis Adobe Flash. menentukan kevalidan e-modul IPA berbasis
Adobe Flash yang dikembangkan. Berikut ini
merupakan rumus perhitungan kevalidan yaitu:

Keterangan:
P= Persentase respon
n= Jumlah skor yang diperoleh
N= Jumlah skor kriteria
100% = Bilangan tetap
Gambar 1. Desain Awal Produk

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 146
PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 143-150 ISSN 2086-9363

Deskriptif kualitatif merupakan data yang


menyajikan penilaian tim ahli terkait kevalidan 90,7% 97,7% 98%
e-modul yaitu e-modul berbasis Adobe Flash 100
pada tema makananku kesehatanku. Persentase 80
hasil validasi disesuaikan dengan kategori
sebagai berikut: 60
40
Tabel 2. Kategori Uji Kevalidan
20
Koefisien Korelasi Kategori 0
Ahli Materi Ahli Media Penilaian
81-100% Sangat Valid Guru
61-80% Valid
41-60% Cukup Valid Gambar 2. Hasil Validasi Produk
21-40% Kurang Valid
0-20% Tidak Valid Pada gambar diatas dapat diketahui bahwa hasil
(modifikasi Riduwan, 2012) validasi materi mendapatkan nilai 90,7% dengan
kategori sangat valid. Validasi ini didasarkan
HASIL DAN PEMBAHASAN pada aspek isi, aspek bahasa serta aspek
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu penyajian. Sedangkan hasil validasi ahli media
mengembangkan e-modul IPA berbasis Adobe mendapatkan nilai 97,7% dengan kategori sangat
Flash pada tema makananku kesehatanku untuk valid. Validasi ini didasarkan pada aspek
kelas VIII SMP. Penelitian dilakukan tampilan media serta manfaat media. Selanjutnya
berdasarkan model Four-D (4-D) dibatasi penilaian guru mendapatkan nilai 98%
menjadi tahap pendefinisian (Define), tahap mendapatkan kategori sangat valid. Penilaian
perancangan (Design), tahap pengembangan guru pada aspek proses pembelajaran, tampilan
(Develop). Tahap pendefinisian (Define), terdiri media serta manfaat media.
dari tahap analisis kebutuhan, tahap analisis Validasi Ahli Materi
kurikulum, tahap analisis konsep, serta tahap Validasi materi merupakan tahapan dimana para
analisis tujuan pembelajaran. ahli menilai materi yang terdapat pada e-modul
Tahap Perancangan (design) e-modul IPA berbasis Adobe Flash pada tema makananku
dilakukan dengan beberapa tahap yaitu membuat kesehatanku. Validasi materi ini didasarkan pada
bagian alur flowchart, pembuatan storyboard, aspek isi, aspek bahasa, serta aspek penyajian.
pengumpulan referensi, pembuatan desain Hasil validasi ahli materi mendapatkan nilai
produk, dan Penyusunan instrument penilaian. sebesar 90,7% adapun penilaian beberapa aspek
Tahap Pengembangan (develop) merupakan pada gambar berikut:
tahap validasi e-modul yang dihasilkan untuk
memperoleh penilaian dari segi aspek materi dan
media, yang selanjutnya akan digunakan sebagai 100%
perbaikan e-modul atau yang disebut dengan 100 88,8
80%
tahap revisi. Penialaian dilakukan oleh tim ahli 80 %
yaitu dosen pendidikan IPA UNTIRTA serta
60
guru IPA SMPN 17 Kota Serang dengan mengisi
lembar angket instrumen validasi ahli materi, 40
media dan penilaian guru. Produk dikatakan 20
valid apabila kriteria penilaian minimal berada
pada kriteria valid (Santi & Rusgianto, 2016). 0
Isi Bahasa Penyajian
Hasil dari seluruh penilaian validator adalah
sebagai berikut:
Gambar 3. Hasil Validasi Ahli Materi

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 147
PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 143-150 ISSN 2086-9363

Pada gambar diatas aspek isi mendapatkan


nilai 88,8% sehingga memperoleh kategori 97,5% 100%
sangat valid, ini dikarenakan menurut ahli e- 100 v
modul IPA pada aspek isi yaitu kompetensi
80
dasar, dan kompetensi inti, serta indikator
pembelajaran sudah sesuai dengan tingkat 60
berpikir kognitif siswa. Hasil penilaian ini selaras
40
dengan pendapat wulandari dan Purwanto
(2017), yaitu, kesesuaian pada aspek isi adalah 20
sesuainya kompetensi dasar, kompetensi inti,
0
serta tujuan dalam pembelajaran, serta materi Tampilan Manfaat
Media Media
sesuai kognitif siswa. Selain itu, kesesuaian pada
kedalaman dan keakuratan materi serta
kemudahan memahami materi, keakuratan Gmbar 4. Hasil Vlidasi Ahli Media
gambar dengan video dalam materi serta Pada gambar 4 menunjukkan penilaian ahli
kesesuaian latihan soal. Menurut ahli materi media terhadap tampilan media mendapatkan
bahwa pada e-modul perlu ditambahkan menu nilai 97,5% dengan kategori sangat valid, hasil
halaman untuk tujuan pembelajaran dan model penilaian ini dikarenakan bahwa tampilan pada
keterpaduan. e-modul menarik, penggunaan jenis huruf serta
Aspek bahasa mendapatkan nilai sebesar ukuran huruf pada e-modul sudah sesuai dan
100% sehingga termasuk ke dalam kategori mudah untuk dibaca, serta ketepatan penggunaan
sangat valid. Aspek bahasa merupakan aspek warna pada e-modul dan keseimbangan warna
dengan nilai persentase tertinggi karena pada teks, gambar dan background dapat
penggunaan bahasa pada e-modul mudah membuat e-modul ini lebih jelas. Hasil penilaian
dipahami dengan kalimat yang sederhana serta ini sesuai dengan pernyataan Sanjaya (2011),
penulisan yang sesuai dengan EYD dan KBBI. yang mengatakan dalam penggunaan tulisan
Penilaian ini didukung oleh pernyataan perlu memperhatikan warna dasar dengan warna
Depdiknas (2017), yaitu kalimat yang sederhana teks yang digunakan sehingga tulisan tidak
dan dapat menyampaikan materi dengan jelas membosankan dan menjadi jelas. Namun
adalah e-modul yang baik. terdapat saran dari ahli bahwa menu materi
Aspek penyajian mendapatkan nilai sebesar belum berikan keterangan bahwa tiap sub tema
80% sehingga termasuk ke dalam kategori sangat materi dapat diklik.
valid. Penilaian ini menunjukan bahwa Keseimbangan komposisi gambar dan video
sistematika penyajian materi sudah konsisten. pada e-modul serta kejelasan gambar dan video
yang dapat diputar mampu menjelaskan materi
Validasi Ahli Media tema makanaku kesehatanku. Hal ini didukung
Validasi ahli media merupakan tahapan oleh pernyataan Hasanah dan Nulhakim (2015),
dimana para ahli menilai produk e-modul IPA bahwa gambar dan video pembelajaran
berbasis Adobe Flash pada tema makananku seharusnya dapat memperjelas konsep materi
kesehatanku. Validasi media ini didasarkan pada yang disampaikan, mampu meningkatkan
aspek tampilan media dan manfaat media dengan motivasi belajar siswa serta memiliki peran
mendapatkan nilai sebesar 97,7% dan termasuk komunikatif dalam tampilannya. Tombol-tombol
mendapatkan kategori sangat valid. Dapat dilihat navigasi yang digunakan pada e-modul dari tata
hasil validasi media medapatkan nilai kevalidan letak, bentuk, dan ukuran sudah konsisten
yang berbeda dari masing-masing aspek sebagai diseluruh program serta alur pengoperasian
berikut : program sederhana dan pengelolaan navigasi
yang mudah sehingga memudahkan siswa pada
penggunaan e-modul. Penilaian ini sesuai
pernyataan Sanjaya (2012), bahwa program
multimedia harus disusun secara sederahana

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 148
PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 143-150 ISSN 2086-9363

sehingga mudah dalam pengoperasiannya. selain disajikan dapat mengetahui perkembangan


itu penggunaan waktu yang tidak berlebihan dan kognitif siswa. Penggunaan bahasa yang terdapat
menarik sesuai dengan perkembangan dalam e-modul sesuai dengan KBBI serta sesuai
karakteristik siswa. dengan EYD.
Aspek manfaat media mendapatkan nilai Aspek tampilan media memperoleh nilai
100% dengan kategori sangat valid, dengan sebesar 98,7% sehingga mendapatkan kriteria
penilaian yang menyatakan bahwa e-modul dapat sangat valid, dengan hasil penilaian yang
dipergunakan dengan mudah oleh siswa dengan menyatakan bahwa secara keseluruhan tampilan
mandiri untuk belajar. Penilaian ini selaras e-modul menarik, kesesuaian penggunaan jenis
dengan pendapat Abi Hamid et all, (2020) salah huruf dan ukuran huruf, ketepatan penggunaan
satu kelebihan e-modul yaitu dapat digunakan warna pada e-modul dan keseimbangan warna
berkali-kali serta lebih efisien dan fleksibel pada teks, gambar dan background membuat
waktu karena dapat diakses kapan saja. siswa termotivasi untuk belajar, keseimbangan
komposisi gambar dan video pada e-modul serta
Penilaian Guru kejelasan gambar dan video yang dapat diputar
Penilaian guru merupakan tahapan dimana mampu menjelaskan materi tema makanaku
guru menilai e-modul IPA berbasis Adobe Flash kesehatanku. Alur pengoperasian program
pada tema makananku kesehatanku. Validasi sederhana dan pengelolaan navigasi yang
guru ini didasarkan pada aspek proses memudahkan siswa dalam menggunakan e-
pembelajaran, tampilan media, dan manfaat modul pada saat proses pembelajaran.
media. Validasi guru IPA mendapatkan nilai Aspek manfaat media memperoleh nilai
98% sehingga termasuk ke dalam kategori sangat sebesar 100% sehingga mendapatkan kategori
valid. Berikut merupakan penilaian pada setiap sangat valid, dengan hasil penilaian yang
aspek. menyatakan bahwa e-modul IPA berbasis Adobe
Flash ini dengan mudah pergunakan siswa
96,6% 98,7% 100%
dimana saja.
100
80 KESIMPULAN
60 Pengembangan e-modul IPA berbasis Adobe
Flash pada tema makananku kesehatanku untuk
40 kelas VIII SMP dikembangkan menggunakan
20 metode Research and development. Adapun
model penelitian mengadopsi model four-D.
0 Proses
Pembelajaran
Tampilan
Media
Manfaat
Media
Modifikasi Triyanto (2012) yang terdapat 4
tahapan, tetapi penelitian ini hanya mengunakan
3 tahapan dikarenakan keterbatasan waktu dan
Gambar 5. Hasil Penilaian Guru pandemi corona. Beberapa tahap yang digunakan
Gambar 5 menunjukkan penilaian guru IPA yaitu, tahap pendefinisian (Define), tahap
SMPN 17 Kota Serang. Pada aspek proses perancangan (Design), dan tahap pengembangan
pembelajaran memperoleh nilai sebesar 96,6% (Develop). Tingkat kevalidan pada e-modul IPA
sehingga mendapatkan kriteria sangat valid, berbasis Adobe Flash pada tema makananku
dengan hasil penilaian yang menyatakan e-modul kesehatanku untuk kelas VIII SMP mendapatkan
sudah sesuai kompetensi dasar (KD), dan nilai keseluruhan rata-rata 95,4% sehingga
kompetensi inti (KI) serta indikator pembelajaran termasuk ke dalam kategori sangat valid.
serta tingkat berpikir kognitif siswa. Selain itu,
pada e-modul ini kedalaman materi, keakuratan DAFTAR PUSTAKA
materi serta keakuratan gambar dengan video Abi Hamid, M., Yuliawati, L., & Aribowo, D.
sudah sesuai dengan materi tema makananku (2020). Feasibility Of Electromechanical
kesehatanku. Sehingga membuat siswa mudah Basic Work E-Module As A New Learning
memahami materi. Kejelasan latihan soal yang Media For Vocational Students. Journal of

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 149
PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 143-150 ISSN 2086-9363

Education and Learning (EduLearn). Vol. Setiawan, A. R. (2011). Lembar Kegiatan


4, No. 2, Hal:199-211 Literasi Saintifik untuk Pembelajaran Jarak
Darmawan, D. (2012). Inovasi Pendidikan Jauh Topik Penyakit Coronavirus 2019
Pendekatan Praktek Teknologi Multimedia (COVID-19). Jurnal Edukatif. Vol. 2, No.
Dan Pembelajaran Online. Bandung: PT 1, Hal: 28-37.
remaja rosdakarya. Setiyadi, M. W. (2017). Pengembangan Modul
Depdiknas. (2010). Pengembangan Bahan Ajar. Pembelajaran Biologi Berbasis Pendekatan
Jakarta: Depdiknas Saintifik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Fogarty, R. (1991). The Mindful School How To Siswa. Journal Of Educational Science And
Integrate The Curricula. IRI. Technology (EST), Vol. 3, No. 2, Hal: 102-
Hasanah. N. R. dan Dewi. U. (2012). 112.
Pengembangan Media Modul Elektronik Setyowati, R., Parmin, R., & Widiyatmoko, A.
Pada Mata Pelajaran IPA Materi Pokok (2013). Pengembangan modul IPA
Kalor dan Perpindahannya di Kelas VII G berkarakter peduli lingkungan tema polusi
SMPN 34 Surabaya. Jurnal pendidikan. sebagai bahan ajar siswa SMK N 11
Vol. 1, No. 1, Hal: 0 - 216. Semarang. Unnes Science Education
Hasanah dan Nulhakim. 2015. Pengembangan Journal. Vol. 2, No. 2.
Media Pembelajaran Film Animasi Sebagai Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan
Media Pembelajaran Konsep Fotosintesis. Pendekatan Kualitatif R&D. Bandung:
Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA, Alfabeta.
Vol. 1, No. 1, Hal: 91-106 Taufiq, M., Dewi, N. R., & Widiyatmoko, A.
Nugraheni, N. E., Sunarno, W., & Sarwanto, S. (2014). Pengembangan media pembelajaran
(2015). Pengembangan Modul IPA Terpadu ipa terpadu berkarakter peduli lingkungan
Berbasis Inkuiri Terbimbing Dengan Tema tema “konservasi” berpendekatan science-
Barbeque Kelas VII SMP Negeri 1 edutainment. Jurnal Pendidikan IPA
Talangmangu. Jurnal Inkuiri, Vol. 4, No. 4, Indonesia, Vol. 3, No. 2, Hal: 122-575.
Hal: 43–53 Triyanto, (2012). Mendesain Model
Pakpahan, R., & Fitriyani, Y. (2020). Analisis Pembelajaran Inovatif, Progresif, Konsep
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Landasan, Dan Implementasinya Pada
Pembelajaran Jarak Jauh di Tengah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Pandemi Virus Corona Covid-19. Journal (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada. Media
of Information System, Applied, Grup.
Management, Accounting and wulandari, Y., & , Purwanto, W. E. (2017).
Research, Vol. 4, No. 2, Hal: 30-36. Kelayakan aspek materi dan media dalam
Riduawan.(2012). Metode dan Teknik Menyusun pengembangan buku ajar sastra lama.
Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta. Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan
Sanjaya, W., (2011). Strategi Pembelajaran Sastra Indonesia, Vol. 3, Hal: 162-172.
Berorientasi Standart Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana.

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 150

Anda mungkin juga menyukai