Anda di halaman 1dari 2

Analisis Kecanduan Game Online Terhadap Kepribadian Sosial Anak Jurnal Educatio FKIP

UNMA Latifatul Ulya, Sucipto, Irfai Fatuhurohma Pendidikan Guru Sekolah Dasar Univeristas Muria
Kudus, Indonesia Volume 7, No. 3, 2021, pp. 1112-1119 DOI: 10.31949/educatio.v7i3.1347

Perkembangan teknologi di era globalisasi sangat pesat. Perkembangan teknologi yang pesat
secara tidak langsung memberikan pengaruh besar bagi kehidupan manusia dalam berbagai aspek
dan dimensi. Perkembangan zaman tidak dapat dipisahkan dari perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya dalam bidang teknologi yang juga semakin pesat perkembangannya sebut saja
handphone dan permainan modern, sehingga manusia/peserta didik lebih senang berada di dalam
rumah dengan fasilitas handphone yang diberikan. Game adalah permainan yang menggunakan
media elektronik, berbentuk multimedia yang dibuat semenarik mungkin agar pemain dapat
mendapatkan kepuasan batin. Budaya bermain game menjadi gaya hidup yang banyak digemari oleh
masyarakat terutama generasi muda bahkan anak-anak di usia sekolah dasar, Sekolah Menengah
Pertama, dan Sekolah Menengah Atas baik di daerah pedasaan atau perkotaan. Berkembangnya
teknologi memiliki banyak potensi untuk meningkatkan pengetahuan, akan tetapi teknologi juga
memiliki batasan dan bahaya, termasuk pada penggunaan game. Game memiliki sifat adiktif atau
candu yang dapat berdampak pada psikologi manusia/peserta didik. Dampak negatif dari game
yaitu, mengurangi waktu belajar, manusia/peserta didik menjadi tertutup, dua kali lebih hiperaktif,
mudah gelisah dan depresi. Pada pekembangannya, manusia/peserta didik yang sering melakukan
aktivitas game akan mengurangi kegiatan positif seperti belajar dan berinteraksi dengan
lingkungannya. Sedangkan manusia/peserta didik perlu memiliki kemampuan bersosialisasi untuk
membina hubungan pertemanan, menyelesaikan konflik, serta untuk bekerjasama dengan baik
dalam kelompok.

Salah satu penyimpangan akibat kecanduan game online antara lain berbohong. Kebiasaan
berbohong ini disebabkan karena remaja yang notabene masih peserta didik mendapatkan uang dari
orang tuanya. Jika mereka mengatakan secara terus terang meminta uang untuk bermain game
online, tentu orang tua sulit untuk memberikannya. Dengan alasan itulah akhirnya banyak anak
memilih berbohong.

1st SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI DAN MULTIDISIPLIN ILMU SEMNASTEKMU 2021 Universitas
Sains dan Teknologi Komputer Semarang, 11 Desember 2021 Available online at:
https://prosiding.stekom.ac.id/index.php/semnastekmu E-ISSN: 2809-1566P-ISSN: 2809-1574
BERBAGAI KONFLIK DIALAMI OLEH REMAJA DI ERA DIGITAL 4.0 DITINJAU DARI PSIKOLOGI
PERKEMBANGAN AFEKTIF Viktor Deni Siregar, Talizaro Tafonao.

Di dalam psikologi perkembangannya melalui game dapat merusak mental seorang anak
untuk menjadi agresif dan sulit untuk menghilangkan sifat agresif tersebut, hal yang harus di lakukan
untuk penanganan pertama ialah mengontrol anak dalam bermain Game tersebut agar tidak
melebihi batas wajar dalam bermain game. Teknologi bisa saja menguntungkan remaja dan bisa saja
membunuh penggunanya secara mental, ketika mental sudah terbunuh maka hidup dalam
bersosialisasi dalam lingkungan akan hilang dan moralpun ikut hilang karenanya.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecanduan Game Online Peserta Didik Sapto Irawan,
Dina Jurnal Konseling Gusjigang Vol. 7, No. 1, April 2021, Hal. 9-19
https://doi.org/10.24176/jkg.v7i1.5646

Di sisi lain game dapat memengaruhi psikologi manusia/peserta didik karena Kondisi
psikologis biasanya menimbulkan para pemain game suka membayangkan bahkan bermimpi
tentang game, berbagai situasi dan karakter mereka. Fantasi dan kejadian-kejadian yang ada pada
game membuat pemainnya merasa tertarik untuk melihat dan memainkan permainan itu kembali.
Pemain menyatakan bahwa dirinya termotivasi untuk terus bermain karena game itu memberikan
tantangan untuk bereksperimen dan sangat menyenangkan.

The Effect of Games on Children's Psychological Development Nursidik, Akhmad Zaenul Ibad STIT
Pemalang Jurnal Multidisiplin Madani (MUDIMA) Vol.2, No.3, 2022: 1331-1342 ISSN-E: 2808-5639
https://journal.yp3a.org/index.php/mudima/index.

Game yang dimainkan oleh manusia/peserta didik ini banyak pengaruhnya terhadap
perkembangan psikologisnya. Pada awalnya manusia/peserta didik hanya coba coba saja dalam
bermain game, tapi lama kelamaan menjadi suatu kecanduan bahkan ada yang sudah menjadi
kebutuhan. Mereka bermain game kebanyakan hanya untuk kepuasan semata saja. Tanpa berfikir
panjang ketika manusia/peserta didik itu di beri uang oleh orang tuanya uang itu langsung di pakai
untuk bermain game. Kebanyakan dari manusia/peserta didik saat bermain game selalu lupa akan
segalanya, lupa makan lupa waktu dan ketika libur sekolah tiba mereka sampai sering bergadang
hanya untuk bermain game tanpa memperhatikan kesehatannya. Keseringan bermain game mereka
rasakan. Tetapi mereka mengabaikannya karena sudah terlalu terbiasa. manusia/peserta didik yang
telah sering bermain game akan sering berkhayal tentang karakter karakter yang ada pada game
yang sering dimainkannya bahkan sampai menirukannya di kehidupan kehidupan nyata. Game
menyebabkan rasa malas yang menyebabkan malas belajar yang akan berpengaruh terhadap tingkat
kognitif manusia/peserta didik, tingkat afektf manusia/peserta didik juga tidak akan berkembang
dengan maksimal karena terlalu sering menyendiri dengan bermain game, dan perkembangan
psikomotorik manusia/peserta didik juga tidak dapat dioptimalkan karena mereka hanya fokus pada
game yang mereka mainkan sehingga lupa segalanya. Hal inilah mengapa game dapat
mempengaruhi psikologi manusia/peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai