Anda di halaman 1dari 10

TES AKHIR SEMESTER (PX503C)

“Pengaruh Game Online Terhadap Karakter Siswa Di Lingkungan


Sekolah”

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Sutarto Wijono, M.A.

Oleh :
Afnia Herdiani
(802021017)

FAKULTAS PSIKOLOGI
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2022
ABSTRAK
Bagi beberapa siswa bermain game online adalah cara untuk beristirahat dan bersantai,
namun kemungkinan menjadi kecanduan juga tidak kecil. Game online memiliki efek
positif dan negatif pada kemampuan kognitif siswa, kemampuan pemecahan masalah,
keterampilan sosial, kinerja akademik, dan perilaku. Terlepas dari efek positif dari game
online, mereka juga dapat memiliki efek negatif pada karakter siswa di sekolah. Salah
satu dampak negative dari kecanduan ittu sendiri adalah kurangnya intensitas waktu
siswa untuk belajar sehingga kegiatan akademik sekolah terhambat. Sekolah juga dapat
mendidik siswa tentang bahaya kecanduan game online dan mendorong mereka untuk
berpartisipasi dalam kegiatan lain yang mempromosikan sosialisasi dan prestasi
akademik.

Kata Kunci : game online, kepribadian, lingkungan sekolah


BAB I

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat dewasa ini


banyak digunakan oleh banyak orang. Salah satu dampak dari perkembangan teknologi
adalah internet. Semua jenis informasi tersedia secara bebas di Internet. Selain
informasi, akses ke berbagai produk hiburan, termasuk game online. Game online telah
menjadi hobi yang populer di kalangan pelajar, mudah diakses melalui smartphone,
tablet, dan komputer. Sementara beberapa siswa bermain game online untuk bersantai,
yang lain mungkin menjadi kecanduan.

Game online memiliki efek positif dan negatif pada kemampuan kognitif siswa,
keterampilan memecahkan masalah, keterampilan sosial, kinerja akademik, dan perilaku.
Game online ditemukan memiliki efek positif pada disposisi siswa di sekolah. Salah satu
manfaat signifikan dari bermain game online adalah peningkatan keterampilan kognitif.
Menurut penelitian, bermain game online dapat meningkatkan kemampuan otak dalam
memproses informasi, mengambil keputusan dengan cepat, dan meningkatkan daya
ingat. Selain itu, game online dapat membantu meningkatkan keterampilan pemecahan
masalah, karena menuntut pemain untuk berpikir kritis dan kreatif untuk menemukan
solusi atas tantangan yang muncul dalam game. Game online juga mempromosikan
keterampilan sosial, karena pemain dapat berinteraksi dengan pemain lain dari berbagai
belahan dunia, yang membantu meningkatkan keterampilan komunikasi, kerja tim, dan
kerja sama.

Selain dampak positif dari game online, game online juga dapat memberikan
dampak negatif bagi karakter siswa di sekolah. Salah satu dampak negatifnya adalah
kecanduan. Game online sangat menarik dan dapat membuat ketagihan, menyebabkan
siswa menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain, mengalihkan perhatian mereka
dari pelajaran dan aktivitas penting lainnya. Game online juga dapat menurunkan kinerja
akademik, karena siswa mungkin menghabiskan lebih banyak waktu untuk bermain
game daripada belajar, sehingga menghasilkan nilai yang buruk. Selain itu, game online
dapat mengarah pada perilaku agresif, terutama jika game tersebut melibatkan konten
kekerasan atau ofensif. Siswa dapat menjadi peka terhadap kekerasan, yang mengarah ke
perilaku agresif terhadap orang lain.
Anak-anak yang bergantung pada kegiatan bermain menghabiskan lebih sedikit
waktu untuk belajar dan berinteraksi dengan teman sebayanya. Kurikulum 2013
menuntut anak untuk berinteraksi dengan teman sebayanya secara konsisten melalui
kegiatan kelompok dimana anak membutuhkan keterampilan sosial. Virlia, S. dan
Setiadji, S. (2017) menyatakan bahwa “Keterampilan sosial berfungsi untuk
meningkatkan kualitas hidup, produktivitas, kesuksesan karir, meningkatkan kesehatan
fisik dan mental, serta pengendalian diri dalam berbagai situasi sosial”. Keterampilan
sosial dan emosional yang baik mempersiapkan anak untuk mengatasi stres, beradaptasi
dengan perubahan kehidupan sosial dan budaya yang bergerak cepat, serta berani
mengambil keputusan. Rut, et al (2020) menemukan dalam penelitiannya beberapa fakta
yang menunjukkan bahwa keterampilan sosial siswa yang buruk berdampak, antara lain
siswa sering merasa sulit untuk berinteraksi dengan teman, siswa sering terlibat
perkelahian dengan teman, dan siswa tidak mau sabar, terkadang siswa cenderung suka
memilih teman, siswa juga tidak bisa menjaga kekompakan timnya. Selain itu, para
siswa masih egois dan tidak mau mengikuti aturan dalam kompetisi. Kurangnya
keterampilan sosial pada anak mempengaruhi pergeseran perilaku ke arah perilaku
individualistik, ketidakpedulian, dan kesulitan berinteraksi dengan masyarakat (isolasi
sosial) yang merusak rasa kebersamaan dan empati mereka.

BAB II

Game online memiliki dampak positif dan negatif terhadap kepribadian siswa.
Salah satu manfaat signifikan dari bermain game online adalah peningkatan
keterampilan kognitif. Menurut penelitian, bermain game online meningkatkan
kemampuan otak untuk memproses informasi, membuat keputusan cepat, dan
meningkatkan daya ingat. Selain itu, game online dapat membantu meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah karena menuntut pemain untuk berpikir kritis dan
kreatif untuk menemukan solusi atas tantangan yang disajikan dalam game. Game
online juga mempromosikan keterampilan sosial karena pemain dapat berinteraksi
dengan pemain lain dari berbagai belahan dunia, yang membantu meningkatkan
keterampilan komunikasi, kerja tim, dan kerja sama. Sisi positifnya, game online dapat
membantu siswa meningkatkan keterampilan sosial mereka dengan menyediakan
platform untuk berinteraksi dengan pemain lain dari berbagai latar
belakang. Ini dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan komunikasi dan
kerja tim, yang dapat bermanfaat dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka.
Selain itu, game online dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan
pemecahan masalah dan berpikir kritis, karena banyak game yang menuntut pemain
untuk berpikir secara strategis untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu, penting
untuk diketahui bahwa game online dapat memberikan dampak positif bagi kepribadian
dan perkembangan siswa. Terlepas dari efek positif dari game online, mereka juga dapat
memiliki efek negatif pada karakter siswa di sekolah. Salah satu dampak negatifnya
adalah kecanduan. Game online sangat menarik dan dapat membuat ketagihan,
menyebabkan siswa menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain, yang dapat
mengganggu pelajaran dan aktivitas penting lainnya. Game online juga dapat
menurunkan prestasi akademik karena siswa mungkin menghabiskan lebih banyak
waktu untuk bermain game daripada belajar, yang menyebabkan nilai buruk. Kecanduan
game online dapat menyebabkan perubahan perilaku yang negatif, seperti memberontak,
mementingkan diri sendiri, dan berkelahi. Sebuah studi Arianto tahun 2020 menemukan
bahwa orang dengan kecenderungan kecanduan berat lebih cenderung tertarik pada
game online. Selain itu, kecanduan game online dapat menyebabkan penurunan prestasi
akademik karena siswa menjadi malas dan lebih banyak menghabiskan waktu bermain
game daripada belajar. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali potensi dampak
negatif game online terhadap kepribadian dan perilaku siswa. Untuk menyeimbangkan
efek positif dan negatif dari game online pada kepribadian siswa, penting untuk
mendorong siswa berpartisipasi dalam kegiatan yang berbeda. Ini mungkin termasuk
berpartisipasi dalam olahraga, klub, dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya yang
mempromosikan sosialisasi dan kerja sama tim. Selain itu, orang tua dan pendidik dapat
menetapkan batasan berapa banyak waktu yang dihabiskan siswa untuk bermain game
online untuk memastikan mereka memiliki cukup waktu untuk aspek lain dalam
kehidupan mereka, seperti belajar dan menghabiskan waktu bersama, waktu untuk
keluarga dan teman. Dengan mengembangkan pendekatan permainan online yang
seimbang, siswa dapat mengembangkan kepribadian mereka dengan cara yang sehat dan
positif.

BAB III

Game diciptakan sebagai bentuk hiburan yang lebih interaktif. Definisi umum
game online adalah permainan yang dimainkan dengan menggunakan perangkat
elektronik dan terhubung dengan internet. Game online adalah permainan atau
permainan yang dimainkan oleh banyak pemain, terhubung melalui jaringan online
melalui internet, yang dapat dimainkan menggunakan PC (personal computer),
perangkat seluler, PS-2, X Box, dll. Games atau permainan sangat lekat dengan dunia
anak. Tanda kemajuan zaman adalah pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dunia. Sehhingga anak anak tidak asing dengan game online.

Jika seseorang memiliki kebiasaan bermain game, maka sulit untuk


menghilangkan kebiasaan tersebut, jika sehari saja tidak bermain game online, ia akan
merasa ada yang kurang. Kebiasaan ini muncul karena adanya rangkaian tindakan
berulang yang mengubah rasa ingin tahu awal menjadi kebiasaan dalam kehidupan
sehari-hari. Terdapat beberapa jenis/gendre game yang menunjukkan gaya atau format
permainan. Beberapa game yang biasa dimainkan oleh siswa adalah sebagai berikut :

1. Mobile Legend

Mobile Legend sedang menjadi game terpopuler di Indonesia, game dengan


genre MOBA (Multiplayer Online Battle Arena). Game ini dimainkan secara online
yang membutuhkan koneksi internet. Dalam pertandingan terdiri dari dua tim yang
berisikan masing – masing lima orang yang bermain dalam satu map. Game ini
membutuhkan kerjasama tim yang baik untuk mengalahkan lawan.

2. Pubg Mobile

PUBG Mobile pertama kali dirilis di PC pada Maret 2017 dan sangat-sangat
populer. Hingga Maret 2018, Tencent Games, pengembang game mobile, resmi merilis
PUBG versi mobile. Dan langsung menjadi populer, setelah melampaui popularitas
Mobile Legends. Dalam game PUBG ini, salah satu tujuannya adalah bertahan selama
mungkin untuk menjadi orang terakhir yang bertahan.

3. Valorant

Game valorant adalah game yang bergendre FPS (First Person Shooter) yang
memiliki kemiripan dengan permainan seru counter-strike. Dalam game ini memerlukan
dua tim yang saling melawan dan bersaing. Setiap kelompok terdiri dari lima orang dan
ada yang memiliki peranan sebagai penyerang atau apoteker serta defender atau yang
bertahan.

4. Grand Theft Auto V

Grand Theft Auto V adalah game seri ke-tujuh dalam game Grand Theft Auto.
Game ini bergendre roleplay dimana pemain dapat menjadi karakter sesuai yang
diinginkan. Grafik yang menarik serta misi – misi yang harus dijalankan memiliki daya
tarik tersendiri bagi game ini.

Terdapat beberapa faktor yang mendorong terjadinya kecanduan game online.


Dalam faktor internal yaitu kontrol diri yang rendah, tidak bisa mengatur prioritas, rasa
bosan terhadap suasana rumah dan lingkungan, dan rasa ingin tahu yang tinggi. Adapun
dalam faktor eksternal adalah lingkungan yang juga bermain game, hubungan sosial
kurang baik, kurangnya kebutuhan kasih sayang dan kebersamaan.

Game online dapat mempromosikan sifat kepribadian positif seperti kerja sama
tim, komunikasi, dan keterampilan memecahkan masalah. Dalam game online, pemain
harus bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, baik itu menyelesaikan quest atau
mengalahkan boss. Hal ini mendorong kerja sama tim, yang merupakan keterampilan
penting dalam kontrol pribadi. Game online juga mengharuskan pemain untuk
berkomunikasi satu sama lain untuk mengoordinasikan tindakan, berbagi informasi, serta
menyusun strategi. Kegiatan ini meningkatkan keterampilan komunikasi dimana
komunnikasi adalah hal pokok yang dibutuhkan untuk masa depan. Selain itu, game
online seringkali menghadirkan tantangan yang menuntut pemainnya untuk memecahkan
masalah secara kreatif. Ini mempromosikan keterampilan pemecahan masalah, yang
berharga baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.

Aspek sosial dari game online juga dapat meningkatkan keterampilan


interpersonal dan kepercayaan diri siswa. Game online memungkinkan siswa untuk
berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dan budaya, yang dapat
memperluas perspektif mereka dan meningkatkan kesadaran budaya mereka. Ini dapat
meningkatkan keterampilan interpersonal mereka, sehingga memudahkan mereka untuk
berkomunikasi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda di masa depan.
Selain itu, game online memberikan lingkungan yang aman bagi siswa untuk
berinteraksi dengan orang lain, yang dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Dalam game online, siswa dapat mengambil peran dan tanggung jawab yang berbeda,
yang dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan harga
diri mereka.

Namun, penting untuk menyeimbangkan game online dengan aktivitas lain dan
memantau penggunaannya untuk mencegah efek negatif seperti ketergantungan atau
isolasi. Kecanduan game online dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik
siswa, kinerja akademik, dan kehidupan sosial. Orang tua dan pendidik harus memantau
kebiasaan bermain game siswa dan mendorong mereka untuk terlibat dalam aktivitas
lain seperti olahraga, musik, atau membaca. Penting juga untuk membatasi waktu
bermain game untuk mencegah isolasi dan memastikan kesejahteraan siswa secara
keseluruhan. Untuk mengurangi efek negatif dari game online pada karakter siswa,
sekolah dapat memperkenalkan kebijakan yang membatasi akses ke game online selama
jam sekolah. Sekolah juga dapat mendidik siswa tentang bahaya kecanduan game online
dan mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan lain yang mempromosikan
sosialisasi dan prestasi akademik. Orang tua juga dapat berperan penting dalam
mengurangi efek negatif game online dengan menetapkan batasan jumlah waktu yang
dihabiskan anak mereka untuk bermain game dan memantau jenis game yang mereka
mainkan.Guru juga dapat membantu siswa untuk menetapkan tujuan siswa,
mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai dalam kehidupan pribadi mereka dan apa
yang perlu mereka lakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Ini dapat membantu mereka
untuk memprioritaskan waktu mereka dan memastikan bahwa mereka menghabiskan
cukup waktu untuk kegiatan pengembangan pribadi.

BAB IV

Game online dapat memiliki efek positif dan negative pada kepribadian siswa.
Seperti mendorong kerja sama tim, komunikasi, keterampilan memecahkan masalah,
meningkatkan keterampilan interpersonal dan kepercayaan diri siswa. Adapun efek
negatifnya yaitu menyebabkan kecanduan, kurang bersosialisasi di dunia nyata,
kurangnya kontrol diri dan peningkatann agresi. Maka dari itu, sangat penting untuk
menyeimbangkan game online dengan aktivitas lain dan memantau penggunaan untuk
mencegah efek negatif seperti kecanduan atau isolasi. Orang tua dan pendidik harus
mendorong siswa untuk terlibat dalam berbagai aktivitas dan membatasi waktu bermain
game untuk memastikan kesejahteraan siswa secara keseluruhan. Dengan keseimbangan
dan pemantauan yang tepat, game online dapat menjadi alat yang berharga untuk
meningkatkan kepribadian siswa. Sekolah dan orang tua harus bekerja sama untuk
mengurangi efek negatif dari game online dengan mempromosikan kebiasaan bermain
game yang sehat dan mendorong siswa untuk terlibat dalam kegiatan lain yang
mempromosikan sosialisasi dan prestasi akademik

BAB V

Bagi para pelajar sangat disarankan untuk memiliki kontrol diri yang baik dalam
bermain game online. Membutuhkan hiburan untuk melepas penat adalah hal yang
wajar, namun jangan dijadikan alasan untuk kecanduan dan tidak mengontrol diri
dengan baik. Banyak hal positif yang bisa di dapatkan, serta buanglah hal – hal negatif
yang ada.

Bagi para pendidik sangat disarankan untuk memantau dan membimbing siswa
untuk meminimalisir dampak negative. Pendidik berperan sebagai peran kunci dalam
mendidik siswa tentang kebiasaan game online yang bertanggung jawab dan potensi
dampak negatif dari game yang berlebihan. Guru dapat memasukkan pelajaran tentang
pentingnya manajemen waktu, menetapkan batasan, dan pengendalian diri dalam hal
game online. Misalnya, pendidik dapat mengajari siswa tentang risiko kecanduan game
online, termasuk dampaknya terhadap performa akademik, hubungan, dan kesehatan
mental.
DAFTAR PUSTAKA

Ismi, N., & Akmal, A. 2020. “Dampak Game online Terhadap Perilaku Siswa di
Lingkungan SMA Negeri 1 Bayang.” Journal of Civic Education, Vol. 3 (hlm 1-10)

Mutiah Tilqa Rizkiah, Andi Dewi Riang Tati, Sayidiman. 2022. “Pengaruh
Kebiasaan Bermain Game Online Terhadap Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar
Kabupaten Sigi, Sulawesi Utara.”.Journal Of Education Vol. 2 (hlm. 51-61).

Anda mungkin juga menyukai