The Effect Of Using Free Fire Online Games On The Social Development Of Children
Aged 6-12 Years Old
ABSTRAK
Kata Kunci : Perkembangan sosial, anak usia 6-12 tahun, Game Free Fire
ABSTRACT
Social development was maturity in social relationships that was influenced by the
process of parental treatment or guidance of children in various aspects of social life, and
the norms of community life in social relationships. The purpose of the study was to analyze
the effect of the use of Free Fire online games on the social development of children aged 6-
12 years. The type of research used was pre-experimental one group pretest posttest design.
The population of this study was children aged 6-12 years in Lebak Hamlet, Lebaksono
Village, Pungging District, Mojokerto Regency, amounting to 50 respondents. The sampling
technique used purposive sampling. Sample size was 20 respondents. The research
2
instrument used a questionnaire. Data analysis used Wilcoxon Signed Rank test. The results
siuggested that the social development of the respondents before playing the Free Fire Game
was mostly good, as many as 13 respondents (65%), while the social development of the
respondents after playing the Free Fire Game was half in the bad category, as many as 10
respondents (50%). The results of the Wilcoxon Signed Rank test suggested that p value =
0.083 with a Z value of 1.732 with a negative relationship direction so that there was no
influence of free fire games on the social development of children 6-12 years old in Lebak
Hamlet, Lebaksono Village, Pungging District, Mojokerto Regency. This could be due to
developmental changes that would not be able to change drastically in a very short time
where this study was only carried out in less than 1 week, therefore changes in child
development had not been seen.
Keywords: social development, children aged 6-12 years old, Free Fire Game
PENDAHULUAN
kematangan dalam hubungan sosial yang 290, 5 juta siswa diseluruh dunia yang
bimbingan orang tua terhadap anak dalam akibat sekolah ditutup sejak terjadinya
berbagai aspek kehidupan sosial, dan pandemi. Oleh karena itu hal tersebut juga
sosial juga diartikan sebagai proses anak juga memiliki tempat untuk
norma, moral dan tradisi, oleh karena itu hal-hal positif maupun negatif . Salah satu
sekolah dasar ditandai dengan perluasan Game online adalah permainan yang dapat
hubungan atau interaksi pada kegiatan dimainkan dengan jarak jauh tanpa harus
dari organisasi pendidikan , Keilmuan, dan internet. Kondisi ini bisa mengurangi
3
interaksi secara langsung dan dapat peluru, helm, dan senjata khusus. (Putra,
tetapi sekarang banyak game online yang Game ini sangat banyak dimainkan
sehingga menjadikan game online sebagai besar ketika dimainkan, sehingga dengan
Game-game semacam ini biasanya game ini diminati oleh anak usia dibawah
lebih diminanti dari pada single player 12 tahun hingga diatas 12 tahun. Game
games(pemain tunggal) karena dirasa lebih Free Fire Battle egrounds. salah satu efek
memiliki tantangan serta kepuasan batin dari maraknya perkembangan game online
game yang digemari adalah game Free game yang memfasilitasi para gamer untuk
Fire, game ini merupakan genre battle menunangkan segala pengalaman mereka
royale dalam mobile E-Sport yang populer serta menjadikan gaya hidup dan
yang menduduki pringkat 1 dengan jumlah penyambung tali silahturahmi antar gamers
download lebih dari seratus juta download seputar bermain game tersebut. Sehingga
pada tahun 2019. Game Free Fire game online memiliki dampak yang dapat
berukuran besar. 50 orang akan dikirimkan anak usia sekolah dasar. Akan teteapi
ke battle field menggunakan pesawat. terlepas dari hal itu game online juga dapat
Kemudian melakukan terjun bebas disuatu menimbulkan kecanduan atau adiktif yang
tempat yang ingin ditelusuri untuk mencari sangat parah bagi penggunanya jika tidak
senjata. Di tengah permainan akan ada dilakukan dengan pengawasan orang tua,
pesawat yang meluncurkan airdrop dalam karena game ini menyuguhkan keseruan
bentuk kotak besar berisi rompi anti dan rasa penasaran yang mendalam bagi
4
bermain game ini dan dapat melupakan negatif. Mereka yang kecanduan bermain
interaksi dengan lingkungan sekitar. game selalu terdorong untuk bermain dan
(Akhmad Nur Haqiqi, 2020) bermain lagi. Sehingga anak lupa akan
Presentase di Indonesia pada tahun kegiatan lain yang lebih penting seperti
2017 yang mengalami kecanduan game belajar, mengerjakan PR, mengaji dan
online ditemukan 150 siswa (10, 2%) dari berinteraksi sosial (Akhmad Nur Haqiqi,
1477 siswa yang mungkin mengalami 2020). Sebagai solusinya kecanduan game
adiksi, dengan analisis statistik, kami online dapat ditangani dengan beberapa hal
dapatkan 89 (59, 3%) dari 150 siswa yang contohnya mengurangi waktu untuk
mungkin mengalami adiksi tersebut dapat bermain game, membatasi waktu bermain
mengalami kecanduan game di antara kegiatan positif yang lain seperti misalnya
pemain game adalah sekitar 6, 1% (Jaya, berolahraga. Selain itu dapat juga
2018). Hasil studi yang dilakukan peneliti diberikan melalui konselor sekolah atau
Dusun Lebak Desa Lebaksono Kecamatan workshop kepada orang tua siswa tentang
50 anak bermain game online, hasil kecanduan bermain game online. (Irma
orang anak mau di wawancarai dan aktif Jenis penelitian yang digunakan
posttest design. Populasi penelitian ini hampir seluruh responden adalah laki-
laki yaitu 16 anak (80%), sebagian
adalah anak usia 6-12 tahun di Dusun besar ibu berpendidikan menengah
(SMA) yaitu 14 orang (70%), sebagian
Lebak Desa Lebaksono Kecamatan
besar ibu tidak bekerja yaitu 13 orang
Pungging Kabupaten Mojokerto yang (65%)
Data Khusus
berjumlah 50 responden. Teknik sampling Tabel 2 Distribusi Frekuensi
Perkembangan Sosial Anak
menggunakan purposive sampling. Besar Sebelum dan Sesudah Bermain
Game Free Fire Di Dusun
sampel 20 responden. Instrumen penelitian
Lebak Desa Lebaksono
menggunakan kuesioner. Analisa data Kecamatan Pungging
Kabupaten Mojokerto
menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank. Perkembangan Pretest Posttest
Sosial F % F %
Baik 13 65,0 10 50,0
HASIL PENELITIAN Tidak Baik 7 35,0 10 50,0
Total 20 100,0 10 100
Data Umum (Sumber Data Primer 2021)
Tabel 1 Distribusi Frekuensi
Responden Berdasarkan Usia Berdasarkan tabel 2 menunjukkan
di Dusun Lebak Desa
Lebaksono Kecamatan bahwa perkembangan sosial responden
Pungging Kabupaten
Mojokerto sebelum bermain Game Free Fire sebagian
Karakteristik F %
Usia besar baik yaitu 13 responden (65%), dan
9 tahun 6 30,0
10 tahun 11 55,0 sesudah bermain Game Free Fire
11 tahun 3 15,0
Jenis Kelamin setengahnya dalam kategori tidak baik
Laki-laki 16 80,0
Perempuan 4 20,0 yaitu 10 responden (50%).
Pendidikan
Hasil penelitian menunjukkan
Dasar (SD, SMP) 4 20,0
Menengah (SMA) 14 70,0
bahwa mean ranks perkembangan sosial
Tinggi (Perguruan 2 10,0
Tinggi) sebelum bermain game Free Fire lebih
Pekerjaan
Bekerja 7 35,0 tinggi dibandingkan dengan sesudah
Tidak Bekerja 13 65,0
(Sumber Data Primer 2021) bermain Free Fire yang dibuktikan dengan
Berdasarkan tabel 1 diketahui
bahwa sebagian besar responden negative ranks sebanyak 3 responden,
berusia 10 tahun yaitu 11 anak (55%),
artinya terdapat 3 responden yang
6
Wilcoxon Signed menunjukkan bahwa p sosial yaitu faktor keluarga yang meliputi
value = 0, 083 dengan nilai Z sebesar hubungan antar orangtua, antar saudara
1,732 dengan arah hubungan negatif antar anak dengan orangtua, urutan anak
anak 6-12 tahun di Dusun Lebak Desa terhadap anak, harapan orangtua terhadap
seperti seterika, mesin cuci, dan alat lain merupakan salah satu faktor penting dalam
untuk membantu pekerjaan rumah orang tumbuh kembang anak. Karena semakin
tuanya. Hal ini dapat disebabkan karena tinggi tingkat pendidikan orangtua, semakin
anak sudah diajarkan oleh orang tua baik pula orangtua dapat menerima segala
terutama ibunya agar anak mandiri. informasi dari luar, terutama tentang cara
baik dapat disebabkan karena pola asuh kesehatan anaknya, pendidikannya dan
yang kurang baik dari orang tua dimana sebagainya (Soetjiningsih, 2014).
orang tua memanjakan anak dan tidak Pendidikan orang tua yang tergolong
mengajari anak untuk membantu orang tua menengah dan tinggi membuat orang tua
dalam melakukan pekerjaan rumah. Hal ini memiliki pola pikir yang lebih maju dalam
juga dapat disebabkan karena orang tua mengasuh anak, membiasakan anak
anak menjadi tidak mandiri dan selalu sudah mampu membuat pesan singkat dan
menengah (SMA) yaitu 14 orang (50%). sebagian besar ibu tidak bekerja yaitu 13
Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa orang (65%). Hasil tabulasi silang
45% anak dengan ibu berpendidikan menunjukkan bahwa 35% anak dengan ibu
sosial baik. Pendidikan orangtua perkembangan sosial baik. Orang tua yang
8
tumbuh kembang anak, karena orangtua anak usia 6-12 tahun sesudah bermain
dapat menyediakan semua kebutuhan anak, game free fire di Dusun Lebak Desa
bekerja mempunyai lebih banyak waktu dan setengahnya tidak baik, artinya
mengajarkan anak dalam kehidupan menjadi tidak baik. Berdasarkan tabel 4.3
untuk menjadi mandiri seperti menyiapkan responden sesudah bermain Game Free
makanan dan pakaian sendiri, membantu Fire setengahnya dalam kategori baik yaitu
pekerjaan rumah dan menggunakan alat 10 responden (50%), dan yang memiliki
rumah tangga. Terdapat 6 anak yang orang perkembangan sosial tidak baik yaitu 10
sebagai anak yang ditinggal ibunya bekerja sosial. Manusia merupakan makhluk sosial
sehingga harus belajar untuk mandiri dan yang tidak bisa hidup sendiri dan
dan beringeraksi dengan lingkungannya. keteledoran dari orang tua yang tidak
bersifat sosial. Dalam arti, dia belum smartphone. ketika anak sudah diberikan
memiliki kemampuan untuk bergaul handphone oleh orang tuanya, orang tua
dengan orang lain. Agar mencapai seakan tidak mengawasi anak dalam
kematangan sosial anak harus belajar menggunakan handphone seperti pada saat
tentang cara-cara menyesuaikan diri anak bermain game online. Game online
dengan orang lain (Mayar, 2013). memiliki pengaruh yang cukup besar bagi
mempunyai dampak yang bisa dibilang salah satunya adalah anak-anak karena
negatif. Mereka yang kecanduan bermain mereka sudah memiliki dan memainkan
game selalu terdorong untuk bermain dan game online. Anak-anak jaman sekarang
bermain lagi. Sehingga anak lupa akan sudah dibiasakan dengan gadget untuk
kegiatan lain yang lebih penting seperti bermain game online, ini kesalahan dari
belajar, mengerjakan PR, mengaji dan orang tua. orang tua mungkin hanya ingin
berinteraksi sosial (Akhmad Nur Haqiqi, menunjukkan kasih sayang kepada anak
responden memiliki kriteria yang mengajarkan hal negatif kepada anak yang
3. Pengaruh Game Free Fire Terhadap Game Free Fire Battle egrounds.
bahwa mean ranks perkembangan sosial yang memfasilitasi para gamer untuk
sebelum bermain game Free Fire lebih menunangkan segala pengalaman mereka
bermain Free Fire yang artinya penyambung tali silahturahmi antar gamers
bermain Free Fire lebih baik daripada game online memiliki dampak yang dapat
sesudah bermain Free Fire. Data pada mempengaruhi perkembangan sosial bagi
tabel 4.7 menunjukkan bahwa negative anak usia sekolah dasar. Akan teteapi
ranks sebanyak 3 responden, artinya terlepas dari hal itu game online juga dapat
sosialnya lebih buruk sesudah bermain sangat parah bagi penggunanya jika tidak
game Free Fire, sedangkan 17 responden dilakukan dengan pengawasan orang tua,
sosial. Hasil uji Wilcoxon Signed dan rasa penasaran yang mendalam bagi
dengan nilai Z sebesar 1,732 dengan arah menghabiskan waktu berjam-jam untuk
hubungan negatif sehingga tidak terdapat bermain game ini dan dapat melupakan
anak sebelum bermain game free fire lebih dilakukan dalam waktu kurang dari 1
baik dibandingkan sesudah bermain game minggu, oleh sebab itu perubahan
free fire. Hal ini disebabkan karena game perkembangan anak belum tampak. Anak
online memiliki pengaruh yang bagi orang yang sudah terbiasa melakukan pekerjaan
yang memainkan game tersebut, yaitu anak secara mandiri terutama yang ditinggal
akan cenderung mengalami kecanduan bekerja oleh ibunya, maka anak akan
memberikan dampak yang kurang baik Akhmad Nur Haqiqi, A. M. (2020). Efek
Negatif Bermain Game Online
terhadap perilaku sosial anak. Serta "Free Fire Battlegrounds" Terhadap
Akhlak Remaja Di Desa Ambulu
mengetahui pentingnya perilaku sosial Kabupaten Jember. Journal of
social Studies, 01.
yang baik dan apa saja yang dapat
Hurlock, E. (2013). Psikologi
membentuk perilaku sosial. Orang tua Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan.
diharapkan untuk mengajarkan anak agar Jakarta: Penerbit Erlangga.
untuk memenuhi kebutuhannya secara Irma Mustika Sari, E. D. (2017).
Peningkatan Pengetahuan Siswa
mandiri seperti menyiapkan pakaian, SMP Tentang Dampak Negatif
Game Online Bagi Kesehatan.
makanan, melakukan pekerjaan rumah GEMASSIKA Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat, 1.
seperti menggunakan mesin cuci, setrika,
Jaya, E. S. (2018, Juli 4). WHO tetapkan
mengajarkan anak untuk menyapu, kecanduan game sebagai gangguan
mental, bagaimana "gamer"
mengepel, dan menjadikan itu sebagai Indonesia bisa sembuh ?
kegiatan rutin yang harus bisa dilakukan Mayar, F. (2013). Perkembangan Sosial
Anak Usia Dini Sebagai Bibit
anak, memberikan reward and punishmet Untuk Masa Depan Bangsa. Jurnal
Al-Ta'lim, 459.
dalam mengajarkan anak menjalankan
Putra, F. E. (2020). Cara Menjadi Pro
tugas perkembangan sosialnya, sehingga Player Free Fire. Yatagan.
orang tua harus mencari informasi tentang Soetjiningsih. (2014). Tumbuh Kembang
Anak. Jakarta: EGC
tugas perkembangan anak sesuai usianya