Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENGGUNAAN GAME ONLINE FREE FIRE TERHADAP

PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA 6-12 TAHUN

The Effect Of Using Free Fire Online Games On The Social Development Of Children
Aged 6-12 Years Old

Stefy Melati Sukma1, Tri Ratnaningsih2, Siti Indatul Laili3


1)
Mahasiswa S1 Keperawatan STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
2)
Dosen Keperawatan STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
3)
Dosen Keperawatan STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
Email: stefymelati@gmail.com

ABSTRAK

Perkembangan sosial merupakan kematangan dalam hubungan sosial yang


dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan orang tua terhadap anak dalam berbagai
aspek kehidupan sosial, dan norma-norma kehidupan bermasyarakat dalam hubungan
sosial.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penggunaan game
online Free Fire terhadap perkembangan sosial anak usia 6-12 tahun. Jenis penelitian yang
digunakan adalah pra eksperimen one group pretest posttest design. Populasi penelitian ini
adalah anak usia 6-12 tahun di Dusun Lebak Desa Lebaksono Kecamatan Pungging
Kabupaten Mojokerto yang berjumlah 50 responden. Teknik sampling menggunakan
purposive sampling. Besar sampel 20 responden. Instrumen penelitian menggunakan
kuesioner. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perkembangan sosial responden sebelum bermain Game Free Fire
sebagian besar baik yaitu 13 responden (65%), sedangkan perkembangan sosial responden
sesudah bermain Game Free Fire setengahnya dalam kategori tidak baik yaitu 10 responden
(50%). Hasil uji Wilcoxon Signed Rank menunjukkan bahwa p value = 0, 083 dengan nilai Z
sebesar 1,732 dengan arah hubungan negatif sehingga tidak terdapat pengaruh game free fire
terhadap perkembangan sosial anak 6-12 tahun di Dusun Lebak Desa Lebaksono Kecamatan
Pungging Kabupaten Mojokerto. Hal ini dapat disebabkan karena perubahan perkembangan
tidak akan bisa berubah secara drastis dalam waktu yang sangat singkat dimana penelitian ini
hanya dilakukan dalam waktu kurang dari 1 minggu, oleh sebab itu perubahan
perkembangan anak belum tampak.

Kata Kunci : Perkembangan sosial, anak usia 6-12 tahun, Game Free Fire

ABSTRACT

Social development was maturity in social relationships that was influenced by the
process of parental treatment or guidance of children in various aspects of social life, and
the norms of community life in social relationships. The purpose of the study was to analyze
the effect of the use of Free Fire online games on the social development of children aged 6-
12 years. The type of research used was pre-experimental one group pretest posttest design.
The population of this study was children aged 6-12 years in Lebak Hamlet, Lebaksono
Village, Pungging District, Mojokerto Regency, amounting to 50 respondents. The sampling
technique used purposive sampling. Sample size was 20 respondents. The research
2

instrument used a questionnaire. Data analysis used Wilcoxon Signed Rank test. The results
siuggested that the social development of the respondents before playing the Free Fire Game
was mostly good, as many as 13 respondents (65%), while the social development of the
respondents after playing the Free Fire Game was half in the bad category, as many as 10
respondents (50%). The results of the Wilcoxon Signed Rank test suggested that p value =
0.083 with a Z value of 1.732 with a negative relationship direction so that there was no
influence of free fire games on the social development of children 6-12 years old in Lebak
Hamlet, Lebaksono Village, Pungging District, Mojokerto Regency. This could be due to
developmental changes that would not be able to change drastically in a very short time
where this study was only carried out in less than 1 week, therefore changes in child
development had not been seen.

Keywords: social development, children aged 6-12 years old, Free Fire Game

PENDAHULUAN

Perkembangan sosial merupakan Kebudayaan PBB (UNESCO), terdapat

kematangan dalam hubungan sosial yang 290, 5 juta siswa diseluruh dunia yang

dipengaruhi oleh proses perlakuan atau aktivitas belajarnya menjadi terganggu

bimbingan orang tua terhadap anak dalam akibat sekolah ditutup sejak terjadinya

berbagai aspek kehidupan sosial, dan pandemi. Oleh karena itu hal tersebut juga

norma-norma kehidupan bermasyarakat mempengaruhi perkembangan anak

dalam hubungan sosial. Perkembangan dilingkungan sekolah. Namun saat dirumah

sosial juga diartikan sebagai proses anak juga memiliki tempat untuk

belajaruntuk menyesuaikan diri terhadap bersosialisasi yang dapat mempengaruhi

norma, moral dan tradisi, oleh karena itu hal-hal positif maupun negatif . Salah satu

karakteristik perkembangan setiap anak unsur yang dapat mempengaruhi

berbeda-beda. Perkembangan sosial anak perkembangan anak adalah game online.

sekolah dasar ditandai dengan perluasan Game online adalah permainan yang dapat

hubungan atau interaksi pada kegiatan dimainkan dengan jarak jauh tanpa harus

pembelajaran di kelas maupun saat bertemu langsung dengan cara online (

bermain di luar kelas.Namun menurut data virtual) dan membutuhkan jaringan

dari organisasi pendidikan , Keilmuan, dan internet. Kondisi ini bisa mengurangi
3

interaksi secara langsung dan dapat peluru, helm, dan senjata khusus. (Putra,

mempengaruhi perkembangan sosial. Akan 2020).

tetapi sekarang banyak game online yang Game ini sangat banyak dimainkan

menyediakan fitur ‘komunikasi online’ karena tidak membutuhkan memori yang

sehingga menjadikan game online sebagai besar ketika dimainkan, sehingga dengan

aktivitas sosial. bermodalkan Ponsel Android yang murah,

Game-game semacam ini biasanya game ini diminati oleh anak usia dibawah

lebih diminanti dari pada single player 12 tahun hingga diatas 12 tahun. Game

games(pemain tunggal) karena dirasa lebih Free Fire Battle egrounds. salah satu efek

memiliki tantangan serta kepuasan batin dari maraknya perkembangan game online

dapat mengalahkan orang lain. Salah satu adalah munculnya komunitas-komunitas

game yang digemari adalah game Free game yang memfasilitasi para gamer untuk

Fire, game ini merupakan genre battle menunangkan segala pengalaman mereka

royale dalam mobile E-Sport yang populer serta menjadikan gaya hidup dan

yang menduduki pringkat 1 dengan jumlah penyambung tali silahturahmi antar gamers

download lebih dari seratus juta download seputar bermain game tersebut. Sehingga

pada tahun 2019. Game Free Fire game online memiliki dampak yang dapat

dimainkan disebuah battle filed yang mempengaruhi perkembangan sosial bagi

berukuran besar. 50 orang akan dikirimkan anak usia sekolah dasar. Akan teteapi

ke battle field menggunakan pesawat. terlepas dari hal itu game online juga dapat

Kemudian melakukan terjun bebas disuatu menimbulkan kecanduan atau adiktif yang

tempat yang ingin ditelusuri untuk mencari sangat parah bagi penggunanya jika tidak

senjata. Di tengah permainan akan ada dilakukan dengan pengawasan orang tua,

pesawat yang meluncurkan airdrop dalam karena game ini menyuguhkan keseruan

bentuk kotak besar berisi rompi anti dan rasa penasaran yang mendalam bagi
4

generasi muda. Remaja dapat Kecanduan bermain game ini

menghabiskan waktu berjam-jam untuk mempunyai dampak yang bisa dibilang

bermain game ini dan dapat melupakan negatif. Mereka yang kecanduan bermain

interaksi dengan lingkungan sekitar. game selalu terdorong untuk bermain dan

(Akhmad Nur Haqiqi, 2020) bermain lagi. Sehingga anak lupa akan

Presentase di Indonesia pada tahun kegiatan lain yang lebih penting seperti

2017 yang mengalami kecanduan game belajar, mengerjakan PR, mengaji dan

online ditemukan 150 siswa (10, 2%) dari berinteraksi sosial (Akhmad Nur Haqiqi,

1477 siswa yang mungkin mengalami 2020). Sebagai solusinya kecanduan game

adiksi, dengan analisis statistik, kami online dapat ditangani dengan beberapa hal

dapatkan 89 (59, 3%) dari 150 siswa yang contohnya mengurangi waktu untuk

mungkin mengalami adiksi tersebut dapat bermain game, membatasi waktu bermain

diperkirakan prevalensi orang yang game online , memperbanyak aktifitas atau

mengalami kecanduan game di antara kegiatan positif yang lain seperti misalnya

pemain game adalah sekitar 6, 1% (Jaya, berolahraga. Selain itu dapat juga

2018). Hasil studi yang dilakukan peneliti diberikan melalui konselor sekolah atau

dilakukan pada tanggal 28 Maret 2021 di BK untuk mengadakan seminar atau

Dusun Lebak Desa Lebaksono Kecamatan workshop kepada orang tua siswa tentang

Pungging Kabupaten Mojokerto bahaya kecanduan game online dan

pendahuluan menunjukan didapatkan data berbagai dampak yang ditimbulkan akibat

50 anak bermain game online, hasil kecanduan bermain game online. (Irma

wawancara 5 anak dari 3 anak tidak mau di Mustika Sari, 2017).

wawancara, sibuk main HP dan lari, 2 METODE PENELITIAN

orang anak mau di wawancarai dan aktif Jenis penelitian yang digunakan

menjawab. adalah pra eksperimen one group pretest


5

posttest design. Populasi penelitian ini hampir seluruh responden adalah laki-
laki yaitu 16 anak (80%), sebagian
adalah anak usia 6-12 tahun di Dusun besar ibu berpendidikan menengah
(SMA) yaitu 14 orang (70%), sebagian
Lebak Desa Lebaksono Kecamatan
besar ibu tidak bekerja yaitu 13 orang
Pungging Kabupaten Mojokerto yang (65%)
Data Khusus
berjumlah 50 responden. Teknik sampling Tabel 2 Distribusi Frekuensi
Perkembangan Sosial Anak
menggunakan purposive sampling. Besar Sebelum dan Sesudah Bermain
Game Free Fire Di Dusun
sampel 20 responden. Instrumen penelitian
Lebak Desa Lebaksono
menggunakan kuesioner. Analisa data Kecamatan Pungging
Kabupaten Mojokerto
menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank. Perkembangan Pretest Posttest
Sosial F % F %
Baik 13 65,0 10 50,0
HASIL PENELITIAN Tidak Baik 7 35,0 10 50,0
Total 20 100,0 10 100
Data Umum (Sumber Data Primer 2021)
Tabel 1 Distribusi Frekuensi
Responden Berdasarkan Usia Berdasarkan tabel 2 menunjukkan
di Dusun Lebak Desa
Lebaksono Kecamatan bahwa perkembangan sosial responden
Pungging Kabupaten
Mojokerto sebelum bermain Game Free Fire sebagian
Karakteristik F %
Usia besar baik yaitu 13 responden (65%), dan
9 tahun 6 30,0
10 tahun 11 55,0 sesudah bermain Game Free Fire
11 tahun 3 15,0
Jenis Kelamin setengahnya dalam kategori tidak baik
Laki-laki 16 80,0
Perempuan 4 20,0 yaitu 10 responden (50%).
Pendidikan
Hasil penelitian menunjukkan
Dasar (SD, SMP) 4 20,0
Menengah (SMA) 14 70,0
bahwa mean ranks perkembangan sosial
Tinggi (Perguruan 2 10,0
Tinggi) sebelum bermain game Free Fire lebih
Pekerjaan
Bekerja 7 35,0 tinggi dibandingkan dengan sesudah
Tidak Bekerja 13 65,0
(Sumber Data Primer 2021) bermain Free Fire yang dibuktikan dengan
Berdasarkan tabel 1 diketahui
bahwa sebagian besar responden negative ranks sebanyak 3 responden,
berusia 10 tahun yaitu 11 anak (55%),
artinya terdapat 3 responden yang
6

perkembangan sosialnya lebih buruk perkembangan sosial baik yaitu 3

sesudah bermain game Free Fire, responden (30%).

sedangkan 17 responden tidak mengalami Menurut (Hurlock, 2013) faktor-

perubahan perkembangan sosial. Hasil uji faktor yang mempengaruhi perkembangan

Wilcoxon Signed menunjukkan bahwa p sosial yaitu faktor keluarga yang meliputi

value = 0, 083 dengan nilai Z sebesar hubungan antar orangtua, antar saudara

1,732 dengan arah hubungan negatif antar anak dengan orangtua, urutan anak

sehingga tidak terdapat pengaruh game dalam keluarga (sulung/tengah/bungsu),

free fire terhadap perkembangan sosial jumlah keluarga, perlakukan keluarga

anak 6-12 tahun di Dusun Lebak Desa terhadap anak, harapan orangtua terhadap

Lebaksono Kecamatan Pungging anak, serta faktor di luar keluarga yang

Kabupaten Mojokerto. meliputi interaksi dengan teman sebaya,

hubungan dengan orang dewasa diluar


PEMBAHASAN
rumah, serta faktor lain seperti bermain
1. Perkembangan Sosial Anak Sebelum
dengan orang tua, bergaul dengan teman
Bermain Game Free Fire
sebaya, hubungan dengan orang tua dan
Hasil penelitian menunjukkan
guru, serta penggunaan gadget.
bahwa sebagian besar perkembangan sosial
Perkembangan sosial anak yang baik
anak sebelum bermain game free fire
dapat disebabkan karena anak sudah
tergolong baik yaitu anak sudah mampu
mampu melakukan tugas perkermbangan
melakukan tugas perkembangan sesuai
sesuai dengan usianya, bahkan anak juga
dengan usianya. Data yang diperoleh pada
mampu untuk membantu pekerjaan rumah
tabel 4.5 diketahui bahwa perkembangan
seperti menyapu rumah, membantu
sosial responden sesudah bermain Game
mencuci piring, mengepel, anak juga sudah
Free Fire sebagian besar baik yaitu 13
bisa menggunakan alat-alat rumah tangga
responden (70%), dan yang memiliki
7

seperti seterika, mesin cuci, dan alat lain merupakan salah satu faktor penting dalam

untuk membantu pekerjaan rumah orang tumbuh kembang anak. Karena semakin

tuanya. Hal ini dapat disebabkan karena tinggi tingkat pendidikan orangtua, semakin

anak sudah diajarkan oleh orang tua baik pula orangtua dapat menerima segala

terutama ibunya agar anak mandiri. informasi dari luar, terutama tentang cara

Perkembangan sosial yang tidak pengasuhan yang baik, bagaimana menjaga

baik dapat disebabkan karena pola asuh kesehatan anaknya, pendidikannya dan

yang kurang baik dari orang tua dimana sebagainya (Soetjiningsih, 2014).

orang tua memanjakan anak dan tidak Pendidikan orang tua yang tergolong

mengajari anak untuk membantu orang tua menengah dan tinggi membuat orang tua

dalam melakukan pekerjaan rumah. Hal ini memiliki pola pikir yang lebih maju dalam

juga dapat disebabkan karena orang tua mengasuh anak, membiasakan anak

merasa bahwa selalu membantu anak melakukan pekerjaan rumah, dan

adalah wujud kasih sayang pada anak menggunakan peralatan rumah,

padahal justru akan membuat menyiapkan makan dan pakaian sendiri.

perkembangan anak menjadi tidak baik, Berkembangnya teknologi membuat anak

anak menjadi tidak mandiri dan selalu sudah mampu membuat pesan singkat dan

mengandalkan orang tua. menelpon sehingga semua anak sudah bisa

Tabel 1 menunjukkan bahwa melakukannya.

sebagian besar ibu berpendidikan Tabel 1 menunjukkan bahwa

menengah (SMA) yaitu 14 orang (50%). sebagian besar ibu tidak bekerja yaitu 13

Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa orang (65%). Hasil tabulasi silang

45% anak dengan ibu berpendidikan menunjukkan bahwa 35% anak dengan ibu

menengah (SMA) memiliki perkembangan yang tidak bekerja dan mempunyai

sosial baik. Pendidikan orangtua perkembangan sosial baik. Orang tua yang
8

bekerja mempunyai lebih sedikit waktu 2. Perkembangan Sosial Anak Sesudah

bersama anak, namun memberikan Bermain Game Free Fire

pendapatan bagi keluarga. Pendapatan Berdasarkan hasil penelitian

keluarga yang memadai akan menunjang menunjukkan bahwa perkembangan sosial

tumbuh kembang anak, karena orangtua anak usia 6-12 tahun sesudah bermain

dapat menyediakan semua kebutuhan anak, game free fire di Dusun Lebak Desa

baik kebutuhan primer maupun sekunder Lebaksono Kecamatan Pungging

(Soetjiningsih, 2014). Ibu yang tidak Kabupaten Mojokerto setengahnya baik

bekerja mempunyai lebih banyak waktu dan setengahnya tidak baik, artinya

bersama dengan anak, sehingga lebih terdapat 3 anak yang mengalami

banyak mempunyai waktu untuk penurunan perkembangan dari baik

mengajarkan anak dalam kehidupan menjadi tidak baik. Berdasarkan tabel 4.3

sosialnya, bagaimana mengajarkan anak menunjukkan bahwa perkembangan sosial

untuk menjadi mandiri seperti menyiapkan responden sesudah bermain Game Free

makanan dan pakaian sendiri, membantu Fire setengahnya dalam kategori baik yaitu

pekerjaan rumah dan menggunakan alat 10 responden (50%), dan yang memiliki

rumah tangga. Terdapat 6 anak yang orang perkembangan sosial tidak baik yaitu 10

tuanya yang bekerja akan tetapi anak (50%).

perkembangan sosialnya baik, hal ini Perkembangan sosial merupakan

disebabkan karena tuntutan perannya pencapaian kematangan dalam hubungan

sebagai anak yang ditinggal ibunya bekerja sosial. Manusia merupakan makhluk sosial

sehingga harus belajar untuk mandiri dan yang tidak bisa hidup sendiri dan

memenuhi kebutuhannya saat ditinggal membutuhkan orang lain dalam

bekerja oleh ibunya. keberlangsungan hidupnya. Manusia

tersebut dituntut untuk bisa menyesuaikan


9

dan beringeraksi dengan lingkungannya. keteledoran dari orang tua yang tidak

Sedangkan manusia dilahirkan belum membatasi ketika anak menggunakan

bersifat sosial. Dalam arti, dia belum smartphone. ketika anak sudah diberikan

memiliki kemampuan untuk bergaul handphone oleh orang tuanya, orang tua

dengan orang lain. Agar mencapai seakan tidak mengawasi anak dalam

kematangan sosial anak harus belajar menggunakan handphone seperti pada saat

tentang cara-cara menyesuaikan diri anak bermain game online. Game online

dengan orang lain (Mayar, 2013). memiliki pengaruh yang cukup besar bagi

Kecanduan bermain game online orang yang memainkan game tersebut,

mempunyai dampak yang bisa dibilang salah satunya adalah anak-anak karena

negatif. Mereka yang kecanduan bermain mereka sudah memiliki dan memainkan

game selalu terdorong untuk bermain dan game online. Anak-anak jaman sekarang

bermain lagi. Sehingga anak lupa akan sudah dibiasakan dengan gadget untuk

kegiatan lain yang lebih penting seperti bermain game online, ini kesalahan dari

belajar, mengerjakan PR, mengaji dan orang tua. orang tua mungkin hanya ingin

berinteraksi sosial (Akhmad Nur Haqiqi, menunjukkan kasih sayang kepada anak

2020). dengan memberikan berbagai fasilitas

Berdasarkan hasil penelitian misalnya gadget canggih, tetapi secara

didapatkan bahwa perkembangan sosial tidak langsung orang tua telah

responden memiliki kriteria yang mengajarkan hal negatif kepada anak yang

setengahnya tidak baik, dan setengahnya dapat mengganggu perkembangan anak

lagi tidak baik. Hal ini dapat disebabkan dikemudian hari.

karena zaman sekarang banyak anak yang

bergantung pada smartphone, akibat dari

pengaruh lingkungan sekitar atau karena


10

3. Pengaruh Game Free Fire Terhadap Game Free Fire Battle egrounds.

Perkembangan Sosial Anak 6-12 salah satu efek dari maraknya

Tahun perkembangan game online adalah

Hasil penelitian pada menunjukkan munculnya komunitas-komunitas game

bahwa mean ranks perkembangan sosial yang memfasilitasi para gamer untuk

sebelum bermain game Free Fire lebih menunangkan segala pengalaman mereka

tinggi dibandingkan dengan sesudah serta menjadikan gaya hidup dan

bermain Free Fire yang artinya penyambung tali silahturahmi antar gamers

perkembangan sosial anak sebelum seputar bermain game tersebut. Sehingga

bermain Free Fire lebih baik daripada game online memiliki dampak yang dapat

sesudah bermain Free Fire. Data pada mempengaruhi perkembangan sosial bagi

tabel 4.7 menunjukkan bahwa negative anak usia sekolah dasar. Akan teteapi

ranks sebanyak 3 responden, artinya terlepas dari hal itu game online juga dapat

terdapat 3 responden yang perkembangan menimbulkan kecanduan atau adiktif yang

sosialnya lebih buruk sesudah bermain sangat parah bagi penggunanya jika tidak

game Free Fire, sedangkan 17 responden dilakukan dengan pengawasan orang tua,

tidak mengalami perubahan perkembangan karena game ini menyuguhkan keseruan

sosial. Hasil uji Wilcoxon Signed dan rasa penasaran yang mendalam bagi

menunjukkan bahwa p value = 0, 083 generasi muda. Remaja dapat

dengan nilai Z sebesar 1,732 dengan arah menghabiskan waktu berjam-jam untuk

hubungan negatif sehingga tidak terdapat bermain game ini dan dapat melupakan

pengaruh game free fire terhadap interaksi dengan lingkungan sekitar.

perkembangan sosial anak 6-12 tahun di (Akhmad Nur Haqiqi, 2020).

Dusun Lebak Desa Lebaksono Kecamatan Berdasarkan hasil penelitian

Pungging Kabupaten Mojokerto. menunjukkan bahwa perkembangan sosial


11

anak sebelum bermain game free fire lebih dilakukan dalam waktu kurang dari 1

baik dibandingkan sesudah bermain game minggu, oleh sebab itu perubahan

free fire. Hal ini disebabkan karena game perkembangan anak belum tampak. Anak

online memiliki pengaruh yang bagi orang yang sudah terbiasa melakukan pekerjaan

yang memainkan game tersebut, yaitu anak secara mandiri terutama yang ditinggal

akan cenderung mengalami kecanduan bekerja oleh ibunya, maka anak akan

main game karena harus menyelesaikan dituntut untuk memenuhi kebutuhannya

misi-misi dalam game tersebut yang sendiri seperti menyiapkan makanan,

membuat anak akan lebih sering pakaian, melakukan pekerjaan rumah,

menghabiskan waktu bermain game maupun menggunakan telepon.

daripada harus melakukan aktivitas lain,


SIMPULAN
bahkan melupakan makan dan minum
Perkembangan sosial anak usia 6-12
sehingga membutuhkan orang tua untuk
tahun di Dusun Lebak Desa Lebaksono
menyiapkan makanannya. Anak yang
Kecamatan Pungging Kabupaten
terlalu asyik dengan bermain game free
Mojokerto sebelum bermain Free Fire
fire membuat anak tidak meluangkan
sebagian besar baik yaitu 13 responden
waktu untuk membantu orang tua dalam
(65%), sesudah bermain Free Fire
melakukan pekerjaan rumah tangga.
setengahnya tidak baik yaitu 10 responden
Terdapat 17 anak yang tidak mengalami
(50%). Tidak ada pengaruh pengaruh game
perubahan perkembangan sosial meskipun
free fire terhadap perkembangan sosial
bermain game free fire. Hal ini dapat
anak 6-12 tahun di Dusun Lebak Desa
disebabkan karena perubahan
Lebaksono Kecamatan Pungging
perkembangan tidak akan bisa berubah
Kabupaten Mojokerto yang dibuktikan
secara drastis dalam waktu yang sangat
dengan uji Wilcoxon Signed Rank
singkat dimana penelitian ini hanya
menunjukkan bahwa p value = 0, 083.
12

SARAN perkembangan emosional dan perilaku

Anak hendaknya menggurangi agresivitas.

penggunaan game online free fire karena DAFTAR PUSTAKA

memberikan dampak yang kurang baik Akhmad Nur Haqiqi, A. M. (2020). Efek
Negatif Bermain Game Online
terhadap perilaku sosial anak. Serta "Free Fire Battlegrounds" Terhadap
Akhlak Remaja Di Desa Ambulu
mengetahui pentingnya perilaku sosial Kabupaten Jember. Journal of
social Studies, 01.
yang baik dan apa saja yang dapat
Hurlock, E. (2013). Psikologi
membentuk perilaku sosial. Orang tua Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan.
diharapkan untuk mengajarkan anak agar Jakarta: Penerbit Erlangga.
untuk memenuhi kebutuhannya secara Irma Mustika Sari, E. D. (2017).
Peningkatan Pengetahuan Siswa
mandiri seperti menyiapkan pakaian, SMP Tentang Dampak Negatif
Game Online Bagi Kesehatan.
makanan, melakukan pekerjaan rumah GEMASSIKA Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat, 1.
seperti menggunakan mesin cuci, setrika,
Jaya, E. S. (2018, Juli 4). WHO tetapkan
mengajarkan anak untuk menyapu, kecanduan game sebagai gangguan
mental, bagaimana "gamer"
mengepel, dan menjadikan itu sebagai Indonesia bisa sembuh ?
kegiatan rutin yang harus bisa dilakukan Mayar, F. (2013). Perkembangan Sosial
Anak Usia Dini Sebagai Bibit
anak, memberikan reward and punishmet Untuk Masa Depan Bangsa. Jurnal
Al-Ta'lim, 459.
dalam mengajarkan anak menjalankan
Putra, F. E. (2020). Cara Menjadi Pro
tugas perkembangan sosialnya, sehingga Player Free Fire. Yatagan.
orang tua harus mencari informasi tentang Soetjiningsih. (2014). Tumbuh Kembang
Anak. Jakarta: EGC
tugas perkembangan anak sesuai usianya

agar bisa melakukan stimulasi dengan

tepat. Hasil penelitian ini diharapkan untuk

meneliti pengaruh game online terhadap

perkembangan anak yang lain seperti

Anda mungkin juga menyukai