Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK

METODE PENELITIAN
Metode Penelitian Studi Kasus: Gangguan Kecanduan
Game Online pada Remaja

DISUSUN OLEH:
Taufik Hidayat / 17210723
Muhammad Fajar Febriyanto / 17210724
Rangga Nur Alamsyah 17210662
Muhammad Fathi robbani / 17210663
Leonardo Siburian /17210822
Arie Nugroho / 17210727

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI BINA

SARANA INFORMATIKA
BAB 1
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Kecanduan game online telah menjadi fenomena yang signifikan di era
digital ini, terutama di kalangan remaja. Transformasi teknologi, akses internet
yang luas, dan keberadaan game yang semakin menarik telah mengubah pola
hiburan remaja. Game online tidak hanya menjadi aktivitas rekreasi, tetapi juga
menjadi bagian integral dari gaya hidup remaja modern.

Namun, seiring dengan popularitasnya, perhatian terhadap dampak


negatif dari kecanduan game juga meningkat. Penggunaan yang berlebihan
sering kali dikaitkan dengan masalah kesehatan mental, antara lain isolasi sosial,
gangguan tidur, kecemasan, dan depresi. Kecanduan game online pada remaja
juga dikaitkan dengan penurunan kinerja akademis dan gangguan perilaku.

Gejala kecanduan game pada remaja mencakup perilaku obsesif terhadap


permainan, kesulitan untuk mengontrol waktu bermain, dan penarikan diri dari
aktivitas sosial atau interaksi keluarga. Dalam beberapa kasus ekstrem,
kecanduan game dapat menyebabkan konsekuensi serius bagi kesehatan fisik
dan mental remaja.

Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kecanduan game ini kompleks.


Selain fitur adiktif dari game itu sendiri, aspek psikologis remaja seperti tekanan
akademis, masalah interpersonal, dan stres juga dapat memainkan peran
penting. Lingkungan keluarga, pola pengasuhan, dan norma sosial di sekitar
penggunaan game juga memiliki dampak yang signifikan.

Upaya untuk mengatasi masalah kecanduan game pada remaja telah


dilakukan, mulai dari pendekatan pendidikan, intervensi psikologis, hingga
kebijakan publik yang bertujuan untuk membatasi akses atau mengatur waktu
bermain. Namun, menangani masalah ini tetap menjadi tantangan besar karena
adanya perbedaan persepsi antara remaja dan orang dewasa terkait dengan
pentingnya penggunaan game online.

Mengatasi kecanduan game pada remaja memerlukan pendekatan


holistik yang melibatkan berbagai disiplin ilmu, termasuk psikologi, sosiologi,
teknologi informasi, dan kebijakan publik. Adanya kerjasama lintas sektor dan
pendekatan yang terpadu diperlukan untuk menghadapi isu kompleks ini guna
melindungi kesejahteraan mental dan perilaku remaja di era digital ini

B.Rumusan Masalah
Bagaimana gangguan kecanduan game online mempengaruhi remaja
secara fisik, mental, dan sosial? Bagaimana metode penelitian studi kasus dapat
digunakan untuk memahami fenomena ini secara mendalam?

C. Tujuan Penelitian
1. Memahami dampak gangguan kecanduan game online pada kesehatan
fisik, mental, dan social remaja.
2. Menerapkan metode penelitian studi kasus untuk mendalam memahami
pengalaman remaja yang mengalami kecanduan game online.
3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kecanduan game online
pada remaja.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi dan Karakteristik Gangguan Kecanduan Game Online
Gangguan kecanduan game online adalah kondisi mental di mana
seseorang mengalami perilaku berlebihan dalam bermain game online,
mengabaikan tugas-tugas sehari-hari, hubungan sosial, dan kesehatan fisik dan
mentalnya.

Karakteristik Gangguan Kecanduan Game Online:


1. Kehilangan Kontrol: Kesulitan mengontrol durasi dan frekuensi
bermain game.
2. Prioritas Game: Memberi prioritas tinggi pada bermain game daripada
aktivitas lain yang seharusnya lebih penting.
3. Ketidakmampuan Menghentikan: Sulit untuk menghentikan atau
mengurangi waktu bermain game, meskipun menyadari dampak
negatifnya.
4. Toleransi: Memerlukan jumlah waktu yang lebih banyak untuk
merasakan kepuasan yang sama.
5. Isolasi Sosial: Menarik diri dari hubungan sosial di dunia nyata.
6. Pengaruh Negatif: Dampak negatif pada kesehatan fisik, emosional,
sosial, dan akademik individu yang terkena dampaknya.

2.2 Dampak Fisik, Mental, dan Sosial Kecanduan Game Online pada Remaja

Dampak Fisik Kecanduan Game Online pada Remaja:


1. Gangguan Tidur: Pola tidur yang tidak teratur dan kurang tidur akibat
bermain game hingga larut malam.
2. Masalah Kesehatan: Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan
obesitas, masalah postur tubuh, dan masalah kesehatan lainnya.
3. Gangguan Penglihatan: Peningkatan risiko masalah penglihatan
karena paparan berkepanjangan pada layar komputer atau perangkat.

Dampak Mental Kecanduan Game Online pada Remaja:

1. Kecemasan dan Depresi: Kecanduan game dapat menyebabkan


kecemasan dan depresi karena isolasi sosial dan tekanan untuk
mencapai tujuan permainan.
2. Kurangnya Konsentrasi: Kesulitan berkonsentrasi di sekolah atau
pekerjaan akibat pikiran yang terus-menerus terfokus pada game.
3. Perubahan Mood: Perubahan mood yang tiba-tiba, frustrasi, dan
mudah marah ketika terganggu dari bermain game.

Dampak Sosial Kecanduan Game Online pada Remaja:

1. Isolasi Sosial: Menarik diri dari keluarga dan teman-teman,


mengakibatkan isolasi sosial dan kehilangan hubungan interpersonal.
2. Kurangnya Keterampilan Sosial: Kurangnya interaksi sosial dapat
menghambat perkembangan keterampilan sosial dan kemampuan
berkomunikasi.
3. Penurunan Prestasi Akademik: Kurangnya fokus pada pendidikan karena
waktu yang dihabiskan untuk bermain game, dapat mengakibatkan
penurunan prestasi akademik.

Penting untuk diatasi dengan memberikan dukungan dan bantuan kepada


remaja yang mengalami kecanduan game online agar mereka dapat
mengembangkan keseimbangan dalam kehidupan mereka, meningkatkan
keterampilan sosial, dan mendapatkan dukungan mental yang dibutuhkan.

2.3 Teori Kecanduan Game dan Faktor Risiko


Teori kecanduan game mengacu pada konsep bahwa bermain game
online dapat menyebabkan perubahan dalam otak dan perilaku serupa dengan
kecanduan zat. Ketika seseorang terlibat dalam aktivitas bermain game, otak
melepaskan zat kimia, seperti dopamin, yang terkait dengan sensasi kenikmatan
dan kepuasan. Proses ini dapat menciptakan ketergantungan dan memicu
perilaku yang sulit dikendalikan.

Faktor Risiko Kecanduan Game


1. Kecenderungan Genetik: Faktor genetik dapat memengaruhi
kecenderungan seseorang mengalami kecanduan, termasuk kecanduan
game.
2. Gangguan Kesehatan Mental: Individu dengan masalah kesehatan
mental, seperti depresi atau kecemasan, memiliki risiko lebih tinggi untuk
mengalami kecanduan game.
3. Kurangnya Dukungan Sosial: Kurangnya dukungan sosial dari keluarga
atau teman-teman dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mencari
penghiburan dalam game online.
4. Kurangnya Keterampilan Koping: Individu yang memiliki keterampilan
koping yang buruk untuk mengatasi stres dan tekanan emosional mungkin
cenderung menggunakan game sebagai pelarian.
5. Akses yang Mudah: Ketersediaan game online dengan akses yang mudah
dan perangkat teknologi yang terhubung ke internet meningkatkan risiko
kecanduan, terutama di kalangan remaja.
6. Ketidakseimbangan Kehidupan: Kurangnya kegiatan lain yang memenuhi
kebutuhan emosional dan sosial, seperti hobi, olahraga, atau kegiatan
sosial, dapat meningkatkan kecanduan game.

Pemahaman tentang teori kecanduan game dan faktor risiko ini penting untuk
mengembangkan strategi pencegahan dan intervensi yang efektif dalam
menangani masalah kecanduan game online pada individu, terutama remaja.

BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus untuk mendalami


pengalaman individu atau kelompok yang mengalami kecanduan game online.

3.2 Pengumpulan Data

Wawancara mendalam dengan remaja yang mengalami kecanduan game


online. Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman mendalam
tentang pengalaman remaja yang mengalami kecanduan game online.
Wawancara dilakukan dengan remaja bernama Ali (nama samaran) yang berusia
17 tahun.

Membuat Pertanyaan

1. Bagaimana Anda mulai bermain game online dan sejak kapan Anda
merasa kecanduan?
2. Bagaimana bermain game online memengaruhi hubungan Anda dengan
keluarga dan teman-teman?
3. Apakah Anda merasa sulit untuk mengontrol waktu bermain game? Apa
yang membuatnya sulit?
4. Bagaimana kecanduan game mempengaruhi kinerja sekolah atau
pekerjaan Anda?
5. Bagaimana perasaan Anda ketika tidak bisa bermain game, misalnya
ketika orangtua melarang atau ketika ada kewajiban lain?
6. Apakah Anda merasa frustrasi atau marah jika diinterupsi saat bermain
game?
7. Apakah Anda memiliki kesadaran akan dampak negatif kecanduan game
pada kesehatan mental atau fisik Anda?
8. Apa yang Anda rasakan setelah bermain game, apakah ada perubahan
emosional atau perasaan tertentu?
9. Apakah Anda pernah mencoba untuk mengurangi waktu bermain game?
Jika ya, bagaimana hasilnya?
10.Bagaimana Anda mendefinisikan keseimbangan antara bermain game
dan kehidupan sosial serta akademik Anda?

Wawancara ini bertujuan untuk memahami perspektif Ali mengenai kecanduan


game online dan memberikan wawasan yang mendalam tentang pengalaman
serta tantangan yang dihadapi oleh remaja yang mengalami masalah ini.

Observasi langsung terhadap perilaku remaja saat bermain game online

Selama observasi, remaja (Ali) menunjukkan perilaku yang mencirikan


kecanduan game online:

1. Konsentrasi Tinggi: Ali terfokus secara intens pada layar perangkatnya,


hampir tidak memperhatikan sekitarnya selama bermain game.
2. Reaksi Emosional: Ali menunjukkan reaksi emosional yang kuat saat
karakternya dalam game mengalami kegagalan atau ketika ia menghadapi
tantangan sulit, sering terlihat frustrasi dan gelisah.
3. Waktu Bermain Lama: Ali bermain game secara terus-menerus selama
beberapa jam tanpa jeda, mengabaikan waktu makan atau istirahat.
4. Kurang Responsif: Ali kurang responsif terhadap pertanyaan orang lain
saat bermain game, terkesan sulit untuk diajak bicara atau diinterupsi.
5. Perubahan Postur Tubuh: Ali terkadang menunjukkan postur tubuh yang
tidak nyaman, sering membungkuk atau duduk dalam posisi yang tidak
sehat selama bermain game.
6. Ketidakpedulian terhadap Lingkungan: Ali tidak memperhatikan
kebersihan sekitar area bermainnya, dengan banyak sampah dan barang-
barang berserakan di sekitarnya.
7. Penggunaan Bahasa Khusus: Ali menggunakan bahasa yang khas dalam
komunitas game online, sering menggunakan frasa atau istilah yang
mungkin sulit dimengerti oleh orang luar.

Observasi ini menggambarkan perilaku intensitas dan keterlibatan Ali dalam


bermain game online, mencerminkan ciri-ciri kecanduan yang membutuhkan
perhatian dan intervensi yang sesuai.

3.3 Analisis Data

3.3.1 Identifikasi pola-pola perilaku kecanduan game online pada remaja


Dalam analisis data kualitatif, kami mengidentifikasi beberapa pola perilaku
kecanduan game online pada remaja Ali berdasarkan wawancara dan observasi
langsung:

1. Kehilangan Kontrol Waktu: Ali kesulitan mengontrol waktu bermain


game, sering kali bermain hingga larut malam, mengabaikan tanggung
jawab sehari-hari
2. Prioritas Tinggi pada Game: Ali memberi prioritas tinggi pada game online,
bahkan di atas aktivitas penting lainnya seperti sekolah atau hubungan
sosial.
3. Ketidakmampuan Menghentikan: Ali mengalami kesulitan menghentikan
bermain game, bahkan ketika menyadari dampak negatifnya terhadap
keseharian dan kesehatan fisiknya.
4. Emosi yang Berkaitan dengan Permainan: Ali menunjukkan reaksi
emosional yang kuat terhadap permainan, seperti frustrasi dan marah
saat menghadapi kegagalan atau hambatan dalam game.
5. Isolasi Sosial: Ali menarik diri dari interaksi sosial di dunia nyata,
menghabiskan waktu lebih banyak untuk bermain game daripada
berinteraksi dengan keluarga atau teman-teman.
6. Pola Tidur Tidak Teratur: Ali mengalami gangguan tidur karena bermain
game hingga larut malam, mengakibatkan kurangnya tidur dan kelelahan
di siang hari.
7. Tingkat Konsentrasi Menurun: Ali mengalami kesulitan berkonsentrasi di
sekolah atau saat mengerjakan tugas-tugas akademik karena pikiran terus
menerus terfokus pada permainan.
8. Kurangnya Keterampilan Koping: Ali menggunakan game sebagai koping
untuk menghindari stres dan tekanan emosional, bahkan jika itu berarti
mengabaikan kewajiban lainnya.

Analisis ini menggambarkan pola perilaku yang mencirikan kecanduan game


online pada remaja, menciptakan gambaran yang mendalam tentang
bagaimana kecanduan ini memengaruhi kehidupan sehari-hari dan
kesejahteraan remaja tersebut. Dengan memahami pola-pola perilaku ini, dapat
dirancang intervensi yang tepat untuk membantu remaja Ali dan individu
lainnya yang mengalami masalah serupa.

3.3.2 Pembuatan kesimpulan berdasarkan analisis data


Berdasarkan analisis data kualitatif dari wawancara mendalam dan observasi
langsung terhadap remaja yang mengalami kecanduan game online, beberapa
kesimpulan dapat diambil:

1. Kehilangan Kontrol dan Prioritas Tinggi: Remaja yang mengalami


kecanduan game online kehilangan kendali atas waktu dan prioritas
hidupnya. Mereka cenderung mengabaikan tugas-tugas sehari-hari,
kehilangan waktu tidur yang cukup, dan menarik diri dari hubungan sosial.
2. Emosi dan Keterlibatan Intensif: Permainan online menciptakan reaksi
emosional yang kuat pada remaja, seperti frustrasi dan kegembiraan.
Mereka terlibat secara intensif dalam permainan, mengorbankan waktu
dan energi secara signifikan.
3. Dampak Sosial dan Akademik: Kecanduan game online menyebabkan
isolasi sosial dan penurunan kinerja akademik. Remaja ini sulit
berkonsentrasi di sekolah dan kesulitan mempertahankan hubungan
sosial di dunia nyata.
4. Pola Tidur dan Kesehatan Fisik:** Pola tidur yang tidak teratur dan
kurangnya aktivitas fisik akibat bermain game online secara berlebihan
mengakibatkan kelelahan, gangguan tidur, dan masalah kesehatan
lainnya.
5. Ketidakmampuan Menghentikan: Remaja mengalami kesulitan
menghentikan bermain game, bahkan ketika menyadari dampak
negatifnya. Mereka mencari pelarian dalam game bahkan jika itu
mempengaruhi kesejahteraan mereka.
Penting untuk diakui bahwa kecanduan game online pada remaja merupakan
masalah serius yang memerlukan perhatian dan intervensi yang tepat. Dengan
pemahaman mendalam tentang pola perilaku kecanduan ini, langkah-langkah
intervensi dapat dirancang, termasuk dukungan psikologis, pendekatan
keluarga, dan pengembangan keterampilan koping untuk membantu remaja
mengatasi kecanduan game online dan membangun keseimbangan dalam
kehidupan mereka

BAB 4
ANALISIS DATA
Prosedur Analisis
Proses analisis data pada penelitian ini dilakukan melalui pendekatan
kualitatif dengan langkah-langkah sistematis. Data diperoleh melalui observasi
kepada remaja. Tahap awal melibatkan pemilahan dan pengelompokan
tanggapan sesuai dengan variabel yang diteliti, seperti pola waktu penggunaan,
perasaan terkait game, dan dampaknya terhadap keseharian remaja. Data
kualitatif juga diperoleh melalui wawancara mendalam dengan sejumlah remaja
yang mengalami kecanduan game online. Transkripsi wawancara kemudian
dianalisis untuk mendapatkan pola-pola perasaan, perilaku, dan faktor-faktor
pemicu kecanduan.

Hasil
Hasil analisis menyoroti beberapa temuan yang mencerminkan dampak
dari kecanduan game online pada remaja. Pola penggunaan yang berlebihan
sering kali berkaitan dengan isolasi sosial, penurunan kinerja akademis, dan
masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Temuan dari
wawancara menegaskan bahwa game online menjadi mekanisme pelarian dari
tekanan dan masalah pribadi, meskipun pada akhirnya memperburuk kondisi
mereka. Dari data ini, terlihat bahwa remaja yang kecanduan game online
cenderung mengalami kesulitan dalam mengontrol waktu bermain dan sulit
beradaptasi dengan aktivitas sosial atau akademis.
BAB 5
PEMBAHASAN
5.1 Interpretasi Temuan
Hasil analisis data menunjukkan bahwa remaja yang mengalami
kecanduan game online mengalami dampak serius pada berbagai aspek
kehidupan mereka. Mereka kehilangan kendali atas waktu dan prioritas,
mengorbankan hubungan sosial, tidur, dan kesehatan fisik mereka. Emosi yang
terlibat dalam permainan menciptakan ikatan yang kuat dengan game,
sementara ketidakmampuan menghentikan perilaku ini menggambarkan
kecanduan yang mendalam.
Dampak sosial dan akademik yang negatif menggarisbawahi perlunya
intervensi yang komprehensif, melibatkan pendekatan psikologis, dukungan
keluarga, dan pembangunan keterampilan koping. Isolasi sosial dan penurunan
prestasi akademik menunjukkan perlunya pendekatan holistik yang melibatkan
orang tua, sekolah, dan komunitas untuk membantu remaja membangun
kembali koneksi sosial dan meraih kesuksesan di lingkungan pendidikan.

5.2 Hubungan Temuan dengan Teori Kecanduan Game dan Faktor Risiko
Temuan mengonfirmasi teori kecanduan game dengan menunjukkan
bahwa remaja yang kecanduan game online mengalami kehilangan kontrol,
prioritas tinggi pada game, dan kesulitan menghentikan perilaku bermain game.
Dampak emosional yang kuat dan isolasi sosial yang dialami oleh remaja ini juga
sesuai dengan teori kecanduan game, di mana permainan menciptakan sensasi
kenikmatan yang mengakibatkan ketergantungan.

5.3 Keterbatasan Penelitian


Meskipun observasi memberikan wawasan yang bernilai terkait
kecanduan game pada remaja, metode ini memiliki keterbatasan. Observasi
mungkin tidak mencakup semua variabel atau faktor yang memengaruhi
kecanduan game, seperti faktor-faktor psikologis yang mendasari perilaku
tersebut. Selain itu, observasi juga dapat terpengaruh oleh subjektivitas
pengamat dalam menafsirkan perilaku remaja. Keterbatasan dalam jumlah
sampel atau keragaman dalam karakteristik remaja yang diamati juga dapat
membatasi generalisasi hasil observasi ini. Oleh karena itu, perlu
mempertimbangkan keterbatasan ini dalam menafsirkan hasil observasi ini

5.4 Implikasi Penelitian dan Rekomendasi


Implikasi Penelitian: Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya
kesadaran dan pemahaman mendalam tentang dampak kecanduan game online
pada remaja. Implikasinya adalah perlunya pengembangan program pendidikan
dan kesadaran di sekolah dan komunitas untuk membantu remaja dan orang tua
mengenali tanda-tanda kecanduan game dan menyediakan dukungan yang
diperlukan.

Rekomendasi:
1. Pendidikan Awal: Memberikan pendidikan awal kepada remaja dan orang
tua tentang risiko kecanduan game dan cara mengelola waktu bermain
online.
2. Dukungan Psikologis: Menyediakan akses mudah ke layanan kesehatan
mental, seperti konseling atau terapi, untuk remaja yang mengalami
kecanduan game.
3. Pengawasan Orang Tua: Orang tua perlu aktif mengawasi dan terlibat
dalam aktivitas game online remaja mereka serta membatasi waktu
bermain.
4. Peningkatan Kesadaran: Mengadakan kampanye publik dan seminar
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko kecanduan
game dan cara mengatasinya.
5. Dukungan Sosial: Membangun komunitas dukungan sosial di sekolah dan
lingkungan sekitar, di mana remaja dapat berbicara terbuka tentang
masalah mereka.

Dengan mengimplementasikan rekomendasi ini, diharapkan remaja yang


mengalami kecanduan game online dapat mendapatkan bantuan yang tepat
dan memulihkan keseimbangan dalam kehidupan mereka.
BAB 6
KESIMPULAN
Ringkasan temuan penelitian dan implikasi pentingnya penelitian ini
dalam konteks kecanduan game online pada remaja. hasil penelitian ini
menggarisbawahi pentingnya kesadaran dan pemahaman mendalam tentang
dampak kecanduan game online pada remaja. Intervensi yang diberikan dengan
tepat dan mendukung dapat membantu remaja mengatasi kecanduan ini,
memulihkan keseimbangan dalam kehidupan mereka, dan memperbaiki
kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai