A. Pendahuluan
Sejak awal kemunculannya, terus berkembang dan beraneka ragam jenisnya, meliputi
nitendo, sega, dan online game, dan yang sedang trend beberapa tahun belakangan ini
terutama dikalangan ini terutama dikalangan remaja yaitu online game, online game
adalah permainan yang dimainkan secara online via internet (Young, 2009). Game
dengan fasilitas online via internet menawarkan fasilitas lebih dibandingkan dengan
game biasa( seperti video game) kerena pemain itu bisa berkomunikasi dengan pemain
lain diseluruh penjuru dunia melalui chating, hal inilah yang menimbulkan kencanduan
game online.1
Aspek seseorang kecanduan akan game online sebenarnya hamper sama dengan
jenis kecanduan yang lain, akan tetapi kecanduan game online dimasukkan kedalam
golongan kecanduan psikologis dan bukan secara fisik. Sedikitnya ada 4 aspek
kecanduan game online:2
1. Compulsion (kompulsif atau dorongan untuk melakukan secara terus menerus)
2. Withdrawal (penarikan diri) suatu upaya untuk menjauhkan diri dari suatu hal
3. Tolerance (toleransi) sebagai sikap menerima keadaan diri kita ketika melakukan
suatu hal.
4. Interpersonal and health-related problems (persoalan yang berkaitan dengan
interaksi kita dengan orang lain dan juga masalah kesehatan.
Banyak penyebab yang ditimbulkan dari kecanduan game online, salah satunya
karena gamer tidak akan pernah bisa menyelesaikan permainan sampai tuntas. Selain
itu, karena sifat dasar manusia yang selalu ingin menjadi pemenang dan bangga
semakin mahir akan sesuatu termasuk sebuah permainan. Dalam game online apabila
point bertambah, maka objek yang akan dimainkan akan semakin hebat, dan
kebanyakan orang senang sehingga menjadi pecandu. Penyebab lain yang dapat
ditelusuri adalah kurangnya pengawan dari orang tua, dan pengaruh globalisai dari
teknologi yang memang tidak bisa dihindari.4
Terdapat faktor internal dan faktor eksternal yang menyebabkan adiksi remaja
terhadap game online.
Faktor-faktor internal yang dapat menyebabkan terjadinya adiksi terhadap game
online, sebagai berikut:4
1. keinginan yang kuat dari diri remaja untuk memperoleh nilai yang tinggi
dalam game online, karena game online dirancang sedemikian rupa agar gamer
semakin penasaran dan semakin ingin memperoleh nilai yang lebih tinggi;
2. rasa bosan yang dirasakan remaja ketika berada di rumah atau di sekolah;
3. ketidak mampuan mengatur prioritas untuk mengerjakan aktivis penting
lainya juga menjadi penyebab timbulnya adiksi terhadap game online;
4. kurangnya self control dalam diri remaja, sehingga remaja kurang
mengantisipasi dampak negatif yang timbul dari bermain game online secara
berlebihan.
Game online memiliki jenis yang banyak, mulai dari permainan sederhana
berbasis teks sampai permainan yang menggunakan grafik kompleks dan membentuk
dunia virtual yang ditempati oleh banyak pemain sekaligus. Jenis yang pertama yaitu
Massively Multiplayer Online Firstperson shooter games (MMOFPS). Game online
jenis ini mengambil sudut pandang orang pertama sehingga seolah-seolah pemain
berada dalam permainan tersebut dalam sudut pandah tokoh karakter yang dimainkan,
dimana setiap tokoh memiliki kemampuan yang berbeda dalam tingkat akurasi, refleks,
dan lainnya. Permainan ini dapat melibatkan banyak orang dan biasanya permainan ini
mengambil setting peperangan dengan senjatasenjata militer. Contoh permainan jenis
ini antara lain Counter Strike, Call of Duty, Point Blank Quake, Blood, Unreal. Dan
jenis yang kedua adalah Massively Multyplayer Online Real-time strategy games
(MMOORTS). Game jenis ini menekankan pada kehebatan strategi pemainnya.
Permainan ini memiliki ciri khas dimana pemain harus mengatur strategi permainan.
Dalam RTS, tema permainan bisa berupa sejarah (misalnya seri Age of Empiries),
fantasi (misalanya Warcraft) dan fiksi ilmiah (misalnya Star Wars) Kemudian yang
ketiga, Massively Multyplayer Online Role-playing games (MMORPG). Game jenis
ini biasanya memainkan peran tokoh-tokoh khayalan dan berkolaborasi untuk merajut
sebuah cerita bersama. RPG biasanya lebih mengarah ke kolaborasi dari pada
kompetisi. Pada umumnya digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 20
dalam RPG, para pemain tergabung dalam satu kelompok. Contoh dari genre permainan
ini Ragnarok Online, The Lord of the Rings Online: Shadows of Angmar, Final Fantasy,
Dota.5
Dampak game online ini sangat buruk terutama untuk psikis dan fisik pada usia
remaja. Beberapa tips atau solusi cara mengatasi kecanduan game online, antara lain:7
1. Bersungguh -sungguh (niat)
2. Mempunyai pikiran hemat
3. Mencari aktivitas lain
4. Membatasi waktu bermain game online
5. Jangan bergaul dengan pemain game online
6. Meminta bantuan orang terdekat
GAME ADDICTION SCALE
A.Pendahuluan
Survei terbaru yang dirilis oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(APJII) pada tahun 2014, menyebutkan pengguna internet aktif tahun 2014 mencapai
107 juta pengguna atau sekitar 24% dari total populasi Indonesia. Dari data pengguna
internet aktif pada tahun 2014, diperkirakan pemain game online di Indonesia berkisar
10,7 juta orang atau sekitar 10% dari total pengguna (APJII,2014) 8
Berdasarkan hasil survey APJII (2014) juga menunjukkan penduduk berusia 12-
34 tahun (64%) mendominasi pengguna internet di Indonesia dan penduduk berusia
20−24 tahun (15%). Profil pengguna yang bekerja mencapai 53% dari total pengguna,
kemudian disusul ibu rumah tangga dan pelajar, berdasarkan hasil survei tersebut
Indonesia menempati urutan ke delapan didunia. Angka-angka statistik tersebut
dianggap cukup fantastis untuk menggambarkan pesatnya perkembangan internet di
Indonesia dan menunjukkan bahwa cukup penting untuk mendapat perhatian terkait
munculnya potensi permasalahan bagi pengguna internet yang mayoritasnya merupakan
penduduk berusia muda dan produktif.8
Peserta dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan memberi centang pada salah
satu angka yaitu 1 (tidak pernah), 2 (jarang), 3 (kadang-kadang), 4 (sering) dan 5 (sangat
sering).
Daftar Pustaka
1.Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling
Volume 1 Nomor 1 Juni 2015. Hal 84-92 ISSN: 2443-2202
2.Chapin ,J.P2009 kamus lengkap psikologi Terjemahan Kartini Kartono: Rajawali pers
3. Adiksi Bermain Game Online Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Bajing 1
Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap, Anggit Pirantika ,Rosalia Susila Purwanti
4.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Gangguan Kecanduan Game Online Pada
Peserta Didik Kelas x Di Madrasah Aliyah Aliyah Al Furqon Prabumulih Tahun Pelajaran
2015/2016, Hardiyansyah Masya, Dian Adi Candra
5. Candra Zabeh Aji. 2012. Berburu Rupiah lewat Game Online. Yogyakarta: Bounabooks.
6.Dampak Kecanduan Game Online Pada Kalangan Remaja Dikelurahan Sidotopo Wetan
Kecamatan Kenjeran Surabaya; Romadhon Egi Dwi Cahyo 2019
7. Smart Aqila, Cara Cerdas Mengatasi Anak Kecanduan Game, Jogjakarta, A plus books,
2010.
8. Perbedaan Tingkat Kecanduan (Adiksi) Games Online Pada Remaja Ditinjau Dari
Pengasuhan ;Rosi Kusumawati, Yolivia Irna Aviani, Yosi Molina ;Universitas Negeri Padang
9.Hubungan Kecanduan Game Online Dengan Ketrampilan Sosial Remaja Di 4 Game Centre Di Kecamatan
Klojen Kota Malang; Rahmat Anhar
10. Lemmens, J. S., P. M. Valkenburg, J. Peter. “Development and Validation of a Game
Addiction Scale for Adolescents.” Media Psychology 12, no.1, (2009):77-95. Diakses 9
September 2016. http://dx.doi.org/ 10.1080/15213260802669458
11.Perbedaan Tingkat Kecanduan Game Online Pada Remaja Antargaya Pengasuhan;
Fransisca Gradistia Bai 2015
12. Eroen S. Lemmens, Patti M. Valkenburg and Peter J; Amsterdam School of
Communications Research (ASCoR), Universitas Amsterdam, Amsterdam, Belanda