Anda di halaman 1dari 79

DEPARTEMEN

TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS PADJADJARAN

Dr. Bambang Mukti Wibawa


Dr. Darmawan Hidayat, M.T

RANGKAIAN LISTRIK
LAB MULTISIM DAN LEM BAR KERJA

SEMESTER GENAP 2017/2018


.
DAFTAR ISI

Daftar Isi
PRAKTEK 1: PENGENALAN MULTISIM____________________________________________________________ 1
PRAKTEK 2: DASAR DASAR RANGKAIAN LISTRIK ______________________________________________ 11
PRAKTEK 3: HUKUM KIRCHOFF __________________________________________________________________19
PRAKTEK 4: TEORI THEVENIN DAN TEORI NORTON __________________________________________ 25
PRAKTEK 5: MENGUKUR RTh dan VTh_____________________________________________________________ 30
PRAKTEK 6: RANGKAIAN DASAR OP-AMP _______________________________________________________ 34
INFORMASI__________________________________________________________________________________________ 47
PRAKTEK 1: PENGENALAN MULTISIM

PRAKTEK 1: PENGENALAN MULTISIM

Pendahuluan
Simulasi Rangkaian Listrik adalah emulasi dari perilaku rangkaian secara matematika. Menggunakan simulasi,
dapat ditentukan kinerja suatu rangkaian tanpa harus membuat rangkaiannya secara fisik , juga tidak diperlukan
alat ukur (instrumen) sebenarnya. Multisim merupakan perangkat lunak sistem desain elektronika dengan
database komponen serta simulasi analog /digital yang lengkap.

Pada Praktek Simulasi Rangkaian Listrik digunakan Multisim ver. 12. Jendela utama dari Multisim diperlihatkan
pada Gambar 1.1. Pada gambar tersebut diperlihatkan Jendela utama yang terdiri dari Toolbar standar danenu
utama.

Catatan: Mungkin tampilan Toolbar pada tiap-tiap komputer sedikit berbeda, tetapi tampilan tersebut dapat
diatur /disesuaikan seperti gambar 1.1.

Gambar 1.1 Tampilan awal Multisim

Page 1
PRAKTEK 1: PENGENALAN MULTISIM

Untuk menganalisa atau memulai simulasi, gunakan Simulation Switch.


Tampilan Menu Toolbar standar seperti Gambar 1.1 dapat ditambah atau dikurangi tampilan menunya oleh
pengguna dengan cara:
klik View -> Toolbar -> [Pilihan Menu] seperti ditunjukkan pada Gambar 1,2).

Gambar 1.2 Pengaturan tampilan Toolbar

Page 2
PRAKTEK 1: PENGENALAN MULTISIM

PRAKTEK 1.1
Buat rangkaian Gambar 1.3 menggunakan Multisim .

Ukur besar Tegangan Vab atau VR1 dan arus Ibc atau IR2

Gambar 1.3 Rangkaian untuk Praktek 1.1

Langkah Praktek 1.1


1. Dari jendela utama Multisim, buka lembar kerja baru dengan cara klik Design atau tekan Ctrl N.

Maka akan muncul lembar kerja kosong seperti ditunjukkan pada Gambar 1.1.
2. Menempatkan Sumber DC (batere) pada lembar kerja: Ikuti langkah-langkah seperti ditunjukkan pada
Gambar 1.4
3. Ubah besar Tegangan DC tersebut menjadi 15 V dan Label dari sumber tegangan DC tersebut menjadi Vs
( default nya sumber tegangan pada lembar kerja dinyatakan oleh V1, V2,…dst) dengan cara:
a. Klik kanan pada sumber tegangan pada lembar kerja.
b. Klik Properties
c. Akan muncul menu pilihan DC_POWER seperti ditunjukkan pada Gambar 1.5, ikuti langkah-
langkahnya berdasarkan nomor yang ditunjukkan.
d. Untuk merubah Label, dari menu DC_POWER klik pilihan Label dan ubah label tegangan sumber
V1 menjadi Vs.

Page 3
PRAKTEK 1: PENGENALAN MULTISIM

Gambar 1.4 Menempatkan sumber DC


pada lembar kerja Multisim

Gambar 1.5 Langkah merubah nilai


Tegangan dari Sumber DC dan
mengganti Label

4. Menempatkan Resistor di lembar kerja: Pada komponen Toolbar, klik “Place Basic” (gambar resistor)

Page 4
PRAKTEK 1: PENGENALAN MULTISIM

5. Klik “Resistor” dan pilih 4k, kemudian klik tombol “OK” pada kanan atas.

6. Ulangi langkah 5, pilih 2 k, kemudian klik tombol “Close”.


7. Menempatkan Ground di lembar kerja: Klik “Place Source” dan ikuti seperti langkah Gambar 1.4 dan pilih
“Ground” dan klik “OK”, selanjutnya klik “Close”.
8. Tampilan penempatan komponen pada lembar kerja ditunjukkan pada Gambar 1.6, psisi kompnen dapat
diatur dengan cara mengeser menggunakan mouse (klik kiri, sambil ditekan dan geser).

Gambar 1.6 Penempatan komponen untuk Praktek 1.1 pada lembar kerja Multisim

9. Selanjutnya membuat koneksi antar kompnen:


a. Tempatkan cursor dekat pada bagian pin atas sumber (Vs), maka bentuk cursor akan berubah
menjadi tanda plus (+), kemudian klik dan lepas, selanjutnya geser mouse hingga tersambung
dengan pin R1 ditandai dengan munculnya titik merah dan lalu klik. (ditunjukkan Gambar 1,7)

Page 5
PRAKTEK 1: PENGENALAN MULTISIM

Gambar 1.7. Sumber Vs telah terhubung dengan R1

b. Menggunakan cara yang sama hubungkan R1 dengan R2,


c. Hubungkan Sumber dengan R2 dan terakhir hubungkan terhadap Ground.
d. Rangkaian lengkap untuk Praktek 1.1 diperlihatkan pada Gambar 1.8

Gambar 1.8 Rangkaiaan lengkap Praktek 1.1 pada lembar kerja Multisim

Page 6
PRAKTEK 1: PENGENALAN MULTISIM

10. Langkah untuk mengukur tegangan Vab dan arus Ibc :


a. Tempatkan dua buah Multimeter pada lembar kerja, yang
pertama sebagai pengukur Vab dan yang kedua sebagai
pengukur Ibc.
b. Hubungkan kedua multimeter tersebut dengan rangkaian
seperti ditunjukkan pada Gambar 1.9. Secara otomatis
Multimeter akan diberi nama XMM1, XMM2…dst.
c. XMM1 sebagai voltmeter mengukur Vab (VR1) dan XMM2 sebagai
amperemeter mengukur Ibc (IR2)

Gambar 1.9. Penempatan Multimeter pada lembar kerja Multisim.

d. Untuk melihat tampilan multimeter, klik ganda pada XMM1 dan XMM2, kemudian atur sesuai
fungsinya. (Gambar 1.10).

Gambar 1.10. Pengaturan Multimeter sesuai


fungsinya.

11. Hasil simulasi untuk rangkaian Gambar 1.3,ditunjukkan pada Gambar 1.11. XMM1 mengukur tegangan pada
R1 (Vab)., dan XMM2 mengukur arus yang melewati R2 (Ibc).

Page 7
PRAKTEK 1: PENGENALAN MULTISIM

Gambar 1.11 Hasil simulasi Praktek 1.1

12. Langkah mengganti komponen atau merubah nilai hambatan (resistor):


a. Matikan (Off) saklar simulasi
b. Klik-ganda pada gambar komponen (Resistor), hingga muncul jendela properti Resistor (Gambar
1.12)
c. Dari jendela Value ubah nilai R2 menjadi 4 kΩ , klik OK.
d. Hidupkan (On) saklar-simulasi dan perhatikan penunjukkan Multimeter.
e. Gunakan cara yang sama (langkah a, b, dan c) untuk merubah sumber Vs menjadi 10 volt.
f. Hidupkan kembali saklar-simulasi dan amati pembacaan multimeter.

Gambar 1.12 Jendela properti untuk merubah nilai


komponen resistor

Page 8
PRAKTEK 1: PENGENALAN MULTISIM

PRAKTEK 1.2
1. Buat rangkaian Gambar 1.13 pada lembar kerja Multisim.
2. Hubungkan Voltmeter-1 untuk mengukur VR1, Voltmeter-2 untuk
mengukur VR2 dan Amperemeter untuk mengukur Io.
3. Lengkapi Tabel-1, berdasarkan hasil perhitungan dengan hukum Ohm
dan hasil pengukuran simuasi Multisim

Gambar 1.13 Rangkaian untuk Praktek 1.2

Tabel 1,1. Hasil pengamatan Praktek 1

No Vs R1 R2 VR1 VR1 VR2 VR2 Io Io


(volt) (Ω) (Ω) (volt) (volt) (volt) (volt) (amper) (amper)
* ** * ** * **
1 15 4 k 2 k

2*** 15 4.7 4.7

3 15 2.2 k 4.7 k

4 12 330 1 k

5 12 56 330

6 12 5.6 k 3.3 k

7 9 3.9 k 6.3 k

8 9 390 470

9*** 9 100 1 k

10 9 47 33

Catatan: * hasil perhitungan menggunakan rumus pembagi tegangan


** hasil simulasi menggunakan Multisim.
*** perhitungan untuk No 2 dan 9 dikerjakan pada lembar ini.

Page 9
PRAKTEK 1: PENGENALAN MULTISIM

Perhitungan (No 2)

Perhitungan (No 9)

Kesimpulan (Tuliskan kesimpulan untuk Praktek 1.2)

Page 10
PRAKTEK 2: DASAR DASAR RANGKAIAN LISTRIK

PRAKTEK 2: DASAR DASAR RANGKAIAN LISTRIK

Pendahuluan
Tujuan dari Praktek ini pertama untuk memahami cara pengukuran tegangan dan arus dalam rangkaian dc dan
kedua merupakan verifikasi hukum Ohm.

PRAKTEK 2.1: TEGANGAN DAN ARUS DALAM RANGKAIAN DC

Tujuan
1. Memahami bagaimana menggunakan voltmeter untuk mengukur tegangan antara komponen pada
rangkaian.
2. Memahami bagaiamana menggunakan amperemeter untuk mengukur aliran arus yang melewati
komponen dalam rangkaian
3. Mengamati apa yang terjadi bila nilai rating dari suatu komponen terlampaui.

Komponen / Instrumen
1. Sumber Daya DC
2. Voltmeter DC (0-20 V)
3. Amperemeter DC (1-100 mA)
4. Saklar
5. Lampu 5V, 2W

Gambar 2,1 Penempatan Komponen


pada lembar kerja.

Gambar 2.2 Rangkaian simulasi


Multisim untuk Praktek 2.1

Page 11
PRAKTEK 2: DASAR DASAR RANGKAIAN LISTRIK

Prosedur
1. Tempatkan komponen pada lembar kerja Multisim seperti ditunjukkan pada Gambar 2.1. Gunakan
lampu-virtual (X1). Dari Components Toolbar, klik Place Indicator -> pilih VIRTUAL_LAMP-> klik OK.
Untuk menetapkan tegangan dan daya lampu: Klik kanan pada gambar lampu (X1), pilih Properties ->
isi Maximum rate voltage( Volts): 12 V dan isi Maximum rate power(Watts): 10 -> klik OK.
2. Tempatkan Sumber daya DC (DC Power). Dari Components Toolbar, klik Place Source -> klik
POWER_SOURCE -> pilih DC_POWER -> klik OK.
Untuk menetapkan besar tegangan sumber daya DC: klik kanan pada gambar sumber tegangan / batere
(V1), pilih Properties -> isi Voltage (V): 12 V -> klik OK.
3. Tambahkan saklar (S1). Dari Components Toolbar, klik Place Basic -> klik SWITCH -> pilih DIPSW1 -
> klik OK.
4. Tambahkan tanah (ground). Dari Components Toolbar, klik Place Source -> klik POWER_SOURCE ->
pilh GROUND -> klik OK.
5. Tambahkan Voltmeter dan Amperemeter. Dari Instruments Toolbar -> seret ke lembar kerja
Multimeter-1(XMM1) dan Multimeter-2 (XMM2).
Klik-ganda pada XMM1 dan tetapkan menjadi Voltmeter DC untuk mengukur tegangan lampu X1(VX1).
Klik-ganda pada XMM2 dan tetapkan menjadi Amperemeter DC untuk mengukur arus yang melewati
lampu X1 (IX1).
6. Hubungkan komponen-komponen tersebut hingga membentuk rangkaian seperti Gambar 2.2.
7. Simpan (Save) rangkaian simulasi Multisim pada lembar-kerja pada folder yang telah ditetapkan dan
beri nama dengan: nama_mahasiswa_Praktek2_1
8. Hidupkan (ON) saklar-simulasi, kemudian tekan tombol huruf A pada keyboard.
9. Catat penunjukkan Voltmeter dan Amperemeter untuk berbagai harga sumber tegangan V1.
10. Saat merubah nilai atau mengganti komponen, kondisi saklar-simulasi harus dalam keadaan mati (OFF).
11. Lengkapi Tabel 2.1.

Gambar 2.3 Rangkaian simulasi Multisim


Untuk mengukur hambatan dalam lampu X1
(RX1)

Page 12
PRAKTEK 2: DASAR DASAR RANGKAIAN LISTRIK

Tabel 2.1 Hasil Pengamatan Praktek 2.1

No V1 X1 VX1 IX1 PX1 RX1 RX1


(volt) (volt) (amper) (watt) (ohm) (ohm)
* * **
1 12 12V ; 8W

2*** 9 12V ; 8W

3 7.5 12V ; 8W

4 6 12V ; 8W

5 4 12V ; 8W

6 2 12V ; 8W

7 14 12V ; 8W

8 16 12V ; 8W

9*** 18.2 12V ; 8W

10 18.3 12V ; 8W

11 18.4 12V ; 8W

12 18.5 12V ; 8W

Catatan: * hasil perhitungan dari data pengamatan menggunakan hukum Ohm


** hasil pengukuran simulasi menggunakan Multisim. Gunakan Gambar 2.3
*** perhitungan untuk No 2 dan 9 dikerjakan pada lembar ini.

Page 13
PRAKTEK 2: DASAR DASAR RANGKAIAN LISTRIK

Perhitungan (No 2)

Perhitungan (No 9)

Kesimpulan (Tuliskan kesimpulan untuk Praktek 2.1)

Page 14
PRAKTEK 2: DASAR DASAR RANGKAIAN LISTRIK

PRAKTEK 2.2: HUKUM OHM

Tujuan
1. Menentukan hubungan antara tegangan dan arus untuk hambatan konstan
2. Mementukan nilai hambatan dari kemiringan (slope) kurva karakteristik I-V
3. Verifikasi hukum Ohm.

Komponen / Instrumen
1. Resistor 10 Ω
2. Resistor 25 Ω
3. Lampu virtual 10 V / 15 W
4. Sumber daya DC (variabel dengan kenaikan setiap 1 volt)
5. Saklar (S1)

Gambar 2.1 Rangkaian Praktek 2.2

Page 15
PRAKTEK 2: DASAR DASAR RANGKAIAN LISTRIK

Prosedur
1. Buat rangkaian pada lembar kerja Multisim seperti ditunjukkan pada Gambar 2.4. Hubungkan empat
buah Amperemeter: masing-masing untuk mengukur arus total (IT), arus yang melewati RI (IR1), arus
yang melewati R2 (IR2) dan arus yang melewati lampu (IX1).
2. Simpan (Save) rangkaian pada Folder sesuai nama mahsiswa dan beri nama dengan
nama_mahasiswa_Praktek2_2.
3. Klik Saklar-Simulasi, tuliskan pada Tabel 2.2 nilai-nila yang ditunjukkan tiap-tiap Amperemeter .
4. Ulangi langkah 3 untuk nilai V1 yang berbeda (sesuai Tabel 2.2)
5. Plot kurva hubungan antara Tegangan dan Arus untuk R1 dari data Tabel 2.2
6. Plot hubungan antara Tegangan dan Arus untuk R2 dari data Tabel 2.2.
7. Plot hubungan antara Tegangan dan Arus untuk X1 dari data Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Untuk Praktek 2.2

No V1 IX1 IR1 IR2 ITotal


(volt) ( amper ) ( ampere ) ( ampere )
1 1
2 2
3 4
4 6
5 8
6 10
7 12
8 14
9 16
10 18
11 20

Tabel 2.3 Hasil pengukuran hambatan R1, R2 dan X1

No Komponen
R1 (ohm) R2 (ohm) X1 (ohm)
1 Nilai hambatan hasil pengukuran
menggunakan Ohm-meter
(seperti Gambar (2.3)

Page 16
PRAKTEK 2: DASAR DASAR RANGKAIAN LISTRIK

Lembar untuk mem plot kurva Praktek 2.2

Page 17
PRAKTEK 2: DASAR DASAR RANGKAIAN LISTRIK

Pertanyaan

1. Bandingkan nilai hambatan X1, R1 dan R2 hasil pengukuran Ohm-meter, hukum Ohm dan kemiringan
(slope) dari kurva. Bagaimana pendapat praktikan ?

2. Apakan hambatan R1 linear ?, Bagaimana dengan hambatan lampu X1 linear?

Kesimpulan

Page 18
PRAKTEK 3: HUKUM KIRCHOFF

PRAKTEK 3: HUKUM KIRCHOFF

Pendahuluan
Hukum tegangan Kirchhoff (KVL) menyatakan bahwa jumlah aljabar dari semua tegangan pada simpal (loop)
tertutup sama dengan nol. Hukum arus Kirchhoff (KCL) menyatakan bahwa jumlah aljabar dari semua arus
pada sebuah simpul (node) adalah nol (arus yang memasuki simpul memiliki tanda berlawanan dengan rus
yang meninggalkan simpul).

Bila rangkaian mengandung dua atau lebih sumber independen, salah satu acara untuk menentukan niai variable
yang spesifik (tegangan atau arus) adalah menggunakan analisa simpul atau mesh, seperti dibahas dalam Praktek
sebelumnya. Pada Praktek 3 adalah dengan cara menentukan konstribusi dari tiap-tiap sumber independen
terhadap variable (tegangan) dan kemudian menjumlahkannya secara aljabar. Pendekatan ini dikenal sebagai
superposisi.

Tujuan
1. Mengukur tegangan dan arus dalam rangkaian dc.
2. Verifikasi KVL dan KCL.
3. Memahami prinsip superposisi dalam rangkaian linear
4. Verifikasi prinsip superposisi menggunakan Multisim

Komponen/ Instrumen
1. Sumber daya dc.
2. Multimeter (voltmeter, amperemeter, ohmmeter)
3. Resistor

Prosedur
1. Bangun rangkaian Gambar 3.1 pada lembar kerja Multisim, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.2
Klik Place Source -> POWER_SOURCES -> CONTROLLED_VOLTAGE_SOURCES -> ABM_VOLTAGE -> klik
OK, sebagai sumber tegangan 6 V (Vs).
Klik Place Source -> CONTROLLED_CURRENT_SOURCES -> ABM_CURRENT -> klik OK, sebagai sumber
arus 3 A (Is).
2. Selesaikan secara teori (superposisi) Rangkaian Gambar 3.1a pada halaman kerja dibawah.

Page 19
PRAKTEK 3: HUKUM KIRCHOFF


=
Gambar 3.1a Rangkaian untuk Praktek 3

+
Gambar 3.1b. Konstribusi dari sumber 6 V Gambar 3.1c. Konstribusi dari sumber 3A

Rangkaian Gambar 3.1 terdiri dari dua sumber, yaitu: sumber tegangan 6V (Vs) dan sumber arus 3A (Is) , tiap-
tiap sumber memberikan konstribusi tegangan pada Vo, sebesar V1 dan V2, maka Vo = V1 + V2
Pada Praktek 3 ini, akan dilihat konstribusi tiap-tiap sumber terhadap tegangan output Vo.
-Vo +

Gambar 3.2 Realisasi Rangkaian 3.1a pada lembar kerja Multisim

Page 20
PRAKTEK 3: HUKUM KIRCHOFF

Tabel 3.1 Hasil pengukuran Praktek 3, untuk Rangkaian Gambar 3.2

No Vs (volt) Is (amper) R1(Ω) R2(Ω) Vo (volt) *


1** 6 3 8 4
2 6 4 8 8
3 8 4 10 6
4 8 6 10 4
5 10 6 8 6

*Hasil pengukuran Multisim


** Hitung juga Vo secara teori pada lembar kerja . (Referensi: Bab 4.3 ,)

3. Pengukuran secara superposisi; Melihat konstribusi tiap-tiap sumber.

Tabel 3.2 Hasil Pengukuran Gambar 3.3,


konstribusi Vs

No Vs i1 V1
(volt) (ampere) (volt)
1 6
2 6
3 8
4 8
5 10

Gambar 3.3 Konstribusi sumber tegangan (Vs) pada rangkaian

4. Lengkapi Tabel 3.1 berdasarkan hasil pengukuran konstribusi sumber tegangan Vs dan sumber arus Is.
5. Lengkapi Tabel 3.2 berdasarkan hasil pengukuran konstribusi sumber tegangan Vs
6. Lengkapi Tabel 3.3 berdasarkan hasil pengukuran konstribusi sumber arus Is

Page 21
PRAKTEK 3: HUKUM KIRCHOFF

Tabel 3.3 Hasil Pengukuran Gambar 3.4,


konstribusi Is

No Is i1 i3 V2
(amper) (ampere) (ampere) (volt)
1 3
2 4
3 4
4 6
5 6

Gambar 3.4 Konstribusi sumber arus (Is) pada rangkaian

Pertanyaan

1. Bandingkan data No1 dari Tabel 3.1, dengan data No 1 dari Tabel 3.2 dan 3.3. Apakah sesuai dengan
prinsip superposisi.?
2. Bandingkan nilai Vo hasil pengukuran Multisim dengan hasil teori yang dikerjakan pada halaman kerja.
Apa pendapat praktikan ?

HALAMAN KERJA

Page 22
PRAKTEK 3: HUKUM KIRCHOFF

Halaman untuk menghitung Vo Rangkaian Gambar 3.1a


Dan untuk Jawab Pertanyaan

Page 23
PRAKTEK 3: HUKUM KIRCHOFF

DISKUSI dan KESIMPULAN PRAKTEK 3

Page 24
PRAKTEK 4: TEORI THEVENIN DAN TEORI NORTON

PRAKTEK 4: TEORI THEVENIN DAN TEORI NORTON

Pendahuluan
Berdasarkan teori Thevenin: Rangkaian linear dua-terminal dapat digantikan oleh sebuah rangkaian ekivalen
(pengganti) yang terdiri dari sebuh sumber tegangan VTh dan sebuah resistor RTh seri terhadap sumber tegangan
tersebut. VTh adalah tegangan terbuka (open circuit) pada terminal dan R Th adalah hambatan ekivalen pada
terminal saat sumber independen dimatikan (turned off).

Sedangkan berdasarkan teori Norton: Rangkaian linear dua-terminal dapat digantikan oleh sebuah rangkaian
ekivalen yang terdiri dari sebuah sumber arus IN dan sebuah resistor RN pararel terhadap sumber arus tersebut.

Terdapat hubungan antara rangkaian Thevenin dan rangkaian Norton, yaitu:

RN = RTh dan =

Dimana:
VTh = VOC , merupakan tegangan pada terminal ketika rangkaian terbuka (open circuit – OC)

IN = ISC, merupakan arus yang mengalir pada terminal ketika rangkaian hubung singkat (short circuit – SC)

Tujuan
1. Memahami dan membangun rangkaian pengganti Thevenin dan Norton
2. Membandingkan output rangkaian asalnya dengan output rangkaian Thevenin dan rangkaian Norton.

Komponen / Instrumen
1. Sumber tegangan DC (batere)
2. Sumber arus DC
3. Resistor
4. Amperemeter
5. Voltmeter

Praktek 4.1
Pada Praktek 4.1 akan dibandingkan VTH dan RTH hasil perhitungan teori dengan hasil pengukuran simulasi
Multisim, gunakan rangkaian Gambar 4.1nuntuk praktek. Realisasi rangkaian pada lembar kerja Multisim
diperlihatkan pada Gambar 4.2 .

Page 25
PRAKTEK 4: TEORI THEVENIN DAN TEORI NORTON

Gambar 4.1 Rangkaian Pembagai Tegangan Gambar 4.2 Realisasi rangkaian Gambar 4.1
pada lembar- .

Prosedur
1. Hitung VTH, RTH dan IN untuk rangkaian Gambar 4.1 secara teori. Kerjakan pada halaman kerja.
2. Realisasikan rangkaian Gambar 4.1 pada lembar-kerja Multisim seperti ditunjukkan pada Gambar 4.2
3. Ukur nilai VTH dan RTH, menggunakan Amperemeter , Voltmeter dan Ohmmeter.
!! VTh adalah sama dengan nilai Vab saat terbuka (tidak ada beban) dan RTh nilai hambatan yang terukur
pada terminal a-b. Sedangkan IN adalah arus yang terukur pada terminal a-b ketika di hubung singkat.
4. Buat rangkaian Theveninnya dan Norton pada lembar kerja Multisim, dimana nilai VTh, RTh dan IN adalah
hasil pengukuran (prosedur No 3. ), sehingga praktikan mempunyai tiga rangkaian pada satu lembar kerja
(Gambar 4.2 , Gambar 4.3 dan Gambar 4.4).
5. Ulangi langkah prosedur 1 -3 untuk nilai Vs, Is, R1, R2 dan R3 yang berbeda.
6. Lengkapi Tabel 4.1
7. Bandingkan hasil perhitungan teori dengan hasil pengukuran simulasi Multisim.

Page 26
PRAKTEK 4: TEORI THEVENIN DAN TEORI NORTON

Gambar 4.3 Rangkaian pengganti Thevenin


Gambar 4.4 Rangkaian Pengganti Norton

Tabel 4.1 Perbandingan perhitungan dan pengukuran simulasi rangkaian Gambar 4.2

No Perhitungan teori Pengukuran simulasi


RTh (Ω) VTh (volt) IN (amper) RTh (Ω) VTh (volt) IN (amper)
1
Keterangan

8. Pasang beban RL pada terminal a-b untuk rangkaian Gambar 4.2, Gambar 4.3 dan Gambar 4.4.
9. Amati / ukur besar arus dan tegangan pada beban tersebut. Lengkapi hasil pengukuran pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Perbandingan nilai VRL dan IRL untuk rangkaian Gambar 4.2, Gambar 4.3 dan Gambar 4.4

Rangkaian Rangkaian Thevenin Rangkaian Norton


Gambar 4.2 (Gb 4.3) (Gb 4.4)
No RL (Ω)
VRL (volt) IRL VRL (volt) IRL VRL (volt) IRL
(amper) (amper) (amper)
1 60
2 40
3 20
4 16
5 8
6 4
7 2
8 1

Page 27
PRAKTEK 4: TEORI THEVENIN DAN TEORI NORTON

Halaman Kerja Praktek 4

Hitung RTh dan VTh untuk rangkaian Gambar 4.1 (Prosedur 1)

Page 28
PRAKTEK 4: TEORI THEVENIN DAN TEORI NORTON

DISKUSI dan KESIMPULAN PRAKTEK 4

Page 29
PRAKTEK 5: MENGUKUR RTH DAN VTH

PRAKTEK 5: MENGUKUR RTh dan VTh

Pendahuluan
Pada situasi sebenarnya, tidak dimungkinkan untuk mengukur R Th dan VTh dengan cara melepaskan elemen-
elemen (komponen) rangkaian, seperti yang disampaikan pada teori rangkaian listrik. Dalam hal praktis, R Th
diukur secara tidak langsung yaitu dengan cara pembebanan pada output rangkaian. Pada Praktek 5 akan
diperlihatkan cara mengukur RTh melalui kurva IL (arus beban ) dan Vo (tegangan output).

Tujuan
1. Menghitung RTh dan VTh melalui kurva pembebanan.
2. Membandingkan RTh dan VTh hasil perhitungan (teori) dengan hasil pengukuran simulasi

Komponen / Instrumen
1. Sumber daya DC / sumber arus DC.
2. Resistor
3. Multimeter (Voltmeter, Amperemeter, dan Ohmmeter)

Prosedur
1. Hitung secara teori RTh , VTh dan IN rangkaian Gambar 5.1, (RL belum terpasang). Kerjakan pada
halaman kerja dibawah. (Referensi: Bab 4.8)
2. Bangun rangkaian Gambar 5.1 ( tanpa RL) pada lembar kerja Multisim.
3. Save pada Folder yang telah ditetapkan … beri nama sesuai nama mahasiswa.
4. !! RTh dari rangkaian tidak dapat diukur langsung !!

Gambar 5.1 Rangkaian untuk Praktek 5

Page 30
PRAKTEK 5: MENGUKUR RTH DAN VTH

5. Untuk mencari RTh : Pasang pada output rangkaian beban RL, realisasi pada lembar kerja Multisim
ditunjukkan pada Gambar 5.2.
6. Tetapkan, XMM3: amperemeter untuk mengukur arus yang melewati RL dan XMM1: voltmeter untuk
mengukur tegangan pada RL.

Gambar 5.2 Realisasi rangkaian Gambar 5.1 untuk mencari RTh.

Tabel 5.1 Pengukuran tegangan dan aruspada beban RL

No RL (Ω) IRL (amper) VRL (amper)

1 10
2 20
3 30
4 40
5 50
6 60
7 70
8 80
9 90

7. Buat kurva data IRL vs VRL hasil pengukuran (Tabel 5.1) pada halaman bawah.

Page 31
PRAKTEK 5: MENGUKUR RTH DAN VTH

Halaman Kerja Praktek 5

Perhitungan RTh, VTh dan IN secara teori (Prosedur 1)

Plot kurva IRL vs VRL

Gambar 5.3 Plot Kurva IRL vs VRL Praktek 5

Page 32
PRAKTEK 5: MENGUKUR RTH DAN VTH

Pertanyaan Praktek 5.

1. Berapa nilai RTh dari kurva diatas Prosedur 8 ?


2. Bandingkan RTh, VTh dan IN secara teori (prosedur 1) dengan hasil simulasi (Posedur 7)

LEMBAR JAWAB

DISKUSI dan KESIMPULAN PRAKTEK 5

Page 33
PRAKTEK 6: RANGKAIAN DASAR OP-AMP

PRAKTEK 6: RANGKAIAN DASAR OP-AMP

Praktek 6.1 Rangkaian Penguat Inverting

Pendahualuan
Penguat Operasi (operating amplifier – op-amp) merupakan elemen-rangkaian aktif. Op-amp dapat mempunyai
perilaku seperti sumber tegangan yang dikontrol-tegangan (voltage-controlled voltage source –vcvs). Op-amp
dapat melakukan operasi mtematika seperti penjumlahan, pengurangan, pengalian, penguatan, pembagian dsb.

Opamp merupakan rangkaian terintegrasi (integrated circuit - IC), secara komersil tersedia dalam bentuk
kemasan dual inline package (DIP). Opamp tunggal yang umum: LM741, uA741, LF356, CA3140, dan CA3130,
mempunyai pin koneksi yang sama. Perbedaannya adalah pada sensitifitas, signal to noise ratio (SN ratio), lebar
dan daerah frekuensi yang dapat dikuatkan.

Gambar 6.1 Op-amp dalam kemasan DIP Gambar 6.2 Simbol Op-amp

Gambar 6.3 Pin koneksi Op-amp LM741

Page 34
PRAKTEK 6: RANGKAIAN DASAR OP-AMP

Tujuan
1. Memahami rangkaian dasar Op-amp
2. Memahami cacat pada penguatan sinyal
3. Verifikasi rangkaian penguat inverting, non-inverting, rangkaian penjumah.

Komponen /Instrumen
1. Op-amp 741, LF356N, CA3140M, CA3130E.
2. Resistor, Potensiometer,
3. Generator sinyal, Osiloskop., DC Power (batere).

Prosedur
1. Bangun rangkaian penguat inverting, realisaasi pada Multisim ditunjukkan pada Gambar 6.4.
2. Pada lembar kerja Multisim buka file: BMW__Inverting.

Gambar 6.4 Realisasi rangkaian penguat inverting file: BMW__Inverting

Page 35
PRAKTEK 6: RANGKAIAN DASAR OP-AMP

3. File tersebut simpan kembali (save as) pada folder kerja mahasiswa dan beri nama dengan:
namaPraktikan_Inverting.
4. !!! Dekatkan cursor pada tanda jarum (pin) untuk membaca petunjuk.
5. Klik-ganda pada generator fungsi (function generator), atur Bentuk-gelombang (Waveform) sinusoida,
Frekuensi 1 kHz dan amplitude 2 Vp.
6. Klik-ganda pada Osiloskop, atur Timebase: 10 ms/Div, Channel A: 5 V/Div dan Channel B: 10 V/Div.
7. Aktifkan saklar-simulasi
8. Amati ke dua sinyal pada Kanal (channel) A dan Kanal B
9. Ubah nilai potensioeter R2. Perhatikan perubahan sinyal pada Osiloskop. (catatan: untuk merubah nilai
R2, tekan tombol A atau Shift_A. Nilai dinyatakan dalam % , 10% artinya nilai R2 = 2 kΩ, 100% artinya
nilai R2 = 20 kΩ).
10. Lanjutkan dengan lengkapi Tabel 6.1

Gambar 6.5 Tampilan Osiloskop untuk sinyal sinusoida (merah input, hijau output), frekuensi 1 kHz, faktor
penguatan satu kali.

Page 36
PRAKTEK 6: RANGKAIAN DASAR OP-AMP


Gambar 6.6 Sinyal output melemahdiatas frekuensi 60 kHz Gambar 6.7 Terjadi cacat pada output

Tabel 6.1 Pengamatan untuk input dengan bentuk-gelombang Sinusoida

Input Sinusoida (Hz) R2 (Ω) dinyatakan Output


No Amplitudo 2 volt dalam % Amplitudo Pergeseran Bentuk Keterangan
(volt) fasa Gelombang
1 100 10
2 200 10
3 500 10
4 I000 10
5 1500 10
6 2000 10
7
8
9 * Cacat karena
tegangan terlalu
besar.
10 **Cacat karena
frekuensi input
terlalu tnggi

Prosedure Lanjutan:
 Kolom kosong sinyal input isi dengan harga frekuensi hingga menyebabkan bentuk gelombang output
cacat.
 Kolom kosong nilai penguatan (R2) perbesar hingga menyebabkan bentuk gelombang output cacat.
 Pada kondisi output cacat, kemudian ganti Op-amp 741 (Replace components) dengan CA3140 dan
LF356. Amati perbedaan sinyal output.

Page 37
PRAKTEK 6: RANGKAIAN DASAR OP-AMP

Tabel 6.2 Pengamatan untuk input dengan bentuk-gelombang Persegi (kotak)

Input Sinusoida (Hz) R2 (Ω) dinyatakan Output


No Amplitudo 2 volt dalam % Amplitudo Pergeseran Bentuk Keterangan
(volt) fasa Gelombang
1 100 10
2 200 10
3 500 10
4 I000 10
5 1500 10
6 2000 10
7
8
9 *Cacat karena
tegangan terlalu
besar.
10 **Cacat karena
frekuensi input
terlalu tnggi

Prosedure Lanjutan:
 Kolom kosong sinyal input isi dengan harga frekuensi hingga menyebabkan bentuk gelombang output
cacat.
 Kolom kosong nilai penguatan (R2) perbesar hingga menyebabkan bentuk gelombang output cacat.
 Pada kondisi output cacat, kemudian ganti Op-amp 741 (Replace components) dengan CA3140 dan
LF356. Amati perbedaan sinyal output.

Pertanyaan Praktek 6.1


1. Dari Gambar 6.5: Berapa besar tegangan input dan output., berapa frekuensi output ?. Berapa beda fasa
antara keduanya ?
2. Dari Gambar 6.6 Berapa frekuensi sinyal output dan berapa beda fasa antara keduanya ?
3. Dari Gambar 6.7 Berapa frekuensi input. Berapa beda fasa antara sinyal input dan output ?
4. Pada tegangan dan frekuensi berapa terjadi cacat pada output ?
5. Mengapa setelah Op-amp 741 diganti , cacat hilang / berkurang?
6. Tuliskan persamaan yang menghubungkan input dengan output

(Jawab pertanyaan pada halaman kerja )

Page 38
PRAKTEK 6: RANGKAIAN DASAR OP-AMP

Halaman Untuk Jawaban Pertanyaan Praktek 6.1

Page 39
PRAKTEK 6: RANGKAIAN DASAR OP-AMP

Praktek 6.2 Rangkaian Penguat Non-Inverting

Prosedur
1. Bangun rangkaian penguat non-inverting Gambar 6.8 pada lembar kerja Multisim

Gambar 6.8 Rangkaian penguat non-inverting

2. Gunakan generator sinyal sebagai input vi, atur besarnya antara 20 mV sampai 100 mV, R1 = 1 kΩ dan
Rf adalah potensiometer 1 MΩ.
3. Ulangi semua prosedur, pengamatan seperti Praktek 6.1, dan lengkapi Tabel 6.3.

Tabel 6.3 Pengamatan penguat non-inverting


Input Sinusoida Rf: ptensiometer 1 MΩ, Output
(Hz) pengaturan dinyatakan Amplitudo Pergeseran Bentuk Keterangan
No
Amplitudo 20 mV dalam % (volt) fasa Gelombang
sampai 200 mV
1
2
3
4
5
6
7
8 * Cacat karena
tegangan terlalu
besar.
9 **Cacat karena
frekuensi input
terlalu tnggi

Page 40
PRAKTEK 6: RANGKAIAN DASAR OP-AMP

Pertanyaan Praktek 6.1


1. Pada tegangan dan frekuensi berapa terjadi cacat pada output ?
2. Mengapa setelah Op-amp 741 diganti , cacat hilang / berkurang?
3. Tuliskan persamaan yang menghubungkan input dengan output

(Jawab pertanyaan pada halaman kerja )

Halaman Untuk Jawaban Pertanyaan Praktek 6.2

Page 41
PRAKTEK 6: RANGKAIAN DASAR OP-AMP

Diskusi dan Kesimpulan untuk Praktek 6.1 dan Praktek 6.2

Page 42
PRAKTEK 6: RANGKAIAN DASAR OP-AMP

Praktek 6.3 Rangkaian Penguat Penjumlah (Summing Amplifier)

Prosedur
1. Baca referensi dari Buku Fundamental of Electric Circuit Bab 5.6 Summing Amplifier.
2. Bangun rangkaian penguat penjumlah pada lembar-kerja Multisim (Gambar 6.9)

Gambar 6.9 Rangkaian Penguat Penjumlah untuk Praktek 6.3

3. Klik tanda pin pada lembar kerja untuk petunjuk.


4. Sebagai input digunakan tiga generator sinyal, yang parameternya (tegangan, frekuensi, bentuk
gelombang) dapat diatur secara independen.
5. Gunakan 4-channel Osciloscope, Tektronix TDS 2024 dan Osiloskop standar Multisim.
6. Sebagai input gunakan sinusoida, untuk tiap-tiap input atur besar tegangan dan frekuensinya pada
harga tertentu. Perhatikan sinyal output (Vo).
7. Lengkapi Tabel 6.4

Page 43
PRAKTEK 6: RANGKAIAN DASAR OP-AMP

Gambar 6.10 Contoh tampilan Osiloskop Textronix yang digunakan. Sinyal terbawah merupakan
hasil penjumlahan tiga sinyal diatasnya.

Gambar 6.11 Cntoh tampilan Osiloskop 4-kanal standar Multisim

Page 44
PRAKTEK 6: RANGKAIAN DASAR OP-AMP

Tabel 6.4 Untuk Praktek 6.3, sinyal input: sinusoida


No XG1: frek (Hz) XG2: frek (Hz) XG3: frek (Hz) dan Vo : Amplitudo, frek dan bentuk
dan teg (volt) dan teg (volt) teg (vollt) gelombang
1 4 kHz / 1 Vp 2 kHz / 1 Vp 1 kHz / 2 Vp *Gambar bentuk sinyal output
2 1.5 kHz / 1 Vp 500 Hz / 1 Vp 1 kHz / 2Vp *Gambar bentuk sinyal output
3 ** ** ** *Gambar bentuk sinyal output
4
5
6
7
8
*. Gambar pada halaman kerja
**. Perubahan frekuensi tiap 500 Hz. Tegangan input isi / pilih oleh praktikan.

Lembar Untuk Gambar Sinyal Output Praktek 6.3

Page 45
Lembar Untuk Gambar Sinyal Output Praktek 6.3

DISKUSI dan KESIMPULAN

Page 46
INFORMASI

INFORMASI
b.mukti.wibawa@unpad.ac.id

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO


Universitas Padjadjaran

Page 47
PANDUAN PRAKTIKUM
RANGKAIAN LISTRIK I
PRAKTEK 7 – 10
SEMESTER GENAP 2017/2018

Buku panduan praktikum ini hanya untuk dipergunakan di


dalam lingkungan Teknik Elektro, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran

Dr. Bambang Mukti Wibawa


Dr. Darmawan Hidayat, M.T

UNIVERSITAS PADJADJARAN
JANUARI 2018
PRAKTEK-7: OPERATIONAL AMPLIFIER (OPAMP)

7.1. Pokok Bahasan


Pokok bahasan: Rangkaian opamp dasar
Sub pokok bahasan:
1. Opamp dasar
2. Penguat inverting
3. Penguat noninverting

7.2. Tujuan praktikum


TIK: Setelah mengikuti praktikum dengan pokok bahasan Rangkaian Opamp Dasar,
mahasiswa mampu merangkai dan menyimulasikan rangkaian opamp sebagai penguat
inverting dan noninverting menggunakan Multisim.

7.3. Praktikum
7.3.1. Penguat inverting
Lakukan praktikum dengan langkah-langkah berikut.

1. Buatlah rangkaian opamp seperti gambar berikut.

Komponen:
 Opamp: LM741H
 Resistor: 10 dan 40 k
 Catu daya: VCC = +15 V dan VEE = -15 V
 Voltmeter: XMM1

2. Jalankan simulasi.
3. Tegangan input = ……….. Volt dan tegangan output = …………… Volt
4. Matikan simulasi, ubah tegangan input menjadi -2 V, maka tegangan output =
…………… Volt
5. Ubah tegangan vi menjadi 1 V, lalu variasikan R2 seperti tabel Lembar Kerja 7.1 dan catat
tegangan keluaran seperti tabel Lembar Kerja 7.1.
Lembar Kerja 7.1:

R2 (k) vo (Volt) A = vo/vi


1
2
4
6
8
10
20
30
40
50
100
400
500

Analisis:

 Nilai penguatan =
 Polaritas output =
 Hubungan vo terhadap vi :

Komentar:
6. Ubah kembali R1 = 10 k dan R2= 40 kVariasikan tegangan input dan catat tegangan
keluaran seperti tabel Lembar Kerja berikut.
Lembar Kerja 7.2:

vi (Volt) vo (Volt)
-3.0
-2.5
-2.0
-1.5
-1.0
-0.5
0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0

Analisis:

 Nilai penguatan =
 Polaritas output =
 Hubungan vo terhadap vi :

Komentar:
7. Variasikan tegangan input dan catat tegangan keluaran seperti tabel Lembar Kerja 7.2.
Lembar Kerja 7.3:

vi (Volt) vo (Volt)
-8.0
-7.0
-6.0
-5.0
-4.5
-4.0
-3.5
-3.0
-2.0
-1.0
0
1.0
2.0
3.0
4.0
2.5
3.0
Analisis:

 Nilai penguatan =
 Polaritas output =
 Hubungan vo terhadap vi:

Komentar:
7.3.2. Penguat noninverting
Lakukan praktikum dengan langkah-langkah berikut.

1. Buatlah rangkaian opamp seperti gambar berikut.

Komponen:
 Opamp: LM741H
 Resistor: 10 dan 40 k
 Catu daya: VCC = +15 V dan VEE = -15 V
 Voltmeter: XMM1

2. Jalankan simulasi.
3. Tegangan input = ……….. Volt dan tegangan output = …………… Volt
4. Matikan simulasi, ubah tegangan input menjadi -2 V, maka tegangan output =
…………… Volt
5. Variasikan tegangan input dan catat tegangan keluaran seperti tabel Lembar Kerja 7.3
berikut.
Lembar Kerja 7.4

vi (Volt) vo (Volt)
-3.0
-2.5
-2.0
-1.5
-1.0
-0.5
0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0

Analisis:

 Nilai penguatan =
 Polaritas output =
 Hubungan vo terhadap vi:

Komentar:
7.3.3. Penguat penjumlah (summing amplifer)
Lakukan praktikum dengan langkah-langkah berikut.

1. Buatlah rangkaian opamp seperti gambar berikut.

Komponen:
 Opamp: LM741H
 Resistor: 6, 10, 20 dan 40 k
 Catu daya: VCC = +15 V dan VEE = -15 V
 Voltmeter: XMM1

2. Jalankan simulasi.
3. Tegangan input:
 V1 = ……….. Volt, V2 = ……… volt, V3 = …………..
 Tegangan output = …………… Volt
4. Matikan simulasi, ubah tegangan input V1, V2 dan V3 = -2 V, maka tegangan output =
…………… Volt
5. Variasikan tegangan input dan catat tegangan keluaran seperti tabel Lembar Kerja 7.5
berikut.
Lembar Kerja 7.5

V1 (Volt) V3 (Volt) V4 (Volt) Vo (Volt) 2 2 2


− 1+ 3 4
1 1 1
0.5 0.5 0.5

1.0 -1.0 1.0

-1.0 1.0 1.0

1.0 2.0 1.5

-1.0 -1.0 -1.0

5.0 5.0 8.0

-5.0 8.0 5.0


7.3.4. Penguat selisih (difference amplifer)
Lakukan praktikum dengan langkah-langkah berikut.

1. Buatlah rangkaian opamp seperti gambar berikut.

Komponen:
 Opamp: LM741H
 Resistor: 6, 10, 20 dan 40 k
 Catu daya: VCC = +15 V dan VEE = -15 V
 Voltmeter: XMM1

2. Jalankan simulasi.
3. Tegangan input:
 V1 = ……….. Volt, V2 = ……… volt
 Tegangan output = …………… Volt
4. Matikan simulasi, ubah tegangan input V1, V2 dan V3 = -2 V, maka tegangan output =
…………… Volt
PRAKTEK-8: KAPASITOR DAN INDUKTOR

8.1. Pokok Bahasan


Pokok bahasan: Kapasitor dan induktor
Sub pokok bahasan:
1. Pengisian dan pengosongan kapasitor
2. Kapasitor sebagai integrator arus
3. Induktor

8.2. Tujuan praktikum


TIK: Setelah mengikuti praktikum dengan pokok bahasan Kapasitor dan induktor, mahasiswa
mampu membuat rangkaian integrator dan diferensiator dari komponen kapasitor dan
induktor.

8.3. Praktikum
8.3.1. Pengisian dan pengosongan kapasitor
Lakukan praktikum dengan langkah-langkah berikut.

1. Buatlah rangkaian opamp seperti gambar berikut.

2. Jalankan simulasi dan perhatikan perilaku nyala lampu dan tegangan pada kapasitor
3. Berikan komentar dan analisis pada Lembar Kerja 8.1.
Lembar Kerja 8.1

Nyala lampu:

Perilaku arus dalam rangkaian:

Perilaku tegangan pada kapasitor:

Penjelasan:
8.3.2. Arus sebagai diferensial dari tegangan
Lakukan praktikum dengan langkah-langkah berikut.

1. Buatlah rangkaian opamp seperti gambar berikut.

2. Naikan tegangan yang masuk ke kapasitor dengan cara menekan tombol A. Amati dan
catat perilaku arus dan tegangan.
3. Turunkan tegangan yang masuk ke kapasitor dengan cara menekan tombol Shift + A.
Amati dan catat perilaku arus dan tegangan.
4. Isikan perilaku arus dan tegangan rangkaian tersebut pada Lembar Kerja 8.2.
Lembar Kerja 8.2

Potensiometer dibuat tetap (tidak diubah-ubah):

Potensiometer dinaikkan:

Perilaku diturunkan:

Penjelasan:
8.3.3. Kapasitor sebagai integrator

Lakukan praktikum dengan langkah-langkah berikut.

1. Buatlah rangkaian opamp seperti gambar berikut.


2. Pengaturan:
a. Multimeter-XMM2: A
b. Multimeter-XMM1: V
c. Function generator:
 Frequency: 500 mHz
 Duty cycle: 50%
 Amplitude: 1 Vp
 Offset: 0 Vp
d. Oscilloscope
 500 ms/Div
 Channel A: 2 V/div
3. Jalankan simulasi dan perhatikan perubahan arus dan tegangan pada C terhadap sinyal
masukan.
Lembar Kerja 8.3

Gambarkan sinyal input:

Gambarkan sinyal arus:

Analisis
8.3.4. Tegangan sebagai integral arus pada induktor

Lakukan praktikum dengan langkah-langkah berikut.

1. Buatlah rangkaian opamp seperti gambar berikut.


2. Pengaturan:
a. Multimeter-XMM2: A
b. Multimeter-XMM1: V
c. Function generator:
 Frequency: 1 Hz
 Duty cycle: 50%
 Amplitude: 1 Vp
 Offset: 1 Vp
d. Oscilloscope
 200 ms/Div
 Channel A: 5 V/div
 Channel B: 50 mV/div
3. Jalankan simulasi dan perhatikan perubahan arus dan tegangan pada L terhadap sinyal
masukan.
Lembar Kerja 8.4

Gambarkan sinyal input:

Gambarkan sinyal arus:

Analisis
PRAKTEK-9: RANGKAIAN ORDE PERTAMA

9.1. Pokok Bahasan


Pokok bahasan: Rangkaian orde pertama
Sub pokok bahasan:
1. Rangkaian RC tanpa masukan
2. Rangkaian RL tanpa masukan
3. Respon unit satuan rangkaian orde pertama

9.2. Tujuan praktikum


TIK: Setelah mengikuti praktikum dengan pokok bahasan Rangkaian orde pertama,
mahasiswa mampu mendemonstrasikan respon rangkaian orde pertama terhadap masukan
unit satuan, impuls satuan dan ramp satuan.

9.3. Praktikum
9.3.1. Rangkaian RC tanpa masukan
Lakukan praktikum dengan langkah-langkah berikut.

Lakukan praktikum dengan langkah-langkah berikut.

1. Buat rangkaian RC seperti gambar berikut


2. Posisi S1 terhubung ke V1 = 10 V
3. Jalankan simulasi

4. Amati tampilan di osiloskop tegangan pada kapasitor, lalu tuliskan


5. Pindahkan saklar ke posisi OFF dengan cara menekan tombol SPASI. Amati tegangan
pada kapasitor dan catat.
6. Jalankan lagi simulasi, lalu pindah-pindahkan posisi saklar ke ON atau OFF di
sembarang waktu. Amati dan catat bentuk tegangan pada kapasitor.
7. Matikan simulasi.
8. Ganti nilai kapasitor menjadi 500 uF, lalu lakukan langkah-1. Amati dan catat perubahan
yang terjadi.
9. Isikan pada Lembar Kerja 9.1.

Lembar Kerja 9.1

Gambarkan bentuk tegangan pada saklar posisi ON atau OFF

Gambarkan tegangan pada kapasitor ketika saklar posisi ON atau OFF di sembarang waktu:

Gambarkan tegangan pada kapasitor dengan nilai 200 uF dan 400 uF


Analisis

9.3.2. Rangkaian RL tanpa masukan


Lakukan praktikum dengan langkah-langkah berikut.

1. Buat rangkaian RC seperti gambar berikut


2. Posisi S1 terhubung ke V1 = 10 V
3. Jalankan simulasi. Catat arus yang ditunjukkan oleh amperemeter XMM2 dan XMM1.
4. Ubah posisi saklar ke OFF dengan menekan SPASI. Amati dan cata perubahan arus
amperemeter XMM2 dan XMM1 setiap 10 detik.

t (detik) I1 (A)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
Lembar Kerja 9.2

Gambarkan plot arus pada induktor terhadap perubahan waktu ketika saklar mulai di-OFF

Gambarkan tegangan pada induktor ketika nilai induktor diubah menjadi 10 H

Analisis
9.3.3. Respon step satuan rangkaian RC

Lakukan praktikum dengan langkah-langkah berikut.

1. Buat rangkaian RC seperti gambar berikut

2. Posisi S1 OFF.
3. Jalankan simulasi.
4. Tekan SPASI untuk ON saklar S1. Amati dan catat bentuk tegangan di input dan output.
5. Matikan simulasi.
6. Variasikan nilai C menjadi 100 uF dan 1000 uF, lakukan langkah 2 hingga 5.
Lembar Kerja 9.3

Gambarkan bentuk tegangan input-output ketika saklar S1 di posisi ON dan OFF

Gambarkan bentuk tegangan output untuk variasi nilai C.

Analisis
PRAKTEK-10: RANGKAIAN ORDE KEDUA

10.1. Pokok Bahasan


Pokok bahasan: Rangkaian orde kedua
Sub pokok bahasan:
1. Rangkaian RLC tanpa masukan (source free)
2. Respon step rangkaian RLC

10.2. Tujuan praktikum


TIK: Setelah mengikuti praktikum dengan pokok bahasan Rangkaian orde kedua, mahasiswa
mampu mendemonstrasikan respon rangkaian orde kedua terhadap masukan unit satuan,
impuls satuan dan ramp satuan.

10.3. Praktikum
10.3.1. Rangkaian seri RLC tanpa masukan
Lakukan praktikum dengan langkah-langkah berikut.

1. Buat rangkaian RLC seperti gambar berikut


2. Posisi S1 terhubung ke V1 = 1 V
3. Jalankan simulasi.
4. Pindahkan posisi S1 ke OFF dengan cara menekan SPASI.
5. Amati dan catat bentuk sinyal pada osiloskop.
6. Variasikan nilai R1 menjadi 0.5 ohm dan 10 ohm. Amati, catat dan bandingkan
perubahan bentuk sinyal.
7. Variasikan nilai C1 menjadi 0.01 F, 0.05 F. Amati, catat dan bandingkan perubahan
bentuk sinyal.
Lembar Kerja 10.1

Gambarkan bentuk tegangan input-output ketika saklar S1 di posisi ON dan OFF

Gambarkan bentuk tegangan output untuk variasi nilai R dan C.

Analisis
10.3.2. Respon step rangkaian seri RLC
Lakukan praktikum dengan langkah-langkah berikut.

1. Buat rangkaian RLC seperti gambar berikut


2. Posisi S1 terhubung ke OFF (terhubung ke ground)
3. Buat Initial Condition C = 0 V.
4. Jalankan simulasi.
5. Pindahkan posisi S1 ke OFF dengan cara menekan SPASI.
6. Amati dan catat bentuk sinyal pada osiloskop.
7. Variasikan nilai R1 menjadi 0.5 ohm dan 10 ohm. Amati, catat dan bandingkan
perubahan bentuk sinyal.
8. Variasikan nilai C1 menjadi 0.01 F, 0.05 F. Amati, catat dan bandingkan perubahan
bentuk sinyal.
Lembar Kerja 10.2

Gambarkan bentuk tegangan input-output ketika saklar S1 di posisi ON dan OFF

Gambarkan bentuk tegangan output untuk variasi nilai R dan C.

Analisis

Anda mungkin juga menyukai