TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS PADJADJARAN
RANGKAIAN LISTRIK
LAB MULTISIM DAN LEM BAR KERJA
Daftar Isi
PRAKTEK 1: PENGENALAN MULTISIM____________________________________________________________ 1
PRAKTEK 2: DASAR DASAR RANGKAIAN LISTRIK ______________________________________________ 11
PRAKTEK 3: HUKUM KIRCHOFF __________________________________________________________________19
PRAKTEK 4: TEORI THEVENIN DAN TEORI NORTON __________________________________________ 25
PRAKTEK 5: MENGUKUR RTh dan VTh_____________________________________________________________ 30
PRAKTEK 6: RANGKAIAN DASAR OP-AMP _______________________________________________________ 34
INFORMASI__________________________________________________________________________________________ 47
PRAKTEK 1: PENGENALAN MULTISIM
Pendahuluan
Simulasi Rangkaian Listrik adalah emulasi dari perilaku rangkaian secara matematika. Menggunakan simulasi,
dapat ditentukan kinerja suatu rangkaian tanpa harus membuat rangkaiannya secara fisik , juga tidak diperlukan
alat ukur (instrumen) sebenarnya. Multisim merupakan perangkat lunak sistem desain elektronika dengan
database komponen serta simulasi analog /digital yang lengkap.
Pada Praktek Simulasi Rangkaian Listrik digunakan Multisim ver. 12. Jendela utama dari Multisim diperlihatkan
pada Gambar 1.1. Pada gambar tersebut diperlihatkan Jendela utama yang terdiri dari Toolbar standar danenu
utama.
Catatan: Mungkin tampilan Toolbar pada tiap-tiap komputer sedikit berbeda, tetapi tampilan tersebut dapat
diatur /disesuaikan seperti gambar 1.1.
Page 1
PRAKTEK 1: PENGENALAN MULTISIM
Page 2
PRAKTEK 1: PENGENALAN MULTISIM
PRAKTEK 1.1
Buat rangkaian Gambar 1.3 menggunakan Multisim .
Ukur besar Tegangan Vab atau VR1 dan arus Ibc atau IR2
Maka akan muncul lembar kerja kosong seperti ditunjukkan pada Gambar 1.1.
2. Menempatkan Sumber DC (batere) pada lembar kerja: Ikuti langkah-langkah seperti ditunjukkan pada
Gambar 1.4
3. Ubah besar Tegangan DC tersebut menjadi 15 V dan Label dari sumber tegangan DC tersebut menjadi Vs
( default nya sumber tegangan pada lembar kerja dinyatakan oleh V1, V2,…dst) dengan cara:
a. Klik kanan pada sumber tegangan pada lembar kerja.
b. Klik Properties
c. Akan muncul menu pilihan DC_POWER seperti ditunjukkan pada Gambar 1.5, ikuti langkah-
langkahnya berdasarkan nomor yang ditunjukkan.
d. Untuk merubah Label, dari menu DC_POWER klik pilihan Label dan ubah label tegangan sumber
V1 menjadi Vs.
Page 3
PRAKTEK 1: PENGENALAN MULTISIM
4. Menempatkan Resistor di lembar kerja: Pada komponen Toolbar, klik “Place Basic” (gambar resistor)
Page 4
PRAKTEK 1: PENGENALAN MULTISIM
5. Klik “Resistor” dan pilih 4k, kemudian klik tombol “OK” pada kanan atas.
Gambar 1.6 Penempatan komponen untuk Praktek 1.1 pada lembar kerja Multisim
Page 5
PRAKTEK 1: PENGENALAN MULTISIM
Gambar 1.8 Rangkaiaan lengkap Praktek 1.1 pada lembar kerja Multisim
Page 6
PRAKTEK 1: PENGENALAN MULTISIM
d. Untuk melihat tampilan multimeter, klik ganda pada XMM1 dan XMM2, kemudian atur sesuai
fungsinya. (Gambar 1.10).
11. Hasil simulasi untuk rangkaian Gambar 1.3,ditunjukkan pada Gambar 1.11. XMM1 mengukur tegangan pada
R1 (Vab)., dan XMM2 mengukur arus yang melewati R2 (Ibc).
Page 7
PRAKTEK 1: PENGENALAN MULTISIM
Page 8
PRAKTEK 1: PENGENALAN MULTISIM
PRAKTEK 1.2
1. Buat rangkaian Gambar 1.13 pada lembar kerja Multisim.
2. Hubungkan Voltmeter-1 untuk mengukur VR1, Voltmeter-2 untuk
mengukur VR2 dan Amperemeter untuk mengukur Io.
3. Lengkapi Tabel-1, berdasarkan hasil perhitungan dengan hukum Ohm
dan hasil pengukuran simuasi Multisim
3 15 2.2 k 4.7 k
4 12 330 1 k
5 12 56 330
6 12 5.6 k 3.3 k
7 9 3.9 k 6.3 k
8 9 390 470
9*** 9 100 1 k
10 9 47 33
Page 9
PRAKTEK 1: PENGENALAN MULTISIM
Perhitungan (No 2)
Perhitungan (No 9)
Page 10
PRAKTEK 2: DASAR DASAR RANGKAIAN LISTRIK
Pendahuluan
Tujuan dari Praktek ini pertama untuk memahami cara pengukuran tegangan dan arus dalam rangkaian dc dan
kedua merupakan verifikasi hukum Ohm.
Tujuan
1. Memahami bagaimana menggunakan voltmeter untuk mengukur tegangan antara komponen pada
rangkaian.
2. Memahami bagaiamana menggunakan amperemeter untuk mengukur aliran arus yang melewati
komponen dalam rangkaian
3. Mengamati apa yang terjadi bila nilai rating dari suatu komponen terlampaui.
Komponen / Instrumen
1. Sumber Daya DC
2. Voltmeter DC (0-20 V)
3. Amperemeter DC (1-100 mA)
4. Saklar
5. Lampu 5V, 2W
Page 11
PRAKTEK 2: DASAR DASAR RANGKAIAN LISTRIK
Prosedur
1. Tempatkan komponen pada lembar kerja Multisim seperti ditunjukkan pada Gambar 2.1. Gunakan
lampu-virtual (X1). Dari Components Toolbar, klik Place Indicator -> pilih VIRTUAL_LAMP-> klik OK.
Untuk menetapkan tegangan dan daya lampu: Klik kanan pada gambar lampu (X1), pilih Properties ->
isi Maximum rate voltage( Volts): 12 V dan isi Maximum rate power(Watts): 10 -> klik OK.
2. Tempatkan Sumber daya DC (DC Power). Dari Components Toolbar, klik Place Source -> klik
POWER_SOURCE -> pilih DC_POWER -> klik OK.
Untuk menetapkan besar tegangan sumber daya DC: klik kanan pada gambar sumber tegangan / batere
(V1), pilih Properties -> isi Voltage (V): 12 V -> klik OK.
3. Tambahkan saklar (S1). Dari Components Toolbar, klik Place Basic -> klik SWITCH -> pilih DIPSW1 -
> klik OK.
4. Tambahkan tanah (ground). Dari Components Toolbar, klik Place Source -> klik POWER_SOURCE ->
pilh GROUND -> klik OK.
5. Tambahkan Voltmeter dan Amperemeter. Dari Instruments Toolbar -> seret ke lembar kerja
Multimeter-1(XMM1) dan Multimeter-2 (XMM2).
Klik-ganda pada XMM1 dan tetapkan menjadi Voltmeter DC untuk mengukur tegangan lampu X1(VX1).
Klik-ganda pada XMM2 dan tetapkan menjadi Amperemeter DC untuk mengukur arus yang melewati
lampu X1 (IX1).
6. Hubungkan komponen-komponen tersebut hingga membentuk rangkaian seperti Gambar 2.2.
7. Simpan (Save) rangkaian simulasi Multisim pada lembar-kerja pada folder yang telah ditetapkan dan
beri nama dengan: nama_mahasiswa_Praktek2_1
8. Hidupkan (ON) saklar-simulasi, kemudian tekan tombol huruf A pada keyboard.
9. Catat penunjukkan Voltmeter dan Amperemeter untuk berbagai harga sumber tegangan V1.
10. Saat merubah nilai atau mengganti komponen, kondisi saklar-simulasi harus dalam keadaan mati (OFF).
11. Lengkapi Tabel 2.1.
Page 12
PRAKTEK 2: DASAR DASAR RANGKAIAN LISTRIK
2*** 9 12V ; 8W
3 7.5 12V ; 8W
4 6 12V ; 8W
5 4 12V ; 8W
6 2 12V ; 8W
7 14 12V ; 8W
8 16 12V ; 8W
10 18.3 12V ; 8W
11 18.4 12V ; 8W
12 18.5 12V ; 8W
Page 13
PRAKTEK 2: DASAR DASAR RANGKAIAN LISTRIK
Perhitungan (No 2)
Perhitungan (No 9)
Page 14
PRAKTEK 2: DASAR DASAR RANGKAIAN LISTRIK
Tujuan
1. Menentukan hubungan antara tegangan dan arus untuk hambatan konstan
2. Mementukan nilai hambatan dari kemiringan (slope) kurva karakteristik I-V
3. Verifikasi hukum Ohm.
Komponen / Instrumen
1. Resistor 10 Ω
2. Resistor 25 Ω
3. Lampu virtual 10 V / 15 W
4. Sumber daya DC (variabel dengan kenaikan setiap 1 volt)
5. Saklar (S1)
Page 15
PRAKTEK 2: DASAR DASAR RANGKAIAN LISTRIK
Prosedur
1. Buat rangkaian pada lembar kerja Multisim seperti ditunjukkan pada Gambar 2.4. Hubungkan empat
buah Amperemeter: masing-masing untuk mengukur arus total (IT), arus yang melewati RI (IR1), arus
yang melewati R2 (IR2) dan arus yang melewati lampu (IX1).
2. Simpan (Save) rangkaian pada Folder sesuai nama mahsiswa dan beri nama dengan
nama_mahasiswa_Praktek2_2.
3. Klik Saklar-Simulasi, tuliskan pada Tabel 2.2 nilai-nila yang ditunjukkan tiap-tiap Amperemeter .
4. Ulangi langkah 3 untuk nilai V1 yang berbeda (sesuai Tabel 2.2)
5. Plot kurva hubungan antara Tegangan dan Arus untuk R1 dari data Tabel 2.2
6. Plot hubungan antara Tegangan dan Arus untuk R2 dari data Tabel 2.2.
7. Plot hubungan antara Tegangan dan Arus untuk X1 dari data Tabel 2.2.
No Komponen
R1 (ohm) R2 (ohm) X1 (ohm)
1 Nilai hambatan hasil pengukuran
menggunakan Ohm-meter
(seperti Gambar (2.3)
Page 16
PRAKTEK 2: DASAR DASAR RANGKAIAN LISTRIK
Page 17
PRAKTEK 2: DASAR DASAR RANGKAIAN LISTRIK
Pertanyaan
1. Bandingkan nilai hambatan X1, R1 dan R2 hasil pengukuran Ohm-meter, hukum Ohm dan kemiringan
(slope) dari kurva. Bagaimana pendapat praktikan ?
Kesimpulan
Page 18
PRAKTEK 3: HUKUM KIRCHOFF
Pendahuluan
Hukum tegangan Kirchhoff (KVL) menyatakan bahwa jumlah aljabar dari semua tegangan pada simpal (loop)
tertutup sama dengan nol. Hukum arus Kirchhoff (KCL) menyatakan bahwa jumlah aljabar dari semua arus
pada sebuah simpul (node) adalah nol (arus yang memasuki simpul memiliki tanda berlawanan dengan rus
yang meninggalkan simpul).
Bila rangkaian mengandung dua atau lebih sumber independen, salah satu acara untuk menentukan niai variable
yang spesifik (tegangan atau arus) adalah menggunakan analisa simpul atau mesh, seperti dibahas dalam Praktek
sebelumnya. Pada Praktek 3 adalah dengan cara menentukan konstribusi dari tiap-tiap sumber independen
terhadap variable (tegangan) dan kemudian menjumlahkannya secara aljabar. Pendekatan ini dikenal sebagai
superposisi.
Tujuan
1. Mengukur tegangan dan arus dalam rangkaian dc.
2. Verifikasi KVL dan KCL.
3. Memahami prinsip superposisi dalam rangkaian linear
4. Verifikasi prinsip superposisi menggunakan Multisim
Komponen/ Instrumen
1. Sumber daya dc.
2. Multimeter (voltmeter, amperemeter, ohmmeter)
3. Resistor
Prosedur
1. Bangun rangkaian Gambar 3.1 pada lembar kerja Multisim, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.2
Klik Place Source -> POWER_SOURCES -> CONTROLLED_VOLTAGE_SOURCES -> ABM_VOLTAGE -> klik
OK, sebagai sumber tegangan 6 V (Vs).
Klik Place Source -> CONTROLLED_CURRENT_SOURCES -> ABM_CURRENT -> klik OK, sebagai sumber
arus 3 A (Is).
2. Selesaikan secara teori (superposisi) Rangkaian Gambar 3.1a pada halaman kerja dibawah.
Page 19
PRAKTEK 3: HUKUM KIRCHOFF
=
Gambar 3.1a Rangkaian untuk Praktek 3
+
Gambar 3.1b. Konstribusi dari sumber 6 V Gambar 3.1c. Konstribusi dari sumber 3A
Rangkaian Gambar 3.1 terdiri dari dua sumber, yaitu: sumber tegangan 6V (Vs) dan sumber arus 3A (Is) , tiap-
tiap sumber memberikan konstribusi tegangan pada Vo, sebesar V1 dan V2, maka Vo = V1 + V2
Pada Praktek 3 ini, akan dilihat konstribusi tiap-tiap sumber terhadap tegangan output Vo.
-Vo +
Page 20
PRAKTEK 3: HUKUM KIRCHOFF
No Vs i1 V1
(volt) (ampere) (volt)
1 6
2 6
3 8
4 8
5 10
4. Lengkapi Tabel 3.1 berdasarkan hasil pengukuran konstribusi sumber tegangan Vs dan sumber arus Is.
5. Lengkapi Tabel 3.2 berdasarkan hasil pengukuran konstribusi sumber tegangan Vs
6. Lengkapi Tabel 3.3 berdasarkan hasil pengukuran konstribusi sumber arus Is
Page 21
PRAKTEK 3: HUKUM KIRCHOFF
No Is i1 i3 V2
(amper) (ampere) (ampere) (volt)
1 3
2 4
3 4
4 6
5 6
Pertanyaan
1. Bandingkan data No1 dari Tabel 3.1, dengan data No 1 dari Tabel 3.2 dan 3.3. Apakah sesuai dengan
prinsip superposisi.?
2. Bandingkan nilai Vo hasil pengukuran Multisim dengan hasil teori yang dikerjakan pada halaman kerja.
Apa pendapat praktikan ?
HALAMAN KERJA
Page 22
PRAKTEK 3: HUKUM KIRCHOFF
Page 23
PRAKTEK 3: HUKUM KIRCHOFF
Page 24
PRAKTEK 4: TEORI THEVENIN DAN TEORI NORTON
Pendahuluan
Berdasarkan teori Thevenin: Rangkaian linear dua-terminal dapat digantikan oleh sebuah rangkaian ekivalen
(pengganti) yang terdiri dari sebuh sumber tegangan VTh dan sebuah resistor RTh seri terhadap sumber tegangan
tersebut. VTh adalah tegangan terbuka (open circuit) pada terminal dan R Th adalah hambatan ekivalen pada
terminal saat sumber independen dimatikan (turned off).
Sedangkan berdasarkan teori Norton: Rangkaian linear dua-terminal dapat digantikan oleh sebuah rangkaian
ekivalen yang terdiri dari sebuah sumber arus IN dan sebuah resistor RN pararel terhadap sumber arus tersebut.
RN = RTh dan =
Dimana:
VTh = VOC , merupakan tegangan pada terminal ketika rangkaian terbuka (open circuit – OC)
IN = ISC, merupakan arus yang mengalir pada terminal ketika rangkaian hubung singkat (short circuit – SC)
Tujuan
1. Memahami dan membangun rangkaian pengganti Thevenin dan Norton
2. Membandingkan output rangkaian asalnya dengan output rangkaian Thevenin dan rangkaian Norton.
Komponen / Instrumen
1. Sumber tegangan DC (batere)
2. Sumber arus DC
3. Resistor
4. Amperemeter
5. Voltmeter
Praktek 4.1
Pada Praktek 4.1 akan dibandingkan VTH dan RTH hasil perhitungan teori dengan hasil pengukuran simulasi
Multisim, gunakan rangkaian Gambar 4.1nuntuk praktek. Realisasi rangkaian pada lembar kerja Multisim
diperlihatkan pada Gambar 4.2 .
Page 25
PRAKTEK 4: TEORI THEVENIN DAN TEORI NORTON
Gambar 4.1 Rangkaian Pembagai Tegangan Gambar 4.2 Realisasi rangkaian Gambar 4.1
pada lembar- .
Prosedur
1. Hitung VTH, RTH dan IN untuk rangkaian Gambar 4.1 secara teori. Kerjakan pada halaman kerja.
2. Realisasikan rangkaian Gambar 4.1 pada lembar-kerja Multisim seperti ditunjukkan pada Gambar 4.2
3. Ukur nilai VTH dan RTH, menggunakan Amperemeter , Voltmeter dan Ohmmeter.
!! VTh adalah sama dengan nilai Vab saat terbuka (tidak ada beban) dan RTh nilai hambatan yang terukur
pada terminal a-b. Sedangkan IN adalah arus yang terukur pada terminal a-b ketika di hubung singkat.
4. Buat rangkaian Theveninnya dan Norton pada lembar kerja Multisim, dimana nilai VTh, RTh dan IN adalah
hasil pengukuran (prosedur No 3. ), sehingga praktikan mempunyai tiga rangkaian pada satu lembar kerja
(Gambar 4.2 , Gambar 4.3 dan Gambar 4.4).
5. Ulangi langkah prosedur 1 -3 untuk nilai Vs, Is, R1, R2 dan R3 yang berbeda.
6. Lengkapi Tabel 4.1
7. Bandingkan hasil perhitungan teori dengan hasil pengukuran simulasi Multisim.
Page 26
PRAKTEK 4: TEORI THEVENIN DAN TEORI NORTON
Tabel 4.1 Perbandingan perhitungan dan pengukuran simulasi rangkaian Gambar 4.2
8. Pasang beban RL pada terminal a-b untuk rangkaian Gambar 4.2, Gambar 4.3 dan Gambar 4.4.
9. Amati / ukur besar arus dan tegangan pada beban tersebut. Lengkapi hasil pengukuran pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Perbandingan nilai VRL dan IRL untuk rangkaian Gambar 4.2, Gambar 4.3 dan Gambar 4.4
Page 27
PRAKTEK 4: TEORI THEVENIN DAN TEORI NORTON
Page 28
PRAKTEK 4: TEORI THEVENIN DAN TEORI NORTON
Page 29
PRAKTEK 5: MENGUKUR RTH DAN VTH
Pendahuluan
Pada situasi sebenarnya, tidak dimungkinkan untuk mengukur R Th dan VTh dengan cara melepaskan elemen-
elemen (komponen) rangkaian, seperti yang disampaikan pada teori rangkaian listrik. Dalam hal praktis, R Th
diukur secara tidak langsung yaitu dengan cara pembebanan pada output rangkaian. Pada Praktek 5 akan
diperlihatkan cara mengukur RTh melalui kurva IL (arus beban ) dan Vo (tegangan output).
Tujuan
1. Menghitung RTh dan VTh melalui kurva pembebanan.
2. Membandingkan RTh dan VTh hasil perhitungan (teori) dengan hasil pengukuran simulasi
Komponen / Instrumen
1. Sumber daya DC / sumber arus DC.
2. Resistor
3. Multimeter (Voltmeter, Amperemeter, dan Ohmmeter)
Prosedur
1. Hitung secara teori RTh , VTh dan IN rangkaian Gambar 5.1, (RL belum terpasang). Kerjakan pada
halaman kerja dibawah. (Referensi: Bab 4.8)
2. Bangun rangkaian Gambar 5.1 ( tanpa RL) pada lembar kerja Multisim.
3. Save pada Folder yang telah ditetapkan … beri nama sesuai nama mahasiswa.
4. !! RTh dari rangkaian tidak dapat diukur langsung !!
Page 30
PRAKTEK 5: MENGUKUR RTH DAN VTH
5. Untuk mencari RTh : Pasang pada output rangkaian beban RL, realisasi pada lembar kerja Multisim
ditunjukkan pada Gambar 5.2.
6. Tetapkan, XMM3: amperemeter untuk mengukur arus yang melewati RL dan XMM1: voltmeter untuk
mengukur tegangan pada RL.
1 10
2 20
3 30
4 40
5 50
6 60
7 70
8 80
9 90
7. Buat kurva data IRL vs VRL hasil pengukuran (Tabel 5.1) pada halaman bawah.
Page 31
PRAKTEK 5: MENGUKUR RTH DAN VTH
Page 32
PRAKTEK 5: MENGUKUR RTH DAN VTH
Pertanyaan Praktek 5.
LEMBAR JAWAB
Page 33
PRAKTEK 6: RANGKAIAN DASAR OP-AMP
Pendahualuan
Penguat Operasi (operating amplifier – op-amp) merupakan elemen-rangkaian aktif. Op-amp dapat mempunyai
perilaku seperti sumber tegangan yang dikontrol-tegangan (voltage-controlled voltage source –vcvs). Op-amp
dapat melakukan operasi mtematika seperti penjumlahan, pengurangan, pengalian, penguatan, pembagian dsb.
Opamp merupakan rangkaian terintegrasi (integrated circuit - IC), secara komersil tersedia dalam bentuk
kemasan dual inline package (DIP). Opamp tunggal yang umum: LM741, uA741, LF356, CA3140, dan CA3130,
mempunyai pin koneksi yang sama. Perbedaannya adalah pada sensitifitas, signal to noise ratio (SN ratio), lebar
dan daerah frekuensi yang dapat dikuatkan.
Gambar 6.1 Op-amp dalam kemasan DIP Gambar 6.2 Simbol Op-amp
Page 34
PRAKTEK 6: RANGKAIAN DASAR OP-AMP
Tujuan
1. Memahami rangkaian dasar Op-amp
2. Memahami cacat pada penguatan sinyal
3. Verifikasi rangkaian penguat inverting, non-inverting, rangkaian penjumah.
Komponen /Instrumen
1. Op-amp 741, LF356N, CA3140M, CA3130E.
2. Resistor, Potensiometer,
3. Generator sinyal, Osiloskop., DC Power (batere).
Prosedur
1. Bangun rangkaian penguat inverting, realisaasi pada Multisim ditunjukkan pada Gambar 6.4.
2. Pada lembar kerja Multisim buka file: BMW__Inverting.
Page 35
PRAKTEK 6: RANGKAIAN DASAR OP-AMP
3. File tersebut simpan kembali (save as) pada folder kerja mahasiswa dan beri nama dengan:
namaPraktikan_Inverting.
4. !!! Dekatkan cursor pada tanda jarum (pin) untuk membaca petunjuk.
5. Klik-ganda pada generator fungsi (function generator), atur Bentuk-gelombang (Waveform) sinusoida,
Frekuensi 1 kHz dan amplitude 2 Vp.
6. Klik-ganda pada Osiloskop, atur Timebase: 10 ms/Div, Channel A: 5 V/Div dan Channel B: 10 V/Div.
7. Aktifkan saklar-simulasi
8. Amati ke dua sinyal pada Kanal (channel) A dan Kanal B
9. Ubah nilai potensioeter R2. Perhatikan perubahan sinyal pada Osiloskop. (catatan: untuk merubah nilai
R2, tekan tombol A atau Shift_A. Nilai dinyatakan dalam % , 10% artinya nilai R2 = 2 kΩ, 100% artinya
nilai R2 = 20 kΩ).
10. Lanjutkan dengan lengkapi Tabel 6.1
Gambar 6.5 Tampilan Osiloskop untuk sinyal sinusoida (merah input, hijau output), frekuensi 1 kHz, faktor
penguatan satu kali.
Page 36
PRAKTEK 6: RANGKAIAN DASAR OP-AMP
Gambar 6.6 Sinyal output melemahdiatas frekuensi 60 kHz Gambar 6.7 Terjadi cacat pada output
Prosedure Lanjutan:
Kolom kosong sinyal input isi dengan harga frekuensi hingga menyebabkan bentuk gelombang output
cacat.
Kolom kosong nilai penguatan (R2) perbesar hingga menyebabkan bentuk gelombang output cacat.
Pada kondisi output cacat, kemudian ganti Op-amp 741 (Replace components) dengan CA3140 dan
LF356. Amati perbedaan sinyal output.
Page 37
PRAKTEK 6: RANGKAIAN DASAR OP-AMP
Prosedure Lanjutan:
Kolom kosong sinyal input isi dengan harga frekuensi hingga menyebabkan bentuk gelombang output
cacat.
Kolom kosong nilai penguatan (R2) perbesar hingga menyebabkan bentuk gelombang output cacat.
Pada kondisi output cacat, kemudian ganti Op-amp 741 (Replace components) dengan CA3140 dan
LF356. Amati perbedaan sinyal output.
Page 38
PRAKTEK 6: RANGKAIAN DASAR OP-AMP
Page 39
PRAKTEK 6: RANGKAIAN DASAR OP-AMP
Prosedur
1. Bangun rangkaian penguat non-inverting Gambar 6.8 pada lembar kerja Multisim
2. Gunakan generator sinyal sebagai input vi, atur besarnya antara 20 mV sampai 100 mV, R1 = 1 kΩ dan
Rf adalah potensiometer 1 MΩ.
3. Ulangi semua prosedur, pengamatan seperti Praktek 6.1, dan lengkapi Tabel 6.3.
Page 40
PRAKTEK 6: RANGKAIAN DASAR OP-AMP
Page 41
PRAKTEK 6: RANGKAIAN DASAR OP-AMP
Page 42
PRAKTEK 6: RANGKAIAN DASAR OP-AMP
Prosedur
1. Baca referensi dari Buku Fundamental of Electric Circuit Bab 5.6 Summing Amplifier.
2. Bangun rangkaian penguat penjumlah pada lembar-kerja Multisim (Gambar 6.9)
Page 43
PRAKTEK 6: RANGKAIAN DASAR OP-AMP
Gambar 6.10 Contoh tampilan Osiloskop Textronix yang digunakan. Sinyal terbawah merupakan
hasil penjumlahan tiga sinyal diatasnya.
Page 44
PRAKTEK 6: RANGKAIAN DASAR OP-AMP
Page 45
Lembar Untuk Gambar Sinyal Output Praktek 6.3
Page 46
INFORMASI
INFORMASI
b.mukti.wibawa@unpad.ac.id
Page 47
PANDUAN PRAKTIKUM
RANGKAIAN LISTRIK I
PRAKTEK 7 – 10
SEMESTER GENAP 2017/2018
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JANUARI 2018
PRAKTEK-7: OPERATIONAL AMPLIFIER (OPAMP)
7.3. Praktikum
7.3.1. Penguat inverting
Lakukan praktikum dengan langkah-langkah berikut.
Komponen:
Opamp: LM741H
Resistor: 10 dan 40 k
Catu daya: VCC = +15 V dan VEE = -15 V
Voltmeter: XMM1
2. Jalankan simulasi.
3. Tegangan input = ……….. Volt dan tegangan output = …………… Volt
4. Matikan simulasi, ubah tegangan input menjadi -2 V, maka tegangan output =
…………… Volt
5. Ubah tegangan vi menjadi 1 V, lalu variasikan R2 seperti tabel Lembar Kerja 7.1 dan catat
tegangan keluaran seperti tabel Lembar Kerja 7.1.
Lembar Kerja 7.1:
Analisis:
Nilai penguatan =
Polaritas output =
Hubungan vo terhadap vi :
Komentar:
6. Ubah kembali R1 = 10 k dan R2= 40 kVariasikan tegangan input dan catat tegangan
keluaran seperti tabel Lembar Kerja berikut.
Lembar Kerja 7.2:
vi (Volt) vo (Volt)
-3.0
-2.5
-2.0
-1.5
-1.0
-0.5
0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
Analisis:
Nilai penguatan =
Polaritas output =
Hubungan vo terhadap vi :
Komentar:
7. Variasikan tegangan input dan catat tegangan keluaran seperti tabel Lembar Kerja 7.2.
Lembar Kerja 7.3:
vi (Volt) vo (Volt)
-8.0
-7.0
-6.0
-5.0
-4.5
-4.0
-3.5
-3.0
-2.0
-1.0
0
1.0
2.0
3.0
4.0
2.5
3.0
Analisis:
Nilai penguatan =
Polaritas output =
Hubungan vo terhadap vi:
Komentar:
7.3.2. Penguat noninverting
Lakukan praktikum dengan langkah-langkah berikut.
Komponen:
Opamp: LM741H
Resistor: 10 dan 40 k
Catu daya: VCC = +15 V dan VEE = -15 V
Voltmeter: XMM1
2. Jalankan simulasi.
3. Tegangan input = ……….. Volt dan tegangan output = …………… Volt
4. Matikan simulasi, ubah tegangan input menjadi -2 V, maka tegangan output =
…………… Volt
5. Variasikan tegangan input dan catat tegangan keluaran seperti tabel Lembar Kerja 7.3
berikut.
Lembar Kerja 7.4
vi (Volt) vo (Volt)
-3.0
-2.5
-2.0
-1.5
-1.0
-0.5
0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
Analisis:
Nilai penguatan =
Polaritas output =
Hubungan vo terhadap vi:
Komentar:
7.3.3. Penguat penjumlah (summing amplifer)
Lakukan praktikum dengan langkah-langkah berikut.
Komponen:
Opamp: LM741H
Resistor: 6, 10, 20 dan 40 k
Catu daya: VCC = +15 V dan VEE = -15 V
Voltmeter: XMM1
2. Jalankan simulasi.
3. Tegangan input:
V1 = ……….. Volt, V2 = ……… volt, V3 = …………..
Tegangan output = …………… Volt
4. Matikan simulasi, ubah tegangan input V1, V2 dan V3 = -2 V, maka tegangan output =
…………… Volt
5. Variasikan tegangan input dan catat tegangan keluaran seperti tabel Lembar Kerja 7.5
berikut.
Lembar Kerja 7.5
Komponen:
Opamp: LM741H
Resistor: 6, 10, 20 dan 40 k
Catu daya: VCC = +15 V dan VEE = -15 V
Voltmeter: XMM1
2. Jalankan simulasi.
3. Tegangan input:
V1 = ……….. Volt, V2 = ……… volt
Tegangan output = …………… Volt
4. Matikan simulasi, ubah tegangan input V1, V2 dan V3 = -2 V, maka tegangan output =
…………… Volt
PRAKTEK-8: KAPASITOR DAN INDUKTOR
8.3. Praktikum
8.3.1. Pengisian dan pengosongan kapasitor
Lakukan praktikum dengan langkah-langkah berikut.
2. Jalankan simulasi dan perhatikan perilaku nyala lampu dan tegangan pada kapasitor
3. Berikan komentar dan analisis pada Lembar Kerja 8.1.
Lembar Kerja 8.1
Nyala lampu:
Penjelasan:
8.3.2. Arus sebagai diferensial dari tegangan
Lakukan praktikum dengan langkah-langkah berikut.
2. Naikan tegangan yang masuk ke kapasitor dengan cara menekan tombol A. Amati dan
catat perilaku arus dan tegangan.
3. Turunkan tegangan yang masuk ke kapasitor dengan cara menekan tombol Shift + A.
Amati dan catat perilaku arus dan tegangan.
4. Isikan perilaku arus dan tegangan rangkaian tersebut pada Lembar Kerja 8.2.
Lembar Kerja 8.2
Potensiometer dinaikkan:
Perilaku diturunkan:
Penjelasan:
8.3.3. Kapasitor sebagai integrator
Analisis
8.3.4. Tegangan sebagai integral arus pada induktor
Analisis
PRAKTEK-9: RANGKAIAN ORDE PERTAMA
9.3. Praktikum
9.3.1. Rangkaian RC tanpa masukan
Lakukan praktikum dengan langkah-langkah berikut.
Gambarkan tegangan pada kapasitor ketika saklar posisi ON atau OFF di sembarang waktu:
t (detik) I1 (A)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
Lembar Kerja 9.2
Gambarkan plot arus pada induktor terhadap perubahan waktu ketika saklar mulai di-OFF
Analisis
9.3.3. Respon step satuan rangkaian RC
2. Posisi S1 OFF.
3. Jalankan simulasi.
4. Tekan SPASI untuk ON saklar S1. Amati dan catat bentuk tegangan di input dan output.
5. Matikan simulasi.
6. Variasikan nilai C menjadi 100 uF dan 1000 uF, lakukan langkah 2 hingga 5.
Lembar Kerja 9.3
Analisis
PRAKTEK-10: RANGKAIAN ORDE KEDUA
10.3. Praktikum
10.3.1. Rangkaian seri RLC tanpa masukan
Lakukan praktikum dengan langkah-langkah berikut.
Analisis
10.3.2. Respon step rangkaian seri RLC
Lakukan praktikum dengan langkah-langkah berikut.
Analisis