1. Profil Sekolah
I. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SD N 2 Margorejo
2. Status : Negeri
3. NPSN : 10802423
4. Waktu Belajar : Pagi
5. Alamat : Jalan Margorejo kec. Padangratu kab.
Lampung Tengah
1
III. VISI, MISI DAN TUJUAN
1. Visi
Visi SD Negeri 2 Margorejo adalah: ” Terwujudnya prestasi
akademik, olahraga, kepramukaan serta beriman dan bertaqwa “
2. Misi
SD Negeri 2 Margorejo juga mempunyai misi dalam
mewujudkan visi yang telah ditetapkan, yaitu:
a. Meningkatkan dasar-dasar keimanan dan ketakwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
b. Melaksanakan kegiatan ekshool pramuka dan olahraga
c. Melaksanakan pembelajaran dengan strategi “pakem”
3. Tujuan SD Negeri 2 Margorejo
Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum
pendidikan dasar, tujuan sekolah dalam mengembangkan
pendidikan ini adalah sebagai berikut ini.
a. Meningkatkan perilaku yang mencerminkan keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, salah satunya
melalui pembiasaan sholat berjamaah atau ibadah lainnya
setiap hari di sekolah.
b. Meningkatkan lulusan 75% dapat diterima di sekolah negeri;
c. Menjadi juara lomba OSN tingkat kecamatan;
d. Mewujudkan kegiatan pramuka terbaik di tingkat kecamatan
Kelas yang dijadikan penelitian tindak kelas yaitu kelas IV yang terdiri dari
22 siswa karena kelas ini adalah kelas dengan tingkat kemampuan yang lebih
rendah dibanding kelas yang lainnya.
Dari profil diperoleh data awal siswa kemudian dari 22 siswa diperoleh data
sebagai berikut:
1. Rasa ingin tahu : 2 siswa (9 %)
2. Tekun menghadapi tugas: 5 siswa (22%)
3. Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah: 3 siswa (13%)
4. Mempertahankan pendapat : 2 siswa (9%)
2
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 1 : Motivasi Belajar Siswa Pra Siklus
Frekuensi Persentase
No Aspek yang diamati
(Siswa) (%)
1. Tekun menghadapi tugas 2 9
2. Ulet menghadapi kesulitan 5 22
Menunjukan minat terhadap
3. 3 13
bermacam-macam masalah
4. Mempertahankan pendapat 2 9
3
menginvestigasi soal
Membimbing siswa dalam
3. √
pembelajaran
4. Memberikan penguatan √
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa motivasi belajar siswa dalam indikator
tekun menghadapi tugas terlihat pada 4 siswa atau 18%, ulet
menghadapi kesulitan 6 siswa atau 27%, menunjukan minat terhadap
bermacam-macam 5 siswa atau 22%, mempertahankan pendapat 3
siswa atau 13%. Dari hasil tersebut terlihat bahwa dalam indikator
tekun menghadapi tugas dan mempertahankan pendapat masih sangant
rendah, hal tersebut disebabkan karena guru kurang dalam
menerangkan materi dan memberi penguatan. Oleh sebab itu maka
perlu diadakan perbaikan pada pertemuan ke -2.
b. Pertemuan 2
Siklus 1 pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Selasa, 4 Mei 2021
dengan jumlah siswa 22, jam ke 1-2 (07.30 – 09.00)
Motivasi belajar siswa dapat dilihat dengan menggunakan lembar
observasi diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4 : Motivasi Belajar Siswa Siklus 1 Pertemuan 2
Frekuensi Persentase
No Aspek yang diamati
(Siswa) (%)
1. Tekun menghadapi tugas 8 27
2. Ulet menghadapi kesulitan 9 40
Menunjukan minat terhadap
3. 7 31
bermacam-macam
4. Mempertahankan pendapat 6 27
Tabel 5 : Implementasi Tindakan dalam Pembelajaran
No Aspek yang diamati Ya Tidak
1. Menerangkan materi √
Membimbing siswa dalam tugas
2. √
menginvestigasi soal
Membimbing siswa dalam
3. √
pembelajaran
4. Memberikan penguatan √
4
Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa motivasi belajar siswa dalam indikator
tekun menghadapi tugas terlihat pada 8 siswa atau 27%, ulet
menghadapi kesulitan 9 siswa atau 40%, menunjukan minat terhadap
bermacam-macam 7 siswa atau 31%, mempertahankan pendapat 6
siswa atau 27%. Dari uraian diatas diatas masih terlihat bahwa
indikator menunjukan minat terhadap bermacam-macam dan
mempertahankan pendapat masih sangat rendah, hal tersebut terjadi
karena guru kurang membimbing siswa dalam pembelajaran dan
memberi penguatan. Oleh sebab itu maka perlu diadakan perbaikan
pada pertemuan ke -3.
c. Pertemuan 3
Siklus 1 pertemuan 3 dilaksanakan pada hari Kamis, 6 Mei 2021
dengan jumlah siswa 22, jam ke 1 – 2 (07.30 – 09.00)
Motivasi belajar siswa dapat dilihat dengan menggunakan lembar
observasi diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 6 : Motivasi Belajar Siswa Siklus 1 Pertemuan 3
Frekuensi Persentase
No Aspek yang diamati
(Siswa) (%)
1. Tekun menghadapi tugas 9 40
2. Ulet menghadapi kesulitan 10 45
Menunjukan minat terhadap
3. 9 40
bermacam-macam
4. Mempertahankan pendapat 8 36
5
Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa motivasi belajar siswa dalam indikator
tekun menghadapi tugas terlihat pada 9 siswa atau 40%, ulet
menghadapi kesulitan 10 siswa atau 45%, menunjukan minat terhadap
bermacam-macam 9 siswa atau 40%, mempertahankan pendapat 8
siswa atau 36%. Dari uraian diatas diatas masih terlihat bahwa
indikator mempertahankan pendapat masih sangat rendah, hal tersebut
terjadi karena guru kurang memberikan penguatan. Oleh sebab itu
maka perlu diadakan perbaikan pada pertemuan ke -4.
Keterangan :
F = Frekuensi (Jumlah Siswa)
% = Persentase
Dari Tabel di atas dapat terlihat hasil indikator motivasi belajar siklus 1
pertemuan 1 sampai pertemuan 3. rata-rata pembelajaran melalui model
kooperatif tipe GI pada siklus 1 adalah 40% + 45% + 40% + 36% = 161%
: 4 = 40%. Karena belum mencapai kriteria yang ditetapkan yaitu sebesar
70% maka perlu diadakan siklus ke-2.
6
B. Siklus 2
a. Pertemuan 4
Siklus 2 pertemuan 4 dilaksanakan pada hari Senin, 24 Mei 2021
dengan jumlah siswa 30, jam ke 1-2 (07.30 – 09.00)
Motivasi belajar siswa dapat dilihat dengan menggunakan lembar
observasi diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 9 : Motivasi Belajar Siswa Siklus 2 Pertemuan 4
Frekuensi Persentase
No Aspek yang diamati
(Siswa) (%)
1. Tekun menghadapi tugas 12 54%
2. Ulet menghadapi kesulitan 12 54%
Menunjukan minat terhadap
3. 11 50%
bermacam-macam
4. Mempertahankan pendapat 10 45%
Dari tabel 9 dapat dilihat bahwa motivasi belajar siswa dalam indikator
tekun menghadapi tugas terlihat pada 12 siswa atau 54%, ulet
menghadapi kesulitan 12 siswa atau 54%, menunjukan minat terhadap
bermacam-macam 11 siswa atau 50%, mempertahankan pendapat 10
siswa atau 45%. Dari uraian diatas diatas masih terlihat bahwa
indikator menunjukan minat terhadap bermacam-macam dan
mempertahankan pendapat masih rendah, hal tersebut terjadi karena
guru kurang membimbing siswa dalam pembelajaran dan memberi
penguatan. Oleh sebab itu maka perlu diadakan perbaikan pada
pertemuan ke -5.
7
b. Pertemuan 5
Siklus 2 pertemuan 5 dilaksanakan pada hari Selasa, 25 Mei 2021
dengan jumlah siswa 22, jam ke 1-2 (07.30 – 09.00)
Motivasi belajar siswa pdapat dilihat dengan menggunakan lembar
observasi diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 11 : Motivasi Belajar Siswa Siklus 2 Pertemuan 5
Frekuensi Persentase
No Aspek yang diamati
(Siswa) (%)
1. Tekun menghadapi tugas 15 68%
2. Ulet menghadapi kesulitan 16 72%
Menunjukan minat terhadap
3. 16 72%
bermacam-macam
4. Mempertahankan pendapat 14 63%
c. Pertemuan 6
8
Siklus 2 pertemuan 6 dilaksanakan pada hari Kamis ,27 Mei 2021
dengan jumlah siswa 22, jam ke 1-2 (07.30 – 09.00)
Motivasi aktivitas belajar dapat dilihat dengan menggunakan lembar
observasi diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 13 : Motivasi Belajar Siswa Siklus 2 Pertemuan 6
Frekuensi Persentase
No Aspek yang diamati
(Siswa) (%)
1. Tekun menghadapi tugas 18 81%
2. Ulet menghadapi kesulitan 18 81%
Menunjukan minat terhadap
3. 17 77%
bermacam-macam
4. Mempertahankan pendapat 16 72%
9
n4 n5 6
F % F % F %
1. Tekun menghadapi tugas 12 54 15 68 18 81
Ulet menghadapi
2. 12 54 16 72 19 81
kesulitan
Menunjukan minat
3. terhadap bermacam- 11 50 16 72 17 77
macam
Mempertahankan
4. 10 45 14 63 16 72
pendapat
Keterangan :
F = Frekuensi (Jumlah Siswa)
% = Persentase
Dari Tabel 15 di atas dapat dilihat hasil indikator motivasi belajar siklus 2
pertemuan 4 sampai pertemuan 6. Maka rata-rata pembelajaran melalui
model kooperatif tipe GI pada siklus 2 adalah 81% + 81% + 77% + 72% =
311% : 4 = 78%. Karena sudah melampaui kriteria yang ditetapkan yaitu
sebesar 78 % maka penelitian berakhir sampai dengan siklus 2.
C. PEMBAHASAN
Berdasarkan siklus 1 dan 2 yang dilaksanakan pada pertemuan 1-6 dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar siswa melalui
penerapan model kooperatif tipe Group Investigation. Penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada pembelajaran
Matematika pada kelas IV SDN 2 MARGOREJO Tahun Pelajaran 2020/2021
mampu membuat peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran dengan cara
menginvestogasi suatu materi pada setiap kelompok. Berdasarkan motivasi
belajar siswa yang merupakan hasil produk, diperoleh gambaran bahwa
kompetensi dasar yang dikembangkan oleh peneliti dan mitra telah tuntas
dikuasi oleh peserta didik, peserta didik tuntas belajar secara klasikal. Hal
tersebut menunjukan bahwa pembelajaran kooperatif tipa GI pada
pembelajaran matematika pada kelas IV SDN 2 MARGOREJO Tahun
10
Pelajaran 2020/2021 pada silkus I dan siklus II yang dikembangkan peneliti
mempunyai motivasi belajar yang baik.
Hal tersebut senada dengnan yang dikemukakan oleh Mohamad NUR bahawa
pemebelajaran kooperatif merupakan reknik-teknik kelas praktis yang dapar
digunakan guru untuk membantu peserta didik belajar setiap mata pelajaran,
mulai dari keterampilan-keterampilan dasar sampai pemecahan kompleks.
Asas pembelajaran kooperatif menciptakan sebuah revolusi pembelajaran di
dalam kelas. Tak ada lagi kelas yang sunyi dalam proses pembelajaran,
pembelajaran yang baik tercapai ditengah percakapan di antara peserta didik.
Guru mengubah deretan tempat duduk peserta didik yang mereka duduki
selama ini dan dengan menciptakan lingkungan kelas baru peserta didik,
secara rutin dapat saling membantu satu sama lain guna menuntaskan bahan
ajar akaemiknya. Seperti yang diungkapakan oleh Marasuddin S mengatakan
bahwa dalam proses belajar mengajar perlu diciptakan metode kelompok
untuk mewujudkan rasa kerjasama yang kuat atau rasa solidaritas.
11
Mempertaha
4. nkan 3 13 6 27 8 36 10 45 14 63 16 71
pendapat
12