Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PASCA SARJANA S – 2

DI SUSUN OLEH :

HERU SUBIYANTO – G2G121020


A.M MARWA – G2G121029
SILVIA – G2G121019

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN SOSIAL


UNIVERSITAS TERBUKA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-

Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Konsep

Perkembangan Individu dan Belajar dan Fase – fase perkembangan individu"

dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi

Pendidikan. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang

Konsep Perkembangan Individu dan Belajar dan Fase – fase perkembangan

individu bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Hj. Darnawati., S.Pd.,

M.Pd selaku Dosen Mata Kuliah Psikologi Pendidikan. Ucapan terima kasih juga

disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah

ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,

saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Psikologi Pendidikan 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... 2

DAFTAR ISI ..................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 4

A. Latar Belakang ....................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5

C. Tujuan .................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 6

A. Perkembangan Individu Dalam Belajar ................................................. 6

1. Konsep Perkembangan Individu ................................................... 6

2. Belajar Dan Fase – Fase Perkembangan Individu ........................ 7

BAB III PENUTUP ..........................................................................................

A. Kesimpulan ............................................................................................

B. Saran .......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

Psikologi Pendidikan 3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perkembangan setiap individu sejak lahir hingga akhir

hayatnya pasti akan mengalami proses belajar dan akan menuju tingkat

kedewasaan atau kematangannya baik secara langsung maupun tidak

langsung, Dalam proses ini perubahan tidak terjadi sekaligus tetapi terjadi

secara bertahap.

Perkembangan individu ditunjukkan bagaimana perkembangan anak-

anak, remaja dan dewasa tumbuh dan berkembang secara fisik, psikis dari

fase ke fase seperti dalam hal pertumbuhan fisik, kognitif, afektif, sosial,

psikomotor, serta moral.

Fase perkembangan individu juga tidak terlepas dari proses

pertumbuhan individu itu sendiri. Perkembangan pribadi individu meliputi

beberapa tahap atau periodisasi perkembangan, antara lain perkembangan

individu secara didaktis.

Di dalam bidang kegiatan pendidikan di sekolah atau lembaga

pendidikan formal, proses pengajaran dan pembelajaran sangat penting dalam

perkembangan belajar individu demi menuju keberhasilannya. Proses

pengajaran dan pembelajaran tidak akan bisa berjalan efektif dan efisien

apabila seorang pendidik tidak memahami perkembangan peserta didik secara

Psikologi Pendidikan 4
menyeluruh. Untuk itu pendidik memerlukan pengetahuan tentang

perkembangan individu dalam belajar.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah konsep perkembangan individu ?

2. Bagaimanakah belajar dan fase-fase perkembangan individu dalam

belajar?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi pendidikan

2. Untuk mengetahui konsep perkembangan individu

3. Untuk mengetahui belajar dan fase-fase perkembangan individu dalam

belajar

Psikologi Pendidikan 5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Individu Dalam Belajar

Perkembangan individu murid, siswa, dan mahasiswa (peserta didik),

ditunjukkan bagaimana perkembangan anak-anak, remaja dan dewasa tumbuh

dan berkembang secara fisik, psikis dari fase ke fase seperti dalam hal

pertumbuhan fisik, kognitif, afektif, sosial, psikomotor, moral. Proses

pengajaran dan pembelajaran tidak akan bisa berjalan efektif dan efisien

apabila seorang pendidik tidak memahami perkembangan peserta didik secara

menyeluruh. Untuk itu pendidik memerlukan pengetahuan tentang

perkembangan individu peserta didik.

1. Konsep Perkembangan Individu

Perkembangan individu merupakan perubahan yang sistematis,

progresif, dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga

akhir hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai perubahan-perubahan

yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya.

Yang dimaksud perubahan yang sistematis yaitu perubahan dalam

perkembangan itu bersifat saling kebergantungan atau saling

mempengaruhi antara satu bagian dengan bagian lainnya baik fisik

maupun psikis dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Progresif

berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat dan meluas, baik

Psikologi Pendidikan 6
secara kuantitatif maupun kualitatif. Berkesinambungan berarti bahwa

perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara

beraturan atau berurutan. Perkembangan individu secara fisik terjadi sesuai

dengan fase-fase perkembangan, sedangkan secara psikis terjadi

perubahan imajinasi fantasi ke realistis.

2. Belajar dan Fase-fase Perkembangan Individu

Manusia membutuhkan kepandaian yang bersifat jasmaniah dan

rohaniah, dan ini dapat dicapai melalui belajar. Meskipun bayi yang baru

lahir membawa beberapa naluri dan insting dan potensi-potensi, tetapi

potensi tersebut tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya

pengaruh dari luar. Untuk itu manusia membutuhkan belajar sepanjang

kehidupannya, kapanpun dan dimanapun.

Para ahli mendefinisikan belajar sebagai berikut:

a. Menurut Hilgard, belajar adalah proses yang melahirkan atau

mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan (apakah dalam

laboratorium atau dalam lingkungan alamiah).

b. Morgan, belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap

dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau

pengalaman.

c. James P. Chaplin, learning (hal belajar, pengetahuan), yang berarti

perolehan dari sembarang perubahan yang relative permanen dalam

tingkah laku sebagai hasil praktek atualisasi pengalaman.

Psikologi Pendidikan 7
Dapat disimpulkan bahwa belajar adalah :

Suatu Proses Dari Tidak Tahu Menjadi Tahu

Menurut Havinghurst yang dikutip oleh Made Pidarta, fase-fase

perkembangan pada manusia sejak dari masa kanak-kanak sampai masa tua ada

enam fase, yaitu:

a. Fase perkembangan masa kanak-kanak (Infancy & Early Childhood)

Pada masa ini, anak berada pada usia 0-6 tahun dan memiliki ciri -ciri

antara lain :

1) Belajar berjalan, mengambil makanan padat

2) Belajar bicara

3) Belajar mengontrol eliminasi (urin & fekal)

4) Belajar tentang perbedaan jenis kelamin

5) Membentuk konsep-konsep sederhana mengenai kenyataan sosial

dan fisik

6) Belajar membedakan mana yang benar dan mana yang salah,

mengembangkan hati nurani

7) Belajar mengadakan hubungan emosi

 Masa bayi (0 – 1,5 tahun), anak belajar bahwa dunia merupakan tempat

yang baik baginya, dan ia belajar menjadi optimis mengenai kemungkinan

– kemungkinan mencapai kepuasan.

 Masa Toddler (1,5 – 3 tahun) Anak belajar menggunakan kemampuan

bergerak sendiri untuk melaksanakan dua ugas penting, yakni pemisahan

Psikologi Pendidikan 8
diri dari ibu dan mulai menguasai diri, lingkungan, dan keterampilan dasar

untuk hidup.

 Awal masa kanak – kanak ( > 4 tahun) Anak belajar mencontoh orang

tuanya, pusat perhatian anak berubah dari benda ke orang.

b. Fase perkembangan masa anak (Middle childhood)

Pada masa ini, anak berada pada usia 6-12 tahun dan memiliki ciri – ciri

antara lain :

1) Membangun perilaku yang sehat

2) Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-

permainan yang luar biasa

3) Belajar bergaul dengan teman sebaya

4) Belajar peran sosial terkait dengan maskulinitas dan feminitas

5) Mengembangkan ketrampilan dasar seperti membaca, menulis dan

berhitung

6) Mengembangkan konsep-konsep yang dibutuhkan dalam

kehidupan sehari-hari

7) Membangun moralitas, hati nurani dan nilai-nilai

8) Pencapaian kemandirian

9) Membangun perilaku dalam kelompok sosial maupun institusi

(sekolah)

Charlotte Buhler (1930) dalam bukunya yang berjudul The first tear

of life :

Psikologi Pendidikan 9
 Fase ketiga (6 – 8 tahun)

Anak belajar bersosialisasi dengan lingkungannya.

 Fase keempat (9 – 12 tahun)

Anak belajar mencoba, bereksperimen,bereksplorasi, yang distimulasi oleh

dorongan – dorongan menyelidik dan rasa ingin tahu yang besar.

c. Fase perkembangan masa remaja (Adolescence)

Pada masa ini, remaja berada pada usia 12-18 tahun dan memiliki ciri -ciri

antara lain :

1) Membina hubungan baru yang lebih dewasa dengan teman sebaya

baik laki maupun perempuan

2) Pencapaian peran sosial maskulinitas atau feminitas

3) Pencapaian kemandirian emosi dari orang tua, orang lain

4) Pencapaian kemandirian dalam mengatur keuangan

5) Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan secara efektif

6) Memilih dan mempersiapkan pekerjaan

7) Mempersiapkan pernikahan dan kehidupan keluarga

8) Membangun ketrampilan dan konsep-konsep intelektual yang perlu

bagi warga negara

9) Pencapaian tanggung jawab sosial

10) Memperolah nilai-nilai dan system etik sebagai penuntun dalam

berperilaku

Psikologi Pendidikan 10
Masa ini merupakan masa transisi yang dapat diarahkan kepada

perkembangan masa dewasa yang sehat (Konopka, dalam Pikunas, 1976 ;

Kaczman & Riva, 1996). Remaja merupakan masa berkembangnya

identity (identitas) (Erik Erickson (Adams & Gullota, 1983 : 36 – 37;

Conger, 1977 : 92 – 93)).

Identity adalah suatu pengorganisasian dorongan – dorongan

(drives), kemampuan – kemampuan (abilities), keyakinan – keyakinan

(beliefs), dan pengalaman – pengalaman individu kedalam citra diri

(images of self) yang konsisten (Anita E. Woolfolk).

Lustin Pikunas (1976 : 257 – 259), masa remaja akhir ditandai oleh

keinginan yang kuat untuk tumbuh dan berkembang secara matang agar

dapat diterima oleh teman sebaya, orang dewasa, dan budaya.

d. Fase perkembangan masa dewasa awal (Early Adulthood)

Pada masa ini, mereka berada pada usia 18-30 tahun dan memiliki ciri -ciri

antara lain :

1) Memilih pasangan

2) Belajar hidup bersama orang lain sebagai pasangan

3) Mulai berkeluarga

4) Membesarkan anak

5) Mengatur rumah tangga

6) Mulai bekerja

7) Mendapat tanggungjawab sebagai warga negara

Psikologi Pendidikan 11
8) Menemukan kelompok sosial yang cocok

e. Fase perkembangan masa setengah baya (Middle-age)

Pada masa ini, seseorang yang telah dewasa lanjut berada pada usia 30-50

tahun dan memiliki ciri -ciri antara lain :

1) Mendapat tanggung jawab sosial dan sebagai warga negara

2) Membangun dan mempertahankan standard ekonomi keluarga

3) Membimbing anak dan remaja untuk menjadi dewasa yang

bertanggungjawab dan menyenangkan

4) Mengembangkan kegiatan-kegiatan di waktu luang

5) Membina hubungan dengan pasangannya sebagai individu

6) Mengalami dan menyesuaikan diri dengan beberapa perubahan

fisik

7) Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orang tua yang

bertambah tua

f. Fase perkembangan masa tua (Later maturity)

Pada masa lanjut, mereka berada pada usia 50 tahun lebih dan memiliki

ciri -ciri antara lain :

1) Menyesuaikan diri dengan penurunan kekuatan fisik dan kesehatan

2) Menyesuaikan diri dengan situasi pensiun dan penghasilan yang

semakin berkurang

Psikologi Pendidikan 12
3) Menyesuaikan diri dengan keadaan kehilangan pasangan

(suami/istri)

4) Membina hubungan dengan teman sesama usia lanjut

5) Melakukan pertemuan-pertemuan sosial

6) Membangun kepuasan kehidupan

7) Kesiapan menghadapi kematian

Psikologi Pendidikan 13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Konsep perkembangan individu merupakan perubahan yang sistematis,

progresif, dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga

akhir hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai perubahan-perubahan

yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya.

2. Belajar merupakan proses perubahan yang terjadi karena adanya usaha.

Sedangkan fase-fase perkembangan pada manusia sejak dari masa

kanak-kanak sampai masa tua ada enam fase, Fase perkembangan masa

kanak-kanak sampai masa tua.

B. Saran

Dengan adanya konsep perkembangan individu, belajar dan fase-fase

perkembangan individu, serta perkembangan individu secara didaktis peserta

didik, pembaca diharapkan mampu mengembangkan segala potensi yang

dimiliki oleh peserta didik serta memberi wawasan yang lebih dalam

mengenai perkembangan individu dalam belajar dan mampu mengaplikasikan

dalam proses belajarmengajar.

Psikologi Pendidikan 14
DAFTAR PUSTAKA

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, cet 1


.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

Suryabrata, Sumadi .2006.Psikologi Pendidikan, Jakarta: Penerbit PT Raja


Grafindo Persada,

Muzdalifah dan M Rahman, 2005. “Psikologi Perkembangan”, Kudus: Nora


Media Enterpise.

Psikologi Pendidikan 15

Anda mungkin juga menyukai