NIM :2502001813
1.
A JURNAL PT. LETAK APIK
PERIODE JULI 2020
KAS
Date keterangan ref debit kredit saldo
1 modal ny. Missy 20.000.000
1 Peralatan tunai 4.000.000
5 asuransi dibayar dimuka 3.600.000
18 pembayaran hutang 1.500.000
18 pembayaran hutang 1.400.000
20 beban gaji 4.500.000
Pembayaran dari
21 pelanggan (piutang) 4.400.000
pembayaran beban
internet 400.000
pembayaran dividen 1.200.000
7.800.000
Peralatan
No Keterangan ref debit kredit saldo
1 pembelian peralatan 12.000.000
Bahan Baku
No Keterangan ref debit kredit saldo
3 Pembelian Bahan baku 2.100.000
2.100.000
hutang
No Keterangan ref debit kredit saldo
1 peralatan 8.000.000
3 persediaan bahan baku 2.100.000
cicilan pembayaran
18 peralatan 1.500.000
cicilan pembayaran
18 bahan baku 1.400.000
7.200.000
moda
l
No Keterangan ref debit kredit saldo
1 modal nyonya missy 20.000.000
20.000.000
piutang
No Keterangan ref debit kredit saldo
pendapatan jasa disain
12 interior 5.900.000
pembayaran dari tagihan
21 tanggal 12 juli 4.400.000
pendapatan jasa disain
25 interior 9.400.000
10.900.000
beban internet
No Keterangan ref debit kredit saldo
31 tagihan bulanan internet 400.000
400.000
deviden
No Keterangan ref debit kredit saldo
31 deviden bulan juli 1.200.000
1.200.000
beban gaji
No Keterangan ref debit kredit saldo
pembayaran gaji
20 karyawan bulan juli 4.500.000
4.500.000
pendapan
No Keterangan ref debit kredit saldo
pendapatan jasa desain
12 interior 5.900.000
pendapatan jasa desain
25 interior 9.400.000
15.300.000
NERACA SALDO PT. LETAK APIK
1.C PERIODE JULI 2020
Kas 7.800.000
piutang 10.900.000
bahan baku 2.100.000
peralatan 12.000.000
asuransi dibayar
dimuka 3.600.000
pendapatan 15.300.000
hutang 7.200.000
modal 20.000.000
beban gaji 4.500.000
beban internet 400.000
deviden 1.200.000
-
jumlah 42.500.000 42.500.000
1.D
Dalam Penyusunan laporan keuangan berdasarkan pada standar akuntansi keuangan merupakan
suatu bentuk peningkatan kualitas laporan keuangan, yang akan memberikan dampak dalam peningkatkan
kredibilitas laporan keuangan yang dimaksud. Semua pihak sangat mengerti akan pentingnya laporan
keuangan dalam usaha, tetapi kebanyakan UKM di indonesia belum semuanya mempraktikkan akuntansi di
pencatatan keuangannya, masih banyak dari mereka yang menghadapi kendala di dalam penyusunan laporan
keuangan. SAK umum sendiri mungkin lebih rumit untuk dipahami bahkan untuk diterapkan bagi skala
Usaha Kecil Menengah, sehingga perlu adanya penerapan SAK UMKM bagi usaha skala kecil menengah
dalam membuat laporan keuangan karena lebih mudah di pahami. Adanya SAK EMKM dengan prinsip
kesederhanaan diharapkan memberikan kemudahan bagi UKM dalam menyajikan laporan keuangan untuk
membangun kualitas UKM dalam kegiatan ekonomi yang sangat penting bagi indonesia. Dengan di
implementasikannya SAK EMKM terhadap UKM juga diharapkan membuat berkembangnya UKM didalam
perekonomian indenesia. SAK EMKM memberi kemudahan untuk UKM karena ketentuan pelaporan yang
mudah di mengerti di dalam penerapannya. Namun pada kenyataannya SAK EMKM masih banyak belum
diterapkan pada pelaku UKM di indonesia dalam menyusun laporan keuangannya mengingat bahwa SAK
EMKM merupakan Standar.
Akuntansi Keuangan yang baru dikeluarkan oleh IAI khusus untuk Entitas Mikro, Kecil, dan
Menengah. Jurnal digunakan untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan.Tiap
perubahan kekayaan, modal, biaya, dan pendapatan harus terlebih dahulu dicatat ke dalam jurnal
umum.Tujuannya adalah agar pembuatan laporan keuangan perusahaan dapat dilakukan secara lengkap dan
menyajikan kondisi perusahaan sebenarnya, sehingga tingkat akurasi saldo keuangan dapat tersaji dengan
akurat dan menggambarkan kondisi sebenarnya.
2.
PT Lancar Pindah
Laporan Neraca
31 Desember 2017
Aset
Harta tetap
peralatan (net) Rp. 22.000.000
truk (net) Rp. 34.000.000
total harta tetap Rp. 56.000.000
Harta lancar
asuransi di bayar di muka Rp. 4.800.000
suplai Rp. 5.200.000
piutang dagang Rp. 9.000.000
kas Rp. 5.500.000
Total harta Rp. 80.500.000
Modal
Saham biasa Rp. 30.000.000
Laba ditahan Rp. 24.000.000 Rp. 54.000.000
Kewajiban jangka panjang
Wesel bayar Rp. 15.000.000
Kewajiban lancar
Wasel bayar Rp. 10.000.000
Hutang dagang Rp. 1.500.000 Rp. 11.500.000
Total modal &
Kewajiban Rp. 80.500.000
JURNAL PENYESUAIAN
PT Lancar Pindah
2.1.
N re
O keterangan f debit kredit
a Piutang 3.900.000,00
Pendapatan 3.900.000,00
suplai 3.100.000,00
hutang 620.000,00
peralatan 2.000.000,00
Truk 5.000.000,00
NERACA
SALDO
KETERANGAN NERACA SALDO JURNAL PENYESUAIAN RUGI /LABA DISESUAIKAN
DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
harta tetap
peralatan (net)
22.000.000 2.000.000,00 20.000.000,00
truk (net)
34.000.000 5.000.000,00 29.000.000,00
total harta tetap 56.000.000
harta lancar
2.3 Sebelum memberikan pinjaman Perbankan juga perlu melakukan beberapa analisia baik analisa keuangan maupun analisa yang sifatnya non keuangan.
Analisa rasio keuangan seperti pengujian likwiditas
a. Liquidity Ratio adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek tepat pada waktunya.
CR = Aktiva lancar / Hutang Lancar x 100% ( CR = 23.700.000,00 / 14.620.000,00 x100% = 162%) .
Quick Ratio merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang- hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih baik (Aktiva
lancar -Persediaan /hutang lancar x 100 %)
Dari analisa diatas PT. Lancar Pindah sudah memenuhi syarat yang ditetapkan pihak Bank karena jumlah harta lancar dari PT. Lancar Pindah lebih besar dari
pada hutang lancar yang dimiliki oleh PT. Lancar Pindah.
Dari perhitungan rasio likwiditas kemampuan PT. Lancar Pindah dalam mengembalikan hutang jangka pendek sebesar 162%.
3 . NIM Ganjil
Setelah tahapan identifikasi, akuntan kemudian harus melakukan analisis terhadap data transaksi tersebut
tentang pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan. Sistem pencatatan akuntansi dalam perusahaan
selalu menggunakan double-entry system.
Artinya, setiap transaksi akuntansi yang terjadi akan memberikan pengaruh pada posisi keuangan di debet
dan kredit dan harus dalam jumlah yang sama besarnya. Secara matematis, umumnya akuntansi
menggunakan persamaan:
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas dalam melakukan analisis dan perhitungan transaksi yang terjadi.
Sebagai ilustrasi, sebuah perusahaan dagang roti boy mendapatkan investasi uang tunai sebesar Rp
1.000.000,-, peralatan dan perlengkapan sebesar Rp 500.000,-.
Transaksi tersebut bisa dianalisis bahwa terjadi penambahan kas, perlengkapan, dan peralatan sebesar Rp
1.500.000,-. Penambahan tersebut berarti menambah modal perusahaan sebesar Rp 1.500.000,- karena
semua transaksi tersebut merupakan bagian dari modal perusahaan.
3. Tahap Penjurnalan
Setelah akuntan melakukan analisis transaksi, maka tahapan selanjutnya adalah dengan mencatat semua
transaksi ke dalam sebuah jurnal keuangan. Dalam ilmu akuntansi, jurnal diartikan sebagai sebuah catatan
kronologis selama satu periode tentang transaksi-transaksi yang terjadi. Proses memasukkan informasi
tersebut disebut penjurnalan.
Dalam proses penjurnalan, setiap transaksi dibagi ke dalam dua bagian: Debit dan Kredit. Pencatatan ini bisa
dilakukan dalam sebuah Jurnal Umum.
Pencatatan harus dilakukan dengan berurutan dan teliti, tanpa ada transaksi yang terlewatkan. Sehingga pada
masa akhir akan didapatkan jumlah debet dan kredit yang sama besarnya.
Sebagai contoh pada perusahaan penjualan roti boy
1. Tanggal 1 Januari 2021, saya menginvestasikan uangnya sebesar Rp 50.000.000 pada perusahaan
dagang roti boy
2. Tanggal 5 Januari 2021, dibayar uang sejumlah Rp 10.000.000 untuk sewa toko selama satu tahun.
3. Tanggal 10Januari 2021 membeli peralatan dan perlangkapan toko masing-masing sebesar
Rp10.000.000 dan Rp 5.000.000.
4. Tanggal 15 Januari 2021 menerima pendapatan dari penjualan roti boy secara tunai sebesar Rp
7.000.000.
5. Tanggal 20 Januari 2021 membayar gaji pegawai untuk bulan Januari sebesar Rp 2.000.000.
1. Setoran modal membuat harta perusahaan bertambah dalam bentuk kas Rp 50.000.000 (debit).
Modal bertambah Rp 50.000.000 pada sisi kredit.
2. Harta perusahaan berupa kas berkurang Rp10.000.000 (kredit) untuk membayar sewa. Namun,
perusahaan juga memiliki aset berupa sewa dibayar dimuka sebesar Rp10.000.000 (debit).
3. Aset perusahaan berupa peralatan bertambah Rp10.000.000 dan berupa perlengkapan sebesar
Rp5.000.000. Tetapi aset berupa kas perusahaan berkurang sebesar Rp15.000.000.
4. Pendapatan dari penjualan membuat pendapatan bertambah pada sisi kredit sebesar Rp 7.000.000.
Aset perusahaan berupa kas bertambah Rp 7.000.000 (debit).
5. Beban gaji bertambah Rp 2.000.000 (debit). Aset perusahaan berupa kas berkurang sebesar Rp
2.000.000 (kredit).
15.000.000,-
15 jan Kas 7.000.000 -
2021 Pendapatan
- 7.000.000
20 jan Beban gaji 2000.000 -
2021 Kas
2.000.000