METODE PENELTIAN
III.2.1 Alat
1. Pisau
2. Blender
4. Cawan porselen
6. Desikator (Duran)
7. Oven (Mammert)
8. Termometer
9. Stopwatch
21
11. Penyaring vakum
15. Tanur
18. Mikrometer
III.2.2 Bahan
2. Akuades
4. Alkohol 96%
9. Gliserol 0,65%
22
12. Kertas saring
Sampel kulit buah kakao di ambil dari desa Sepa, Kecamatan Amahai,
Kulit buah kakao dibersihkan dari kotoran dengan cara dikupas kulit
terluarnya kemudian dicuci. Setelah itu dipotong kecil-kecil dan dikeringkan dalam
blender.
Kulit kakao halus ditambahkan akuades dan larutan HCl 5% hingga pH 2,8.
Ekstraksi dilakukan dengan cara direfluks selama 120 menit pada 95 °C. Campuran
yang telah diekstrak disaring untuk memisahkan filtrat. Selanjutnya filtrat dipekatkan
23
III.3.2.4 Pencucian dan pengeringan pektin
beberapa kali sampai pektin tidak bereaksi dengan asam. Pektin yang tidak bereaksi
dengan asam ialah pektin yang tidak berwarna merah bila ditambah dengan indikator
dan hasil pencucian dikeringkan dalam oven dengan suhu 105 °C selama 8 jam.
NaCl 2,5%. Larutan hasil campuran dititrasi dengan indikator pp sebanyak 5 tetes dan
dititrasi dengan NaOH 0,1 N sampai terjadi perubahan warna merah, volume titran
dicatat.
bobot sampel(mg)
BE = ...(1)
V NaOH ( mL ) x N NaOH
Larutan hasil analisis berat ekivalen (BE) ditambah 25 mL larutan NaOH 0,2
N diaduk dan dibiarkan selama 30 menit pada suhu kamar pada keadaan tertentu.
24
sebanyak 5 tetes kemudian dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N sampai terjadi
V NaOH x N NaOH
Kadar metoksi = x 100 % ...(2)
Bobot sampel ( mg )
...(3)
Sebanyak 0,2 g pektin dalam cawan porselen dikeringkan dalam oven pada
suhu 105 °C selama 3 jam, kemudian didinginkan dan ditimbang. Sampel dipanaskan
lagi dalam oven selama 30 menit lalu didinginkan dan ditimbang hingga konstan.
...(4)
tanur dalam 600 °C selama 90 menit, kemudian abu didinginkan sampai suhu kamar
gram abu
Kadar abu = x 100 % ...(5)
gram sampel
25
Pengukuran derajat esterifikasi dihitung dari kadar metoksi dan asam
% metoksi x BM metoksi
Derajat esterifikasi = x 100% ...(6)
% AG x BM AG
Dalam pembuatan edible film, dua jenis larutan disiapkan. Pertama pektin
dilarutkan kedalam CaSO4 0,05% (b/b pektin) dalam 150 mL akuades. Larutan kedua
berisi 4 g tapioka dilarutkan kedalam akuades 150 mL, dipanaskan pada hot plate
selama 30 detik (sampai berubah menjadi bening). Kemudian larutan tapioka dituang
ke dalam beaker glass yang telah berisi larutan pektin dan CaSO4 0,05%. Selanjutnya
ditambahkan gliserol 0,65% (b/v) kemudian diaduk dan dipanaskan hingga suhu 80–
Edible Film tersebut diuji kuat tarik, pH, ketebalan, persen elongasi, dan laju
26