Disusun oleh:
Kelompok 2
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULAN.........................................................................................................1
BAB II....................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................................3
BAB III.................................................................................................................................10
METODOLOGI PENELITIAN............................................................................................10
BAB IV.................................................................................................................................11
4.1 HASIL...................................................................................................................11
4.2 PEMBAHASAN....................................................................................................15
BAB V..................................................................................................................................27
PENUTUP............................................................................................................................27
5.1 Kesimpulan............................................................................................................27
5.2 Saran......................................................................................................................28
ii
BAB I
PENDAHULAN
1.1 Latar Belakang Pemasalahan
Indonesia adalah Negara kepulauan dengan jumlah pulau yang mecapai
17.000 pulau. Dari sekian banyak pulau tersebut belum semua pulau yang
dihuni manusia dapat menikmati lisrtik akibat lokasi yang tidak dapat dijangkau
oleh jaringan lisrtik PLN.
Pembahasan sumber daya energi sangatlah penting karena dapat
menggambarkan potensi dan prospek pemamfaatanya di masa depan,
penggunaan energi dapat membawa dampak yang negatif bagi lingkungan,
penggunaan energi dapat menimbulkan polusi udara adanya limbah padat,
limbah cair dan gas buang. Seiring dengan meningkatnya pengguna energi saat
ini aspek lingkungan dalam pembangunan mendapat perhatian yang serius.
Salah satu opsi dalam pengembangan sektor energi pemamfaatan
pembangkit listrik tenaga mini (PLTM) untuk daerah yang di aliri sungai yang
cukup dan dapat mensupplay energi kepada masyarakat. Pembangunan
pembangkit yang mempunyai aliran sungai skala Mini (PLTM) ini tidak
memerlukan relokasi tempat tinggal masyarakat setempat akibat pembuatan
bendungan dan waduk. Lebih jauh pemamfaatan PLTM ini diharapkan dapat
menyediakan tenaga listrik yang murah dan ramah lingkungan serta dapat
berdampak pada kesadaraan masyarakat untuk melestarikan hutan sebagai
penjaga kelestarian sumber daya air.
Potensi air yang ada di Indonesia belum termamfaatkan secara maksimal
karena belum tergalinya potensi teknologi PLTM. Padahal pada teknologi ini
sangat cocok digunakan untuk daerah pedesaan yang berpotensi. Untuk itu di
perlukan percobaan PLTM yang tepat untuk kondisi lingkungan dan sosial di
Indonesia untuk mendapatkan desain PLTM yang sederhana dan handal.
Dengan melihat besarnya potensi tersebut dan rasio elektrifikasi tiap daerah
di Indonesia terutama di daerah Sumatera Utara yaitu desa Tinada Kecamatan
Tinada Kabupaten Pakpak Barat telah ada dibangun sebuah PLTM dengan
kapasitas 700 kW.
1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu:
1. Bagaimana susunan komponen utama di PLTM Kombih I
2. Bagaimana cara kerja PLTM Kombih I sehingga menghasilkan energy listrik?
3. Apa saja kendala yang dihadapi oleh PLTM Kombih I untuk memasok daya
dengan kapasitas 700 W
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui susunan komponen utama di PLTM Kombih I
2. Untuk memahami cara kerja PLTM Kombih I sehingga menghasilkan energy
listrik?
3. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh PLTM Kombih I untuk
memasok daya dengan kapasitas 700 W
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Spesifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Pembangkit listrik tenaga air adalah suatu bentuk perubahan energi dari
energi potensial air dengan ketinggian dan debit tertentu menjadi energi mekanik
dengan menggunakan roda air atau yang paling sering disebut dengan turbin
air dan mengubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan menggunakan
generator. Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih
rendah, aliran air ini akan memutar poros turbin hingga berputar dan dikopel
langsung terhadap generator dan generator berputar sehingga menghasilkan
energi listrik. Daya yang dibangkitkan generator yang diputar oleh turbin
adalah :
3
Komponen – komponen yang dibutuhkan dalam suatu PLTM adalah
sebagai berikut :
a. Bendungan
b. Kanal
c. Kolam penenang ( Forebay Tank )
d. Pintu pengatur
e. Pintu penguras
f. Pipa pesat ( Penstock )
g. Rumah pembangkit
h. Turbin air
i. Saluran buang
j. Generator
2.2.1 Bendungan
5
2.2.8 Turbin Air
6
terdiri dari bagian yang berputar disebut rotor dan bagian yang tidak
berputar disebut stator.
. E= N ........................................................ (2.2)
Dengan :
N = Jumlah Belitan
Dengan
F = Frekuensi listrik (Hz)
8
n = Kecepatan putaran rotor (rpm)
9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
1. Study literature yaitu dengan mengkaji dan mempelajai beberapa buku-buku (teks
book) tentang pembangkit listrik tenaga mini hydro (PLTMH), baik yang bersumber
dari media cetak, eletronik maupun internet.
2. Selanjutnya melakukan study lapangan berupa diskusi dalam bentuk tanya jawab
dengan pihak perusahaan menyangkut hal hal yang berkaitan dengan PLTMH Kombih
I secara online dengan menggunakan zoom meeting.
3.2 Tempat, Waktu dan Subek Penelitian
1. Tempat
Menggunakan zoom meeting dengan salah satu pegawainya dengan link sebagai
berikut :
2. Waktu
Dilaksanakan pada hari Senin, 8 November 2021
3. Subjek
Komponen, cara kera dan kendala di PLTMH Kombih I
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah wawancara terstruktur. Teknik
pencatatan wawancara semi struktur dengan menggunakan voice recorder pada zoom
meeting.
3.4 Teknik Analisis Data
Teknik Analisis Data dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif
yang dilakukan sesuai dengan pendekatan fenomenologi, sehingga analisis data yang
digunakan dengan cara mengeksplorasi pengalaman-pengalaman subjektif dan
mengklarifikasi situasi yang dialami dalam kehidupan sehari-hari. Dari pertanyaan
wawancara kemudian di analisis setiap jawaban responden dan
mengidentifikasikannya sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian
10
BAB IV
11
Gambar 4.1. Skema Pemabgkit PLTM Kombih I
12
Keterangan gambar :
1. Bendungan
2. Kanal
3. Pintu pengatur
4. Pintu penguras
5. Kolam penenang
8. Katub
9. Turbin
10. Generator
13
Pembangunan PLTMH ini sangat bermamfaat bagi masyarakat
di daerah Pakpak Barat. Disamping pemenuhan akan kebutuhan akan
pasokan energi listrik, ada beberapa keuntungan lain dari pembangunan
PLTMH ini antara lain :
a. Air tidak perlu dibeli karena air disediakan oleh alam sehingga biaya
pembangkit relatif mudah.
b. Tidak menimbulkan polusi.
c. Tidak menimbulkan kebisingan karena jauh dari pemukiman.
d. Mempunyai useful life yang lama. Air bisa digunakan kembali sebagai
irigasi
e. Dapat meningkatkan perekonomian masyarakat karena dengan
pembangunan PLTMH ini akan membutuhkan tenaga kerja.
Akan tetapi disamping keuntungannya, PLTMH Kombih
ini juga mempunyai kekurangan / kerugian yaitu.
14
4.2 PEMBAHASAN
4.2.1 Komponen Utama PLTMH Kombih I
Seperti halnya PLTA, PLTMH juga memerlukan komponen – komponen
utama yang dibutuhkan untuk menghasilkan energi listrik baik dari komponen
esensial maupun komponen pada power haouse. Dari hasil pengamatan dan
penelitian pada PLTMH Kombih I, beberapa komponen utama yang dibutuhkan
antara lain :
a. Bendungan Kanal
b. Kolam penenang ( Forebay Tank )
c. Pintu pengatur e) Pintu penguras
d. Pipa pesat ( Penstock )
e. Rumah pemangkit ( Power House )
f. Turbin air
g. Saluran buang ( Spill Way )
h. Generator
i. Transformator
A. Bendungan
Bendungan merupakan komponen utama yang dibutuhkan dalam
sebuah pembangkitan tenaga listrik air dan berfungsi sebagai tempat
penampungan air dari berbagai sumber unuk memutar turbin. Dan dari hasil
penelitian di PLTMH Kombih I, panjang dari bendungan adalah 20 meter, lebar 14
meter, tinggi air jatuh bendungan 7 meter dan tinggi ke dalaman air pada bendungan
2,5 meter. Bendungan ini juga dilengkapi dengan pintu pengatur yang mengatur
masuknya air dan juga terdapat saringan sampah berbentuk grizly agar kotoran
tidak masuk ke saluran kolam penenang.
15
Gambar.4.2. Bendungan PLTMH Kombih I
B. Kanal
16
penenang. Adapun panjang kanal pada PLTMH Kombih I adalah 10 meter
dan lebar 1,3 meter
C. Kolam Penenang
Kolam penenang merupakan kolam yang berfungsi untuk menenangkan
air setelah dialirkan dari bendungan dan juga untuk pemisah akhir kotoran dalam air
seperti pasir, kayu – kayuan. Kolam penenang juga dilengkapi dengan filter untuk
mencegah sampah dan benda – benda yang tidak diinginkan memasuki pipa pesat
bersama aliran air menuju turbin. Kolam penenang tersebut juga dilengkapi dengan
pintu penguras sebagai kelengkapan untuk perwatan kolam penenang. Kolam
penenang ini sangat berpengaruh terhadap air yang akan masuk ke turbin, dimana
air harus benar – benar tenang dan bersih agar tidak menggangu sistem kerja dari
turbin. Kolam penenang pada PLTMH kombih I merupakan bangunan permanen
dengan panjang 428 meter dengan lebar 10 meter dan kedalaman
2,50 meter.
17
Gambar 4.4. Kolam penenang PLTMH Kombih I
D. Pintu Pengatur
Setiap PLTMH harus dilengkapi dengan pintu pengatur, karena pintu ini
mempuyai fungsi yang sangat vital. Pintu pengatur berfungsi untuk mengatur air
yang masuk ke kolam penenang dan turbin. Pintu pengatur yang ditempatkan pada
bendungan berfungsi untuk mengatur masuknya air ke kolam penenang
sedangkan pintu pengatur yang ditempatkan pada kolam penenang berfungsi
untuk mengatur masuknya air ke turbin.
18
E. Pintu Penguras
Pintu saluran penguras ini berfungsi untuk membuang air dan seluruh
kotoran / sampah – sampah yang ada di dalam saluran dan juga kolam penenang
ke sungai. Pintu ini digunakan pada saat terjadi pemeliharaan agar air yang masuk
menuju turbin tetap bersih.
F. Pipa Pesat ( Penstock )
Pipa pesat atau penstock berfungsi untuk mengalirkan air sebelum
masuk ke turbin. Pipa pesat menuju turbin ini dilengkpi dengan pipa pernapasan
udara gunanya agar udara yang terjebak dalam pipa bisa keluar dan tidak
menghantam sudu – sudu turbin. Dalam pipa ini energi potensial air dikolam
penenang diubah menjadi energi kinetik yang akan memutar roda turbin, karena
pada PLTMH Kombih I ada 2 unit turbin yang beroperasi maka terdapat 2
buah pipa pesat dengan ukuran yang sama yakni diameter 1,0 meter dan panjang 35
meter. Pipa pesat tersebut terbuat dari besi dan air yang melewati pipa pesat akan
jatuh ke arah sudu – sudu turbin dan memutarnya.
19
G. Rumah Pembangkit ( Power House )
Peralatan yang berhubungan dengan PLTMH seperti turbin, generator
dan peralatan kontrol ditempatkan dalam satu bangunan rumah yang disebut
rumah pembangkit ( power house ). PLTMH Kombih I memiliki rumah pembangkit
2
semi permanen beratap seng dengan luas 250 m .
20
H. Turbin Air
Pemilihan jenis turbin dapat ditentukan berdasarkan kelebihan dan
kekurangan dari jenis-jenis turbin, kususnya untuk suatu desain yang sangat
spesifik.
Turbin air yang digunakan pada PLTMH Kombih I adalah turbin reaksi
jenis turbin francis dimana aliran air yang masuk ke turbin secara radial dan
keluar secara aksial.
NO Item Parameter
1 Turbin Francis
2 Putaran 375 rpm
3 Head 15 m
4 P 790 kW
21
I. Generator
Generator merupakan komponen utama dalam proses konversi energi
listrik, sebab generator berfungsi mengubah energi mekanin menjadi energi
listrik. Generator untuk pembangkil listrik tenaga air skala mini mengunakan
generator sinkron 3 phasa. Generator ini memiliki kecepatan 375 rpm. Gambar 3.9
berikut merupakan generator yang digunakan pada PLTMH Kombih I.
No Item Parameter
1 Tegangan 400
2 Frekuensi 50 Hertz
3 cos 0.80
4 Type SDBG 8063-16
5 No Series 174731 NM
6 Putaran 375 rpm
7 Output (p) 940 Kva
8 Erreging Exitation 35.3 volt 4,38 Amp
9 Isollsi Klase F / H JP 23
22
J. Transformator
23
4.2.3 Hasil Mini Research di PLTMH Kombih I
Data hasil mini research yang di dapat oleh tim research yaitu
melalui wawancara dengan salah satu karyawan yang bekerja di PLTMH
Kombih 1 yaitu Bapak Prasetyo melalui zoom meeting. Adapun hasil
wawancara yang didapatkan oleh tim research sebagai data hasil mini
research yaitu berupa beberapa pertanyaan yaitu :
1. Barapa daya listrik yang dihasilkan oleh pembangkit PLTMH Kombih
1? dan berapa beban maksimum yang dapat di salurkan kepada
pelanggan?
Jawab :
Kafasitas 750 KW
Maksimum 720 KW
2. Bagaimana alur kerja dari PLTMH ini sehinggga dapat menghasilkan
aliran listrik?
Jawab :
a) Air sungai dialiri ke bendungan (ditampung)
b) Dari bendungan dialiri ke kanal yang masuk ke penstor
c) Dari penstor masuk ke spiral case untuk memutar panner
d) Paner memutar generator
e) Generator menghasilkan tegangan 400 V kemudian yang dihasilkan
generator masuk ke trofo step up menjadi 20 KV
f) Dari trafo ke jaringan distribusi 20 KV.
3. Permasalahan apa saja yang sering terjadi pada PLTMH ini?
Jawab :
a) Bering generator rusak (solusi ganti bering)
b) Cliring getpen berubah (solusi setting ulang)
c) Self sell bocor (penggantian sell)
4. Bagaimana mekanisme perawatan PLTMH Kombih 1?
Jawab :
Mekanisme perawatan yang dapat dilakukan adalah :
a) Perawatan harian (patrol cek)
b) Perawatan triwulan
24
c) Perawatan tahunan Anval Inspektion (AI)
d) Perawatan 5 tahun Major Inspektion (MI)
5. Apa saja kendala – kendala yang biasanya dialami oleh masyarakat
setempat pengguna PLTMH Kombih 1 di saat musim penghujan
ataupun musim kemarau panjang?
Jawab :
a) Tidak ada pengaruh bagi masyarakat, karena posisi sungai agak
kebawah sementara permukiman warga di atas. Dan PLTMH ini
hanya pembangkit kecil yang tidak begitu menimbulkan limbah
serta sisa pemanfaatan air sungai juga dikembalikan ke sungai.
b) Jika saat kemarau panjang pun air sungai masih tetap bisa
digunakan untuk mengoperasikan pembangkit, karena pembangkit
PLTMH masih bisa beroperasi di volume air yang relatif kecil.
c) Pada saat banjir bandang sebenarnya PLTMH masih bisa beroperasi,
hanya saja jika air mengandung kadar lumpur yang terlalu besar
sehingga penyaring ait tidak mampu menjernihkannya. Maka untuk
sementara pengoperasian PLTMH harus dihentikan.
d) Permasalahan yang sering terjadi juga dari struktur air yang
mungkin bisa berubah, serta sampah – sampah yang terlalu banyak
mengendap di penyaringan air. Solusinya menutup valve/ pintu
masuk air, serta mengganti mana yang tidak berfungsi dengan baik
dari saringan tersebut.
6. Apa saja tugas dari seorang operator pembangkit PLTMH?
jawab :
a) Operator harus efektif menyesuaikan pengoperasian dan perawatan
dari pembangkit ini dengan rencana kerja, peraturan dan pengaturan
yang sudah ada.
b) Operator harus menguasai komponen – komponen dari pembangkit
dan penampakannya atau operator harus menguasai fungsi dan
koreksi serta perawatannya. Lebih jauh lagi operator harus mengerti
apa yang dikakukan jika terjadi beberapa kerusakan agar dapat pulih
kembali.
25
c) Operator harus memeriksa akondisis dari semua fasilitas dan
peralatan pembangkit. Dan ketika terdapat kerusakan dan
permasalahan, mereka harus bisa menghubungi orang yang
bertanggungjawab terhadap hal ini dan mencoba memperbaikinya.
d) Operator harus menjaga pembangkit dari kerusakan. Oleh karena itu
operator harus memperbaiki dan menyempurnakan fasilitas jika
diperlukan.
e) Pengoperasian dan perawatan pembangkit PLTMH harus
dipersiapkan sejak awal oleh operator sebelum memulai
pengoperasianya.
26
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka penulis membuatbeberapa
kesimpulan, yaitu :
1. Susunan komponen – komponen utama yang dibutuhkan untuk menghasilkan
energi listrik baik dari komponen esensial maupun komponen pada power haouse.
Dari hasil pengamatan dan penelitian pada PLTMH Kombih I, beberapa
komponen utama yang dibutuhkan antara lain :
a) Bendungan
b) Kanal
c) Kolam penenang ( Forebay Tank )
d) Pintu pengatur e) Pintu penguras
e) Pipa pesat ( Penstock )
f) Rumah pemangkit ( Power House )
g) Turbin air
h) Saluran buang ( Spill Way )
i) Generator
j) Transformator
2. Prinsip kerja dari PLTMH Kombih I sehingga menghasilkan energy listrik yaitu :
a) Air sungai dialiri ke bendungan (ditampung)
b) Dari bendungan dialiri ke kanal yang masuk ke penstor
c) Dari penstor masuk ke spiral case untuk memutar panner
d) Paner memutar generator
e) Generator menghasilkan tegangan 400 V kemudian yang dihasilkan generator
masuk ke trofo step up menjadi 20 KV
f) Dari trafo ke jaringan distribusi 20 KV
3. Kendala yang dihadapi oleh PLTM Kombih I untuk memasok daya dengan
kapasitas 700 W yaitu :
a) Pengoperasian PLTMH tergantung pada curah hujan.
b) Kalau curah hujan rendah, maka PLTMH tidak beroperasi secara normal.
27
c) Jauh dari pusat beban sehingga membutuhkan biaya transmisi yang besar
d) Biaya pembangunan relatif besar.
5.2 Saran
Tim Penulis menyadari bahwa Mini riset ini masih sangat sederhana dan jauh dari
kata sempurna karena kami yakin bahwa referensi yang kami baca juga sangat minim.
Oleh karena itu, luangkanlah waktu sedikit untuk mengoreksi kembali apa yang sudah
kami paparkan di atas. Mudah-mudahan sumbangsih pemikiran dan saran yang akan
pembaca berikan kepada penulis dapat membuat Mini Riset ini lebih berguna bagi kita
semua.
28
29