Anda di halaman 1dari 8

NAMA : M.

HAJAIRUN ANSYAR
NIM : 859143491

TUGAS 3

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pembelajaran BI dengan fokus berbicara!


2. Jelaskan tujuan pembelajaran berbicara di sekolah dasar!
3. Jelaskan metode dan media pembelajaran berbicara!
Berikan contoh sesuai dengan pengalaman yang pernah Anda alami sebagai guru !
4. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang pembelajaran bahasa Indonesia dengan
fokus sastra ! Sertakan contohnya !
5. Jelaskan bagaimana tujuan pembelajaran sastra di kelas rendah dan kelas tinggi!

SELAMAT MENGERJAKAN
JAWABAN

1. Pembelajaran BI dengan fokus berbicara, Pembelajaran keterampilan berbicara


dapat dilakukan dengan pemfokusan diri dan tidak dengan pemfokusan. Jika
pembelajaran dilakukan dengan pemfokusan, semua aktivitas pembelajaran
berangkat, tertuju, dan berpulang pada keterampilan berbicara. Aktivitas
keterampilan berbahasa yang lain dan kompetensi kebahasaan yang ditampilkan
sekadar pendukung berjalannya secara wajar kegiatan pembelajaran. Mengingat
pembelajaran berfokus pada pembelajaran keterampilan berbicara maka aktivitas
pembelajaran didominasi oleh pembelajaran berbicara.

2. Tujuan pembelajaran berbicara di sekolah dasar


a. Tujuan pembelajaran berbicara di kelas rendah
1. Melatih Keberanian Siswa
Mengingat masing-masing siswa memiliki latar belakang yang berbeda,
kegiatan pembelajaran pertemuan awal, guru hendaknya menganalisis
kebutuhan siswa. Kegiatan ini untuk mengetahui bagaimana kemampuan
dan keberanian siswa dalam berbicara.
2. Melatih Siswa Menceritakan Pengetahuan dan Pengalamannya
Banyak orang pandai, akan tetapi tidak dapat mengungkapkan pengalaman
dan pengetahuannya dengan mudah Hal ini disebabkan oleh banyak hal, di
antaranya kurangnya kesempatan yang diberikan berbicara baik di rumah
maupun di sekolah, faktor budaya, dan faktor pembawaan (innate).
3. Melatih Menyampaikan Pendapat
Menyampaikan pendapat bukanlah hal mudah, menyampaikan pendapat perlu
berlatih sejak dini. Pelatihan itu meliputi pilihan kata, gaya, suara, gerak-gerik,
dan sebagainya.
4. Membiasakan Siswa untuk Bertanya
Anda sebagai guru dan calon guru bahasa tentunya sering mengetahui dan
menghadapi siswa-siswa Anda yang belum terbiasa bertanya ketika
pembelajaran berlangsung.
b. Tujuan pembelajaran berbicara di kelas Tinggi
1. Memupuk Keberanian Siswa
Jika pada kelas rendah siswa sudah memiliki keberanian (keberanian
mengungkapkan isi hati) maka pada kelas tinggi sebagai guru Anda
berkewajiban untuk selalu memupuk keberanian yang telah dimiliki siswa
melalui pembelajaran. Dengan meningkatnya keberanian, pengetahuan,
dan keterampilan siswa akan lebih mudah dalam mengungkapkan
pengetahuan dan wawasan yang dimilikinya.
2. Menceritakan Pengetahuan dan Wawasan Siswa
Setelah siswa memiliki kemampuan menceritakan pengalamannya, dia
akan mampu menceritakan pengetahuan dan wawasan yang dimiliki secara
bertahap.
3. Melatih siswa menyanggah/menolak pendapat orang lain
Tidak menerima/menolak pendapat orang lain pernah dirasakan semua
orang, tetapi untuk menolak/menyanggahnya kita sering dibuat tak
berdaya.
4. Melatih Siswa Berpikir Kritis dan Logis Berpikir kritis dan logis tidak dimiliki
semua orang. Anda sebagai guru mempunyai tanggung jawab untuk
menjadikan siswa-siswa Anda menjadi mampu berpikir kritis dan logis
melalui pembelajaran berbicara.
5. Melatih Siswa Menghargai Pendapat Orang Lain
Sebagai guru bahasa, tugas Anda bukan hanya sekadar mengajar kaidah
kebahasaan, akan tetapi juga seluruh mata pelajaran secara terintegratif.
Melalui pembelajaran berbicara Anda dapat menanamkan sikap saling
menghargai. Sikap saling menghargai sangat dibutuhkan semua orang.
Dengan saling menghargai kehidupan dapat berlangsung dengan aman dan
damai. Sikap itu harus ditanamkan sejak dini agar tertanam pada diri siswa
dan harus dipupuk secara terus-menerus.
3. Metode dan media pembelajaran berbicara
1. Ulang Ucap
Metode ulang ucap sangat cocok untuk siswa SD karena pada tahap tahap awal
siswa belajar berbicara memerlukan contoh pelafalan secara benar sebagai
pajanan (Expose).
2. Lihat Ucap
Metode ini dapat Anda lakukan dengan cara memperlihatkan sesuatu yang
konkret atau gambar benda sebagai media, kemudian siswa menyebutkan warna
benda tersebut dan menceritakan isi gambar.
3. Memerikan
Dalam pelaksanaannya, siswa disuruh memperlihatkan sesuatu yang dapat
berwujud benda atau peristiwa dengan waktu yang telah ditentukan, kemudian
siswa disuruh memerikan atau mendeskripsikan sesuatu yang diperlihatkan
tersebut secara lisan.
4. Menjawab Pertanyaan
Metode ini digunakan untuk semua mata pelajaran dan dalam pembelajaran BI
dapat digunakan untuk semua standar kompetensi karena dalam setiap
pembelajaran guru dapat mengawali dengan memberikan pertanyaan Siswa yang
pemalu lama-lama akan menjadi terlatih keberanian berbicaranya apabila ia selalu
diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan secara lisan
5. Bertanya
Guru yang baik selalu memberikan kesempatan kepada siswanya untuk bertanya.
Jangan lupa bahwa setiap Anda akan mengawali pembelajaran dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan terhadap materi yang akan dibahas, dan
belum mengakhiri Anda harus memberi tugas atau memberitahukan materi yang
harus dikerjakan siswa untuk pelajaran yang akan datang. Dengan demikian, akan
sering terjadi tanya jawab atau pertanyaan dari siswa-siswa tentang tugas yang
diberikan.
6. Bertanya Menggali
Pertanyaan menggali dimaksudkan untuk melatih siswa banyak berbicara karena
pertanyaan menggali merangsang siswa untuk banyak berpikir Pertanyaan .
7. Melanjutkan Cerita
Pelaksanaan metode ini, Anda sebagai guru dapat membuat suatu permainan
cerita. Siswa disuruh menceritakan sesuatu, kemudian siswa yang lain disuruh
melanjutkan cerita itu.
8. Melanjutkan Cerita
Metode ini dapat diterapkan untuk mengintegrasikan kompetensi membaca,
mendengarkan, dan sastra. Untuk memulai pelajaran Anda dapat memutar kaset,
memberi bahan bacaan, atau membacakan sebuah bacaan sastra kepada siswa.
9. Bercakap-Cakap
Percakapan merupakan pertukaran pikiran atau pendapat tentang suatu masalah
atau topik antara dua orang atau lebih. Pada umumnya, suasana dalam
percakapan adalah suasana akrab dan spontan.
10. Mereka Cerita Gambar
Anda tunjukkan beberapa gambar atau rangkaian gambar, kemudian siswa disuruh
menceritakan isi gambar yang Anda tunjukkan dengan bahasanya masing-masing
sesuai dengan pemahamannya.
11. Bercerita
Dengan metode ini Anda dapat meminta siswa memilih cerita yang menarik
tentang dirinya, cerita orang lain, atau cerita yang pernah ia baca. Kegiatan
bercerita ini akan menuntun siswa menjadi pembicara yang baik. Perlu diingat,
dengan menggunakan metode ini bukan berarti seluruh kegiatan belajar diisi siswa
bercerita.
12. Memberi Petunjuk
Dalam menggunakan metode ini, Anda sebagai guru meminta siswa untuk
memberi petunjuk tentang suatu acara, tempat, letak, atau cara
menggunakan/mengerjakan sesuatu dengan bahasa yang singkat, jelas, dan tepat.
13. Melaporkan
Dalam pembelajaran dengan teknik "Melaporkan", Anda dapat meminta siswa
untuk melaporkan sesuatu secara lisan. Agar laporan baik dan lancar terlebih
dahulu siswa disuruh menulis apa yang akan dilaporkan.
14. Bermain Peran
Bermain peran hampir sama dengan percakapan. Hanya saja, dala percakapan
seseorang memerankan diri sendiri masing-masing, sedangl dalam bermain peran
seseorang memerankan orang lain.
15. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dalam bentuk tanya jawab. Dalam situasi formal,
orang yang diwawancarai adalah orang yang berprestasi, ahli, atau yang
mengalami.
16. Diskusi
Diskusi adalah percakapan dalam bentuk lanjut karena isi, cara, dan bobot
pembicaraan lebih tinggi daripada percakapan biasa (Tarigan dalam Idra, dkk.
2002:68).
17. Bertelepon
Melalui metodeini, Anda dapat meminta siswa untuk mendemonstrasikan
berbicara lewat telepon.
18. Dramatisasi
Bermain drama lebih kompleks daripada bermain peran karena guru dan siswa
harus mempersiapkan skenario, pelaku, dan perlengkapan. Dalam hal ini, skenario
dapat dibuat oleh guru atau siswa dan dapat juga menggunakan skenario yang
sudah ada yang ditulis orang lain.

Contoh metode diskusi.

· Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menguraikan isi


pelajaran dan mengubah strategi belajar mengajar.
· Guru melakukan penelusuran pemahaman siswa terhadap suatu
konsep sebelum memulai pembelajaran.
· Guru mendorong terjadinya dialog dengan dan antar siswa.
· Guru mendorong siswa untuk berfikir, melalui pertanyaan-pertanyaan
terbuka dan mendorong siswa untuk bertanya sesama teman.
4. Pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus sastra adalah dalam
langkah- langkah pembelajarannya semua kegiatan belajar mengajar
di fokuskan untuk mengapresiasi satra apa lewat pembacaan puisi,
mendengarkan cerita rakyat, mendengarkan dongeng atau yang
lainnya. Ada pun puisi yang dipakai sebagai bahan pembelajaran
disesuaikan dengan tingkat kelas siswa.

Contoh.

Kompetensi Dasar Materi


Hasil Belajar Indikator Pokok

Mendengarkan Menjelaskan isi Menjawab pertanyaan Dongeng


dongeng dongeng yang telah tentang isi dongeng
didengar dan Menjelaskan isi dongeng
mengajukan Mengajukan pertanyaan
pertanyaan kepada guru tentang
dongeng

5. A. TUJUAN PEMBELAJARAN SASTRA DI KELAS RENDAH


Tujuan pembelajaran sastra atau hasil belajar sastra yang akan dicapai di kelas 1
SD adalah berikut ini.
1. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran mendengarkan adalah
mendengarkan dongeng guru, menjawab pertanyaan, dan
menceritakan kembali.
2. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara adalah:
a. mendeklamasikan puisi atau syair lagu dengan penghayatan dan ekspresi
yang sesuai;
b. memerankan tokoh tertentu dalam dongeng sesuai dengan karakternya.

Tujuan pembelajaran sastra atau hasil belajar sastra yang akan dicapai di
kelas 2 SD adalah berikut ini.
1. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran mendengarkan
adalah menjelaskan isi dongeng yang telah didengar dan mengajukan
pertanyaan.
2. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara adalah:

a. mendeklamasikan pantun dengan penghayatan dan ekspresi yang sesuai;


b. memerankan percakapan sesuai isi dan ekspresi yang tepat;
c. menceritakan kembali cerita yang menggunakan kata-kata sendiri;
didengarkan dengan
d. memerankan tokoh yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dengan
menggunakan dialog sederhana:
e. memerankan ekspresi emosional tertentu (marah, senang, sedih, haru, dan
lain-lain).
3. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran membaca adalah
membaca puisi dengan penghayatan dan ekspresi yang sesuai.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN SASTRA DI KELAS TINGGI


a. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran mendengarkan adalah
menyimpulkan isi pantun.
b. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran berbicara adalah:
1) menceritakan kembali isi dongeng dari hasil kegiatan membaca atau
mendengarkan dengan bahasa yang runut;
2) memerankan berbagai karakter tokoh dengan penghayatan.
c. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran membaca adalah:
1) menjelaskan latar dongeng, tokoh, dan penokohan;
2) membacakan pantun secara berpasangan dengan lafal dan intonasi yang
sesuai.
d. Pembelajaran sastra yang terpadu dengan pembelajaran menulis adalah:
1) menulis cerita rekaan berdasarkan pengalaman dengan bahasa yang runut
dan menggunakan EYD yang tepat;
2) melanjutkan pantun sesuai dengan isinya.

Anda mungkin juga menyukai