Anda di halaman 1dari 5

Nama : Salwa Khaerunniza

Nim : 105731121119
Kelas : Akuntansi 19F
Dosen : Ibu Ainun Arizah, S.Pd.,M.Si

RMK II AKUNTANSI MANAJEMEN


PENGETIAN DAN KLASIFIKASI BIAYA
Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau
dimasa yang akan datang bagi organisasi. Dikatakan sebagai ekuivalen karena
sumber non kas dapat ditukar dengan barang atau jasa yang diinginkan sebagai
contoh menukar barang dengan bahan yang digunakan untuk produksi. Jadi kita
daat menganggap biaya sebagai ukuran uang dari sumber daya untuk mencapai
keuntungan tertentu dimasa yang akan datang.

KLASIFIKASI BIAYA
Akuntan manajemen dituntut untuk menghasilkan informasi yang berbeda
sesuai dengan tujuan penggunaan informasi. Informasi yang berbeda dapat
menghasilkan klasifikasi biaya yang beda pula. Pada dasarnya biaya dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Ketertelusuran biaya
2. Perilaku biaya
3. Fungsi pokok perusahaan
4. Elemen biaya produksi

 Klasifikasi Biaya Berdasarkan Ketertelusuran


Berdasarkan ketertelusuran biaya ke produk, biaya dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu :
a) Biaya langsung (direct cost), adalah biaya yang dapat ditelusur sampai
kepada produk secara langsung.
b) Biaya tidak langsung (indirect cost), biaya yang tidak dapat secara langsung
ditelusur ke produk.

 Klasifikasi Biaya Berdasarkan Perilaku


Perilaku biaya menggambarkan pola variasi tingkat aktivitas terhadap
perubahan biaya. Berdasarkan perilakunya, biaya diklasifikasikan menjadi 3, yaitu :
a) Biaya variabel (variable cost), adalah biaya yang jumlah totalnya berubah
sebanding dengan perubahan tingkat aktivitas.
b) Biaya tetap (fixed cost), adalah biaya yang jumlahnya tidak terpengaruh oleh
tingkat aktivitas dalam kisaran tetentu.
c) Biaya campuran (mixed cost), adalah biaya yang memiliki karakteristik biaya
variabel dan sekaligus biaya tetap.

 Klasifikasi Biaya Berdasarkan Fungsi


Pada dasarnya ada tiga jenis fungsi pokok perusahaan manufaktur,
berdasarkan fungsi tersebut maka biaya dapat dikeompokkan menjadi 3, yaitu :
a) Biaya produksi (production cost), adalah biaya untuk membuat bahan menjadi
produk jadi. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik.
b) Biaya pemasaran (marketing expense), meliputi berbagai biaya yang terjadi
untuk memasarkan produk atau jasa. Biaya pemasaran terjadi dalam fungsi
pemasaran. Contoh biaya pemasaran adalah biaya promosi, biaya iklan, dan
biaya pengiriman.
c) Biaya administrasi dan umum (general and administrative exense), adalah
biaya yang terjadi dalam rangka mengarahkan, menjalankan, dan
mengendalikan perusahaan. Biaya administrasi dan umum terjadi dalam
fungsi administrasi dan umum. Contoh biaya administrasi dan umum adalah
gaji pegawai administrasi, biaya depresiasi gedung kantor dan biaya
perlengkapan kantor.

 Klasifikasi Biaya Berdasarkan Elemen Biaya Produksi


Aktivitas produksi adalah aktivitas mengolah bahan baku menjadi bahan jadi,
pengolahanbahak baku dilakukan oleh tanpa kerja, mesin, peralatan dan fasilitas
pabrik lainnya. Elemen biaya produksi diklasifikasikan menjadi 3, yaitu :
a) Biaya bahan baku (raw material cost), nilai bahan baku yang digunakan
dalam proses produksi untuk diubah menjadi produk jadi.
b) Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost), adalah besarnya nilai gaji dan
upah tenaga kerja yang terlibat langsung untuk mengerjakan produk.
c) Biaya overhead pabrik (manufacture overhead cost), adalah semua biaya
produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

PEMBEBANAN BIAYA
Ada tiga konsep yang perlu diketahui dalam membebankan biaya. Ketiga
konsep tersebut adalah biaya, objek biaya (cost object), dan metode pembebanan
biaya (cost assignment). Pengertian biaya sudah dijelaskan di atas. Pada bagian ini
akan diuraikan objek biaya dan metode pembebanan biaya.
1. Biaya
2. Objek Biaya adalah, unsur berupa apa pun yang kepadanya biaya
dibebankan objek biaya dapat berupa produk, departemen, aktivitas, atau
bahkan pelanggan. Akuntansi manajemen konvensional tidak
mempertimbangkan aktivitas sebagai objek biaya.
3. Metode pembebanan biaya.
Pembebanan biaya adalah penentuan biaya yang dikonsumsi oleh
objek biaya. Ada 3 metode pembebanan biaya. Ketiga metode tersebut
adalah:
a) Penelusuran langsung (direct tracing), adalah proses penentuan biaya
yang dikonsumsi objek biaya dengan mengamati hubungan langsung
antara biaya dan objek biayanya.
b) Penelusuran pemicu (driver tracing), adalah faktor penyebab besar
atau kecilnya konsumsi biaya oleh objek biaya yang dapat diamati.
c) Alokasi (allocation), tidak memiliki hubungan langsung dan sebab
akibat, maka metode alokasi ini dilakukan berdasarkan
kemudahan/kenyamanan (convenience).

PENENTUAN PEMICU BIAYA


Pemicu biaya adalah faktor yang menentukan besar atau kecilnya permintaan
biaya oleh aktivitas. Aktivitas adalah pekerjaan atau aksi yang dilakukan dalam
perusahaan. Aktivitas mengonsumsi biaya. Konsumsi biaya oleh aktivitas
dipengaruhi oleh pemicu biaya. Pemicu biaya perlu diidentifikasikan dan ditentukan
oleh perusahaan untuk setiap aktivitas. Agar tepat dalam membebankan biaya ke
aktivitas, perusahaan harus menentukan pemicu biaya yang tepat pula.
Tahapan Penentuan Pemicu Biaya
1. Analisis Aktivitas
Analisis aktivitas adalah proses identifikasi aktivitas yang dilakukan. Dengan
melakukan analisis aktivitas dapat dibuat inventarisasi aktivitas.
2. Analisis Biaya
Analisis biaya bertujuan untuk menentukan jumlah biaya yang dikonsumsi
untuk oleh setiap aktivitas.
3. Inventarisasi Pemicu Biaya
Faktor penyebab tinggi rendahnya konsumsi biaya oleh aktivitas disebut
pemicu biaya. Pemicu biaya dapat lebih dari satu untuk aktivitas tertentu.
Oleh karena itu, perlu dilakukan agar dapat ditentukan faktor pemicu yang
paling tepat.
4. Penentuan Pemicu Biaya
Dasar yang digunakan manajemen untuk menentukan pemicu biaya adalah
adanya hubungan sebab-akibat antara biaya dan aktivitas. Pemicu biaya
yang baik adalah pemicu biaya yang memiliki karakteristik berikut ini :
a) Dapat diukur
b) Dapat dikendalikan
c) Sederhana
d) Berhubungan dengan objek biaya
e) Dapat diterima

BIAYA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Pembuat keputusan membutuhkan informasi. Akuntan manajemen memasok
informasi tersebut. Informasi yang diperlukan adalah informasi yang relevan utuk
pembuatan keputusan tersebut.
1. Biaya relevan dan pendapatan relevan
Biaya relevan (relevant cost) adalah biaya masa depan yang berbeda antara
satu alternati dan alternatif lainnya. Berikut dua kriteria biaya relevan tersebut:
a) Biaya masa depan. Biaya masa dpan berarti biaya tersebut belum jadi. Biaya
yang sudah terjadi bukan merupakan biaya yang relevan.
b) Biaya berbeda antar alternatif. Berarti bahwa suatu elemen biaya tertentu
tidak memiliki biaya yang sama antara satu alternatif dengan
alternatif  lainnya. Biaya yang berbeda antar alternatif disebut juga biaya
diferensial (diferential cost).
Pada kriteria yang sama dan terkait dengan pendapatan, maka disebut
pendapatan relevan. Jadi, pendapatan relevan (relevant revenue) adalah
pendapatan masa depan yang berbeda antara satu alternatif dan alternatif lainnya.
2. Biaya diferensial dan pendapatan diferensial
Biaya diferensial adalah biaya yang berbeda antar alternatif keputusan.
Sedagkan pendapatan diferensial adalah pendapatan yang berbeda antar alternatif
keputusan.
Biaya diferensial dapat merupakan kenaikan biaya atau penurunan biaya.
Biaya diferensial berupa kenaikan biaya. Biaya diferensial dapat berupa kenaikan
pendapatan atau penurunan pendapatan
3. Biaya kesempatan
Biaya kesempatan (opportunity cost) adalah manfaat yang dikorbankan saat
suatu alternatif keputusan dipilih dan mengabaikan alternatif lain. Biaya kesempatan
tidak dapat didefiniskan secara langsung dari catatan akuntansi perusahaan,
manajer harus secara eksplisit mengidentifikasi dan mempertimbangkan biaya ini
dalam setiap pembuatan keputusan
4. Biaya terbenaam
Biaya terbenam adalah biaya yang sudah terjadi dan keputusan masa depan
tidak lagi dapat mengubah biaya tersebut. Oleh karena itu biaya terbenam tidak
dapat diubah dengan keputusan apapun, maka biaya ini bukan merupakan biaya
diferensial. Oleh karena itu biaya relevan harus biaya diferensial, maka biaya
terbenam bukanlah biaya relevan. Biaya terbenam diabaikan dalam pembuatan
keputusan.

PERILAKU BIAYA
Perilaku biaya adalah suatu gambaran aktivitas perusahaan, di mana aktivitas
tersebut menunjukan suatu kegiatan naik-turunnya suatu operasional perusahaan.
Sehingga ketika biaya yang dikeluarkan terlalu banyak dari pada aktivitas tersebut,
hal ini akan menjadi suatu kerugian bagi perusahaan di masa mendatang.
Pada dasarnya perilaku biaya adalah suatu hubungan antara total dengan
perubahan volume aktivitas perusahaan. Biasanya perilaku ini memiliki 3 jenis
perubahan volume kegiatan biaya, seperti biaya tetap, biaya variabel, dan biaya
semi-variabel.
 Perilaku Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah suatu biaya yang memiliki jumlah total secara tetap
walaupun ada perubahan volume dari aktivitas tertentu. Namun untuk biaya tetap
per satuan akan berubah karena adanya perubahan dari volume aktivitas.
 Perilaku Biaya Variabel (Variable Costing)
Istilah variable costing atau biaya variabel adalah suatu biaya yang jumlah
totalnya dapat berubah, namun sebanding dengan perubahan volume aktivitas
perusahaan misalnya biaya bahan baku. 
 Biaya Semi Variabel
Dalam biaya semi variabel adalah sebuah biaya yang terdapat unsur tetap
dan variabel, di mana semi variabel dalam biaya tetap bisa dikatakan sebagai jumlah
biaya minimum untuk menyediakan jasa. Selain itu pada biaya variabel dipengaruhi
oleh perubahan volume kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai