Anda di halaman 1dari 12

MEKANISME PERDAGANGAN SAHAM

Disusun Oleh :
1. Yusuf Sukma R (B.211.15.0056)
2. Novia Putri M (B.211.18.0016)
3. Reza Fahmi (B.211.18.0057)
4. Eva Ayu S (B.211.18.0079)
5. M Zainurrokhman (B.211.18.0087)
6. Atika Dyah R (B.211.18.0099)
7. Isna Nur Azmina (B.211.18.0114)
8. Yoga Adi Saputra (B.211.18.0149)

LATAR BELAKANG
Perdagangan saham merupakan salah satu motor penggerak ekonomi suatu negara. Sekuritas
(saham) merupakan surat yang menunjukkan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki surat
tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan
sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan
haknya. saham kerap diperdagangkan dan berhasil mengundang minat investor baik asing
maupun lokal untuk menanamkan modalnya. Sehingga perdagangan saham merupakan salah
satu roda utama ekonomi suatu negara. Aktivitas jual beli saham di pasar bursa dipengaruhi oleh
berbagai faktor, salah satunya yaitu harga saham.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana mekanisme perdagangan saham?
2. Apakah pengertian dari Tick Saham?
3. Apakah pengertian dari Lot Saham?

TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui mekanisme perdagangan saham
2. Untuk mengetahui Tick saham
3. Untuk mengetahui Lot saham
PEMBAHASAN
MEKANISME PERDAGANGAN SAHAM
Mekanisme perdagangan saham / efek yang ada di Bursa dilakukan dengan menggunakan sistem
perdagangan Jakarta Automated Trading System (JATS). Perdagangan yang dilakukan di Bursa
ini hanya bisa dilakukan oleh para Anggota Bursa (AB) yang sekaligus menjadi anggota kliring
KPEI (Kliring Penjaminan Efek Indonesia). Dengan kata lain, perdagangan yang ada di Bursa
Efek Indonesia (BEI) ini berdasarkan pada sistem order. Artinya investor harus terlebih dahulu
menghubungi perusahaan sekuritas, membuat perjanjian tertulis, dan membuka rekening efek
atas namanya sendiri. Perusahaan sekuritas selanjutnya melakukan order yang diminta oleh para
nasabahnya. Selain itu, sebuah perusahaan sekuritas juga bisa menjalankan transaksi pembelian
dan juga pembelian atas nama perusahaan sekuritas sebagai bagian dari portofolio perusahaan.

Pihak yang Terlibat dalam Mekanisme Perdagangan Saham


Dalam proses atau mekanisme perdagangan saham di pasar modal melibatkan banyak pihak,
diantaranya sebagai berikut.
1. SRO (self regulatory organization) pasar modal yang terdiri dari:
- BEI (Bursa Efek Indonesia).
- KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia).
- KPEI (Kliring Penjaminan Efek Indonesia).
2. Perusahaan efek (perusahaan sekuritas dan manager investasi) anggota bursa yang sudah
mendapatkan izin usaha dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sebagai perantara perdagangan
efek. Hal tersebut sesuai dengan pasal 1 angka 2 UU No 8 Tahun 1995 tentang pasar modal
serta sudah mendapatkan persetujuan keanggotaan bursa untuk menggunakan sistem dan /
atau sarana bursa dalam rangka melakukan kegiatan perdagangan efek di bursa sesuai dengan
peraturan bursa.
3. Nasabah / Investor.
4. Biro administrasi efek
5. Lembaga kustodian dan / atau bank kustodian.

Mekanisme Perdagangan Saham (Proses & Prosedur Jual Beli Saham)


Berikut ini merupakan mekanisme perdagangan saham yaitu pada proses dan juga prosedur jual
beli saham.
1. Menjadi Nasabah Perusahaan Efek
Hal pertama yang perlu dilakukan bagi investor yang akan melakukan perdagangan saham
yaitu menjadi nasabah atau dengan membuka rekening di perusahaan efek atau broker. Para
investor akan dapat melakukan transaksi jual dan beli saham, jika sudah secara resmi menjadi
nasabah di perusahaan efek.
2. Pelaksanaan Order Investor
Pada tahapan pelaksanaan order investor ini, terdapat beberapa cara order yaitu:
 Online trading yang pada saat ini banyak dilakukan
 Dan tradisional trading via broker.
Dalam cara order dengan menggunakan online trading, investor hanya tinggal memasukkan
penawaran beli maupun jual dari smartphone, PC, komputer, dan device lainnya. Sedangkan
untuk cara order dengan menggunakan tradisional trading via broker, investor memberikan
instruksi kepada broker kapan harus membeli dan menjual saham. Order tersebut bisa
dilakukan secara langsung yaitu dengan datang langsung ke kantor broker, menelpon, atau
dengan menggunakan pesan singkat (SMS).
3. Ke Floor Trade
Semua order yang masuk ke broker kemudian akan diteruskan ke petugas broker yang ada di
lantai bursa atau bisa disebut dengan floor trade.
4. Ke JATS
Dalam proses ini petugas broker yang berada di lantai bursa akan memasukkan seluruh order
yang diterimanya ke dalam sistem komputer JATS. Di lantai bursa terdapat banyak terminal
JATS yang digunakan sebagai sarana memasukkan setiap order dari nasabah (investor). Order
yang telah dimasukkan tersebut selanjutnya akan diproses oleh JATS dengan memperhatikan
2 hal berikut ini.
 Prioritas Harga (time priority)
Permintaan beli dengan harga yang tinggi akan lebih diprioritaskan daripada permintaan
beli dengan harga yang rendah. Sedangkan penawaran jual dengan harga yang rendah akan
lebih diprioritaskan daripada penawaran jual dengan harga yang tinggi.
 Prioritas Waktu (time priority)
Jika penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada harga yang sama, maka permintaan
beli atau penawaran jual yang diajukan terlebih dahulu lah yang akan diprioritaskan oleh
JATS.
5. Terjadi Transaksi (Matched)
Pada proses ini, seluruh order yang terjadi atau masuk ke dalam sistem JATS akan bertemu
dengan harga yang sesuai dan tercatat dalam sistem sebagai transaksi yang sudah terjadi.
Dengan kata lain sebuah order jual atau beli sudah bertemu dengan harga yang sesuai atau
cocok. Kemudian petugas kantor perusahaan efek akan memberikan informasi kepada
investor bahwa order yang dilakukannya sudah terpenuhi.
6. Penyelesaian Transaksi (Settlement)
Penyelesaian transaksi ini adalah proses terakhir dalam sebuah siklus transaksi perdagangan
saham. Dalam hal ini investor akan memperoleh semua haknya setelah beberapa proses
seperti kliring, pemindahbukuan, dan lain sebagainya. Apabila melakukan transaksi pada hari
ini (T), maka hak investor akan dipenuhi pada 2 hari setelah transaksi (T+2) untuk pasar
reguler dan (T+0) untuk pasar tunai.

Segmen Pasar di BEI


Segmen pasar yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini ada 3 yaitu sebagai berikut :
1. Pasar Reguler
Pasar reguler adalah pasar yang dimana perdagangan saham yang ada di bursa dilakukan
dengan berdasarkan pada proses tawar – menawar secara lelang yang berkesinambungan
(continuous auction market). Hal tersebut dilakukan oleh anggota bursa efek dengan melalui
sistem JATS yang berlangsung pada 2 sesi perdagangan.
2. Pasar Tunai
Pasar tunai adalah pasar yang dimana perdagangan saham yang ada di bursa dilakukan dengan
berdasarkan pada proses tawar – menawar lelang yang berkesinambungan oleh AB dengan
melalui sistem JATS yang berlangsung hanya pada sesi 1 saja dari 2 sesi perdagangan setiap
harinya.
3. Pasar Negosiasi
Pasar negosiasi adalah pasar yang dimana perdagangan saham yang ada di bursa dilakukan
dengan menggunakan satuan lembar yang didasarkan pada kesepakatan antara penjual dengan
pembeli tanpa mengacu pada besaran fraksi harga.

Auto Rejection
Harga penawaran jual atau permintaan beli yang masuk ke dalam JATS merupakan harga
penawaran yang masih berada di dalam rentang harga tertentu. Jika anggota bursa (AB)
memasukkan harga diluar rentang harga tersebut, maka akan secara otomatis akan ditolak oleh
JATS atau biasa disebut dengan auto rejection. Batasan dari auto rejection yang berlaku pada
saat ini berdasarkan Keputusan Direksi Nomor Kep-00023/BEI/03-2020, adalah sebagai berikut.
No Harga Acuan Auto Rejection Auto Rejection Besaran Volume per
Atas Bawah Order
1. Rp. 50 s.d Rp. 200 > 35% < Rp 50 atau < > 50.000 lot atau sebesar
7% 5% dari jumlah efek
yang tercatat di bursa
(mana yang lebih kecil).
2. > Rp. 200 s.d Rp. 5.000 > 25% 7%
3. > Rp 5.000 > 20% 7%
Penggunaan auto rejection pada perdagangan saham hasil penawaran umum yang pertama kali
nya diperdagangkan di bursa (perdagangan perdana) yaitu dengan ditetapkan sebesar 2 kali dari
persentase batasan auto rejection yang sudah ditentukan.
Acuan atau patokan harga yang dipakai sebagai pembatasan harga penawaran tertinggi atau
terendah atas saham yang dimasukkan ke dalam JATS di pasar reguler dan pasar tunai ditentukan
dengan menggunakan:
 Opening price atau harga pembukaan yang terbentuk pada sesi pra pembukaan
 Atau closing price yang terbentuk di pasar reguler pada hari bursa sebelumnya (previous
price). Hal ini terjadi jika opening price tidak terbentuk.
Apabila perusahaan tercatat melakukan tindakan korporasi, maka secara berturut – turut selama 2
hari bursa setelah perdagangan saham selesai yang memuat hak (periode cum) di pasar reguler,
acuan harga memakai previous price dari setiap pasar (reguler / tunai).

Mekanisme Perdagangan Saham  (Pelaksanaan Tawar Menawar)


Berikut ini merupakan mekanisme perdagangan saham pada proses pelaksanaan tawar menawar
yang terjadi di setiap segmen pasar.
1. Di Pasar Reguler dan Tunai
 Tawar menawar yang terjadi pada proses perdagangan saham di pasar reguler dan juga
pasar tunai ini berdasarkan pada harga pembukaan.
 Apabila harga pembukaan tidak terbentuk, maka tawar menawar, persentase auto rejection,
dan juga dasar harga auto rejection pada perdagangan yang terjadi di pasar reguler dan
tunai berdasarkan pada:
- Harga sebelumnya, harga tersebut untuk saham yang sudah diperdagangkan di bursa.
- Harga teoretis hasil tindakan korporasi, harga tersebut untuk saham perusahaan listing
yang melakukan tindakan korporasi.
- Harga perdana, harga tersebut untuk saham emiten yang baru pertama kali
diperdagangkan di bursa.
 Permintaan beli dan atau penawaran jual yang sudah masuk ke dalam JATS akan diproses
oleh JATS dengan memperhatikan 2 hal yaitu:
- Prioritas harga (price priority).
- Prioritas waktu (time priority).
 Sebelum terjadi transaksi (matched), AB bisa mengubah atau membatalkan permintaan beli
dan atau penawaran jual yang sudah dimasukkan dalam JATS, dengan beberapa ketentuan
sebagai berikut.
- Pengurangan jumlah saham yang ada pada JATS (penawaran jual dan atau permintaan
beli) untuk tingkat harga yang sama tidak akan berakibat pada hilangnya time priority.
- Penambahan jumlah saham yang ada pada JATS (penawaran jual dan atau permintaan
beli) untuk tingkat harga yang sama dapat dilakukan dengan memasukkan transaksi
baru dan diperlakukan seperti transaksi baru.
 Seluruh transaksi (penawaran jual atau permintaan beli) yang belum dipertemukan
(matched) oleh JATS (open order) pada sesi II, secara otomatis akan dilanjutkan pada
sesi pra-closing oleh JATS.
2. Di Pasar Negosiasi
 Perdagangan saham yang terjadi di pasar negosiasi dilakukan dengan melalui proses tawar-
menawar secara individual (negosiasi secara langsung yaitu:
- Antar anggota bursa atau,
- Antar nasabah dengan melalui satu anggota bursa atau,
- Antara nasabah dengan anggota bursa.
Kemudian hasil kesepakatan yang terjadi dari proses tawar – menawar tersebut akan
diproses dengan melalui JATS.
 Hasil dari proses tawar – menawar tersebut akan mulai mengikat ketika terjadi pertemuan
antara penawaran jual dan permintaan beli di JATS.
 Bagi pihak yang belum memiliki lawan transaksi di pasar negosiasi bisa menyampaikan
informasi tentang penawaran jual dan atau permintaan beli melalui papan tampilan
informasi (advertising) dan bisa mengubah atau membatalkan sebelum kesepakatan
dilaksanakan JATS.

Jam dan Sesi Perdagangan Bursa


Jam perdagangan yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini dibagi menjadi beberapa sesi yaitu
pra pembukaan, sesi 1, sesi 2, pra penutupan, dan pasca penutupan.
Perdagangan yang terjadi di masing – masing segmen pasar Bursa Efek Indonesia dilakukan
selama jam perdagangan setiap hari bursa dengan berpedoman pada JATS.
Jam Perdagangan Pasar Reguler
Hari Sesi 1 Sesi 2
Senin – Jumat Pukul 09:00:00 s/d 11:30:00 Pukul 13:30:00 s/d 14:49:59

Jam Perdagangan Pasar Tunai


Hari Sesi 1
Senin – Jumat Pukul 09:00:00 s/d 11:30:00

Jam Perdagangan Pasar Negosiasi


Hari Sesi 1 Sesi 2
Senin – Jumat Pukul 09:00:00 s/d 11:30:00 Pukul 13:30:00 s/d 15:15:00

Untuk pasar reguler memakai sesi pra-opening, pra-closing, dan pasca closing yang dilaksanakan
pada setiap hari bursa dengan jadwal sebagai berikut.
1. Pra Pembukaan (Pra-Opening)
Waktu Agenda
Pukul 08:45:00 s/d Pada waktu ini anggota bursa (AB) memasukkan penawaran jual
08:55:00 dan atau permintaan beli sesuai dengan ketentuan satuan
perdagangan, satuan perubahan harga (fraksi), dan juga
ketentuan auto rejection.
Pukul 08:55:01 s/d Pada waktu ini JATS akan melakukan proses pembentukan harga
08:59:59 pembukaan dan akan mempertemukan penawaran jual dan
permintaan beli pada harga pembukaan dengan didasarkan pada
prioritas harga dan prioritas waktu.

2. Pra Penutupan (Pra-Closing)


Waktu Agenda
Pukul 14:50:00 s/d Pada waktu ini anggota bursa (AB) memasukkan penawaran jual
15:00:00 dan atau permintaan beli sesuai dengan ketentuan satuan
perdagangan, satuan perubahan harga (fraksi), dan juga
ketentuan auto rejection.
Pukul 15:00:01 s/d Pada waktu ini JATS akan melakukan proses pembentukan harga
15:04:59 penutupan dan akan mempertemukan penawaran jual dan
permintaan beli pada harga penutupan dengan didasarkan pada
prioritas harga dan prioritas waktu.

3. Pasca Penutupan (Pasca Closing)


Waktu Agenda
Pukul 15:05:00 s/d Pada pasca closing ini AB hanya bisa memasukkan penawaran
15:15:00 jual dan atau permintaan beli pada harga penutupan, dan JATS
akan mempertemukan penawaran jual dan permintaan beli untuk
efek yang sama secara keseluruhan atau sebagian dengan
didasarkan pada prioritas waktu.
Jam perdagangan tersebut sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No.
Kep-00031/BEI/03-2020 tentang perubahan waktu perdagangan atas transaksi bursa.

Fraksi / Satuan Perubahan Harga pada Mekanisme Perdagangan Saham


Fraksi harga adalah satuan perubahan harga yang dipakai dalam melakukan transaksi baik itu
penawaran jual maupun permintaan beli.
Berikut ini merupakan fraksi harga yang berlaku pada saat ini sesuai dengan peraturan
perdagangan II-A-Kep-00023/BEI/04-2016 tentang mekanisme perdagangan efek, yang mulai
diberlakukan sejak 2 Mei 2016.
Harga saham Fraksi harga Jenjang Maksimal Perubahan Harga
< Rp. 200 Rp 1 Rp 10
Rp. 200 s/d < Rp. 500 Rp 2 Rp 20
Rp. 500 s/d < Rp. 2.000 Rp 5 Rp 50
Rp. 2.000 s/d < Rp. 5.000 Rp 10 Rp 100
> Rp 5.000 Rp 25 Rp 250
Besaran dari jenjang maksimal perubahan harga adalah 10 kali dari fraksi harga, masih berada di
bawah auto rejection, dan tidak berlaku pada pra pembukaan.
Fraksi harga dan juga jenjang maksimal perubahan harga ini berlaku dalam 1 hari bursa penuh
dan akan disesuaikan pada hari bursa selanjutnya apabila harga penutupan berada pada rentang
harga yang berbeda. Jenjang maksimal perubahan harga ini bisa dilakukan selama tidak melebihi
batasan persentase auto rejection.
 
Mekanisme Perdagangan Saham (Proses Penyelesaian Transaksi)
Berikut ini merupakan mekanisme perdagangan saham pada proses penyelesaian transaksi.
1. Mekanisme Perdagangan Saham di Pasar Reguler dan Pasar Tunai
Penyelesaian transaksi yang terjadi di pasar reguler dan juga tunai antara penawaran jual dan
permintaan beli dijamin oleh KPEI
 Setiap transaksi yang terjadi di pasar reguler harus diselesaikan pada hari bursa ke 2
setelah transaksi (T+2).
 Setiap transaksi yang terjadi di pasar tunai harus diselesaikan pada hari bursa yang sama
pada saat terjadi transaksi (T+0).
Penyelesaian transaksi yang terjadi di pasar reguler dan juga pasar tunai akan ditentukan oleh
KPEI dengan melalui proses netting dan dilakukan dengan melalui pemindahbukuan efek dan
atau dana ke rekening efek AB yang berhak.
Jika AB dalam hal menyerahkan efek tidak dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, maka AB
wajib untuk menyelesaikan kewajibannya tersebut dengan uang pengganti (ACS = alternate
cash settlement).
Besarnya ACS tersebut adalah 125% dari harga paling tinggi efek yang sama yang terjadi di:
 Pasar reguler dan juga pasar tunai yang penyelesaian jatuh temponya berada pada tanggal
yang sama.
 Pasar reguler pada sesi ke-1 pada hari penyelesaian transaksi yang jatuh temponya pada
tanggal yang sama.
2. Mekanisme Perdagangan Saham di Pasar Negosiasi
Waktu penyelesaian transaksi yang terjadi di pasar negosiasi ini ditetapkan dengan dasar
kesepakatan antara AB yang melakukan penawaran jual dengan AB yang melakukan
permintaan beli dan diselesaikan secara per transaksi. Apabila kedua belah pihak tersebut
tidak bisa menetapkan waktu penyelesaian transaksi, maka penyelesaian transaksi akan
dilakukan paling lambat pada hari bursa ke-2 setelah terjadi transaksi (T+2). Khusus untuk
hari bursa terakhir perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dapat
dilakukan pada T+0.

Tick Saham
Di pasar saham, tick mengacu pada FRAKSI HARGA SAHAM. Jadi jadi tick itu sendiri adalah
fraksi saham. Tick merupakan batasan atau satuan kelipatan harga sahm yang diperbolehkan di
dalam trading saham, istilah tick ada dua jenis yaitu TICK PRIZE DAN TICK SIZE. Tick prize
maupun tick size sebenarnya tidak ada perbedaanya. Kedua istilah ini mengacu pada satu arti
saja yaitu fraksi harga. Aturan tentang tick harga dibuat oleh Bursa Efek Indonesia supaya
perdagangan saham biasa berjalan lebih teratur sesuai dengan mekanisme pasar. Sebagai contoh
harga rentang saham 2.000–5000, ditetapkan tick harga seharga Rp10. Itu artinya kalau ada
saham yang harganya 2,050, maka antrian harga dibawahnya adalah 2.040, 2.030, 2.020.
demikian juga untuk antrian harga di atasnya berarti 2.060, 2.070, 2.080. perusahaan tidak
mungkin menemukan harga 2.050, tiba tiba antrian dibawahnya menjadi 2.037 atau 2.033.
pergerajan antrian harga saham bergerak sesuai tick atau fraksi harga yang ditetapkan. Jadi tick
dalam saham ini sangat sangat berguna untuk membaca Bid dan Offer saham.

Pengertian Lot Saham


Sebagai seorang investor individu yang baru ingin terjun di dunia investasi saham, anda pasti
akan banyak menemukan berbagai istilah yang cukup membingungkan untuk dipahami, salah
satu contoh dari istilah yang akan sering anda temui adalah istilah Lot. tentu saja istilah Lot
sangat penting dan wajib dipahami oleh semua pelaku investasi saham. Sebelum mulai
memutuskan untuk terjun bertransaksi saham , sebagai investor individu yang masih pemula,
pahamilah terlebih dahulu arti dari kata ‘Lot’ sebagai dasar utamanya.‘Lot’ merupakan satuan
yang resmi digunakan dalam kegiatan penjualan atau pembelian saham berdasarkan aturan yang
telah ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia. Sama seperti istilah satuan ‘celcius’ untuk
pengukuran suhu dan ‘meter’ untuk jarak, dalam saham istilah ‘lot’ inilah yang resmi digunakan
sebagai satuan saham. Di Indonesia, jika anda ingin bertransaksi saham, anda harus membeli
atau menjual sebuah saham perusahaan minimal sebesar 1 lot. Bursa Efek Indonesia telah
menetapkan aturan sejak 6 Januari 2014 bahwa 1 lot Saham =  100 lembar saham. Aturan
tersebut telah berubah dari semula yaitu 1 lot saham = 500 lembar saham.
Mengapa aturan tersebut diberlakukan di Indonesia? Aturan ini diberlakukan agar tidak hanya
investor dengan modal besar saja yang dapat berpartisipasi membeli atau menjual saham, tetapi
investor dengan modal terbatas juga diharapkan dapat menikmati pengalaman berinvestasi ini.
Dengan kata lain, Bursa Efek Indonesia ingin menarik minat dan daya beli masyarakat
terhadap Investasi saham.

KESIMPULAN

Mekanisme perdagangan saham / efek yang ada di Bursa dilakukan dengan menggunakan sistem
perdagangan Jakarta Automated Trading System (JATS). Perdagangan yang dilakukan di Bursa
ini hanya bisa dilakukan oleh para Anggota Bursa (AB) yang sekaligus menjadi anggota kliring
KPEI (Kliring Penjaminan Efek Indonesia).

Tick merupakan batasan atau satuan kelipatan harga sahm yang diperbolehkan di dalam trading
saham, istilah tick ada dua jenis yaitu TICK PRIZE DAN TICK SIZE. Tick prize maupun tick
size sebenarnya tidak ada perbedaanya. Kedua istilah ini mengacu pada satu arti saja yaitu fraksi
harga. Aturan tentang tick harga dibuat oleh Bursa Efek Indonesia supaya perdagangan saham
biasa berjalan lebih teratur sesuai dengan mekanisme pasar.
anda pasti akan banyak menemukan berbagai istilah yang cukup membingungkan untuk
dipahami, salah satu contoh dari istilah yang akan sering anda temui adalah istilah Lot.

DAFTAR PUSTAKA
https://mastahbisnis.com/mekanisme-perdagangan-saham/
http://www.sahamgain.com/2019/10/arti-tick-dalam-saham.html
https://www.ajarinvestasi.com/mengenal-lebih-jauh-istilah-lot-dalam-investasi-saham

Anda mungkin juga menyukai