Anda di halaman 1dari 7

PERKOPERASIAN DAN UMKM

BAB 13 KEWIRAKOPERASIAN

Askardiya Mirza Gayatri. M.Pd.


mirzagayatri@yahoo.com
SUMBER DAYA MANUSIA DAN KOPERASI

Salah satu kelemahan utama koperasi adalah kualitas Sumber


Daya Manusia (SDM)  berdampak pada ketidaksiapan dalam
menghadapi globalisasi  ketergantungan koperasi oleh pihak
lain  masalah manajemen internal koperasi  inovasi dan
kebijakan.  sehingga koperasi memerlukan wirausaha
koperasi tangguh yang mempunyai kemauan dan kemampuan
untuk menciptakan inovasi sebagai bagian upaya
pengembangan koperasi menuju keunggulan bersaing.
WIRAUSAHA KOPERASI DAN
KEWIRAKOPERASIAN

 Wirausaha koperasi  orang yang mempunyai kemampuan dan kemauan dalam inovasi
atau menciptakan strategi bagi pengembangan koperasi, sehingga diharapkan koperasi
mempunyai keunggulan bersaing dari badan usaha lain (Limbong, 2010:270).

 Kewirakoperasian  skap mental positif dalam usaha secara kooperatif, untuk mengambil
inovatif serta serta keberanian mengambil risiko dan berpegang teguh pada prinsip identitas
koperasi, dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan nyata serta peningkatan
kesejahteraan bersama. (Hendar dan Kusnandi; 1990. dalam Limbong. 2010: 270).

 Definisi tersebut terkandung beberapa unsur sekaligus ciri wirakoperasi yaitu :


1) Kewirausahaan koperasi merupakan sikap mental positif dalam berusaha secara kooperatif.
2) Tugas utama wirakop adalah mengambil prakarsa inovatif,
3) Wirakop harus mempunyai keberanian mengambil resiko karena dunia penuh dengan
ketidakpastian
4) Kegiatan wirakop harus berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi, yaitu anggota
sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan
5) Tujuan utama setiap wirakop adalah memenuhi kebutuhan nyata anggota koperasi dan
meningkatkan kesejahteraan bersama
6) Kewirausahan dalam koperasi dapat dilakukan oleh anggota, manajer, birokrat yang berperan
dalam pembangunan koperasi dan katalis.
INTRAPRENEURSHIP DALAM KOPERASI
Intrapreneur koperasi  seseorang dalam koperasi yang memiliki kemampuan mengambil resiko dalam
upaya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi koperasi.

Peran intrapreneur dalam keberhasilan koperasi, adalah:


1. Penataan alokasi sumber daya, sumber dana, sumber informasi, dan sumber dari dalam lainnya pada tingkat
yang paling utama, sementara dari luar hanya bersifat pelengkap.
2. Penataan strategi untuk memacu urusan bisnis koperasi baik jangka pendek maupun panjang dengan
memperhatikan sumber daya manusia yang ada dalam koperasi
3. Penataan iklim kewirausahaan dalam koperasi yang konsisten dengan kebutuhan para anggota dalam
menghadapi perubahan lingkungan di mana anggota berada
4. Penataan peran dan struktur organisasi ke arah pembagian kerja yang lebih terarah secara bisnis agar
efisiensi kerja bisa terjamin
5. Memperbaiki sistem komunikasi antar berbagai pihak dalam organisasi
6. Meningkatkan kerjasama dalam tim untuk menata bisnis
7. Menata perencanaan semua kegiatan yang bakal dijalankan antara lain juga tentang ragam investasi yang
akan dijalankan
8. Peningkatan pemahaman tentang lingkungan bisnis ekonomis dan sosial yang ada di sekitar koperasi
9. Peningkatan bisnis koperasi agar efiensi ekonomis dan efisiensi sosial dapat dipacu dengan baik dalam
organisasi
10. Pemekaran skala ekonomi bisnis serta investasi supaya yang dijalankan oleh koperasi tidak mubazir dengan
adaptasi yang memadai
11. Pemahaman akan struktur pasar, harga pasar, struktur biaya, saluran distribusi serta informasi pasar lainnya
yang diperlukan supaya bisnis koperasi tidak merugi
12. Para penegak bisnis dalam koperasi perlu mempertajam visi bisnis dan kompetisi inti dalam koperasi dan
berpikir kreatif seraya memelihara intuisi bisnis dengan baik
TANTANGAN KEWIRAKOPERASIAN

1. Resiko Usaha
 Resko terkait jenis usaha
 Resiko pada diri pengusaha
 Resiko eksternal,sumber dari luar manajemen
 Resiko internal, biasanya menyangkut masalah sumber daya manusia

2. Strategi Mengatasi Resiko Usaha


Manajemen resiko, yang diimplementasikan, seperti berikut ini:
 Dengan membangun usaha pada bidang yang dikuasai.
 Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan bisnis.
 Mengenal kondisi tempat usaha.
 Merekrut karyawan yang berkompeten sesuai dengan kebutuhan.
 Mengadakan program pelatihan dan pengembangan baik di dalam maupun di luar kantor.
 Efisiensi biaya produksi.
 Meningkatkan kerjasama dengan pemasok bahan baku.
 Melakukan strategi promosi yang efektif.
Kreasi Olahan Lele
(bentuk kemitraan dengan peternak lele)

 Sandwich isi Lele


Cripsi

 Burger Lele

 Chesse Stick Lele


Jangan Takut untuk Mencoba
Jangan Takut Gagal
Kalau gagal, coba, dan coba terus sampai berhasil dan sukses

USAHA
TERUS
MESKIPUN
SITUASI
SEMAKIN
SULIT

terima kasih, semoga bermanfaat, sempatkan untuk membaca buku modul


atau buku rujukan

Anda mungkin juga menyukai