Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nanda Lia Putri Sari

Nim/Prodi : 2019411005/Biologi semester 4

Mata kuliah : Fisiologi Hewan

“RINGKASAN TENTANG MATERI FISIOLOGI HEWAN “

BAB 1 : Pendahuluan

Fisiologi atau ilmu faal adalah salah satu dari cabang-cabang biologi yang

mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan.

Fisiologi Hewan adalah cabang Biologi yang mempelajari fungsi dasar dan

mekanisme kerja alat-alat tubuh dalam kondisi normal, yaitu dalam rangka

menciptakan kondisi homeostasis. Materi yang dipelajari meliputi: Konsep

Homeostasis; Sistem Koordinasi Neural dan Indera; Sistem Koordinasi Hormonal

dan Reproduksi; Sistem Pernafasan; Sistem Pencernaan; Sistem Sirkulasi Darah dan

Limfe; Sistem Imun; Sistem Ekskresi; Sistem Osmoregulasi dan Termoregulasi; serta

Sistem Gerak. Subjek kajian dari berbagai kelompok hewan Avertebrata dan

Vertebrata, terutama dari kelas Mammalia, hingga manusia.

Ruang lingkup fisiologi hewan

Perubhn fisiologis /adaptasi Adaptasi fisiologi juga disebut adaptasi

pada fungsi bagian tubuh tertentu. Beberapa jenis hewan tertentu

mengalami adaptasi pada fungsi tubuhnya, yang membantunya bertahan hidup.

Misalnya untuk mencari makanan atau mendeteksi pemangsa. Ekolokasi pada

hewan merupakan bentuk adaptasi fisiologi.

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran yang

menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk

memengaruhi organ-organ lain.

Bab 2 : Struktur dan Fungsi Sel

Bagian sel terbesar adalah sitoplasma. Sitoplasma diselubungi oleh selaput

tipis (membrane sitoplasma),dalam sitoplasma tersupensi berbagai organel sel seperti


RE,apparatus golgi,lisosom,mitokondria,membran inti,sentriol,fagosom,dan vesikula

pinositik.

Bab 3 : makanan

Makanan adalah zat yang dimakan oleh mahluk hidup untuk mendapatkan

nutrisi yang kemudian di olah menjadi energy.

nutrisi diartikan sebagai substansi makanan yang diperlukan oleh hewan untuk

keberlangsungan proses-proses fisiologis di dalam tubuhnya. Makanan secara nutrisi

memadai harus memenuhi tiga kebutuhan; bahan bakar (energi kimia) untuk semua

kerja seluler tubuh; bahan mentah organik yang dipakai hewan dalam biosintesis

(kerangka karbon untuk membuat banyak molekulnya sendiri); dan nutrien esensial,

bahan-bahan yang tidak dapat dibuat oleh hewan itu sendiri dari bahan mentah

apapun dan dengan demikian harus didapatkan dari makanan dalam bentuk siap pakai

(Campbell dkk, 2004).

Bab 4. Sistem Pencernaan makanan

Macam percernaannya dalah mekanik dan kimiawi,organnya :

mulut,faring,esophagus,gastrium,usus halus,usus besar,rectum,anus dan juga terdapat

kelenjar digesti. Sistem pencernaan pada hewan invertebrata umumnya dilakukan

secara intrasel, seperti pada protozoa, porifera, dan Coelenterata. Organ

pencernaan pada hewan vertebrata meliputi saluran pencernaan (tractus

digestivus) dan kelenjar pencernaan (glandula digestoria). System pencernaan

pada hewan vertebrata umumnya terjadisecara ekstraseluler.

Bab 5 : Metebolisme

 Jalur metabolisme:

1. Katabolisme (Merombak molekul-molekul kompleks menjadi molekul yang

sederhana)

2. Anabolisme (Membangun molekul kompleks dari molekul-molekul

sederhana)
Sistem metabolisme dan fungsi nya setiap mahluk hidup terdiri dari kesatuan

terkecil yaitu sel. Sel itu terdiri dari beberapa bagian, dan bagian-bagian sel inilah

yang dinamakan dengan struktur sel. Struktur sel ada membran sel, dinding sel, dan

protoplasma. Di protoplasma terbagi lagi menjadi 3 bagian, yaitu nukleus, sitoplasma,

dan sitoskeleton. Pada tubuh manusia terdapat berbagai sistem sebagai proses

pengolahan dari setiap fungsi sistem dalam tubuh manusia. Dimulai dari proses

pencernaan dimana proses penguraian makanan menjadi senyawa-senyawa yang

dapat digunakan oleh tubuh kita terjadi di sistem pencernaan.

Bab 6 : Sistem peredaran darah

sistem peredaran darah sistem yang mengedarkan darah dari jantung hingga

ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung. Sistem ini terdiri dari peredaran

darahterbuka dan tertutup.juga ada system peredaran darah tunggal ex: ikan dan

peredaran darah ganda.ex: burung

Bab 7 : Sistem pernafasan

sistem pernafasan manusia terbagi ke dalam dua bagian, yaitu organ

pernapasan atas dan organ pernapasan bawah. Sistem pernafasan atas terdiri : hidung,

sinus, adenoid, tongsil,faring dan epiglottis. Sistem pernafasan bawah terdiri :laring,

trakea, tulang rusuk, paru-paru, pleura, bronkiolus, alveoli, tabung bronkial dan

diafrgama.

Bab 9 : Eksresi pada hewan invertebrata dan vertebrata


Sistem eksresi pada mahluk hidup , sistem eksresi hewan vertebrata dan

invertebrate memiliki perbedaan. Pada invertebrate belum memiliki ginjal sebagai

organ utama dalam eksresi. Alat ekskresinya ada yang berupa saluran Malphigi,

nefridium, dan sel api. Nefridium adalah tipe yang umum dari struktur ekskresi

khusus pada invertebrata.

Bab 10 : Osmoregulasi dan Thermoregulasi

Osmoregulasi dan termoregulasi. Osmoregulasi adalah pengaturan aktif dari

tekanan osmotik cairan organisme. Semua organisme memiliki mekanisme untuk

mengatur keseimbangan air di dalam tubuhnya. Ketika pengambilan air dan

kehilangan air di dalam sel, jaringan dan cairan tubuh diatur, potensi zat terlarut

diatur pada tingkat yang tepat. cairan berfungsi sebagai media untuk semua reaksi

biokimia yang terjadi di dalam tubuh. Termoregulasi adalah kemampuan suatu

organisme untuk menjaga suhu tubuhnya tetap konstan atau dalam kisaran tertentu

meskipun suhu eksternal bervariasi sangat tinggi atau sangat rendah daripada suhu

tubuh. Banyak organisme menunjukkan pola perilaku yang berbeda untuk mengatur

suhu tubuh mereka.

Bab 11 : Sistem koordinasi saraf

Sistem koordinasi syaraf tersusun atas berjuta dengan bentuk dan

variasinya.sistem ini meliputi saraf pusat dan saraf tepi. istem saraf merupakan

salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari

reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf terdiri dari

jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls)

yang berupa rangsang atau tanggapan. Sistem saraf dibagi menjadi dua, yaitu sitem

saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan

sumsum tulang belakang. Sistem saraf perifer terdiri dari sitem saraf sadar dan

sistem saraf tidak sadar.

Bab 12 : Sistem koordinasi hormon


Sistem Hormon merupakan senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar

endokrin. Kelenjar endokrin disebut pula kelenjar buntu karena tidak memilki saluran

tersendiri. Sekresi kelenjar endokrin disebut sebagai sekresi internal. Hormon yang

dihasilkan dikembalikan ke darah dan beredar mengikuti aliran darah. Hormon

tersebut akan mempengaruhi jaringan dan organ sasaran atau organ target yang

letaknya jauh dari kelenjar. Di dalam tubuh, hormon berperan dalam mengatur

metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan internal, reaksi terhadap stress, serta

tingkah laku. Dalam kegiatan tubuh, hormon hanya sedikit diperlukan, akan tetapi

mempunyai pengaruh yang sangat luas. Hormon dikeluarkan sebagai respons atas

rangsangan saraf secara langsung kepada kelnjar yang cocok. Hormone terdiri dari

kelenjar hifotalamus, kelenjar epifisis, kelenjar tiroid, kelenjar anak gondok, kelejar

timus, kelenjar anak ginjal, dan lainnya.

Bab 13 : Alat indera penglihatan

Indera penglihatan utama mata merupakan sistem optik yang memfokuskan

berkas cahaya pada fotoreseptor dan mengubah energi cahaya menjadi impuls saraf.

Mata memiliki asesoris dengan fungsi dan bentuk yang berbeda. Seperti alis, kelopak

mata, bulu mata dan air mata. sistem optik yang memfokuskan berkas cahaya pada

fotoreseptor dan mengubah energi cahaya menjadi impuls saraf. Mata terdiri dari

bebeapa lapisan seperti sklera, koroid dan retina. Kelaianan pada indra pengelihatan

dapat disebabkan oleh faktor keturunan, kerusakan pada akomodasi lensa dan adanya

penyakit pada mata. Pada faktor keturunan misalnya buta warna yang mengakibatkan

si penderita tidak bisa membedakan warna. Kerusakan pada akomodasi lensa bisa

disebabkan karena gaya hidup si penderita atau karena faktor usia, misalnya rabun

dekat, rabun jauh dsb. Sedangkan adanya penyakit pada mata misalnya katarak,

peradangan dak kekurangan vitamin A.

Bab 14 : Alat indera penciuman,pengecapan dan kulit

Panca indra yang satu ini berperan agar manusia bisa menyadari adanya sentuhan,

tekanan, panasnya suhu di sekitar, getaran, hingga rasa sakit. Semua kemampuan

panca indra sentuhan ini, "diterima" melalui reseptor (organ atau sel yang merespons
cahaya, panas, atau rangsangan eksternal, dan mengirimkannya ke saraf sensorik)

kulit, yang masing-masing memiliki kemampuannya sendiri.Salah satu fungsi

terpenting dari panca indra sentuhan ini adalah untuk menyampaikan rasa belas kasih,

terhadap manusia lainnya. Indera penciuman terletak dalam rongga hidung yang

terdapat banyak sel kemoreseptor sebagai alat untuk mengenali bau. Indera peraba

yang terdapat di kulit terutama kulit yang terletak di ujung jari manusia. Indera

peraba merupakan panca indera yang memberikan kita kemudahan dalam meraba

menegtahui rasa dingin , kasar, panas dan halus. Kulit manusia dalam merasakan

berbagai tekanan, tekstur, rasa sakit dan gerakan.

Bab 15 : Pendengaran dan alat keseimbangan

Kemudain indera terakhir yaitu telinga elinga yang berfungsi sebagai alat

indera pendengar memiliki bagian yang letaknya berbeda-beda yaitu telinga bagian

dalam, bagian tengah, dan telinga bagian luar. Dalam setiap bagian telinga, terdapat

banyak saraf pendengaran yang nantinya berfungsi untuk menjalankan proses

perubahan gelombang bunyi yang masuk ke telinga melalui sensasi pendengaran serta

jalur pensarafan melalui koklea dan menuju ke batang otak hingga ke korteks

pendengaran. Jadi, ketika bunyi atau suara masuk ke telinga, banyak bagian yang

berperan hingga suara tersebut terdengar oleh manusia. Telinga merupakan bagian

tubuh yang berfungsi sebagai alat indera pendengar. Penentuan keras lembutnya suara

tergantung pada perbedaan waktu dan arah datangnya suara serta akan terdengar lebih

keras pada sisi telinga yang lebih dengan dengan sumber suara. Hal ini juga yang

terjadi bila dilakukan uji inderawi pendengaran terhadap tekstur dari suatu makanan.

Semakin dekat sumber suara dengan telinga, maka akan terdengar lebih jelas dan

jenis makanan dapat dibedakan melalui teksturnya

Anda mungkin juga menyukai