Def : peradangan pada semua struktur tulang meliputi medula, korteks, dan periosteum
Ada 3 proses dalam osteomielitis : osteolisis, osteosclerotic, dan osteoporosis
Etiologi :
1. Infeksi odontogen, kista terinfeksi, tonsilitis, infeksi sinus
2. Post radioterapi, penggunaan arsen
3. Fraktur tulang
4. Luka pasca ekstraksi
Gejala :
1. Akut : bengkak jaringan lunak / pipi, gigi disekitar infeksi goyang, nyeri hebat, demam, multiple fistel
mukosa, lama semubuh, parastesi bibir jika terkena n. Mandibula, limfadenopati regional, gingiva bengkak,
krepitasi +, trismus
2. Kronis : mulai mereda, rasa nyeri berkurang, demam -, disebut kronis jika sudah berjalan 10-12 hari
Gambaran Radiologi
1. Fase akut : gambaran masih terlihat normal, kecuali eksaserbasi akut
2. Fase kronis : lesi & kerusakan pada tulang baru tampak setelah berjalan 10-12 hari, mulai tampak rare
fraksi irreguler karena adanya destruksi trabekula, dengan pelebaran ruangan spongiosa. Berikutnya akan
terbentuk sekuester dengan gambaran khas pada rontgen berupa bercak-bercak dengan berbagai bentuk &
ukuran dengan involukrum disekitarnya seperti”moth eaten appereance / honey comb appereance ”
Pemeriksaan lab :
1. Akut : Leukositosis (12.000 – 20.000 Normal : 8000 – 12.000)
Hitung jenis --- ada peningkatan jumlah neutrofil PMN
Gambar Shift to the left : segmen leukosit dari hapus tepi SDM meningkat
2. Kronis : leukosit menurun atau normal --- indicator kemajuan terapi
Terapi
1. Antibiotik adekuat (kultur --- sambil nunggu hasil – empiris)
- Penisilin --- pilihan pertama --- efektif terhadap streptococcus & mikroba anerob --- penyebab
osteomielitis
- Alergi penisilin --- klindamisin --- bukan pilihan pertama karena bakteriostatik & diare --- pilihan ketiga
sefalosforin --- 4 : eritromisin
- Waktu akut : paling sedikit 4 minggu, jika kronis dan berat 6 bulan
- Jika rawat inap --- pemberian dengan intravena
2. Intervensi bedah (akut)
- Ekstraksi gigi penyebab dabn gigi lainnya yang sudah kena & pengambilan septum interradikuler ---
drainage cukup
- Pada daerah tidak bergigi --- window pada tulang dipuncak alveolar + drain
- Bengkak EO : insisi multiple EO
- Irigasi dengan larutan garam fisiologi hangat + ganti drain
3. Pengobatan suportif : istirahat cukup, diit TKTP, multivitamin
4. Intervensi bedah lanjut (kronis)
- Sekuesterektomi : pengambilan sekuester
- Dekortikasi : penghalusan tulang kortikal
- Sauserisasi : tindakan untuk menghilangkan overhang sehingga periost nempel pada tulang