Anda di halaman 1dari 2

OSTEOMIELITIS (penanganan)

Def : peradangan pada semua struktur tulang meliputi medula, korteks, dan periosteum
Ada 3 proses dalam osteomielitis : osteolisis, osteosclerotic, dan osteoporosis
Etiologi :
1. Infeksi odontogen, kista terinfeksi, tonsilitis, infeksi sinus
2. Post radioterapi, penggunaan arsen
3. Fraktur tulang
4. Luka pasca ekstraksi

Klasifikasi berdasar sifat klinis dan lama kejadian :


1. Osteomielitis supuratif tdd :
- Osteomielitis Supuratif akut
- Osteomielitis Supuratif kronis : (primer : tanpa didahului akut, sekunder : post akut)
- Osteomielitis anak
2. Osteomielitis non supuratif :
- Osteomielitis sclerosis kronis (fokal & diffuse)
- Osteomielitis Garre
- Osteomielitis aktinomikosis
- Osteomielitis radiasi

Gejala :
1. Akut : bengkak jaringan lunak / pipi, gigi disekitar infeksi goyang, nyeri hebat, demam, multiple fistel
mukosa, lama semubuh, parastesi bibir jika terkena n. Mandibula, limfadenopati regional, gingiva bengkak,
krepitasi +, trismus
2. Kronis : mulai mereda, rasa nyeri berkurang, demam -, disebut kronis jika sudah berjalan 10-12 hari

Proses kerusakan tulang pada osteomielitis


Infeksi supuratif akut ---- masuk ke dalam medula ---- tekanan intramedula meningkat ---- mendorong infeksi
meluas sepanjang spongiosa medial & lateral sampai korteks tulang ---- menembus sistem havers & volkman
mencapai periosteum ---- tekanan ini menyebabkan kolaps kapiler, statis ---- iskemia daerah radang --- matinya
fragmen tulang / trabekulae ”sekuester” ---- periosteum ruptur & tembus ---- jaringan lunak & mukosa tembus
---- multiple fistel & gigi diskeitarnya goyang --- jika fase akut lewat, sel-sel yang masih bertahan hidup akan
membentuk lapisan tulang baru di atas sekuester ---- disebut ”involukrum” --- cenderung mengurung sekuester
---- involukrum tertembus oleh sinus yang merupakan jalan keluar pus yang disebut ”kloaka”

Gambaran Radiologi
1. Fase akut : gambaran masih terlihat normal, kecuali eksaserbasi akut
2. Fase kronis : lesi & kerusakan pada tulang baru tampak setelah berjalan 10-12 hari, mulai tampak rare
fraksi irreguler karena adanya destruksi trabekula, dengan pelebaran ruangan spongiosa. Berikutnya akan
terbentuk sekuester dengan gambaran khas pada rontgen berupa bercak-bercak dengan berbagai bentuk &
ukuran dengan involukrum disekitarnya seperti”moth eaten appereance / honey comb appereance ”

Pemeriksaan lab :
1. Akut : Leukositosis (12.000 – 20.000 Normal : 8000 – 12.000)
Hitung jenis --- ada peningkatan jumlah neutrofil PMN
Gambar Shift to the left : segmen leukosit dari hapus tepi SDM meningkat
2. Kronis : leukosit menurun atau normal --- indicator kemajuan terapi

Terapi
1. Antibiotik adekuat (kultur --- sambil nunggu hasil – empiris)
- Penisilin --- pilihan pertama --- efektif terhadap streptococcus & mikroba anerob --- penyebab
osteomielitis
- Alergi penisilin --- klindamisin --- bukan pilihan pertama karena bakteriostatik & diare --- pilihan ketiga
sefalosforin --- 4 : eritromisin
- Waktu akut : paling sedikit 4 minggu, jika kronis dan berat 6 bulan
- Jika rawat inap --- pemberian dengan intravena
2. Intervensi bedah (akut)
- Ekstraksi gigi penyebab dabn gigi lainnya yang sudah kena & pengambilan septum interradikuler ---
drainage cukup
- Pada daerah tidak bergigi --- window pada tulang dipuncak alveolar + drain
- Bengkak EO : insisi multiple EO
- Irigasi dengan larutan garam fisiologi hangat + ganti drain
3. Pengobatan suportif : istirahat cukup, diit TKTP, multivitamin
4. Intervensi bedah lanjut (kronis)
- Sekuesterektomi : pengambilan sekuester
- Dekortikasi : penghalusan tulang kortikal
- Sauserisasi : tindakan untuk menghilangkan overhang sehingga periost nempel pada tulang

OSTEOMIELITIS SCLEROSIS KRONIS FOKAL (CONDENSING OSTEITIS)


- Tampak pada gambar --- lihat disebelah gigi yang dicabut --- gambaran radiopak disamping pada apikal
gigi --- berbeda dengan gambaran tulang
- Oleh karena daya tahan tubuh tinggi --- virulensi kuman rendah --- neoosteogenesis --- sejumlah tulang
terbentuk & terletak disekitar fokus infeksi di dalam ruang medula --- terjadi penambahan densitas & sclerosis
tulang pada perifer daerah infeksi
- Sclerosis padat --- jangka waktu lama
- Tergantung usia < 20 thn, pada apeks gigi, paling sering gigi molar – asimptomatik
- Merupakan reaksi tulang terhadap infeksi ringan yang masuk melalui kronis dengan daya tahan tubuh
tinggi
- Ro” : tampak masa radiopak, meluas dibawah apeks salah satu akar atau ke2nya, berbatas baik ---
kontur akar terlihat jelas
- DD : sementoblastoma
- Terapi : kalo gigi masih dipertahankan (endodontik), Kalo gigi tidak bisa dipertahankan (cabut) ---
sclerosis tidak perlu diangkat

OSTEOMIELITIS SCLEROSIS KRONIS DIFFUSE


- Terutama pada mandibula yang sudah tidak bergigi --- kadang2 tambah eksaserbasi dari suatu infeksi
yang sebelumnya tidak tampak dengan pembentukan fistel spontan ke permukaan mukosa, sakit tersamar, rasa
tidak enak
- Ro” : sclerosis tulang yang diffuse (multilokuler) dibatasi oleh radiolusen yang sempit, kadang-kadang
tidak jelas, bisa meluas bilateral, kadang2 maksila & mandibula terkena sekaligus
- Terapi : masalah yang sulit
1. Lesinya terlalu luas --- diambil dengan pembedahan, sedangkan dipihak lain sering terjadi eksaserbasi
akut --- fase akut --- antibiotik
2. Jika pada daerah sclerosis ada gigi yang harus diekstraksi --- kemungkinan infeksi & lama penyembuhan
--- avaskuler --- harus ekstraksi --- pengambilan tulang luas agar terjadi perdarahan

Anda mungkin juga menyukai