Bab 2
Bab 2
KAJIAN PUSTAKA
1
Trianto, Model‐model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Prestasi Pustaka,
Jakarta.2011. Cet. V),hlm 135
11
12
secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari
mengembangkan sikap percaya pada diri siswa tentang apa yang ditemukan
siswa adalah:
berdiskusi;
berikut:
2
Hamruni, Strategi Pembelajaran, Yogyakarta, Insan Madani, 2012, hal. 88
13
diharapkan.
(2) keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran
dan
(3) mengembangkan sikap percaya pada diri siswa tentang apa yang
siswa adalah:
berdiskusi;
berikut:
diharapkan.
bahan belajarnya
pengalaman belajarnya
3
Trianto, Model‐model... ibid, hlm 135
15
dasar ingin tahu mereka.4 Pembelajaran inkuiri ini merupakan bentuk dari
b. Belajar tidak hanya dapat diperoleh dari sekolah, tetapi juga lingkungan
sekitar.
4
Hamruni, Strategi... ibid, hlm 90
16
berpikir.
b. Prinsip interaksi
c. Prinsip bertanya
adalah guru sebagai penanya. Berbagai jenis dan teknik bertanya perlu
dikuasai oleh setiap guru, apakah itu hanya bertanya hanya sekedar untuk
e. Prinsip keterbukaan
17
sebagai berikut:
yang responsif).
pengumpulan data.6
5
Hamruni, Strategi... ibid, hlm 91
6
Hamruni, Strategi... ibid, hlm 95
18
Tabel 2.1
7
Trianto, Model‐model... ibid, hlm 137
19
penyelidikan.
langkah-langkah percobaan.
membuat kesimpulan
e. Mengaplikasikan kesimpulan.8
belajar.
8
Trianto, Model‐model... ibid, hlm 141
21
kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
1. Hakekat Belajar
atau persoalan, menyimak, dan latihan. Itu sebabnya, dalam proses belajar,
guru harus dapat membimbing dan menfasilitasi siswa supaua siswa dapat
subjek didik secara aktif berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur
oleh, (b) proses belajar mengajar efektif yang memerlukan strategi dan
dirancang dan dilaksanakan sebagai suatu sistem, (d) proses dan produk
9
Hamruni, Strategi... ibid, hlm 100
22
materi pengajaran.10
Lingkungan yang dimaksud adalah nara sumber, teman, guru, situasi dan
kondisi nyata, lingkungan alam, lingkungan buatan dan lain-lain yang dapat
dijadikan smber belajar siswa. Dalam hal ini peranan guru sebagai fasilitator
Ada 4 pilar yang perlu diperhatikan dalam belajar yaitu belajar untuk
10
Nana Sujana, Dasar‐dasar proses Belajar Mengajar, Bandung, Penerbit Sinar Baru Algensindo, Cet
VI: 2007 hlm 25.
11
Sri Anitah W, dkk, Strategi Pembelajaran di SD, Jakarta: UT,2007, hlm 2.6
23
siswa.
12
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,cet
20,2011,hlm 25‐26
24
yaitu hasil dan belajar. Pengertian hasil (product) menunjuk pada suatu
material) menjadi barang jadi (finished goods). Hal sama berlaku untuk
13
Sri Anitah, Strategi ... ibid,hlm 2.7
14
Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Psikologi Dan Pendidikan. Yogyakarta: Puataka
pelajar,2008, hlm 44
15
Purwanto, Metodologi... Ibid, hlm 45
25
segitiga.
3. Pengertian Matematika
(1991) adalah bahasa simbul; ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian
secara induktif; ilmu tent menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang
pola keteraturan, dan struktur teroganisasi, mulai dari unsur yang tidak
yaitu memiliki objek tujuan abstrak , bertumpu pada kesepakatan, dan pola
16
Asep Herry Hernawan,dkk, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta,Penerbit UT , Cet
15,2011, hlm 10.21
27
merupakan bagian tak terpisahkan dari pendidikan secara umum. Jelas untuk
siswa perlu segera diberi penguatan, agar mengendap dan bertahan lama
dalam memori siswa, sehingga akan melekat dalam pola pikir dan pola
melalui perbuatan dan pengertian, tidak hanya sekedar hafalan atau mengingat
fakta saja,karena hali ini akan mudah dilupakan siswa. Pepatah Cina
mengatakan,”Saya mendengar maka saya lupa, saya melihat maka saya tahu,
17
Turmudi, Aljupri, Pembelajaran... Ibid, hlm 4
28
4. Tujuan Matematika
matematika memiliki tujuan antara lain: melatih cara berpikir dan bernalar
Madrasah Ibtidaiyah
18
Asep Herry Hernawan,dkk, Pengembangan... ibid, hlm 8.27
29
hari. Akan tetapi, untuk menuju tahap keterampilan tersebut harus melalui
konsep-konsep matematika.
konsep tersebut. Kita dapat mengetahui konsep ini dari kurikulum, yaitu
ini, metode, media atau alat peraga diharapkan dapat digunakan untuk
menyelesaikan secara informal sederhana dan bukan hal yang baru bagi
itu, kepada siswa materi disajikan bukan dalam bentuk akhir dan tidak
tahu.
19
Heruman, Model Pembelajaran Matematika, (Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet V, 2013) hlm.2‐3
32
dengan konsep lain, dan suatu konsep menjadi prasyarat bagi konsep lain.
Oleh karena itu,siswa harus lebih bayak diberi kesempatan untuk melakukan
keterkaitan tersebut.
yang telah dimilikinya”.20 Akan tetapi, siswa dapat juga hanya mencoba-
konsep-konsep yang telah ada dalam struktur kognitifnya. Hal ini terjadi
20
Heruman, Model ... ibid,hlm 4
33
dikaitkan dengan keadaan lain sehingga apa yang ia pelajari akan lebih
menggunakan sebuah alat yang disebut busur derajat. Besar suatu sudut
ditetapkan dengan nama “derajat” yang ditulis dengan tanda nol kecil di
21
Heruman, Model ... ibid,hlm 5
34
sudut CBA dan berimpit garis horizontal pada busur dengan garis
alas sudut yaitu garis BC. Kemudian lihatlah angka pada busur yang
ditetapkan dengan nama “derajat” yang ditulis dengan tanda nol kecil
dalam memilih metode yang akan digunakan dalam penyajian materi. Dalam
cara-cara lama seperti ceramah tanpa ada metode yang mendukung yang
22
Sulardi, Pandai berhitung Matematika Jilid 5, Ciracas, Jakarta, Erlangga, 2006, hal 96‐97
36
pengolahan informasi dimana siswa yang aktif mencari dan mengolah sendiri
belajar yang baru. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas
Meningkatkan memori.