KELOMPOK 4 :
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini yang tepat pada
waktunya yang berjudul “Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan
Pemukiman AIDS”.
Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuan kami. Namun sebagai manusia biasa, kami tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan
baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian penulis berusaha
sebisa mungkin menyelesaikan makalah meskipun tersusun sangat sederhana.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sutrisno,S.Kep.,Ners.,M.KM selaku
dosen mata kuliah Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif. Semoga Tuhan yang senantiasa
memberkati segala usaha yang telah diihktiarkan.
Kami pada akhirnya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini ke depannya.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keadaan Lingkungan Baik Fisik Dan Biologis Pemukiman Penduduk Indonesia
Belum Baik, Baru Scbagian Kecil Penduduk Yang Menikmati Ait Bersih Dari Fasilitas
Penyehatan Lingkungan. Hal Ini Berakibat Masih Tingginya Angka Kesakitan Dan
Kematian Karena Berbagai Penyakit Termsuk Diantaranya Olch Penyakit Menular.
Peningkatan Keschatan Lingkungan Dimaksudkan Untuk Perbaikan Mutu Lingkungan
Hidup Yang Dapat Menjamin Keschatan.
Melalui Kegiatan Peningkatan Sanitasi Dasar Serta Pencegahan Dan
Penanggulangan Kondisi Fisik Dan Biologis Yang Tidak Baik, Termasuk Berbagai
Akibat Sampingan Pembangunan. Semua Kegiatan Penyehatar Lingkungan Dan
Pemukiman Yang Dilakukan Olch Staf Puskesmas, Sebaiknya Dilaksanakan Dengan
Mengikutscrtakan Masyarakat Secara Bergotong-Royong.
Penemuan AIDS rof Luc Montagnier dkk pada tahun 1983 menemukan Human
lmmunode.flciency Virus (HH) yang kemudian dikenal sebagai virus penyebab AIDS.
Pada tahun 1986 Ilmuwan Perancis mengisolasi suatu virus baru yang dikenal sebagai
virus HIV II, yang ju ga menyebabkan gejala-gejala AlDS, virus ini dapat ditemukan di
Afrika Barat.
Berbagai virus telah ditemukan dan berdampak pada sistem imunitas tubuh, yaitu
berturut-turut : Human T Cell Lymphotropic virus type I (1978) pada penderita leukemia,
Human T Cell Lymphotropic virus type If HTl,Vfl (1982) pada penderita leukemia .
Human immunodeficiency virus11/!V ((l983) pada penderita AIDS, Human T ('ell
Lymphotropi c virus type Ill .wnv Ill (1984) pada penderita AIDS, STLV TTI (1984)
pada penderita AIDS, STLV ffi AGM ( 1985) pada kera hijau Afrika, HIV II ( 1986)
pada penderita AIDS di Afrika.
Pemberantasan AIDS melalui hospes dan agen tidak dapat dilakukan, karena
belum ditemukan vaksin clan obat penangkal terhadap AIDS. Satu-satunya jalan ialah
merubah lingkungan untuk memutuskan rantai penularan .
Ada tiga cara penularan AIDS, yakni melalui hubungan seksual, transfusi darab,
dan congenita, sebingga upaya pencegahan perlu diarahkan untuk mengubah perilaku
seksual masyarakat (terutama yang memiliki risiko tinggi), menghindarkan infeksi
melalui donor darah, organ, dan speima serta upaya pencegahan infeksi perinatal sebelum
ibu hamil.
Berhubung kasus-kasus di Indonesia sebagian besar "Imported cases" yakni
penderita yang datang dari luar negeri, maka perlu pengawasan dan penelitian terhadap
pendatang dari luar negeri misalnya dengan suatu ketentuan semacam Undang-undang
Penyakit Karantina. Dari Instruksi Menteri Kesehatan No. 72 tahun 1988 dan Keputusan
Ditjen PPM & PLP No. 286-1/PD.03.04 menunjukkan bahwa strategi pemberantasan
AIDS di Indonesia diarahkan kepada penemuan kasus dan penyelidikan epidemiologis
dalam upaya pencegahan penyakit AIDS. Upaya lain yang perlu digalakkan ialah
pencegahan melalui penyuluhan masyarakat risiko tinggi .
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penyakit Menular, Kejadian Luar Biasa (KLB), dan Wabah Penyakit
Menular
1. Penyakit Menular
Penyakit menular ialah penyakit yang disebabkan oleh agent infeksi atau toksinnya,
yang berasal dari sumber penularan atau reservoir, yang ditularkan/ ditransmisikan
kepada pejamu (host) yang rentan. Penyakit menular (Communicable Desease) adalah
penyakit yang disebabkan oleh adanya agen penyebab yang mengakibatkan
perpindahan atau penularan penyakit dari orang atau hewan yang terinfeksi, kepada
orang atau hewan yang rentan (potential host), baik secara langsung maupun tidak
langsung melalui perantara (vector) atau lingkungan hidup.
2. Keiadian Luar Biasa (KLB)
Kejadian Luar Biasa (KLB) ialah kejadian kesakitan atau kematian yang menarik
perhatian umum dan mungkin menimbulkan kchebohan ketakutan di kalangan
masyarakat, atau menurut pengamatan epidemiologik dianggap adanya peningkatan
yang berarti (bermakna) dari kejadian kesakitan/ kematian tersebut kepada kelompok
penduduk dalam kurun tertentu. Selain itu. KLB adalah kejadian yang melebihi
keadaan
3. Wabah Penvaki Memular
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang
jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dan keaduan yang lazim pada
waktu dan dierah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka (U.U. No. 4 thun
1984 temamg wabah penyakit yang menular) Suatu wabah dapat terbutas pada
lingkup kecil tertentu (disebut outbreak, yaitu serangan penyakit) lingkup yang lebih
Juas (epidemi) atau bahkan lingkup global (pandemi) Kejadian atau peristiwa dalam
masyarakat atau wilayah dari suatu kasus penyakit tertentu yang secara nyats
melebihi dari jumlah yang diperkirakan.
B. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular
Surveilans epidemiologi suatu penyakit dapat diartikan sebaga kegiatan
pengumpulan data/ informasi melalui pengamatan terhadap kesakitan kematian dan
penyebarannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya secar sistematik, terus
menerus dengan tujuan untuk perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil program,
dan sistem kewaspadaan dini. Secara singkat dapat dikatakan: Pengumpulan Data
Informasi Untuk Menentukan Tindakan (Surveillance For Action). Untuk dapat
memonitor/ mengamati distribusi penyakit menular di dalam masyarakat wilayah kerja
Puskesmas, dilakukan pencatatan peristiwa kesakitan dan kematian yang diakibutkan
oleh penyakit menular tersebut.
Pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data mengenai peristiwa
kesakitan dan kematian penyakit menular/ penyakit tidak menulan ini di dalam wilayah
kerja serta menggunakannya sebagai informasi untuk monitoring/pengamatan distribusi
penyakit dan mengambil tindakan di dalam wilayahnya disebut surveilans. Puskesmas
harus mempunyai sisterm surveilans untuk penyakit-penyakit ini, serta menggunakan
informasi yang dapat diungkapkan untuk memonitor masalah penyakit menular di dalam
masyarakat wilayah kerja.
Untuk pemantauan penyakit menular tertentu yang menjadi masalah kesehatan di
wilayah Puskesmas disajikan dalam PWS Mingguan Penyakit (contoh PWS penyakit
campak, diare, DBD, dil). Dengan penggunaan Pws penyakit secara mingguan ini dapat
dikenali/ diketahui secara dini kenaikan distribusi suatu penyakit menular tertentu
menurut tempat (Desa), dan waktu adalah Minggu.
C. Penyehatan Lingkungan
Program Lingkungan Sehat Bertujuan Untuk Mewujudkan Mutu Lingkungan
Hidup Yang Lebih Sehat Melalui Pengembangan System Kesehatan Kewilayahan Untuk
Menggerakkan Pembangunan Lintas Sektor Berwawasan Keschatan. Adapun Kegiatan
Pokok Untuk Mencapai Tujuan Tersebut Meliputi:
1. Penyediaan Sarana Air Bersih Dan Sanitasi Dasar
2. Pemeliharnan Dan Pengawasan Kualitas Lingkungan
3. Pengendalian Dampak Risiko Pencemaran Lingkungan
Belum ada penyembuhan untuk AIDS, jadi perlu dilakukan pencegahan Human
Immunodeficiency Virus (HIV) untuk mencegah terjadinya Human Immunodeficiency
Virus (HIV), bisa dilakukan dengan melakukan penkes menjelaskan tentang:
b. Memeriksa adanya virus paling lambat 6 bulan setelah hubungan seks terakhir
yang tidak terlindungi
c. Menggunakan pelindung jika berhubungan dengan orang yang tidak jelas status
Human Immunodefieciency Virus (HIV) nya