Anda di halaman 1dari 3

Luh Mega Sayang Puspitayani (1615644151 / D4-VIIE)

Pengaruh Kemudahan Penggunaan E-Filing Terhadap Kepatuhan dan Kepuasan

Wajib Pajak Dalam Pelaporan SPT Tahunan

Seiring dengan perkembangan jaman di era globalisasi, teknologi dan informasi

mengalami kemajuan yang cukup pesat. Hal ini akan memengaruhi pengarsipan data dengan

inovasi baru pada proses pengarsipan yaitu arsip elektronik. Arsip elektronik memiliki risiko

lebih kecil dibandingkan dengan arsip secara manual. Perkembangan teknologi ini telah

dimanfaatkan oleh beberapa instansi dan pelaku bisnis salah satunya dalam hal perpajakan.

Direktorat Jendral Pajak melakukan pembaharuan terhadap sistem perpajakan dengan tujuan

mempermudah masyarakat untuk melaporkan SPT Tahunan Orang Pribadi. Oleh karena itu,

Direktur Jenderal Pajak mengeluarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-

88/PJ./2004 tanggal 14 Mei 2004 tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan secara Elektronik

(Desmayanti, 2012). Setelah sukses dengan program e-SPT kemudian Direktorat Jenderal Pajak

mengeluarkan kembali surat keputusan KEP-05/PJ/2005 yang ditetapkan pada tanggal 12 Januari

2005 tentang Tata Cara Penyampaian SPT secara elektronik (e- filling) (Kirana, 2017).

E-filing adalah sebuah layanan pengiriman atau penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT)

tahunan PPh secara elektronik yang dilakukan secara online dan real time melalui internet pada

laman (website) DJP online (https://djponline.pajak.go.id) atau laman penyedia layanan SPT

elektronik (Ginting & Marlina, 2017). Dengan adanya e-filing, Wajib Pajak lebih dipermudah

dalam hal pelaporan SPT Tahunan. Awalnya, Wajib Pajak harus datang ke Kantor Pelayanan

Pajak (KPP) / Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) secara
langsung kini dengan adanya e-filing Wajib Pajak dapat melaporkan pajaknya kapan dan dimana

saja. Oleh karena itu, Fasilitas e-filing memudahkan pengguna dalam proses pengisiannya dan

mendorong pengguna untuk menggunakan fasilitas tersebut karena dianggap tidak menyulitkan

dan pengguna merasa puas (Ginting & Marlina, 2017). Livari (2005) menyatakan bahwa

semakin tinggi kualitas sistem dipahami oleh pemakai maka semakin sering mereka

menggunakan sistem tersebut dan semakin puas mereka terhadap sistem. Pemakai sistem dalam

meningkatkan kinerjanya mengharapkan sebuah sistem yang berkualitas untuk memanfaatkan

sistem tersebut. Penelitian lainnya dilakukan oleh Holsapple and Post Lee (2006) menunjukkan

bahwa kualitas informasi mempengaruhi kepuasan penggunaan dan kemudian akan berdampak

pada kinerja individu. Seseorang akan menggunakan sistem jika mereka percaya bahwa sistem

tersebut berguna dan berkualitas dalam mambantu penyelesaian pekerjaannya.

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan melaporkan telah ada 18 juta dengan

42 juta Wajib Pajak yang tersaftar menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan Pajak

Penghasilan (PPh) tahun pajak 2018 melalui sistem elektronik e-filing . Jumlah ini terus

meningkat dari tahun ke tahun. Di tahun 2016 jumlah Wajib Pajak yang melapor menggunakan

e-filing sebanyak 7 juta dengan jumlah Wajib Pajak terdaftar 36 juta. Sedangkan di tahun 2017

mengalami peningkatan menjadi 14 juta Wajib Pajak yang melapor menggunakan e-filing

dengan jumlah Wajib Pajak terdaftar sebesar 40 juta. Adapun presentase kepatuhan formal Wajib

Pajak dan OP non karyawan yaitu pada tahun 2018, realisasi rasio kepatuhan penyampaian SPT

Tahunan Badan dan OP Non Karyawan sebesar 69,30% dari target yang telah ditetapkan sebesar

65%. Rasio kepatuhan penyampaian SPT Tahunan Badan dan OP Non Karyawan tahun 2018

naik dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar 6,34% (realisasi kepatuhan penyampaian SPT

Tahunan Badan dan OP Non Karyawan tahun 2018 sebesar 62,96%) (https://www.pajak.go.id).
Dengan adanya e-filing di Indonesia, menunjukan hasil bahwa kemudahan teknologi dan

sistem berpengaruh signifikan terhadap kepuasan dan kepatuhan Wajib Pajak dalam melaporkan

SPT Tahunan. Jika sistem yang digunakan mudah, cepat, fleksibel dan aman maka pengguna

akan merasa puas. Semakin baik sistem yang digunakan maka semakin sering pengguna

menggunakannya dan puas terhadap sistem tersebut. Hal ini dapat dibuktikan dengan semenjak

adanya e-filing pelaporan SPT Tahunan meningkat dibandingkan dengan sebelum adanya e-

filing. Maka dari itu, kemudahan sistem menjadi salah satu faktor yang menyebabkan

peningkatan Wajib Pajak dalam melaporkan SPT Tahunan dan tentunya Wajib Pajak akan

merasa puas.

Daftar Referensi

Desmayanti, E. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Fasilitas E-Filling oleh


Wajib Pajak sebagai Sarana Penyampaian SPT Masa Secara Online dan Realtime.
Diponegoro Journal of Accounting, 1(1), 1–12.

Ginting, D. B., & Marlina, M. R. (2017). Analisis Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitaslayanan,
Kualitas Informasi, Kemudahan Penggunaan, Dan Persepsi Manfaat Terhadap Kepuasan
Pengguna Fasilitas E-Filing. Media Informatika, 16(1), 20–31.

Holspple, W and Lee-Post Anita. 2006. Defining, Assesing, And Promoting E- Learning Success.
An Information System Perspective, Decision Sciencen Journal Of Innovative Education,
Vol. 4 No. 1

Kirana, G. G. (2017). Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk
Menggunakan E Filling. Jurnal Perpajakan JEJAK), 1(1), 1–10.

Livari, J. 2005. An Empirical Test Of The DeLone-McLean Model Of Information System


Sucses, THE DATA BASE For Advences In Information System, (36:2)

https://www.pajak.go.id. Diakses tanggal 25 September 2019

Anda mungkin juga menyukai