PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sedangkan perubahan psikologis pada ibu hamil sulit untuk ditebak dan akan
berbeda pada setiap orangnya terutama pada keadaan emosi ibu. Selama kehamilan
kebanyakan ibu mengalami perubahan psikologis dan emosional, hal ini berhubungan
dengan perubahan biologis yang dialami ibu selama kehamilan. Inilah saat ibu hamil
memerlukan saran, dorongan, pengarahan dan bantuan dari orang-orang sekitarnya (Ai
Yeyeh et al, 2009)
beberapa perubahan fisiologis yang dipengaruhi oleh interaksi hormonal dan aspek
klinis, mekanis, sosial, dan psikologis. Dalam aspek psikologis ini, kecemasan
merupakan keluhan yang paling umum terjadi, dan biasanya terkait dengan rasa takut
akan rasa sakit. Sekitar 80% wanita mengalami gangguan kecemasan selama
adalah keadaan emosional yang mirip dengan kecemasan pada umumnya namun
berbeda karena secara khusus berfokus pada kekhawatiran pada wanita hamil.
Didasarkan pada definisi kecemasan secara umum adalah sebagai emosi negatif yang
kekhawatiran tentang kesehatan dan kesejahteraan bayi, proses persalinan yang akan
suatu keadaan yang tidak menyenangkan, dan dialami oleh semua makhluk hidup
individu dan tidak dapat diobservasi secara langsung, serta merupakan keadaan
dengan penyebab tidak jelas dan dihubungkan dengan perasaan tidak menentu dan
tidak berdaya (Sijangga, 2010). Menurut Kaplan & Sadock (2000), kecemasan adalah
suatu keadaan yang ditandai dengan rasa khawatir yang disertai dengan gejala
somatik yang menandakan suatu kegiatan berlebihan dari susunan saraf automatik
(SSA). Kecemasan merupakan gejala umum tetapi non spesifik yang merupakan
suatu fungsi emosi. Kecemasan yang patologik biasanya merupakan suatu kondisi
yang melampaui batas normal terhadap suatu ancaman yang sungguh-sungguh dan
maladaptif.
Ibu hamil umumnya akan merasakan kecemasan karena adanya stimulus dari
orang lain mengenai rasa nyeri ketika melahirkan, sulit tidur, sulit berkonsentrasi,
perasaan takut tidak bisa merawat kandungannya, cemas akan tanggung jawab yang
akan diemban untuk menjadi seorang ibu, dan lain-lain. Kecemasan merupakan hal
yang biasa terjadi pada ibu hamil. Namun, tingkat kecemasan yang dialami akan
sebaliknya apabila kecemasan pada ibu hamil terjadi secara berlebihan, maka akan
Kecemasan pada wanita hamil akan lebih terasa pada saat menghadapi
persalinan. Rasa nyeri pada waktu persalinan sudah menjadi hal yang sering
dibicarakan, hal tersebut tentu menjadi stimulus bahwa melahirkan seorang anak
adalah hal yang menyeramkan yang dapat membahayakan jiwa seorang ibu yang
Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Kitamura et al., (1996), pada
Hal ini karena wanita masih dalam proses adaptasi dalam menghadapi kehamilan.
kesejahteraan anak. Pada tahap terakhir kehamilan merupakan persiapan aktif untuk
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada ibu hamil yang memasuki
takut akan kondisi bayi yang dikandung, karena pada trimester pertama merupakan
Pada trimester ini ibu merasakan kondisi fisik yang buruk, seperti morning
sickness, mual, muntah, serta kurang nafsu makan. Secara psikologis muncul pikiran-
pikiran negatif seperti takut keguguran, takut akan kondisi bayi yang dikandung
mulai menikmati proses kehamilannya. Namun pada saat ini ibu mulai merasa tidak
nyaman dengan perubahan bentuk tubuh dan perut yang semakin membesar, lebih
sensitif dan mudah mengalami perubahan mood. Pada trimester 3, ibu mulai
merasakan takut dalam menghadapi persalin, terutama pada subjek yang sudah
memasuki usia kandungan 8 bulan, sulit tidur, dan gelisah. Rasa takut dalam
menghadapi persalinan tersebut muncul karena stimulus dari luar, seperti jadwal
persalinan yang sering tidak sesuai dengan yang dijadwalkan dokter, rasa sakit akan
menunjukkan hasil bahwa dari 30 orang responden dapat dilihat tingkat kecemasan
pada ibu kehamilan primigravida mengalami kecemasan berat (46,7%) dan sedang
Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Adelina & Savitri (2015),
mengandung yang mengalami state anxiety dengan derajat yang tinggi memiliki
jumlah yang lebih besar dari kelompok sampel yang diteliti, yaitu sebanyak 19 orang
(63,33 %), sedangkan yang mengalami state anxiety dengan derajat rendah yaitu
Perumusan masalah ini adalah bagaimana Adaptasi Psikis pada Ibu Hamil
C. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah suatu mata rantai yang saling berkesinambungan yang terdiri
dari ovulasi (pematangan sel) lalu pertemuan ovum (sel telur) dan spermatozoa
(penanaman) pada uterus dan pembentuka plasenta dan tahap akhir adalah tumbuh
Kehamilan merupakan suatu proses fisiologik yang hampir selalu terjadi pada
setiap wanita. Kehamilan terjadi setelah bertemunya sperma dan ovum, tumbuh dan
berkembang di dalam uterus selama 259 hari atau 37 minggu atau sampai 42 minggu
(Nugroho, 2014).
Dalam proses kehamilan dibagi menjadi tiga trimester, yaitu trimester pertama
mulai dari usia kehamilan 0-12 minggu, trimester kedua mulai dari usia kehamilan 13-
2. Pengertian Adaptasi
Adaptasi memiliki dua arti yaitu adaptasi pertama disebut penyesuaian diri yang
autoplastis (auto artinya sendiri, plastis artinya bentuk), sedangkan kedua disebut
penyesuaian diri yang allopstatis (allop artinya yang lain, statis artinya bentuk). Jadi
adaptasi dalam arti “pasif” yaitu kegiatan pribadi di tentukan oleh lingkungan.
Dengan demikian adaptasi dapat diartikan suatu proses untuk menyesuaikan diri
dari keadaan sebelumnya ke keadaan yang baru yang dalam hal ini membutuhkan
waktu untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru. Begitu pula bagi ibu hamil
pada sturktur keluarga yang berdampak adanya proses adaptasi pada semua anggota
keluarga sehingga disebut sebagai masa-masa krisis. Krisis dinyatakan sebagai suatu
ketidak seimbangan psikologis yang disebabkan oleh situasi atau tahap perkembangan
yang sedang dijalani. Masa krisis sering dikaitkan dengan saat terjadinya gangguan,
perubahan identitas dan peran bagi setiap orang : ibu, bapak, sibling dan anggota
keluarga lainnya. Pada awalanya, masa adaptasi keluarga terhadap kehamilan terdapat
dengan berbagi masalah. Respon terhadap kehamilan biasanya diikuti dengan adanya
suatu aksi untuk menghasilkan suatu solusi dan akhirnya terjadi proses belajar dari
pengalaman. Cara orang bereaksi terhadap krisis tergantung pada tiga faktor. Tiga
1) Persepsi
adalah normal bagi seorang wanita, namun tidak jarang seorang ibu hamil
selama sembilan bulan. Kondisi ini membuat ibu sering mengalami stress bahkan
depresi.
2) Dukungan Situasional
tersebut bisa dalam bentuk informasi, finansial, keluarga dan petugas kesehatan.
Kehamilan yang tidak dikehendaki membua tibu tidak memiliki dukungan dari
lingkungannya.
3) Mekanisme Koping
I. Perubahan psikologi terkait dengan pencapaian peran sebagai ibu, dimana untuk
sehari-hari merupakan suatu role model yang baik untuk mencapai kesuksesan
berdasarkan penampilan peran ibu yang telah diadopsi baik itu dari ibunya
melahirkan)
diri. Namun tidak selalu ibu merasakan perubahan fisik yang dialami
bagaimana menajdi bapak dan seperti apa seorang bapak tersebut. Suami
suami menjadi khawatir terhadap ibu dari anaknya dan mengambil peran
aktif dalam memberian perawatan medis. Selain itu juga beberapa suami
Fenomena ini oleh beberapa ahli medis disebut mitleiden atau menderita
bersama.
kehamilan :
berada dalam satu tubuh dengan ibu. Tugas pasangan adalah menjaga
psikologis ibu.
kebutuhan ibu.
untuk mempersiapkan fungsi keluarga. Belajar dari orang tua atau teman
dan energinya lebih konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum
baru dalam tubuh ibu, hal ini sering menyebabkan calon ibu memiliki
ibu bukan hal yang aneh serta memenuhi kebutuhan fisiologis dan
psikologis ibu.
4. Faktor – Faktor Adaptasi Kehamilan
1. Faktor fisik
a. Status kesehatan
Status kesehatan menjadi salah satu faktor fisik yang berhubungan dengan kondisi kesehatan
ibu hamil. Pengaruh status kesehatan pada ibu hamil terdiri dari penyakit atau komplikasi akibat
kelainan yang tidak langsung berhubungan dengan kehamilan (misalnya penyakit atau kelainan
endokrin, dan penyakit menular). Beberapa pengaruh penyakit terhadap kehamilan adalah
terjadinya abortus, intra uterin fetal death (IUFD), anemia berat, partus orematur, dismasturia
asfiksia,syokdanperdarahan
b. Status gizi
Status gizi merupakan hal penting bagi ibu hamil karena faktor
badan lahir rendah, anak yang dilahirkan juga berukuran lebih kecil
c. Gaya hidup
Gaya hidup selain dari pola makan juga terdapat gaya hidup
ruangan yang penuh dengan asap rokok merupakan salah satu gaya
2. Faktor psikologis
lain stressor dan dukungan keluarga. Stresor pada ibu hamil dibagi
internal meliputi faktor pemicu stress yang berasal dari diri ibu sendiri.
gangguan perkembangan bayi yang nantinya akan terlihat saat bayi lahir.
Stressor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar dengan bentuk yang
dibutuhkan oleh ibu hamil. Dalam tahap kehamilan ibu akan mengalami
adaptasi pada setiap peruahan yang terjadi dimana sumber stress terbesar
3. Faktor lingkungan
adalah gaya yang digunakan ibu hamil, ekonomi juga selalu menjadi
diberikan kepada orang lain, baik secara moril maupun meteril untuk
2009).
adalah informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan, yang nyata atau
tingkah laku diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek didalam
lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat
Suami adalah orang yang paling penting bagi seorang wanita hamil.
sedikit gejala emosi dan fisik, lebih mudah melakukan penyesuaian diri
selama kehamilan
dan sedikit resiko komplikasi persalinan. Hal ini diyakini karena ada
diperlukan bagi ibu hamil, keterlibatan dan dukungan yang diberikan suami
pada kehamilan akan mempererat hubungan antara anak ayah dan suami
istri. Dukungan yang diperoleh ibu hamil akan membuatnya tenang dan
(Asrinah, 2010).
terhadap ibu baik secara fisik maupun psikologis seperti motivasi atau
a. Dukungan Informasional
balik terhadap situasi dan keadaan individu. Dalam dukungan seperti ini
kehamilan.
b. Dukungan Penilaian
keadaan yang nyata. Bentuk penilaian ini dapat berupa oenilaian positif
seseorang. Contohnya
menunjang kesehatan ibu dan janin. Suami menegur jika ibu mengeluh
c. Dukungan Instrumental
d. Dukungan Emosional
yang dianggap
tidak dapat dikontrol. Contohnya : suami memberikan pujian
masalah kehamilan.
b. Pengalaman
c. Status perkawinan
d. Status sosial
yaitu menganggap wanita tidak sederajat dengan kaum pria, dan wanita
istri.
f. Pendapatan
kesehatan keluarganya.
g. Tingkat pendidikan
anggota keluarga terutama orang yang paling dekat dengan ibu yaitu suami
karena konsepsi merupakan awal, bukan saja bagi janin yang sedang
karena itu ibu hamil membutuhkan penjelasa, nasihat dan saran mengenai
dari keluarga terutama suami sehingga ibu hamil tidak lagi khawatir dengan
Menurut Arief (2008) dukungan seorang suami saat istri sedang hamil
yaitu :
1. Kebutuhan fisik
makan lebih banyak dari biasanya untuk disalurkan kepada janin dalam
setiap bulan.
Dukungan Suami
Dukungan
Informasional Adaptasi Ibu Hamil
Dukungan Penilaian
Dukungan Instrumental Adaptasi Fisiologis
Dukungan Adaptasi Psikologis
Emosional
Keterangan :
= diteliti
= tidak diteliti
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dilansir dari Parenting First Cry, Perubahan-perubahan akibat lonjakan hormon ini
2. Trimester Kedua
Pada trimester sebelumnya, seperti kelelahan, perubahan suasana hat, mual di pagi
3. Trimester Ketiga
Pelupa dan hal lain dari trimester sebelumnya mungkin masih di alami oleh ibu yang
hamil, namun saat mendekati tanggal kelahiran, ibu yang hamil akan mengalami
kecemasan.
B. SARAN
Bagi Ibu Hamil Tetap menjaga pola makan, olahraga, dan di imbangi dengan protein
Damayanti,E 2021.Kehamilan dan Persalinan yang Sehat dan Menyenangkan Diatas Usia 30
anak,2010
Herry, Z.P, 2013 Pendidikan psikologis untuk bidan suatu teori dan terapannya. Yokyakarta: Andi
offset