1. Sebutkan dan jelaskan kegiatan-kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh BPR
dan BPRS sesuai dengan Undang- Undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan
sebagaimana telah diubah dengan undang-Undang No 10 Tahus 1993!
Jawab:
Kegiatan-kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh BPR dan BPRS antara lain:
Dalam Undang- Undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tersebut diatur bahwa kegiatan operasional
yang boleh dilakukan BPR meliputi:
a. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka,
tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu:
b. memberikan kredit,
c. menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan Prinsip Syariah. sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia:
d. menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito
berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain.
2. Apa yang dimaksud dengan tingkat Kesehatan bank menurut Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No 4-POJK 03/2016 tentang Penilaian Kesehatan Bank Umum dan
sebutkanlah cakupan penilaian tersebut!
Jawab:
Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 4/POJK.03/2016 tentang Penilaian
Kesehatan Bank Umum, tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kondisi bank yang
dilakukan terhadap risiko dan kinerja bank. Penilaian tersebut menyangkut aspek
kuantitatif maupun kualitatif. Adapun cakupan penilaiannya adalah sebagai berikut.
1. Profil risiko (risk profile) merupakan penilaian terhadap risiko inheren dan kualitas
penerapan manajemen risiko dalam operasional bank yang dilakukan terhadap 8
(delapan) risiko. yaitu.
a. Risiko kredit.
b. Risiko pasar.
c. Risiko likuiditas.
d. Risiko operasional.
e. Risiko hukum.
f. Risiko stratejik.
g. Risiko kepatuhan.
h. Risiko reputasi.
2. Good Corporate Governance (GCG) merupakan penilaian terhadap manajemen bank
atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.
3. Rentabilitas (earnings) merupakan penilaian terhadap kinerja earnings, sumber-sumber
earnings, dan sustainability earnings bank.
4. Permodalan (capital) yang merupakan penilaian terhadap tingkat kecukupan
permodalan dan pengelolaan permodalan.
3. Uraikanlah apa yang dimaksud dengan sewa pembiayaan menurut Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No. 29/POJK 05/2014!
3. Supplier
Supplier adalah perusahaan atau pihak yang mengadakan atau menyediakan barang untuk
dijual kepada lesse dengan pembayaran secara tunai oleh lessor. Dalam mekanisme
financial lease, supplier langsung menyerahkan barang kepada lesse tanpa melalui pihak
lessor sebagai pihak yang memberikan pembiayaan. Sebaliknya dalam operating lease,
supplier menjual barangnya langsung kepada lessor dengan pembayaran yang sesuai
dengan kesepakatan kedua belah pihak, yaitu secara tunai atau berkala.