Anda di halaman 1dari 3

5.

BAHAN TUTON SESI KETIGA (MINGGU KE-3)

5.f. Tugas Tutorial Ke-1


Judul Tugas Tutorial Tugas 1
Deskripsi Silakan Rekan mahasiswa/i kerjakan Tugas 1 ini dan upload
ditempat yang telah disediakan. Angka dalam kurung
menunjukkan nilai maksimum dari setiap soal.

TUGAS TUTORIAL KE-1


PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

Nama Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Syariah


Kode Mata Kuliah : EKMA4482
Jumlah sks : 3 sks
Nama Pengembang : Ifah Masrifah, SE., MM.
Nama Penelaah : Dian Sugiarti, S.Pd., M.Si.
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2020/2021.2
Edisi Ke- : 1

No Tugas Tutorial Skor Sumber Tugas


Maksimal Tutorial
1 Studi Kasus. Salah satu aspek penting 25 M.1 KB.2 Hal.1.31
dalam pengaturan operasional bank syariah
adalah akuntansi yang merupakan media
pertanggungjawaban dan penyampaian
informasi tentang kinerja dari bank Syariah.
Akuntansi syariah sebaiknya diterapkan pada
Bank-bank syariah, karena selama ini bank
syariah masih menggunakan akuntansi
secara umum yang sama seperti dilakukan
bank konvensional. Karena adanya sejumlah
perbedaan dalam pelaksanaan operasional
antara bank syariah dan bank konvensional,
ketentuan-ketentuan perbankan perlu
disesuaikan agar memenuhi ketentuan
syariah sehingga bank syariah dapat
beroperasi secara efektif dan efisien.
Pertanyaan : Jelaskanlah ketentuan-
ketentuan Syariah tersebut supaya perbankan
syariah dapat beroperasi secara efektif dan
efisien.
2 Studi Kasus. Shaibul maal yang bermitra 25 M2. KB1. hal. 2.9
dengan mudharib untuk usaha peternakan
selama 6 bulan. Shahibul maal memberikan
uang untuk modal usaha sebesar Rp. 40 juta.
Dan kedua belah pihak sepakat dangan
nisbah bagi hasil 40:60 (40% keuntungan
untuk shaibul maal).
Setelah menjalankan usaha selama 6 bulan,
modal usaha telah berkembang menjadi
Rp.60 juta, sehingga mudharib memperoleh
keuntungan sebesar Rp. 20 juta (Rp.60 juta –
Rp. 30 juta). Maka, sesuai perjanjian yang
telah dibuat diawal shaibul maal berhak
mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 8 juta
(40% x Rp. 20 juta). Dan sisanya sebesar
Rp.12 juta menjadi hak mudharib.
Pertanyaan : Sebutkan dan Jelaskanlah
akad dari kasus transaksi diatas.
3 Kerangka dasar (conceptual framework) 25 M3. KB1. hal. 3.6
seperti konstitusi di suatu negara. Oleh
karena itu, kerangka dasar merupakan
sesuatu yang mutlak untuk disusun dan
ditetapkan sebagai panduan bagi Komite
Akuntansi Syariah dan Dewan Standar
Akuntans Keuangan (DSAK) dalam
merumuskan Standar Akuntansi Keuangan.
IAI telah menyusun PSAK nomor 59 tentang
Akuntansi Perbankan Syariah pada tahun
2002. Kerangka dasar tersebut menjadi
landasan bagi praktik akuntansi keuangan
untuk operasional Bank Umum Syariah, Unit
Usaha Syariah, dan Bank Perkreditan Rakyat
Syariah.
Pertanyaan : Berdasarkan informasi diatas
Jelaskanlah mengapa kerangka dasar penting
untuk disusun?
4 PSAK 101 tentang Penyajian Laporan 25 M4. KB1. hal. 4.4-4.6
Keuangan Syariah hanya ditujukan bagi
entitas Syariah yang menjalankan usaha
sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah
dengan berbagai bentuk badan hukum yang
bisa dipergunakan (misalny : perseroan
Terbatas (PT), CV Koperasi, Yayasan, dan
lain sebagainya). Namun demikan harus
secara jelas mencantumkan dalam anggaran
dasarnya bahwa usahanya didasarkan pada
prinsip-prinsip Syariah. Kegiatan
operasional Lembaga-lembaga tersebut harus
dipertanggungjawabkan dalam bentuk
laporan keuangan Syariah.
Pertanyaan : Berdasrkan informasi diatas
jelaskanlah komponen laporan keuangan
yang menyajikan informasi mengenai entitas
syariah?
* coret yang tidak sesuai

Anda mungkin juga menyukai