Judul Tugas Tutorial Tugas 1 Deskripsi Silakan Rekan mahasiswa/i kerjakan Tugas 1 ini dan upload ditempat yang telah disediakan. Angka dalam kurung menunjukkan nilai maksimum dari setiap soal.
TUGAS TUTORIAL KE-1
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
Nama Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Syariah
Kode Mata Kuliah : EKMA4482 Jumlah sks : 3 sks Nama Pengembang : Ifah Masrifah, SE., MM. Nama Penelaah : Dian Sugiarti, S.Pd., M.Si. Status Pengembangan : Baru/Revisi* Tahun Pengembangan : 2020/2021.2 Edisi Ke- : 1
No Tugas Tutorial Skor Sumber Tugas
Maksimal Tutorial 1 Studi Kasus. Salah satu aspek penting 25 M.1 KB.2 Hal.1.31 dalam pengaturan operasional bank syariah adalah akuntansi yang merupakan media pertanggungjawaban dan penyampaian informasi tentang kinerja dari bank Syariah. Akuntansi syariah sebaiknya diterapkan pada Bank-bank syariah, karena selama ini bank syariah masih menggunakan akuntansi secara umum yang sama seperti dilakukan bank konvensional. Karena adanya sejumlah perbedaan dalam pelaksanaan operasional antara bank syariah dan bank konvensional, ketentuan-ketentuan perbankan perlu disesuaikan agar memenuhi ketentuan syariah sehingga bank syariah dapat beroperasi secara efektif dan efisien. Pertanyaan : Jelaskanlah ketentuan- ketentuan Syariah tersebut supaya perbankan syariah dapat beroperasi secara efektif dan efisien. 2 Studi Kasus. Shaibul maal yang bermitra 25 M2. KB1. hal. 2.9 dengan mudharib untuk usaha peternakan selama 6 bulan. Shahibul maal memberikan uang untuk modal usaha sebesar Rp. 40 juta. Dan kedua belah pihak sepakat dangan nisbah bagi hasil 40:60 (40% keuntungan untuk shaibul maal). Setelah menjalankan usaha selama 6 bulan, modal usaha telah berkembang menjadi Rp.60 juta, sehingga mudharib memperoleh keuntungan sebesar Rp. 20 juta (Rp.60 juta – Rp. 30 juta). Maka, sesuai perjanjian yang telah dibuat diawal shaibul maal berhak mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 8 juta (40% x Rp. 20 juta). Dan sisanya sebesar Rp.12 juta menjadi hak mudharib. Pertanyaan : Sebutkan dan Jelaskanlah akad dari kasus transaksi diatas. 3 Kerangka dasar (conceptual framework) 25 M3. KB1. hal. 3.6 seperti konstitusi di suatu negara. Oleh karena itu, kerangka dasar merupakan sesuatu yang mutlak untuk disusun dan ditetapkan sebagai panduan bagi Komite Akuntansi Syariah dan Dewan Standar Akuntans Keuangan (DSAK) dalam merumuskan Standar Akuntansi Keuangan. IAI telah menyusun PSAK nomor 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah pada tahun 2002. Kerangka dasar tersebut menjadi landasan bagi praktik akuntansi keuangan untuk operasional Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Pertanyaan : Berdasarkan informasi diatas Jelaskanlah mengapa kerangka dasar penting untuk disusun? 4 PSAK 101 tentang Penyajian Laporan 25 M4. KB1. hal. 4.4-4.6 Keuangan Syariah hanya ditujukan bagi entitas Syariah yang menjalankan usaha sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah dengan berbagai bentuk badan hukum yang bisa dipergunakan (misalny : perseroan Terbatas (PT), CV Koperasi, Yayasan, dan lain sebagainya). Namun demikan harus secara jelas mencantumkan dalam anggaran dasarnya bahwa usahanya didasarkan pada prinsip-prinsip Syariah. Kegiatan operasional Lembaga-lembaga tersebut harus dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan keuangan Syariah. Pertanyaan : Berdasrkan informasi diatas jelaskanlah komponen laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai entitas syariah? * coret yang tidak sesuai