Tugas
Peserta didik adalah subjek pembelajaran. Sekolah dasar sebagai pranata pendidikan merupakan institusi
yang turut bertanggungjawab terhadap pengembangan seluruh potensi kemanusiaan peserta didik.
Pengembangan tersebut meliputi potensi fisik, motorik, emosi, intelektual, bahasa, moral, dan spiritual.
Berdasarkan karakteristik perkembangan peserta didik sekolah dasar, banyak bentuk kegiatan belajar yang
dapat dikembangkan sesuai dengan karakteristik tersebut. Untuk mendukung capaian pembelajaran di
pendidikan sekolah dasar fungsi layanan pendidikan bagi peserta didik sekolah sangat urgen.
Soal No. 1
Deskripsikan karakteristik perkembangan peserta didik dalam aspek perkembangan !
a. Fisik ; b. Motorik ; c. Emosi ; d. Intelektual ; e. Bahasa ; f. Moral ; g. Sprititual
Soal No. 2
Bentuk kegiatan belajar apa saja yang perlu dikembangkan sesuai dengan perkembangan fisik,
motorik, emosi, intelektual, bahasa, moral, dan spiritual peserta didik ?
Soal No. 3
a. Jelaskan prinsip-prinsip layanan pendidikan bagi siswa sekolah dasar !
b. Jelaskan layanan pendidikan apa saja yang diberikan kepada peserta didik sekolah dasar sesuai
dengan perkembangan fisik, motori, emos, intelektual, bahasa, moral, dan spiritual !
Tutor,
Sumaryono,S.Pd,M.Pd
Soal nomor 1
a. Fisik
Pada karakteristik perkembangan fisik terdapat beberapa faktor yang memiliki pengaruh terhadap
perkembangan anak. Faktor-faktor tersebut antara lain:
Pengaruh keluarga/ keturunan
Faktor yang dimaksut ini adalah faktor keturunan, yang berasal dari kedua orang tuanya atau
keturunan dari ayah ataupun ibu.
Gizi
Faktor gizi ini berkaitan dengan pertumbuhan anak, biasanya anak yang yang berkecukupan
dibesarkan dengan gizi maupun perawatannya sangat baik. Sebaliknya jika dari keluarga yang
tingkat ekonomi rendah biasanya menjadikan anak pertumbuhannya lambat.
Tingkat sosial dan ekonomi
Biasanya anak yang dibesarkan oleh keluarga yang tingkat sosial ekonominya tinggi akan
lebih terpenuhi kebutuhan fisiknya daripada tingkat sosial ekonomi yang rendah.
Faktor emosional
Anak yang sering mengalami gangguan emosiaonal akan menyebabkan terbentuknya steroid
adrenal yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan berkurangnya pertumbuhan fisiknya
terhambat.
Jenis kelamin
Perbedaan jenis kelamin pada anak usia SD dalam pertumbuhan fisiknya, biasanya anak
perempuan lebih cepat tinggi dan berat pada usia 11 -12 tahun daripada anak laki-laki.
Kesehatan
Anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan mempunyai tubuh yang lebih berat dan tinggi
dibandingkan dengan anak yang sering sakit-sakitan.
Suku bangsa/ ras
Keadaan fisik ini berkaitan dengan suku bangsa/ ras yang diwarisi oleh nenek moyangnya.
Misalnya fisik orang Eropa dengan Indonesia sangatlah berbeda.
b. Motorik
Motorik adalah gerakan-gerakan tubuh tabg terkoordinasi karena terdapat kerjasama antara otot, otak
dan saraf. Ketiga unsur itu melakukan perannya masing-masing secara interaksi positif yang berarti
saling berkaitan, menunjang, melengkapi, sehingga mampu mencapai kondisi motoris yang lebih
sempurna. Semakin bertambah usia anak, maka akan semakin sempurna gerakan motoriknya, hingga
benar-benar menyamai orang dewasa. Misalnya pada gerakan-gerakan berikut ini, cara memegang,
cara berjalan dan cara menendang.
c. Emosi
Anak usia SD sudah mampu mengendalikan emosinya, sebab mereka sadar bahwa emosi yang tidak
terkendali dapat menyebabkan perilaku yang tidak diterima oleh teman-teman/ orang lain di
sekitarnya. Namun, anak usia Sekolah Dasar umumnya merupakan periode yang relatif lebih tenang
dengan sedikit lonjakan-lonjakan emosi sampai mulai masa puber, karena di usia tersebut merupakan
masa peralihan antara masa anak dan menjelang remaja sehingga emosinya kadang-kadang kurang
stabil.
d. Intelektual
Perkembangan intelektual merupakan perkembangan intelegensi untuk anak SD pada tahap
operasional konkret. Pada tahap ini kemampuan intelektual anak antara lain: desentralisasi dan
konservasi, seriasi, pemikiran rasional dan inklusi kelas.
e. Bahasa
Perkembangan bahasa ini dimulai dari bayi, berceloteh sampai pada kemampuan berbicara. Bahasa ini
memiliki fungsi untuk mengekspresikan perasaan, berpengaruh terhdap orang lain dan untuk
menyampaikan informasi kepada orang lain.
f. Moral
Perkembangan moral di masa anak-anak masih pada tingkat rendah. Perkembangan moral anak ini
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: faktor lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,
teman sebaya dan faktor intelegensi serta jenis kelamin.
g. Spiritual
Perkembangan spriritual/ agama pada masa anak-anak diawali dari mencontoh perilaku orang tua di
rumah maupun guru di sekolah. Pembelajaran agama di sekolah dasar dapat dilakukan dengan
beberapa metode, diantaranya metode bercerita, bermain, karyawisata, demonstrasi, pemberian tugas,
diskusi dan tanya jawab.
Soal nomor 2
Bentuk-bentuk Kegiatan Belajar Siswa yang Biasa Dilakukan Siswa Sekolah Dasar yang dikembangkan sesuai
dengan perkembangan fisik, motorik, emosi, intelektual, bahasa, moral dan spiritual pada peserta didik adalah
sebagai berikut :
a) Belajar Menemukan
S. Bruner menyatakan bahwa ketika kegiatan belajar sedang berlangsung membiarkan siswa untuk
menemukan makna segala sesuatu yang mereka pelajari dengan sendirinya (Discovering learning).
b) Belajar Menyimak
Biasanya berhubungan dengan materi Bahasa Indonesia. Guru dapat melatih belajar menyimak oleh
siswa melalui kegiatan berikut ni, yaitu bermain dengan kata, bermain dengan pertanyaan, bermain
dengan gambar dan musik.
c) Belajar Meniru
Pribadi anak-anak yang paling suka untuk meniru (modelling) dari lingkungan sekitarnya, bahkan
sesuatu yang ditiru tersebut menetap menjadi kebiasaan anak, maka dari itu hendaknya guru selalu
memberikan contoh yang sesuai dengan apa yang dilihatnya (seacra real).
d) Belajar Menghafal
Belajar dengan cara menghafal mampu membuat tingkat kemampuan kognitif siswa yang terbentuk
hanya pada tataran tingkat yang rendah, yaitu hanya tingkatan ingatan/ pemahaman saja. Biasanya
terjadi karena budaya sekolah yang didominasi dengan komunikasi satu arah.
e) Belajar Merangkai
Guru dapat meningkatkan kemampuan belajar merangkai ini dengan permainan aneka jenis binatang/
maupun tumbuhan atau yang lain dengan karakteristik tertentu untuk mengelompokkannya.
f) Belajar Mengamalkan
Kegiatan belajar mengamalkan ini berkaitan erat dengan mata pealjaran PPKn dan Agama karena mata
pelajaran tersebut siswa diajarkan tentang nilai moral dan perilaku yang harus diterapkan di kehidupan
bermasyarakat.
g) Belajar Menganalisis
Kegiatan belajar menganalisis dapat ditingkatkan dengan menggunakan permainan teka-tekii atau
tebakan sehingga siswa dapat terbiasa menganalisis suatu masalah berdasarkan informasi yang ada dan
mencari jawabannya.
h) Belajar Merespon
Untuk mengembangkan kemampuan belajar merespon ini guru dapat memberikan beberapa
pertanyaan seputar kejadian yang dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari.
i) Belajar Mengorganisasikan
Kemampuan belajar mengorganisasikan ini dapat diterapkan dengan guru membiasakan siswa untuk
berpikir dalam bentuk skema, lalu mengorganisasikan informasi/ pengetahuan yang diperoleh ke
dalam pemikirannya masing-masing.
j) Belajar Mengambil Keputusan
Kemampuan belajar ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode problem solving. Untuk
mengembangkannya guru dapat menggunakan metode bermain peran dengan mengajak siswa untuk
praktik suatu kegiatan bermasyarakat, seperti transaksi jual beli.
k) Berlatih
Kemampuan belajar ini dapat dikembangkan dengan berlatih kegiatan sehari-hari, guru bisa
mengadakan kegiatan bermain peran.
l) Belajar Menghayati
Kemampuan ini dapat dikembangkan dengan mata pelajaran kesenian, yaitu dengan menghayati suatu
peran dalam cerita/ bernyanyi/ menari dan lain-lain.
m) Belajar Mengamati
Kemampuan ini dapat ditingkatkan/ dilatih dengan guru mengajak siswa mengenal ekosistem perairan
laut dengan mengunjungi pantai.
Soal nomor 3
a. Berikut ini adalah prinsip-prinsip bimbingan di Sekolah Dasar, menurut Agus Taufik (2005) dalam
pelaksanaanya antara lain:
1) Bimbingan untuk semua
Setiap siswa mempunyai hak yang sama untuk memperoleh layanan bimbingan dari gurunya,
baik mereka yang bermaslaah maupun tidak.
2) Bimbingan di SD dilaksanakan oleh semua guru
Tidak seperti halnya di sekolah lanjutan yang mempunyai petugas yang menangani secara
khusus bimbingan di sekolah, bimbingan di sekolah dasar ini dilakukan oleh guru kelas.
3) Bimbingan diserahkan untuk perkembangan kognitif dan afektif
Bimbingan ini mengarah untuk dikembangkannya potensi siswa secara adekuat dan untuk
memberikan bimbingan agar mereka bisa memiliki hubungan dengan lingkungan sosialnya
secara efektif.
4) Bimbingan diberikan secara insidental dan informal
Program bimbingan memberikan pengalaman yang runtut dan berkelanjutan yang dapat
membantu siswa untuk mencapai tugas perkembangan baik dalam aspek intelektual maupun
aspek emosional.
5) Bimbingan ditekankan pada tujuan belajar dan kebermaknaan
Dalam perencanaan harus ada keseuaian tujuan belajar baik bagi siswa maupun guru.
Perencanaan guru da penilaian siswa merupakan prosedur dasar untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan.
6) Bimbingan difokuskan pada aset
Usaha atau upaya guru dalam membantu siswa harus bertitik tolak dari potensi siswa dan
melakukan apa yang terbaik untuk siswa.
7) Bimbingan terhadap proses pendewasaan
Pembimbing atau guru mengakui bahwa siswa tengah mengalami proses menjadi, sehingga
guru harus bisa lebih banyak melihat anak dari sisi positifnya daripada negatifnya.
8) Program bimbingan dilaksanakan secara bersama
Program bimbingan ini dapat dilaksanakan secara efektif apabila bisa diupayakan melalui
kerjasama yang sangat baik antara guru, siswa, orang tua siswa, tenaga administrasi dan
sumber-sumber daya yang ada di masyarakat sekitar.