Anda di halaman 1dari 2

CATATAN PRAKTIKUM BIOKIM

A. Tes Ikatan Rangkap


 Lemak Jenuh : TIDAK memiliki ikatan rangkap -> padat (lemak)
 Lemak tidak jenuh : ADA ikatan rangkap -> cair (minyak)
o SEMAKIN PADAT LEMAK, SEMAKIN DIKIT IKATAN RANGKAP
 Fungsi yodium (hubl) : identifikasi ikatan rangkap -> karena ikatan rangkap ADISI
Halogen -> WARNA HILANG
 Cara: minyak kelapa -> kloroform -> Hubl (yodium)
 Minyak kelapa curah -> asam lemak jenuh (meningkat pada suhu 40o dan menurun di
60o)

B. Tes Kolesterol
 Alkohol dalam lemak: gliserol dan kolesterol
 Kolesterol HANYA pada LEMAK HEWANI.
 Tes liebermann – salkowski -> dehidrasi kolesterol dan menghasilkan zat warna
 Tes Salkowski
o Cara: 1ml kolesterol -> 0,05% kloroform -> 1ml bahan uji -> 1ml H 2SO4
o Fungsi H2SO4: pemutus ikatan ester lipid
o Fungsi kloroform: melarutkan kolesterol
o Positif: merah di kloroform, asam = kuning dengan fluoresensi hijau
o Minyak kelapa -> nabati -> negatif
 Tes liebermann
o Cara: 2ml kolesterol -> 0,05% kloroform -> 2ml bahan uji -> 10 tetes asam asetat
anhirida -> H2SO4
o Fungsi kloroform: melarutkan kolesterol
o Fungsi asam asetat anhirida: membentuk turunan asetil dari steroid
o Fungsi H2SO4: memutus ikatan ester dan pembentuk warna
o Positif: Hijau

C. Hidrolisis Mentega
 Lemak akan menjadi asam lemak dan gliserol
 Basa: alkohol dan asam lemak menjadi garam (SAPONIFIKASI lengkap -> hidrolisat yang
diteteskan pada air tidak menunjukkan adanya lapisan minyak)
 Mentega terdiri dari: gliserol dan asam lemak (palmitat, stearat, dan oleat)
o Asam oleat: ada ikatan rangkap -> Hubl (+)
 Cara: 5gr mentega + 35ml NaOH dalam di alkohol -> panaskan -> penyabunan -> larutan
jernih -> pindahin -> air 10ml -> panasin sampe alkohol nguap -> H2SO4 -> lakmus biru
-> pindahin lapisan minyak -> panasin -> dinginin -> tes ikatan rangkap
 Tetesan minyak yang sudah melalui proses penyabunan dapat LARUT dalam air sehingga
tidak terlihat lagi.
o NaOH dapat berikatan dengan asam lemak -> LARUT
 Fungsi Asam lemak dapat larut dalam air: menguji proses saponifikasi sudah
lengkap/belum.
 Fungsi alkohol: melarutkan asam lemak dari mentega
o alkohol dipanaskan -> menguap -> ikatan sabun terlepas lagi

D. Tes Uji Akrolien


 Gliserol dipanaskan KHSO2 -> dehidrasi -> akrolein
 Cara: bubuk KH2S04 1cm -> tetes gliserol -> panasin pelan2 -> bau (bau akrolein mirip
bau SO4)
 Fungsi KH2SO4 -> membantu pembentukan akrolein dan katalis gliserol
 Fungsi pemanasan: menghilangkan air
 Hasil:
o Gliserol:
 Sebelum dipanasin: bening
 Setelah dipanasin: putih keruh, bau, asap tinggi, cepat
 Bau: harus diubah dulu jadi gliserol dan asam lemak bebas, lalu
gliserol nya baru jadi akrolein.
 Cepat: gliserol langsung didegradasi jadi akrolein
o Minyak kelapa:
 Sebelum dipanasin: keruh
 Setelah dipanasin: kuning kecoklatan, bau, asap dikit

E. Tes Pengenalan Vitamin A


 Ditambahkan reaksi Carr-price -> biru -> setelah warna biru mencapai intensitas
maksimal -> merah coklat = KADAR VITAMIN A
 Cara: 3 tetes bahan uji -> 3 tetes carr price (terdiri dari kloroform, asam asetat anhidrat,
SbCl3)
 Hasil:
o Positif: dari BIRU -> MERAH COKLAT
o Minyak kelapa dan margarin positif karena telah terfotifikasi
o Minyak curah negatif karena TIDAK terfortifikasi
 Larut dengan kloroform -> vit. A sebagai pelarut lemak -> terpecah menjadi: retinol,
retinal (Retinaldehyde), retinoic acid.
 Fungsi asam asetat anhidrat (Ac2O): memberikan reaksi warna pada vit.A (BIRU TUA)
dan kristal SbCl3 (MERAH COKLAT)

F. Tes Pengenalan Vitamin D


 Vitamin D tahan terhadap oksidasi
 Pereaksi Carr price (TCA) -> jingga kuning -> Vit. D
 Cara: 2ml H2O2 5% -> 2ml bahan uji (minyak kelapa/minyak ikan) -> kocok 1 mnt ->
panaskan perlahan -> dinginin pake air keran -> carr-price
 Fungsi pemanasan minyak ikan dengan h2o2 -> merusak vitamin A -> vit. D
teridentifikasi dengan jelas (tahan sama panas, asam, oksigen)
 Hasil: POSITIF -> jingga kuning (minyak ikan mengandung vitamin D)

Anda mungkin juga menyukai