Anda di halaman 1dari 4

UTS MK KEBIJAKAN & MANAJEMEN PENDIDIKAN KESEHATAN

SOAL 1
1. Peraturan Pemerintah RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 42
menyatakan bahwa setiap institusi pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, serta
perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan, dan juga setiap institusi pendidikan wajib memiliki prasarana. yang meliputi
lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan,
ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, instalasi daya dan jasa, tempat berolah raga, tempat
beribadah dan tempat ruang lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang
teratur dan berkelanjutan.
Standar Laboratorium bertujuan sebagai acuan bagi pengelola institusi penyelenggara
pendidikan kesehatan dalam upaya mengembangkan sarana prasarana laboratorium, yaitu :
- Perencanaan dan pengembangan jenis dan jumlah dalam pengadaan dan pemenuhan
kebutuhan peralatan laboratorium/ peralatan dan bahan habis pakai yang dinyatakan
dalam rasio dengan peserta didik sesuai kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik
berdasarkan kurikulum.
- Menentukan keseragaman bangunan/gedung dan disain laboratorium yang dinyatakan
dalam rasio dengan peserta didik.
(https://unitlab.poltekkesdepkes-sby.ac.id/wpcontent/uploads/2014/08/stdlap_ kebidanan.pdf)
2. Yang harus ada minimal
- Laboratorium Keterampilan Dasar Praktik Klinik (KDPK)
- Laboratorium Ante Natal Care (ANC), Intra Natal Care (INC), Post Natal Care (PNC)
dan Patologi Kebidanan dapat digabung menjadi Laboratorium Kebidanan
- Laboratorium Neonatus, Bayi dan Anak Balita
- Laboratorium Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi dan Laboratorium
Kebidanan Komunitas
(https://unitlab.poltekkesdepkes-sby.ac.id/wpcontent/uploads/2014/08/stdlap_
kebidanan.pdf)

Laboratorium Keterampilan Dasar Praktik Klinik (KDPK) 2. Laboratorium Ante Natal


Care (ANC) 3. Laboratorium Intra Natal Care (INC) 4. Laboratorium Post Natal Care
(PNC) 5. Laboratorium Neonatus, Bayi dan Anak Balita 6. Laboratorium Keluarga
Berencana dan Kesehatan Reproduksi 7. Laboratorium Patologi Kebidanan 8.
Laboratorium Kebidanan Komunitas

3. Pengelolaan laboratorium agar efektif dan efisien yaitu Ada beberapa faktor yang
menentukan suksesnya pengelolaan sebuah laboratorium, alat-alat laboratorium yang canggih
dan staf tenaga yang terampil belum tentu menjamin laboratorium dapat beroperasi dengan
baik jika tidak didukung oleh adanya pengelolaan laboratorium yang baik. Oleh karena itu
pengelolaan laboratorium adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
laboratorium. Suatu pengelolaan laboratorium yang baik memiliki sistem organisasi yang
baik, uraian kerja (job description) yang jelas, pemanfaatan fasilitas yang efektif, dan
administrasi yang baik pula. Pengelolaan laboratorium akan terwujud sebagai suatu proses
yang terdiri dari langkah-langkah yang sistematis. Secara umum langkah-langkah
pengelolaan laboratorium sekolah meliputi kegiatan-kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pemeliharan, dan pengawasan. Semua kegiatan tersebut harus diperhatikan dan dijalankan
dengan benar agar tujuan dari laboratorium dapat tercapai dan stabilisitasnya tetap terjaga.
(http://staffnew.uny.ac.id/upload/198704142015041002/pengabdian/laporan-akhir-4704-
2017103-224612%20manajemen%20bengkel.pdf)

4. Contoh dokumen formal pedoman pengelolaan lab kebidanan ANC

SOAL 2
1.
2.

SOAL 3
1. Ruang lingkup manajemen pendidikan terbagi menjadi 4 hal, yaitu ruang lingkup menurut
wilayah kerja, ruang lingkup menurut objek garapan, ruang lingkup menurut fungsi atau
urutan kegiatannya dan menurut pelaksana. Untuk ruang lingkup pertama meliputi
manajemen pendidikan suruh negara, manajemen pendidikan satu provinsi, satu kabupaten/
kota, unit kerja dan manajemen kelas. Manajemen kelas ini adalah inti dari sebuah
manajemen pendidikan tersebut, karena di dalam kelas proses pengajaran berlangsung.
Ruang lingkup menurut objek garapan meliputi; manajemen siswa, personil sekolah,
kurikulum, sarana/material, anggaran, ketata laksanaan, humas dan komunikasi pendidikan.
Sedangkan ruang lingkup menurut fungsi / urutan kegiatan atau yang disebut juga
manajemen administrasi meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi,
komunikasi dan evaluasi.

(https://wqa.co.id/manajemen-pendidikan-tujuan-dan-ruang-lingkupnya/)
2.
3.
4. Pilar PTS yaitu :
1. Kradibel yaitu tata pamong disebut kredibel apabila sistem tersebut dipercaya karena
lahir melalui mekanisme yang disepakati bersama, serta dapat memelihara dan
mengakomodasi semua unsur, fungsi, dan peran dalam program studi.
2. Transparan yaitu Keterbukaan dan komunikasi yang intensif merupakan hal yang
dilakukan dalam sistem tata pamong, baik dalam melaksanakan proses pengambilan
keputusan maupun dalam menyampaikan informasi tentang aktivitas pendidikan yang
meliputi kebijakan, regulasi, program, kegiatan dan anggaran.
3. Akuntabilitas yaitu dalam tata Pamong yang akuntabel dapat diketahui dari pelaksanaan
kegiatan dan laporan keuangan. memiliki kebijakan; prosedur; media
pertanggungjawaban; dan periodisasi pertanggungjawaban program kegiatan dan
keuangan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4. Bertanggung jawab yaitu salah satunya diwujudkan dalam bentuk pelaporan resmi
melalui rapatrapat, baik rapat pimpinan (lembaga dan program studi) maupun rapat
kepanitiaan (ad hoc).
5. Adil yaitu Prinsip keadilan merupakan perlakuan yang seimbang antara hak dan
kewajiban serta terbukanya kesempatan bagi semua orang. Komitmen itu dibangun dalam
rangka memenuhi hakhak stakeholder yang timbul akibat perjanjian antar lembaga atau
tuntutan perundang-undangan yang berlaku
(http://stitattaqwakpad.ac.id/wp-content/uploads/2021/03/A.-2.1.1.-Dokumen-Sistem-
tata-pamong.pdf)

SOAL 4
1. Perbedaan SN-Dikti dengan Standar Perguruan Tinggi, yaitu :
- Standar Nasional Pendidikan Tinggi merupakan satuan standar yang meliputi standar
nasional pendidikan, ditambah dengan standar penelitian, dan standar pengabdian kepada
masyarakat.
- Standar Pendidikan Tinggi terdiri atas: Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang
ditetapkan oleh Menteri atas usul suatu badan yang bertugas menyusun dan
mengembangkan Standar Nasional PendidikanTinggi; dan Standar Pendidikan Tinggi
yang ditetapkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional
PendidikanTinggi.
(Reverensi : Tim Pengembang SPMI Kementerian Riset, Teknologi, dan
PendidikanTinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat
Penjaminan Mutu. UU Nomor 12 tahun 2012 Dikti Pasal 54)

2. Peran SN-Dikti dalam pelaksanaan pendidikan tinggi


Pasal 54 UU.No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi
(1) Standar Pendidikan Tinggi terdiri atas: a.Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang
ditetapkan oleh Menteri atas usul suatu badan yang bertugas menyusun dan mengembangkan
Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan b.Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh
setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
(2) Standar Nasional Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
merupakan satuan standar yang meliputi standar nasional pendidikan, ditambah dengan
standar penelitian, dan standar pengabdian kepada masyarakat.
(3) Standar Nasional Pendidikan Tinggi dikembangkan dengan memperhatikan kebebasan
akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan untuk mencapai tujuan
Pendidikan Tinggi.
(4) Standar Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas
sejumlah standar dalam bidang akademik dan nonakademik yang melampaui Standar
Nasional Pendidikan Tinggi.
(Reverensi : Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, BAN PT, 2017)

Anda mungkin juga menyukai