Anda di halaman 1dari 23

Soal Nomor 1

Seekor kelinci yang berada di lubang tanah tempat persembunyiannya melihat seekor elang yang sedang
terbang dengan sudut 60∘ (lihat gambar). Jika jarak antara kelinci dan elang adalah 18 meter, maka
tinggi elang dari atas tanah adalah ⋯ ⋅ meter.

A. √3 D. 9 √3
B. 3√3 E. 12√3
C. 6 √3

Pembahasan

Jika dilihat dari gambar, sisi depan sudut 60∘ ditanyakan panjangnya dan sisi miring segitiga

(hipotenusa) diketahui panjangnya. Dengan demikian, perbandingan trigonometri yang dapat

digunakan adalah sinus, yakni


sin 60∘
x
1
=1 x
2 √3 = 8
18
1
x = 18 × 2 √3 = 9√3

Jadi, tinggi elang dari atas tanah adalah 9√3 meter.


(Jawaban D)

[collapse]

Soal Nomor 2
Perhatikan gambar di bawah ini.
Diketahui seseorang yang berada di atas mercusuar dengan tinggi 45√3 meter sedang mengamati
sebuah objek di bawahnya dengan jarak antara objek dan mercusuar sejauh 135 meter. Sudut
depresi yang terbentuk adalah ⋯⋅
A. 30∘ C. 60∘ E. 180∘
∘ ∘
B. 45 D. 90

Pembahasan

Perhatikan gambar berikut.

Besar ∠ABC sama dengan sudut α∘ karena saling berseberangan. Dengan menggunakan konsep

tangen, diperoleh
tan α∘ = 45√3 = 1 √3 ⇒ α∘ =
1353
30∘
Jadi, sudut depresi yang terbentuk adalah 30∘

(Jawaban A)

[collapse]

Soal Nomor 3
Seorang siswa akan mengukur tinggi pohon yang berjarak 4√3 m dari dirinya. Antara mata dengan
puncak pohon tersebut terbentuk sudut elevasi 30∘. Jika tinggi siswa tersebut terukur sampai mata
adalah 1, 6 m, berapakah tinggi pohon?

Pembahasan
Perhatikan sketsa gambar berikut.

Misalkan x adalah tinggi pohon terhitung dari titik yang setara dengan mata siswa itu.
Dengan menggunakan konsep tangen, diperoleh
x
tan 30∘ =
4 √3

x = 4√3 × tan 30
1
= 4√3 × √3
4 3
= ×3=4m
3
Tinggi pohon (t) didapat dari jumlah x dengan tinggi siswa (yang terhitung sampai mata), yaitu
t = 4 + 1, 6 = 5, 6 m
Jadi, tinggi pohon tersebut adalah 5, 6
meter
[collapse]

Soal Nomor 4
Seorang anak yang memiliki tinggi badan 155 cm (terukur sampai ke mata) berdiri pada jarak 12 m
dari tiang bendera. Ia melihat puncak tiang bendera dengan sudut elevasi 45∘. Tinggi tiang bendera itu
adalah ⋯⋅
A. 12, 00 m D. 21, 50 m
B. 12, 55 m E. 27, 50 m
C. 13, 55 m

Pembahasan
Perhatikan sketsa gambar berikut.

Dengan menggunakan konsep tangen, diperoleh


BC
tan 45∘ =
AC
BC = AC × tan 45∘ BC = 12 × 1 = 12
Tinggi tiang bendera (t) adalah jumlah dari panjang BC dengan tinggi anak itu (yang terukur sampai

mata), yaitu t = 12 + 1, 55 = 13, 55 m.


Catatan: 155 cm = 1, 55 m.

Jadi, tinggi tiang bendera tersebut adalah


13, 55 meter
(Jawaban C)

[collapse]

Soal Nomor 5
Suatu pesawat terbang dalam keadaan mendatar dengan ketinggian 4.000 meter dari menara pengawas.
Dalam 50 detik, sudut elevasi pesawat berubah dari 20∘ menjadi 52∘ dilihat dari puncak menara
pengawas. Tentukan kecepatan pesawat itu dalam satuan m/detik (Petunjuk: tan 20∘ ≈ 0, 364,

tan 52∘ ≈ 1, 23).

Pembahasan
Perhatikan sketsa gambar berikut.

Pada △ACE, panjang AC dapat ditentukan dengan menggunakan tangen, yaitu


CE
tan 20∘
AC
= CE

tan 20∘
AC =
AC ≈ 4.000 ≈ 10.989 meter
0,
364
Pada △ABD, panjang AB juga dapat ditentukan dengan menggunakan tangen, yaitu

tan 52∘ BD

= AB
BD
AB tan 52∘
=
AB 4.000
≈ 3.252 meter
≈ 1, 23
Dengan demikian,
BC = AC − AB
= 10.989 − 3.252 = 7.737 meter
Kecepatan pesawat itu adalah
BC 7.737
v = = = 154, 74 m/detik
t 50

[collapse]

Soal Nomor 6
Dari suatu titik pada bukit, tampak ujung-ujung suatu landasan pacu Bandara Kuala Namu yang sedang
dibangun horizontal dengan sudut depresi 53∘ dan 14∘. Jarak ujung landasan yang lebih dekat sepanjang
lereng bukit adalah 870 meter. Jika sin 53∘ = 0, 8 dan tan 14∘ = 0, 25, maka panjang landasan pacu
tersebut adalah ⋯ meter.
A. 3.550 D. 3.800
B. 3.750 E. 3.950
C. 3.770
Pembahasan
Permasalahan di atas dapat direpresentasikan oleh sketsa gambar berikut.

4
Karena sin 53∘ = 0, 8 = , maka tan 4
4 = .
53∘ = √5 − 4
2 2 3
5
Pada △ABD, panjang AD dapat ditentukan dengan menggunakan tangen, yaitu
AD
tan 53∘ =
AB
AD = × tan 53∘
AB
4
AD = 870 × = 1.160
meter 3
Pada △ACD, panjang AC dapat ditentukan dengan menggunakan tangen, yaitu

tan 14∘ AD
AC
=
AD

AC = tan 14∘
1.160
AC = meter =
0,4.640
25
Dengan demikjan,
BC = AC − AB
= 4.640 − 870 = 3.770 meter
Jadi, panjang landasan pacu tersebut adalah 3.770 meter
(Jawaban C)

[collapse]

Soal Nomor 7
Sebuah kapal berlayar dari Pelabuhan A ke Pelabuhan B sejauh 200 mil dengan arah 35∘. Dari
Pelabuhan B, kapal itu berlayar sejauh 300 mil menuju Pelabuhan C dengan arah 155∘. Jarak antara
Pelabuhan A ke Pelabuhan C adalah ⋯ mil.
A. 100√2 D. 100√13
B. 100√3 E. 100√19
C. 100√7
Pembahasan
Perhatikan sketsa gambar berikut.

(Titik awal penarikan sudut selalu dimulai dari bagian sumbu- X positif)

Panjang AC selanjutnya dapat ditentukan dengan menggunakan Aturan


Cosinus.

AC 22 =
AC = AB2 + 2BC
(200) − 2 ⋅2 AB
+2(300) − 2⋅ ⋅BC200
⋅ cos
⋅ 60∘
2
300 ⋅ 1
= 40.000 + 90.000 − 60.000
AC 2

AC 2 = 70.000
AC = √70.000 = 100√7
100√7
Jadi, jarak antara Pelabuhan A ke Pelabuhan C adalah
mil
(Jawaban C)

[collapse]

Soal Nomor 8
Sebuah kapal laut berlayar ke arah timur sejauh 120 km, kemudian memutar kemudi pada jurusan

30 sejauh 100 km hingga berhenti. Jarak kapal dari mula-mula titik berlayar ke tempat
pemberhentian adalah ⋯ meter.

A. 25√50 D. 27√66
B. 20√91 E. 24√70
C. 24√66

Pembahasan
Perhatikan gambar berikut.

Misalkan titik A adalah titik mula-mula dan titik C merupakan titik pemberhentian kapal.

Perhatikan bahwa ∠ABC = 90∘ + 30∘ = 120∘


Karena diketahui sisi-sudut-sisi, maka untuk mencari jarak yang dimaksud, yakni panjang AC, dapat

menggunakan Aturan Cosinus.

AC 2 = AB2 + BC 2 − 2⋅ AB ⋅ BC ⋅ cos ∠ABC


= 1202 + 1002 − 2 ⋅ 120 ⋅ 100 ⋅ cos 120∘
= 14.400 + 10.000 − 2 ⋅ 120 ⋅ 1001
2
= 24.400 + 12.000 ⋅ (− )
= 36.400 = 100 × 4 × 91
AC = √100 × 4 × 91
= 10 × 2 × √91 = 20√91
20√91 meter.
Jadi, jarak kapal dari mula-mula titik berlayar ke tempat pemberhentian adalah

(Jawaban B)
[collapse]

Baca Juga: Soal dan Pembahasan- Persamaan Trigonometri

Soal Nomor 9
Sebuah mobil melaju dari tempat A sejauh 16 km dengan arah 40∘, kemudian berbelok sejauh 24 km
ke tempat B dengan arah 160∘. Jarak A dan B adalah ⋯ km.
A. 21 D. 32
B. 8√7 E. 8√19
C.
8√10

Pembahasan
Perhatikan sketsa gambar berikut.

Pada segitiga ABC di atas, diketahui AC = 16 km, CB = 24 km, dan ∠ACB = 60∘. Dengan
menggunakan Aturan Cosinus, diperoleh
AB2 = AC 2 + CB2 − 2 ⋅ AC ⋅ CB ⋅ cos 60∘
AB2 = (16)2 + (24)2 − 2 ⋅ 16 ⋅
2
24 ⋅ 1
AB2 = 256 + 576 −

384
AB2 = 448
8√7
AB = √448 = 8√7
km
Jadi, jarak A ke B adalah

(Jawaban B) [collapse]

Soal Nomor 10
Perhatikan gambar berikut!

Gambar di atas menunjukkan seorang anak yang berada pada jarak 32 meter dari kaki sebuah gedung.
Ia mengamati puncak gedung dan helikopter di atasnya dengan sudut elevasi masing-masing 30∘ dan
45∘. Hitunglah tinggi helikopter tersebut dari atas gedung.

Pembahasan
Perhatikan sketsa gambar berikut.

Ketinggian helikopter dari atas gedung adalah panjang CD.


Tinjau segitiga ABC. Dengan menggunakan konsep tangen, kita peroleh
BC
tan 30∘ =
AB
BC = tan 30∘ × AB
1 32
BC = √3 × 32 = √3 m
3 3
Berikutnya, tinjau segitiga ABD. Dengan menggunakan konsep tangen, kita peroleh
BD
tan 45∘ =
AB
BD = tan 45∘ × AB
BD = 1 × 32 = 32
m
Dengan demikian, diperoleh
CD = − BC
BD
32
= 32 − 3 √3
1
= 32 1( 3
√3 m ) 1
− 32 ( 1 −√3
3 )
Jadi, tinggi helikopter dari atas gedung itu adalah meter

[collapse]

Soal Nomor 11
Sebuah jalan menghubungkan selatan dan utara. Dari suatu titik pertama pada jalan, suatu bangunan

memiliki arah timur 36∘ utara dan titik kedua yang berjarak 1 km dari titik pertama ke arah utara
bangunan mempunyai arah selatan 41∘ timur. Hitung jarak terpendek dari bangunan ke jalan tersebut.
Asumsikan tan 41∘ = 0, 87 dan tan 36∘ = 0, 73.

Pembahasan
Permasalahan di atas dapat direpresentasikan oleh sketsa gambar berikut ini.

Jarak terpendek dari bangunan ke jalan adalah panjang garis tinggi CD.

Diketahui: AB = 1 km
Dengan menggunakan konsep tangen pada segitiga BCD, diperoleh
BD
tan 41∘ = (1)
CD
Selanjutnya, dengan menggunakan konsep tangen pada segitiga ACD, diperoleh
AD
tan 36∘ = (2)
CD
Dengan menjumlahkan kedua persamaan di atas, diperoleh

tan 41∘ + tan 36∘ BD + AD


CD
= 0, 87 + 0, AB
CD
73 = 1
CD
1, 6 = 1
CD = = 0, 625
1, 6

Jadi, jarak terpendek dari bangunan ke jalan tersebut adalah 0, 625


km
[collapse]

Soal Nomor 12
Sukardi dengan tinggi 180 cm mengamati puncak gedung dengan sudut elevasi 45∘. Ia kemudian
berjalan sejauh 12 meter mendekati gedung. Di posisi tersebut, Sukardi mengamati puncak gedung
kembali dengan sudut elevasi 60∘. Tentukan tinggi gedung tersebut.

Baca Juga: Soal dan Pembahasan- Aturan Sinus, Aturan Cosinus, dan Luas Segitiga
dalam Trigonometri

Pembahasan
Sketsa gambar berikut merepresentasikan permasalahan di atas.

Misalkan x adalah jarak dari posisi baru Sukardi setelah bergerak sejauh 12 meter ke
gedung itu. Dengan menggunakan konsep tangen pad segitiga AOB, diperoleh
OB
tan 45∘ =
AO
OB = AO × tan 45∘
OB = (12 + x) × 1 = 12
+ x x = OB − 12
Selanjutnya, gunakan konsep tangen pada segitiga COB.
tan 60∘ =
CO
OB
OB = CO × tan 60∘ OB = x
× √3 = √3x
Dengan demikian, kita tuliskan
OB = √3(OB − 12)
OB = √3OB − 12√3
(√3 − 1)BO = 12√3
12√3√3 + 1
BO = ×
√36 − 1√3 + 1
BO =
12 √3(√3 + 1)
3−1
BO = 6√3(√3 + 1) = 18 + 6√3
Tinggi gedung adalah jumlah dari tinggi Sukardi (180 cm = 1, 8 m) ditambah panjang BO, yaitu
t = 1, 8 + (18 + 6√3) = 19, 8 + 6√3
Jadi, tinggi gedung itu adalah (19, 8 + 6√3)
meter
[collapse]

Soal Nomor 13
Seorang pria berdiri di atas menara pada ketinggian tertentu. Pria tersebut mengamati sebuah truk
dengan sudut depresi α. Ketika nilai tan α = 1, terlihat bahwa truk bergerak maju menuju dasar
menara. Sepuluh menit kemudian, sudut depresi dari truk berubah menjadi β, dengan nilai tan β =
5. Jika truk bergerak dengan kecepatan tetap, maka waktu yang dibutuhkan truk untuk mencapai
dasar menara adalah ⋯ detik.
A. 100 C. 200 E. 300
B. 150 D. 250

Pembahasan
Perhatikan sketsa gambar berikut yang merepresentasikan permasalahan di atas.

Misalkan tinggi menara adalah x.


Jarak truk terhadap menara saat sudut depresinya α adalah AC
Karena tan α = 1, maka berlaku
x
= 1 ⇔ x = AC
AC
Jarak truk terhadap menara saat sudut depresinya β adalah BC
Karena tan β = 5, maka berlaku
x 1
= 5 ⇔ BC = x
BC 5
Dengan demikian, setelah 10 menit, truk telah bergerak sepanjang AB, yaitu
AB = AC − BC
1 4
=x− x= x
5 5
Kecepatan truk saat berjalan 10 menit itu adalah
jarak 4
v= = 5 x 2
= x
waktu 10 25
Untuk itu, waktu yang diperlukan oleh truk untuk menempuh sisa jarak terhadap menara, yaitu
1
BC = x adalah
5
BC BC
v= ⇔t=
t v
1
5 x 5
t= = 2 menit
2
25 x
5 30
= × 60 detik = 150 detik
2
Jadi, waktu yang dibutuhkan truk untuk mencapai dasar menara adalah 150 detik
(Jawaban B)
[collapse]

Soal Nomor 14
Dari atap sebuah gedung, Thanos melihat sebuah mobil sedan diparkir di sebelah barat dengan sudut
depresi 60∘. Tidak lama kemudian, dia melihat sebuah mobil minibus diparkir di sebelah selatan gedung
dengan sudut depresi
45∘. Jika jarak kedua mobil tersebut adalah 100 m, maka jarak mobil minibus
terhadap gedung adalah ⋯ m.
A. 50 D. 5
5
B. 25 E. √3
C. 3
5 √3

Pembahasan
Misalkan x, y berturut-turut menyatakan jarak sedan dan minibus ke gedung, sedangkan z
menyatakan tinggi gedung.
Perhatikan gambar (sketsa) berikut.

2 2
Berdasarkan Teorema Pythagoras, berlaku: x + y = 1002 = 10.000
Dengan menggunakan konsep perbandingan trigonometri, masing-masing didapat
tan 60∘ = x
z
x
√3 =
z
x2
Kuadratkan kedua
3 2
ruas z
dan =
tan 45∘ =
y
z
y
Kuadratkan
1= kedua
ruas z 1 z2 y2
=persamaan di atas untuk memperoleh
Jumlahkan kedua
x2y2
3 + 1 =2 +
zz 2
4=
10.000 z2
2
10.000
z = 4= 2.500

z= 50 m
Jadi, tinggi gedung itu adalah 50
(Jawaban A) meter

[collapse]

Soal Nomor 15
Adi dan Budi merupakan sahabat karib. Suatu malam, mereka berada di rumah masing-masing. Jarak
kedua rumah adalah 2 km. Adi mengirim pesan singkat kepada Budi bahwa dia sedang berdiri
menghadap rumah Budi dan bermain pistol laser hijau yang kuat dan ditembakkan dengan sudut elevasi
75∘ ke awan yang berada di langit antara kedua rumahnya sehingga mengenai awan. Budi beranjak
berdiri di depan rumah sambil mengamati titik hijau di awan menggunakan klinometer dan terbaca sudut

yang terbentuk 45 . Tinggi awan yang ditembak Adi adalah ⋯ km.
1
A. 3 (√3 − 1)
1
B. 3 (√3 + 1)
1
C. 3 (3 −
√3)
1
D. 3 (√3 + 3)
E. (√3 + 1)

Pembahasan
Perhatikan sketsa gambar berikut.

Tinjau segitiga ABD.


Dengan menggunakan konsep tangen, diperoleh
t t
tan 45∘ ⇔1 ⇔ x = t
= = x
x
Sekarang, tinjau segitiga BCD.
Dengan prinsip yang sama, diperoleh

tan 75∘ = t
− x
tan(45 + 30) = 2∘
t

t−
2

tan 45 + tan t

30 1 − tan 45 ∘ =
∘ t− 2
tan 30 t
1 + √3
1

3
1 − 1 ⋅ 31 √3= t −
3 + √3
= 2t
3 − √3
−2 t
(3 + √3)(2 − t) = t(3 − √3)
6 + 2√3 − 3t − √3t = 3t − √3t
6t = 6 + 2√3
1
t = 1(6 + 2√3)
t=
6 (√3 + 3)
km 3

1
Jadi, tinggi awan yang ditembak Ali adalah (√3 + 3)
km
3
(Jawaban D)

[collapse]
Soal Nomor 16
Seorang anak diminta untuk mengukur tinggi tiang listrik yang ada di depan sekolahnya dengan
menggunakan klinometer. Pada posisi berdiri pertama dengan melihat ujung atas tiang listrik, terlihat

klinometer menunjuk sudut 30 . Kemudian dia bergerak mendekati tiang listrik sejauh 18 m dan

terlihat klinometer menunjuk sudut 45 . Tinggi tiang listrik tersebut adalah ⋯⋅ m.

A. 18√3
B. (18√3 − 18)
C. (9√3 + 18)
D. (9√3 + 27)
E. (18√3 + 27)

Pembahasan

Perhatikan sketsa gambar berikut.

Misalkan panjang AC = x dan AD = y.


Pada segitiga ADC, berlaku
tan 45∘ =
AD
AC
x
1
y
x= y =
Pada segitiga ABC, berlaku

tan 30∘ = AC AB
1 √3 x
3
= y+
1 √3 18
3
= x
1 √3(x + 18)
3 x+
=x
1
(1 −√3
3 x=) 18

6√3 6√ 18√3
x= =
13
−1 3−
3
√3
18√ 3 √3
+
x= ×
3 − √33 + √3 3 √3
18√3(3 + √3)
x =9 − 3
x = 3√3(3 + √3) x = (9√3 + 9) m
Jadi, tinggi tiang listrik tersebut adalah (9√3 + 9) meter.

[collapse]

Soal Nomor 17
Perhatikan gambar berikut.
Gambar (a) menunjukkan gerak semu matahari yang menyatakan kedudukan matahari sepanjang tahun
dilihat dari bumi. Pada tanggal 21 Maret dan 23 September, matahari akan berada di atas Khatulistiwa.
Pada tanggal 21 Juni, matahari akan berada di daerah belahan bumi utara dengan garis lintang 23, 5∘
LU, sedangkan pada tanggal 22 Desember, matahari akan berada di daerah belahan bumi selatan dengan
garis lintang 23, 5∘ LS. Jika gerak semu matahari merupakan grafik sinusoidal seperti gambar di atas
dan
gambar (b) menunjukkan kota Lima, ibu kota negara Peru yang terletak di koordinat 11, 75∘ LS, maka
diperkirakan matahari akan tepat berada di atas kota Lima pada pukul 12 siang pada pukul ⋯

A. 8 Oktober
B. 13 Oktober
C. 23 Oktober
D. 7 November
E. 22 November

Pembahasan

Grafik sinus di atas memiliki amplitudo 23, 5 tanpa pergeseran, sehingga rumus fungsinya dapat
dinyatakan oleh

y = a sin x = 23, 5 sin x


Kota Lima berada di titik (x, 11, 75), sehingga substitusi menghasilkan
11, 75 = 23, 5 sin x
sin x = 11, 75 =
1 23, 2
5 x = 30 .

Dari sini, diperoleh

Waktu yang dibutuhkan untuk matahari melakukan pergerakan adalah


30∘
t= × [23 Sept − 21
180
1
∘ Maret]
= × [7 + 31 + 30 + 31 + 31 +
6
29 + 21]
= 1 × 180 =
6 30bahwa jumlah hari dari tanggal 23 September sampai
Perhatikan 21 Maret terhitung pada bagian yang
diberi warna merah di atas.

30 hari dari tanggal 23 September adalah 23 Oktober. Jadi, matahari akan tepat berada di atas kota
Lima pada pukul 12 siang pada tanggal 23 Oktober.
(Jawaban C)

[collapse]

Anda mungkin juga menyukai