Subang (PAKET 4 )
BAB 2
METODE PENYELIDIKAN GEOLOGI TEKNIK
Metodelogi penyelidikan geologi teknik berpedoman pada Standar Nasional Indonesia (SNI),
sedangkan rujukannya berpedoman pada American Society for Testing and Materials
(ASTM). Dan dilaksanakan melalui tahapan lingkup kegiatan pekerjaan sebagai berikut:
2.1 PERSIAPAN
Tahapan pekerjaan persiapan antara lain : mempersiapkan peralatan dan jadwal pekerjaan,
administrasi perizinan, mobilisasi demobilisasi peralatan berat (1 set bor mesin, 1 set
sondir), peralatan ringan alat survey (palu geologi, kompas/GPS, kamera digital, meteran,
pita dll) serta personil.
Data skunder : peta situasi (rupa bumi) skala 1 : 25.000 dan peta geologi skala 1 : 100.000
Kegiatan pekerjaan – pengujian dan pengumpulan data lapangan yang berkaitan dengan
ke-geologiteknik-an telah dilaksanakan sesuai kesepakatan pelaksanaan kegiatan
pekerjaan mulai dari bulan Juli 2007 sampai dengan bulan Agustus 2007.
Adapun tahapan pekerjaan lapangan antara laian : pekerjaan pemetaan geologi permukaan
serta penentuan penempatan titik–titik lokasi pemboran inti dan sondir mulai dari pertemuan
sungai Cigadung dan sungai Cipunagra hingga sampai ke muara sungai Cipunagara;
melakukan pekerjaan pemboran inti pada titik–titik lokasi yang telah ditentukan kurang lebih
20 meter kedalaman setiap titiknya; melakukan pengujian SPT (standard penetration test)
pada setiap titik lubang bor dengan interval kedalaman 2 meter; pengintian atau
pengambilan contoh tanah asli (undisturbed sample/UDS) sebanyak 2 sampel setap titik
lubang bor; melakukan interpretasi hasil pemboran inti; melakukan pengujian sondir/CPT
(cone penetretation test) pada lokasi titik yang telah ditentukan; melakukan pengambilan
contoh tanah dengan pembuatan sumur uji (test pit) di lokasi borrow area.
Selengkapnya bisa dilihat tabel 2 .1, dari setiap tahapan pekerjaan lapangan mengacu dan
merujuk kepada standardisasi pekerjaan dan pengujian dengan langkah–langkah sebagai
berikut :
1 Pengamatan Geologi SNI 03 2849 1992 AST D-420 & D 5434 Alur Sungai Cipunagara
160 m
2 Pemboran (drilling Machine) SNI ASTM - D 2113
(8 Lobang Bor @ ± 20m)
65 SPT
3 Pengujian SPT SNI ASTM - D 1586
(8 Lubang @ 7-9 SPT)
Pengambilan Sampling Tanah UDS 16 UDS
4 SNI ASTM - D 1587
(drilling machine) (8 Lubang @ 2 UDS)
5 Interpretasi Hasil Pemboran Inti SK SNI M-23-1990-F ASTM - 8 Lobang Bor
6 Sondir (CPT) 2,5 ton SNI 03 2827 199 ASTM - D 3441 & D 5778 8 Titik Sondir
7 Sumur Uji SNI ASTM D - 2488 1 DS
Tahapan pengujian laboratorium umumya fleksibel direncanakan dari awal, sebab pengujian
laboratorium yang ideal dapat menyediakan data parameter yang akurat bagi perencana,
sehingga dapat merancang disain yang ekonomis.
Tahapan pengujian laboratorium mekanika tanah antara lain : sifat indeks tanah (kadar air,
berat isi, berat jenis, batas atterberg, analisa ukuran butir) dan sifat keteknikan tanah
(triaxial, konsolidasi, kompaksi).
Tahapan pekerjaan studio atau dikenal juga desk work (pekerjaan di atas meja) yaitu
menganalisis, menginterpretasi dan mengevaluasi data–data yang terkumpul hasil
penyelidikan geologi teknik.
Interpretasi data hasil pemboran inti, korelasi data lapangan pengujian SPT dengan
pengujian CPT/sondir, korelasi data laboratorium mekanika tanah pengujian sifat indeks
dengan sifat keteknikan. Jika diperlukan korelasi data pengujian lapangan dengan
pengujian labortatorium.