Anda di halaman 1dari 4

enis Cairan Infus dan Kegunaannya

Ada beragam cairan infus yang dapat digunakan ketika


pasien mendapatkan perawatan. Cairan infus yang umum
digunakan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Cairan kristaloid
Jenis cairan infus yang pertama adalah kristaloid. Cairan
kristaloid mengandung natrium klorida, natrium glukonat,
natrium asetat, kalium klorida, magnesium klorida, dan
glukosa.
Cairan kristaloid umumnya digunakan untuk mengembalikan
keseimbangan elektrolit, mengembalikan pH, menghidrasi
tubuh, dan sebagai cairan resusitasi.
Beberapa cairan infus yang masuk ke dalam jenis cairan
kristaloid antara lain:

 Cairan saline
Cairan saline NaCL 0.9 % merupakan cairan kristaloid
yang sering ditemui. Cairan ini mengandung natrium dan
clorida. Cairan infus ini digunakan untuk menggantikan
cairan tubuh yang hilang, mengoreksi
ketidakseimbangan elektrolit, dan menjaga tubuh agar
tetap terhidrasi dengan baik.

 Ringer laktat
Ringer laktat merupakan jenis cairan kristaloid yang
mengandung kalsium, kalium, laktat, natrium, klorida,
dan air. Cairan ringer laktat umumnya diberikan untuk
menggantikan cairan tubuh yang hilang saat mengalami
luka, cedera, atau menjalani operasi yang menyebabkan
kehilangan darah dengan cepat dalam jumlah yang
banyak. Selain itu, cairan ini juga sering digunakan
sebagai cairan pemeliharan ketika sedang menjalani
perawatan di rumah sakit.

 Dextrose
Dextrose merupakan cairan infus yang mengandung
gula sederhana. Cairan ini sering digunakan untuk
meningkatkan kadar gula darah, pada seseorang yang
mengalami hipoglikemia (gula darah rendah). Selain itu,
cairan infus dextrose juga dapat digunakan untuk kondisi
hyperkalemia (kadar kalium yang tinggi).

Cairan koloid
Jenis cairan yang kedua adalah cairan koloid. Cairan koloid
memiliki molekul yang lebih berat. Cairan ini dapat diberikan
pada pasien yang menderita sakit kritis, pasien bedah, dan
juga sebagai cairan resusitasi.
Cairan infus yang termasuk ke dalam jenis cairan koloid
adalah:

 Gelatin
Gelatin merupakan salah satu cairan koloid yang
mengandung protein hewani. Salah satu kegunaan
cairan ini adalah untuk mengatasi keadaan kurangnya
volume darah yang disebabkan oleh kehilangan darah.

 Albumin
Pemberian cairan infus albumin biasanya dilakukan saat
pasien memiliki kadar albumin yang rendah, misalnya
pasien yang menjalani operasi transplantasi hati,
menderita luka bakar akut, dan pasien sepsis.

 Dekstran
Dekstran merupakan jenis cairan koloid yang
mengandung polimer glukosa. Dekstran dapat digunakan
untuk memulihkan kondisi kehilangan darah. Selain itu,
dekstran juga digunakan untuk mencegah terjadinya
tromboemboli setelah operasi.
 Cairan infus tidak boleh digunakan secara sembarangan dan
penggunaannya harus berada di bawah pengawasan dokter.
Hal ini karena risiko komplikasi akibat pemberian infus bisa
saja terjadi. Selain itu, pemilihan jenis cairan infus juga harus
disesuaikan dengan kondisi pasien dan pertimbangan dokter.

engertian Wida RS
Wida RS merupakan cairan infus steril yang diproduksi oleh PT.
Widatra Bhakti. Wida RS mengandung NaCl, KCl, CaCl2, dan aqua.
Wida RS digunakan menggantikan cairan ekstra seluler tubuh dan ion
klorida yang hilang.

Keterangan Wida RS

 Golongan: Obat Keras


 Kelas Terapi: Larutan Steril
 Kandungan : Nacl 8,6 gram, KCl 0,3 gram, CaCl2 0,33 gram,
dan aqua.
 Bentuk : Cairan Infus
 Satuan Penjualan : Botol Infus
 Kemasan : Botol Infus @ 500 mL.
 Farmasi : PT. Widatra Bhakti
Kegunaan Wida RS
Wida RS digunakan menggantikan cairan ekstra seluler tubuh dan ion
klorida yang hilang.

Dosis dan Cara Penggunaan Wida RS


Wida RS Infus merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan
obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan
resep Dokter. Selain itu, dosis penggunaan Wida RS Infus juga harus
dikonsultasikan dengan Dokter terlebih dahulu sebelum digunakan,
karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu.
Penggunaan Wida RS Infus harus dilakukan dengan bantuan tenaga
medis.

Efek samping Wida RS


Efek samping yang dapat timbul saat penggunaan Wida RS yaitu:

 Nyeri dada
 Detak jantung abnormal
 Bersin-bersin
 Kesulitan bernapas
 Sakit kepala
 Gatal-gatal
 Ruam
 Penurunan tekanan darah.

Anda mungkin juga menyukai