Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM BOTANI DAN

FARMAKOGNOSI

PRAKTIKUM II

(BUAH, BIJI, DAN RUMUS DIAGRAM BUNGA)

Hari, Tanggal Praktikum : Senin, 30 Juni 2020

Kelas : A4A

Nama Pratikan : I Komang Aryawan

NIM : 19021015

Kelompok :3

Nama dosen jaga : Putu Prayascittadevi Empuadji.S.Farm.,M.Sc.,Apt

Nama asisten jaga : Cici Kurnia Youshanti

PRAKTIKUM BOTANI FARMASI DAN FARMAKOGNOSI

PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS

UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL


2020

PRAKTIKUM II

(BUAH, BIJI DAN RUMUS DIAGRAM BUNGA)

I.Tujuan Praktikum

1. Menganal dan menemukan ciri-ciri/ karakter morfologi bunga, buah, dan


biji.
2. Mengetahui jumlah bagian-bagian bunga serta letak dan susunan antara
bagian-bagian bunga yang satu dengan yang lain.
3. Membedakan struktur bunga gymnospermae dan angiospermae melalui
penggambaran masing – masing specimen.

II. Dasar Teori

Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap


bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing
mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali
oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke
kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah
dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus
tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terja dipersatuan
antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam
bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan
berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur
dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.(Margaretha, 2016)

Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut
tumbuh dan merupakan suatu bagian buah, sedang umumnya segera setelah terjadi
penyerbukan dan pembuahan bagian-bagian bunga selain bakal buah segera
menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri dengan tegas disebut hanya bakal
buahnya, karena biasanya tangkaian kepala putiknya gugur pula seperti halnya
dengan bagian-bagian yang lain (Tjitrosoepomo, 2009).

Biji (semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah


masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae
atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut
pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi
sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk
pertumbuhan.(Lihat pergiliran keturunan). Dengan demikian biji telah
memperlihatkan diri sebagai perkembangan penting dalam reproduksi dan
pemencaran Spermatophyta (tumbuhan berbunga atau tumbuhan
berbiji; Gr. sperma biji, phyton tumbuhan); dibandingkan dengan tanaman yang
lebih primitif seperti lumut, lumut hati dan pakis, yang tidak memiliki biji dan
menggunakan cara lain untuk menyebarkan diri. Ini tampak pada kenyataan
bahwa tumbuhan berbiji mendominasi relung-relung biologisejak dari padang
rumput hingga ke hutan, baik di wilayah atau daerah tropis maupun daerah
beriklim dingin. (Romadhoni, 2014)

Pada pembentukan kulit biji dapat pula ikut serta bagian bakal biji yang
lebih dalam daripada integumentumnya, misalnya lain bagian jaringan nuselus
yang terluar. Biji yang kulitnya terdiri atas dua lapisan itu umumnya adalah biji
tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Pada tumbuhan biji telanjang
(Gymnospermae), biji malahan mempunyai tiga lapisan seperti pada biji belinjo
(Gnetum gnemon K), padahal bakal biji tumbuhan biji telanjang umumnya hanya
mempunyai satu integementum saja (Hariana, 2010).

Pertumbuhan pada tumbuhan spermatophyte atau tumbuhan berbiji


diawali dari biji. Biji memiliki tiga bagian yaitu bagian inti biji (nucleus seminis),
tali pusar (foenikulus), dan kulit biji (Spermodermis). Pada inti bijiterdapat
lembaga (embrio). Embrio memiliki tiga bagian penting yaitu akar lembaga atau
calon akar, daun lembaga (kotiledon), dan pucuk lembaga (plumula). Kulit biji
terdiri dari lapisan luar (kesta) yang kuat dan lapisan dalam yang berupa selaput
tipis sehingga sering disebut kulit ari. Kulit biji berfungsi melindungi bagian
dalam biji sepertiembrio dan kotiledon (Teguh, W., 2012).

Bunga merupakan alat perkembang biakan pada tumbuhan angiospermae.


Bunga dibentuk oleh meristem ujung khusus yang berkembang dari pucuk
vegetatif setelah dirang sang oleh faktor-faktor internal dan eksternal. Bunga
mengandung organ-organ tumbuhan dan berfungsi untuk menghasilkan biji-biji
melalui pembiakan. Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik).
Bunga yang lengkap memiliki alat kelamin jantan dan betina. Organ-organ yang
dimiliki terdiri dari kelopak, mahkota, benang sari dan putik.(Margaretha, 2016)
Bunga sangat beragam bentuknya, meskipun demikian persamaan yang
pokok diantara bunga bermacam tumbuhan itu lebih besar dibandingkan dengan
kelainannya, karena semua bunga mempunyai kerangka struktur dasar yang sama.
Menurut botaniawan, bunga adalah sepotong batang atau cabang dengan
sekumpulan daun yang mengalami metamorphosis yang berhubungan dengan
fungsinya untuk bereproduksi. Dikatakan mengalami perubahan bentuk karena di
antara daun – daun ini ada yang mungkin menyerupai daun biasa, tetapi yang lain
berbeda sekali dalam strukturnya sehingga sukar dinamakan daun (Tjitrasam,
1989).

Diagram bunga merupakan gambaran proyeksi pada bidang datar dari


semua bagian yang dipotong melintang jadi pada diagram itu digambarkan
penampang - penampang melintang daun, daun kelopak, tajuk bunga, benang sari,
dan putik, juga bagian lain yang masih ada selain keempat bagian utama tesebut
(Sulasmi,2009).

Dalam membuat diagram bunga perlu diperhatikan letak bunga pada


tumbuhan (Iaxillaries atau terminalis) dan bagian - bagian bunga (jumlah,
bentuk,kedudukan) itu sendiri. Pembuatannya sendiri dapat secara empirik
(keadaan sesungguhnya) atau teoritik (keadaan seharusnya) (Savitri,2009).

Lambang - lambang yang dipakai dalam rumus bunga memberitahukan


sifat -sifat bunga bertalian dengan simetri dan jenis kelaminnya, huruf - huruf
merupakan singkatan dari bagian - bagiannya, sedangkan angka menyatakan
jumlah masing - masing bagian bunga. Oleh suatu rumus bunga dapat ditunjukan
kelopak (Calyx) dinyatakan dengan huruf K, mahkota atau tajuk (Corolla)
dinyatakan dengan huruf C , benang sari (Androecium) dinyatakan dengan huruf
A dan putik (gynaecium) dinyatakan dengan huruf G (Tjitrosoepomo, 2006).

III.Alat Dan Bahan

1.1 Alat :
1. kertas HVS A4
2. pensil
3. penghapus
4. pensil warna
5. pulpen
6. penggaris
7. mikroskop
8. pipet tetes
9. silet
10. objek glass
11. cover glass

1.2 Bahan :
1. Bunga cempaka
2. Bunga mawar
3. Bunga kembang sepatu
4. Bunga kembang kertas
5. Bunga kamboja
6. Biji kacang merah
7. Kacang hijau
8. Jagung
9. Kopi
IV.Cara Kerja

Pada buku praktikum/ buku gambar, tulis latihan, tujuan, sebutkan nama
jenis dan famili/suku dari bahan-bahan yang digunakan praktikum. Gambar
bagian-bagian tumbuhan, serta berikan keterangan rumus dan diagram bunga:

1. Tulis nama spesies beserta familinya.


2. Gambar bunga dan sebutkan bagian-bagian bunga secara lengkap.
3. Buat rumus bunga dengan menghitung jumlah daun kelopak, daun
mahkota, daun tenda bunga (telapa) benang sari, putik, bakal buah dan
jumlah daun buah (carpela).
4. Selanjutnya gambar diagram bunga dari bahan-bahan praktikum di atas.

Bunga (Flos)

1. Tentukan apakah bunga tunggal atau majemuk (anthotaxis), kalau


majemuk sebutkan majemuk apa. Perhatikan jumlah bunga apakah planta
uniflora atau multifora.
2. Susunan bagian-bagian bunga; spiral (acyclis), lingkaran (cyclis) atau
hemiclyclis. Letak bunga pada batang, ujung batang (flos terminalis) atau
pada ketiak daun (flos lateralis).
3. Sebutkan bagian-bagian bunga, kelamin bunga, monoceus, dioceus, atau
polygamus.

Buah (Fructus) dan biji (Semen)

Gambar buah (bila ada) dan letak biji, tentukan jenis buahnya apakah buah
sejati atau semu. Letak tembuni (placenta); pada tepi daun buah (marginalis) atau
pada helaian daun buah (laminalis).

V. Hasil Pengamatan
VI. Pembahasan

1. Bunga cempaka dengan nama ilmiah Michelia champaca L. Bunga


cempaka berwarna putih dengan bau yang sangat wangi. Bunga cempaka
tumbuh pada ketiak daun (flos lateralis). Bagian-bagian bunga cempaka
yaitu mahkota bunga , putik , dan benang sari. Bunga cempaka termasuk
sebagai tenda bunga yang mirip mahkota. Bunga cempaka memiliki rumus
bunga yaitu P(5+9), A(tak hingga ), G (tak hingga) artinya memiliki tenda
bunga 14 gabung dalam 2 lingkaran, memiliki putik dan benang sari yang
sangat banyak (Tjitrosoepomo, 1989).
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga cempaka berwarna putih,
memiliki bau yang harum/ wangi, mempunyai mahkota bunga sebanyak
12 helai, mempunyai benang sari yang sangat banyak dan mempunyai
putik. Bunga cempaka termasuk tenda bunga yang mirip mahkota. Jadi
hasil dari pengamatan dibandingkan dengan hasil literature yaitu didapat
hasil yang sebanding.
2. Bunga kembang sepatu dengan nama ilmiah Hibiscus rosa-sinensis. Bunga
kembang sepatu merupakan bunga tunggal (planta uniflora) terletak
diketiak daun dan bunganya terpisah- pisah , Berwarna merah dan tidak
berbau. Memiliki rumus bunga K(5), C(5), A(tak hingga), G(1) artinya
bunga kembang sepatu terdapat putik dan benang sari, mempunyai 5 buah
kelopak kelopak utama yang saling berlekatan, mempunyai 5 buah
mahkota bunga yang juga berlekatan. Benang sari sangat banyak dan
saling berlekatan, putiknya ada 1 yang menompang (Tjitrosoepomo,
2018).
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga kembang sepatu berwarna
merah, mempunyai 5 buah kelopak , 5 buah mahkota , mempunyai
benang sari yang tak hingga(sangat banyak) dan mempunyai putik, serta
memiliki tangkai. Jadi hasil dari pengamatan dibandingkan dengan hasil
literature yaitu didapat hasil yang sebanding.
3. Bunga jepun atau kamboja dengan nama ilmiah Plumeria accuminata.
Bunga jepun memiliki tangkai bunga kecil dan pendek. Biasanya berwarna
putih kekuningan atau kuning keputihan, memiliki aroma yang harum
/wangi. Bunga jepun ini termasuk dalam flos terminalis karena terletak
pada ujung batang. Memiliki rumus bunga K, C(5), A(-), G(-) artinya
memiliki kelopak, memiliki mahkota sebanyak 5 buah, tidak memiliki
serbuk sari dan tidak memiliki putik. Bunga jepun ini termasuk jenis
bunga lengkap. (tjitrosoepomo, 2008).
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga jepun atau bunga kamboja
memiliki kelopak bunga yang sangat kecil, bunga jepun berwarna putih
kekuningan, mempunyai 5 buah mahkota, mempunyai benang sari pada
bagian bawah. Jadi dibandingkan dengan literature hasilnya ada yang
berbeda yaitu pada literature dijelaskan tidak terdapat benang sari tetapi
pada pengamatan terdapat benang sari di bagian bawah.
4. Bunga mawar dengan nama ilmiah Rosa damascena mill . Bunga mawar
merupakan bunga tunggal (planta uniflora ) yang menempa pada bagian
dasar bunga. Bunga mawar terletak pada ujung daun ( flos terminalis ).
Bunga ini merupakan bunga lengkap , seringkali ditemukan kelamin dua ,
beraturan dan memiliki warna mahkota bunga yang bervariasi seperti pada
pengamatan kali ini yaitu berwarna merah. Memiliki rumus bunga K(9),
C(12), A (tak hhingga), G(tak hingga) artinya bunga mawar memiliki
kelopak bunga 9 , memiliki mahkota sebanyak 12 buah, dan mempunyai
benang sari dan putik sangat banyak.(Tjitrosoepomo, 2018).
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga mawar berwarna merah,
memiliki mahkota bunga sebanyak 12 buah , memiliki bau yang khas,
memiliki kelopak berwarna hijau, memempunyai benang sari yang banyak
dan mempunyai putik. Jadi hasil dari pengamatan dibandingkan dengan
hasil literature yaitu didapat hasil yang sebanding.
5. Bunga kembang kertas dengan nama ilmiah Bougainvillea glabra choisy.
Bunga kembang kertas terletak diujun batang atau flos terminalis , namun
ada juga yang terletak di ketiak daun. Biasanya memiliki warna ungu ,
tangkai berwarna hijau dan termasuk kedalam multi uniflora. Memiliki
rumus bunga yaitu K(5), C(3), A(7), G(1) artinya bunga kembang kertas
merupakan bunga banci karena memiliki putik dan benangsari yang
bersimetri 1, memiliki 3 buah mahkota yang saling berlekatan dengan
benang sari yang tak terhingga / banyak dari 1 buah putik (Tjitrosoepomo,
2018).
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga kembang kertas memiliki
kelopak bunga sebanyak 5 buah, mempunyai 3 buah mahkota , berwarna
putih, mempunyai putik dan mempunyai benang sari. Jadi hasil dari
pengamatan dibandingkan dengan hasil literature yaitu didapat hasil yang
sebanding.
6. Biji jagung memiliki nama ilmiah Zea mays L. Biji jagung terdiri atas
kulit biji, bahwa biji jagung terdiri dari tiga bagian yaitu pericarp yang
terletak pada lapisan terluar biji, endosperm merupakan lapisan setelah
pericarrp berfungsi sebagai cadangan makanan biji, dan embrio atau
lembaga yang terletak pada bagian paling dalam. Warna biji kuning orange
memiliki rasa manis dan tawar. Biji jagung memiliki biji monokotil
( Tjitrosoepomo, 2018).
Berdasarkan hasil pengamatan, biji jagung berwarna kuning
orange, biasanya memiliki rasa manis dan tawar. Jadi hasil pengamatan
kurang spesifik seperti yang tertera pada literature karena praktikan hanya
mengamati biji jagung saja.
7. Biji kacang hijau memiliki nama ilmiah Vigna radiate L. Biji berbentuk
bulat kecil , termasuk kedalam kacang dikotil , terdapat plasenta pada
bagian tengah. Biji kacang tersusun atas kulit biji, kotiledon dan embrio.
Biji kacang hijau berwarna hijau mengkilap (Tjitrosoepomo, 2018).
Berdasarkan hasil pengamatan, biji kacang hijau berbentuk kecil,
berwarna hijau mengkilap, permukaan kulit halus. Jadi hasil pengamatan
kurang spesifik seperti yang tertera pada literature karena praktikan hanya
mengamati biji kacang hijau saja.
8. Biji kacang merah dengan nama ilmiah Phaseolus vulgaris L. kacang
merah mempunyai batang pendek dengan tinggi sekitar 30cm. Batang
tanaman umumnya berbuku – buku yang sekaligus merupakan tempat
untuk melekatnya tangkai daun. Daun bersifat majemuk tiga dan helai
berbentuk jarang segitiga, memiliki biji berwarna merah, biji terasa
mentah , daging biji berwarna putih, dan biji kacang merah berbentuk
bulat agak panjang ( Nazarudin, 2015).
Berdasarkan hasil pengamatan, biji kacang merah berbentuk bulat
agak panjang atau lonjong, berwarna merah kecoklatan, memiliki
permukaan yang halus. Jadi hasil pengamatan kurang spesifik seperti yang
tertera pada literature karena praktikan hanya mengamati biji kacang
merah saja.
9. Biji kopi dengan nama ilmiah Coffea sp. Termasuk kedalam golongan
tumbuhan Angiospermae (biji tertutup). Lapisan pertama disebut kulit luar
yaitu lapisan keras seperti kayu berfungsi melindungi biji kopi yang ada
didalamnya. Lapisan kedua adalah kulit dalam yaitu selaput tipis biasanya
kulit ari. Di dalam lapisan-lapisan itu terdapat inti biji yang terdiri dari itu
terdapat ini biji yang terdiri dari dua bagian, yaitu lembaga dan putih
lembaga. Lembaga / embrio merupakan cairan individu baru sedangkan
putih lembaga adalah cadangan nutrisi untuk masa perkecambahan. Kopi
memliki bau yang khas , memiliki bentuk bulat , biji kopi yang sudah
matang memiliki warna merah dan memiliki warna hijau jika belum
matang (Tjitrosoepomo, 2018).
Berdasarkan hasil pengamatan, biji kopi memiliki bau yang sangat
khas, berwarna coklat pekat, terdiri dari kulit luar , daging buah, dan inti
biji. Memiliki bentuk lonjong, dan praktikan juga mendapat biji kopi yang
suddah terbelah. Jadi hasil dari pengamatan dibandingkan dengan hasil
literature yaitu didapat hasil yang sebanding atau sudah cocok.
VII. Kesimpulan

1. Akar, batang, dan daun adalah bagian tubuh tumbuhan yang paling
penting. Ketiga tubuh tumbuhan tersebut secara langsung maupun tidak
langsung berguna untuk menegakkan kehidupan tumbuhan. Bunga
merupakan alat reproduksi pada tumbuhan, biasanya olehnya dihasilkan
suatu alat yang nantinya tumbuh menjadi tumbuhan baru. Berdasarkan
kelengkapan bagian bunganya, bunga dapat digolongkan kedalam bunga
lengkap ,yaitu bunga yang memiliki kelopak bunga, mahkota bunga,
benang sari dan putik. Sedangkan bunga tidak lengkap tidak memiliki
salah satu organ tersebut. Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga
yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah
biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah
tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai
pemancar biji tumbuhan. Biji dalam strukturnya terdiri dari 3 bagian dasar,
yaitu embrio , dimana yang dimaksud dengan embrio adalah bakal
tanaman yang berasal dari bersatunya gamet-gamet jantan dan betina pada
proses pembuahan , jaringan penyimpanan makanan, dan pelindung biji.
Biji tersusun atas tiga komponen yakni kulit biji(spermodermis), tali
pusar(funiculus), dan inti biji(nucleus seminis).
2. Tumbuhan Gymnospermae mempunya bunga sejati, tidak terdapat
mahkota bunganya, sel kelamin jantan dan betina pada strobilus ( bunga
yang dihasilkan) itu akan bertemu membentuk zygote yang akhirnya
menjadi biji. Sedangkan padda tumbuhan angiospermae (tumbuhan berbiji
tertutup) mempunyai bunga sejati, umur tumbuhan berupa pohon perdu
dan herba. Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu monocotyledoneae
(berkeping satu) dan dicotyledoneae (berkeping dua). Dimana dalam
praktikum ini bunga – bunga yang tergolong kedalam tumbuhan
angiospermae seperrti kamboja, kembang sepatu, kembang kertas, dll.
Daftar Pustaka

Anonimus. 2012. https://id.m.wikipedia.org/wiki/kembangsepatu.

Anonim. 2011. https://id.m.wikipedia.org/wiki/mawar.

Benson. I. 1957. Plant Clasification. D.C Ilead and Company Boston

Chew. S. 2010. Anatomical Features of Bougainvillea (nyctaginaceae)

Grin. 2006. Toxonomy for Plant. Germplasm Resound Information Network,


USDA. National Generik Resource Arogan Methot Germplasm Resource
Laabolatony Betwle

Hidayat dan Saati. 2006. Membuat Pewarna Alami, Cara Sehat dan Aman
Membuat Pewarna Makanan Dari Bahan Alami. Surabaya: Trubus
Agrisarana

Lawrence. George. H,M. 1951. Taxonomy of Vascular Plants: New York:


Macmilan

Nazarudin. 2015. Laporan FisiologiTumbuhan. Kapuas : Universitas Kapuas


Sintang.

Margaretha, Datu. 2016. Struktur Anatomi Bunga, Buah Dan Biji. Universitas
Negeri Manado Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Manado

Rahardjo. P. 2012. Panduan Budi Daya Dan Pengolahan Kopi Arabica Robusta.
Jakarta: Penebas Swadaya

Romadhoni, Widiansyah. 2014. Botany Buah,Bunga,Biji. Fakultas Pertanian


Universitas Brawijaya. Malang

Ruknema. R. 1997. Kacang Hijau, Budidaya Pasca Panen. Kanisius; Yogyakarta

Savitri. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University press


Sulasmi.2009. Biologi. Jakarta: Erlangga

Steenis, C. G. G. J. 1992. Flora. Penerjemah; M. soeryowinoto dkk, cetakan 5. Pt.


Pradnya Paramita: Jakarta

Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah


Mada University Press.

Tjitrosoepomo, Gembong. 1989. Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta : UGM Press

Tjitrosoepomo, Gembong. 2006. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada


University press

Tjitrosoepomo, Gembong. 2018. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : UGM Press

Anda mungkin juga menyukai