Anda di halaman 1dari 4

Nama : Aryunita Elisabeth

NIM : 4311419055

Kelas : K5-A

ULANGAN TENGAH SEMESTER


KARAKTERISASI MATERIAL

Kerjakan soal-soal berikut dengan benar, sifat open book dikumpulkan maksimal jam 18.00

1. Sebut dan jelaskan prinsip dasar penggunaan XRF dalam analisis material!
Jawab :
Prinsip dasar penggunaan XRF dalam analisis material yaitu sampel ditembak dengan
radiasi foton elektromagnetik. Kemudian radiasi elektromagnetik yang dipancarkan akan
berinteraksi dengan elektron yang berada di kulit K suatu unsur. Elektron yang berada di kulit K
akan memiliki energi kinetik yang cukup untuk melepaskan diri dari ikatan inti, sehingga elektron
itu akan terpental keluar. Selanjutnya elektron yang berada diatas kulit K akan masuk ke kulit k,
begitu seterusnya. Semakin banyak fotoelektron yang dilepaskan dan ditangkap oleh detektor
konsentrasi dari atom semakin besar.

2.

Material apa yang dianalisis diatas, komponen apa saja yang terdapat pada material tersebut
Jawab :
Material yang dinalisis yaitu kalsium (Ca), untuk pelarutnya menggunakan Rodium (Rh),
kemudian terdapat atom Mg, Si, P, Mn, Cu, dan U dengan konsentrasi yang kecil.
3. Setiap untuk mendapatkan data yang baik para peneliti selalu mengadakan penelitian
pendahuluan terhadap karakter material yang akan digunakan. Salah satunya menggunakan
analisis termal.
a. Sebutkan tujuan melakukan analisis termal terhadap material awal
Jawab :
Analisa termal ini digunakan untuk mempelajari sifat-sifat fisik dan kimia material sebagai
fungsi suhu. Sifat-sifat fisik tersebut yaitu entalpi, kapasitas panas, massa dan koefisien
ekspansi termal.

b. Dari grafik tersebut, berikan pendapat saudara tentang sifat yang dimiliki oleh material
tersebut
Jawab :
Dari hasil TG menunjukkan adanya pengurangan massa yang besar pada suhu 200-600 ˚C.
Pengurangan massa pada suhu 200-600 ˚C diakibatkan oleh berbagai reaksi eksoterm. Dari
kurva DTA dapat terlihat ada dua reaksi eksoterm yang terjadi pada rentang suhu 350-630 ˚C.
Sementara itu, pada rentang suhu 600-960 ˚C hanya sedikit sekali penurunan massa bahkan
tidak terjadi penurunan massa dan tidak disertai dengan perubahan yang signifikan pada pola
DTA.
4.

Gambar 1 Gambar 2
Dari ke dua grafik diatas senyawa apa yang dihasilkan dari ke dua gambar diatas dan apa
perbedaan senyawa tersebut

Selain kristalinitas material informasi apa saja yang bisa kita peroleh dafri hasil analisis XRD

Jawab :
Dari gambar 1 terlihat fasa Q atau quarsa terbentuk pada 2θ = 20˚, 26˚, 42˚, 50˚, 60˚, dan
68˚. Fasa M atau magnetit terbentuk pada 2θ = 10-19˚, 32˚, dan 36˚. Gambar 2, menunjukkan
senyawa terbentuk pada 2θ = 20˚-30˚ dan presentase kristalinitas makin naik dengan semakin
besarnya pH. Perbedaan dari kedua gambar yaitu pada gambar pertama hanya ada satu sampel
yang diuji yang didalamnya terdapat quarsa dan magnetit, sedangkan gambar dua
membandingkan tiga sampel atau terdapat variasi pH dari sampel sehingga menghasilkan tiga
grafik yang dapat dibandingkan satu sama lain.
Selain kristalinitas material, juga dapat diketahui pola difraksi suatu sampel dari hasil
analisis XRD. Serta dapat digunakan untuk menentukan struktur kristal, analisis reaksi kimia dan
sintesis material, dan analisis kemurnian suatu spesi. Dari data hasil pengukuran menunjukkan
sudut difraksi (2θ), intensitas difraksi (Ir), jarak antar bidang (d), dan intesitas relative (I).
5. Dalam analisis material dengan FTIR syarat apa yang harus dipenuhi oleh sampel agar bisa
diukur/dianalisis baik dengan metode reflektansi dan metode pellet KBr

Berdasarkan gambar tersebut informasi apa saja yang dapat diperoleh dari material tersebut,
ceritikan dengan detail juga gugus fungsi apa saja yang terbaca pada material tersebut

Jawab :
Untuk CaO:SiO = 0,5 menunjukkan pada panjang gelombang 444, 512, 644, 692, 778, 794
cm-1 merupakan pembengkokan asimetris Si-O. Panjang gelombang 900-1000 cm-1 menunjukkan
ikatan Si-O-Ca. Panjang gelombang 1366, 1738 dan 3642 menunjukkan peregangan C=H dan O-
H, yang menghasilkan Ca(OH) akibat dari adsorpsi air pada permukaan katalis CaO.
Untuk CaO:SiO = 1 dan CaO:SiO = 2 menunjukkan pada panjang gelombang 482, 872,
1416, dan 3642 cm-1 merupakan pembengkokan asimetris Si-O-Si, menunjukkan adanya kuarsa.
Peregangan C-O ditunjukkan pada panjang gelombang 872 dan 1416 cm-1. Pada panjang
gelombang 1060 dan 1218 cm-1 pada CaO:SiO = 1 menunjukkan adanya peregangan C-O.

Anda mungkin juga menyukai