Anda di halaman 1dari 7

RESUME MATERI KULIAH

“KEBIJAKAN KEPERAWATAN PALIATIF DAN MENJELANG AJAL”


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Stase Keperawatan Paliatif
Dosen Pengampu : Tri Sumarsih

Disusun oleh :
Rindy Eki Prawita
A22020208

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA (REGULER B)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMGONG
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
RESUME MATERI KULIAH
“KEBIJAKAN PERAWATAN PALIATIF DAN MENJELANG AJAL”

TUJUAN :
“ Resume yang disusun bertujuan untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Keperawatan
PaliatifI. Selain itu resume ini juga disusun untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
tentang keperawatan paliatif dan menjelang ajal”

Yang disusun oleh :


Nama : Rindy Eki Prawita
Prodi : S1 Keperawatan Reguler B
NIM : A22020208

Yang telah disahkan pada :


Hari : …………………………………
Tanggal : …………………………………

Disahkan oleh,
Dosen Pengampu Mata Kuliah
Keperawatan Maternitas II

(Tri Sumarsih)

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan resume materi kuliah tentang “KEBIJAKAN
KEPERAWATAN PALIATIF DAN MENJELANG AJAL” yang disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Keperawatan Paliatif. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Nur Indarwati, S.Kep.
Ners. selaku Dosen tamu yang telah menyampaikan materi dan kepada Ibu tri Sumarsih selaku dosen
pengampu mata kuliah Keperawatan Paliatif yang telah memberikan bimbingan kepada kami.
Kami sangat berharap resume ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai perawatan paliatif. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam resume ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan resume yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Kebumen, 14 Juni 2021

Penyusun

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………..... 1


LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………...... 2
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….. 3
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. 4
RESUME MATERI KULIAH
A. Kebijakan Pelayanan Paliatif …………………………………………………… 5
B. Perkembangan Perawatan Paliatif ……...……………………………………….. 5
C. Buku Pedoman PKTP ……………………….……………………………..…… 5
D. Tujuan Kebijakan Perawatan Paliatif ……………..…………………………..… 5
E. Pengertian Perawatan Paliatif …………………………..………………………. 6
F. Prinsip Dasar Perawatan Paliatif ………………..…………………………..…... 6
G. Tahapan Berduka ……………………………………………………………….. 6
H. Lingkup Kegiatan Paliatif Care …………………………………………………. 6
I. Aspek Medikolegal dalam Perawatan Paliatif ………………………………….. 7
J. Tempat dan Organisasi Perawatan Paliatif ……………………………………... 7

4
RESUME MATERI
KEBIJAKAN PERAWATAN PALIATIF DAN MENJELANG AJAL

A. KEBIJAKAN PELAYANAN PALIATIF


 Kepmenkes RI No 812 / SK/ VII/2007
 Pedoman / Panduan
 Pedoman Pelayanan Paliatif Kanker : Kemenkes th 2013
 SNARS edisi I di bab PAP 3 tentang pelayanan pasien Immunosupresi dan PAP 7
tentang pelayanan pasien terminal.

B. PERKEMBANGAN PERAWATAN PALIATIF


Pelayanan paliatif dimulai sejak jaman romawi IV oleh Fabiola di romawi.
Kemudian pada tahun 1967 Saunders menemukan Modern Hospice Movement yang saat
ini dikenal dengan nama Dame cicely Saunders. Selain itu ada juga St Christopher’s
Hospice di London yang membahas tentang perawatan paliatif. Total pain sebagai dasar
pelayanan.

C. BUKU PEDOMAN PKTP (DEPKES RI,1997)


Perawatan paliatif ialah semua tindakan aktif guna meringankan beban penderita
kanker terutama yang tidak dapat disembuhkan. Tindakan aktif yang dimaksud adalah
menghilangkan nyeri dan Keluhan-keluhan lain, perbaikan aspek psikologis, social dan
spiritual. Tujuan dari tindakan aktif ini untuk meningkatkan kualitas hidup penderita dan
keluarga.
Falsafah yang mendasari pelaksananan perawatan paliatif (pedoman PKTP,1997)
yaitu “ menjadi hak semua pasien mendapatkan perawatan yang terbaik sampai akhir
hayatnya. Penderita kanker dalam stadium lanjut atau tidak berangsur angsur sembuh
perlu mendapat pelayanan kesehatan shg penderitaannya dapat dikurangi. Pelayanan yg
diberikan harus sedemikian rupa sehingga penderita dapat meninggal dengan tenang dan
dalam iman.”

D. TUJUAN KEBIJAKAN PERAWATAN PALIATIF


 Terlaksananya pelayanan perawatan paliatif yang bermutu sesuai standar yang berlaku
diseluruh Indonesia
 Tersedianya pedoman pedoman / juklak perawatan paliatif di RS

5
 Tersedianya tenaga medis dan non medis yg terlatih
 Tersedianya sarana dan prasarana yang diperlukan untuk perawatan paliatif

E. PENGERTIAN PERAWATAN PALIATIF


Perawatan paliatif adalah perawatan terpadu yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup dengan cara meringankan nyeri dan penderitaan lain, memberikan
dukungan spiritual dan psikososial, mulai saat diagnosa ditegakkan sampai akhir hayat dan
dukungan terhadap keluarga yang kehilangan / berduka (WHO,2005)

F. PRINSIP DASAR PERAWATAN PALIATIF


 Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian adalah proses wajar
 Tidak mempercepat / menunda kematian
 Menghilangkan nyeri dan keluhan lainnya
 Menjaga keseimbangan psikososial, spiritual
 Mengusahakan pasien aktif sampai dengan akhir hayat
 Memberi dukungan pada keluarga saat duka cita

G. TAHAPAN BERDUKA
 Denial : shock, tidak percaya, penyangkalan
 Anger : marah
 Bargaining : tawar menawar, menimbang nimbang
 Depresi
 Penerimaan
Manifestasi rasa berduka dapat berupa ekspresi perasaan, distorsi kognitif, gangguan fisik
dan gangguan perilaku.

H. LINGKUP KEGIATAN PALIATIF CARE


 Penatalaksanaan nyeri
 Penatalaksanaan keluhan fisik lain
 Asuhan keperawatan
 Dukungan psikologis
 Dukungan social
 Dukungan kultural spiritual
 Dukungan persiapan dan selama masa duka cita / bereavement

6
I. ASPEK MEDIKOLEGAL DALAM PERAWATAN PALIATIF
 Pasien harus memahami pengertian, tujuan, dan pelaksanaan perawatan paliatif
 Pelaksanaan Informed Consent / persetujuan tindakan medis dilakukan sesuai aturan
yang berlaku
 Semua tindakan sebaiknya dilakukan informed consent
 Penerima maupun pemberi informasi persetujuan diutamakan pasien sendiri, apabila
pasien masih kompeten dengan saksi anggota keluarganya, jika tidak kompeten
diwakili oleh keluarga terdekat atas nama pasien.
 Tim paliatif mengusahakan untuk memperoleh pernyataan apa yang boleh dan tidak
boleh tentang advanced directive

J. TEMPAT DAN ORGANISASI PERAWATAN PALIATIF


 RS : untuk pasien yang harus mendapatkan perawatan yang memerlukan pengawasan
ketat, tindakan khusus ataupun peralatan khusus,
 Puskesmas : untuk pasien yang memerlukan pelayanan rawat jalan.
 Rumah singgah / panti (hospis) untuk pasien yang tidak memerlukan pengawasan
ketat / tindakan khusus tetapi belum dapat dirawat dirumah karena masih memerlukan
pengawasan dari tenaga kesehatan
 Rumah pasien : untuk pasien yang tidak memerlukan pengawasan ketat, tindakan
khusus, atau peralatan khusus dan ketrampilan perawatan yg tidak mungkin dilakukan
oleh keluarga

Tempat dan organisasi perawatan paliatif menurut tempat pelayanan / sarana kesehatannya
:
 Kelompok perawatan paliatif dibentuk ditingkat puskesmas
 Unit perawatan paliatif dibentuk di RS type D, type C dan type B non pendidikan
 Instalasi perawatan paliatif dibentuk di RS type B pendidikan dan type A
 Tata kerja organisasi perawatan paliatif bersifat koordinatif dan melibatkan semua
unsur terkait.

Anda mungkin juga menyukai