Anda di halaman 1dari 2

Manisnya Sebuah Hasil dari kekuatan Do’a

Aku anak ke tiga dari tiga bersaudara, Namaku Tri Retno sari biasa dipanggil bu
Retno. setelah lulus SMA aku melanjutkan kuliah, drama dimulai keluargaku menginginkan
kuliah di Universitas di Surabaya mengambil jurusan Tarbiyah agar bisa menjadi Guru,
namun berbeda dengan jurusan yang aku inginkan. Sebagai anak wajib hukumnya mengikuti
kemauan orang tua. Jika tidak, maka akan di cap sebagai pembangkang.

“Ayahku berkata, jika mau kuliah ambil jurusan Tarbiyah saja biar bisa menjadi guru,
guru itu enak sore sudah pulang bisa berkumpul dengan keluarga”

“ Baik ayah tapi bolehkah pilihan keduaku jurusan yang aku inginkan, ayah berkata
boleh nak, tapi kamu besok mau jadi apa dengan jurusan itu.”

“ Sambil berfikir aku hanya tersenyum karena bingung dan tidak tau harus menjawab
apa.”

Aku ingin berproses dengan caraku sendiri. Aku ingin bergerak sendiri, aku ingin
mengambil keputusan dengan pilihanku sendiri. Dan aku ingin hidup dengan jalanku sendiri.
Setidaknya, aku ingin benar-benar hidup dengan kemampuanku sendiri.

Pada akhirnya pilihan pertama sesuai dengan keinginan keluarga dan piihan kedua
adalah keinginanku, namun saat pengumuman aku diterima dengan pilihan kedua bahagianya
hatiku Tuhan masih memihakku. Orangtuaku tidak bisa berbuat apa – apa hanya mendo’akan
yang terbaik untukku. Semua itu memang tidak mudah banyak rintangan yang aku hadapi,
namun aku harus tetap bertahan, berusaha dan menyerahkan semua ke tangan Tuhan, karena
aku yakin rencana Tuhan indah dalam hidupku. Aku sangat bersyukur Semangat dan Usaha
ku tidaklah sia-sia. Aku diterima di Universitas dan jurusan yang aku inginkan. Aku tidak
akan menyia-nyiakan kesempatan ini karena ini adalah jalan Tuhan supaya aku dapat meraih
Cita-cita.

Setelah lulus kuliah aku melamar diberbagai tempat, pada akhirnya aku diterima
bekerja di salah satu tempat terapi, namun tidak berselang lama Tuhan memberikan ku jalan,
akhirnya aku diterima di sekolah di Surabaya, Do’a ibuku terkabul aku bisa menjadi seorang
guru. Saat mengetahui kabar tersebut semua keluargaku bahagia mendengarnya. Mereka
tidak menyangka apa yang mereka inginkan bisa terwujud demi masa depanku.
Aku adalah guru pendamping khusus di sekolah inklusi di Surabaya, aku biasanya
mendampingi anak- anak berkebutuhan khusus. Awal pertama menjadi guru gpk aku
kesulitan karena belum memahami kondisi dan situasi yang ada. Aku sangat bersyukur bisa
menjadi guru gpk dapat dipertemukan dengan anak – anak yang hebat. Mereka adalah guru
dalam hidupku mereka mengajariku bagaimana kita harus bersabar, mengendalikan emosi
dan selalu bersyukur kepada tuhan, apa yang sudah tuhan berikan kepada kita.

Sedikit cerita tentang sekolah inklusi di sekolah, Pendidikan inklusif adalah sistem
penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk mengikuti
pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama
dengan peserta didik pada umumnya.

Pendidikan inklusi di Surabaya sangat di perhatikan baik gurunya, murid –muridnya


serta sarana dan prasarananya. Sekolah inklusi adalah sekolah yang juga memberikan
pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus (ABK). Di sekolah ini, baik anak yang
berkebutuhan khusus maupun tidak, akan belajar di kelas yang sama dan mendapat
pendidikan yang serupa. Mereka memiliki kesempatan yang sama seperti anak – anak regular
pada umumnya tidak ada perbedaan.

Aku sangat bangga menjadi guru gpk karena menurut ku guru adalah pekerjaan yang
sangat mulia. Selain mendidik siswanya dalam hal ilmu pengetahuan juga mendidik
kepribadian siswa. Menjadi guru itu bukan sekedar menjalankan profesi, tetapi harus
memiliki tujuan yang jelas untuk membantu peserta didik berkembang secara ilmu
pengetahuan, dan memiliki sikap optimis pada cita-cita dan mimpinya. Guru harus tahu
kebutuhan peserta didiknya, tidak boleh memaksakan kehendak, dan mampu bersahabat
dengan semua peserta didik. Dengan begitu, menjadi guru akan selalu menyenangkan, dan
peserta didik pun akan selalu senang dan bersemangat ketika belajar di sekolah.

Semua pencapaian yang sudah aku peroleh saat ini merupakan perjuangan, usaha serta
do’a yang tulus dari keluargaku terutama ibu, Semua atas dukungan keluarga besar. Tanpa
dukungan mereka mungkin saat ini aku belum bisa menwujudkan keingan dan cita – cita ku
menjadi seorang guru.

"AKU YAKIN KESUKSESAN ADALAH MILIK KITA SEMUA YANG MAU


BERUSAHA SERTA BERDOA"

Anda mungkin juga menyukai