Anda di halaman 1dari 3

Evita Marcella Diastuti

F0320037/ S1 Akuntansi 2020


Ekonomi Islam D
Institusi Sosial dalam Ekonomi Syariah dan perkembangannya
A. Badan Amil Zakat Nasional
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan badan resmi dan satu-satunya yang
dibentuk oleh pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 8 Tahun 2001 yang
memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS)
pada tingkat nasional. Lahirnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang
Pengelolaan Zakat semakin mengukuhkan peran BAZNAS sebagai lembaga yang
berwenang melakukan pengelolaan zakat secara nasional. Dalam UU tersebut, BAZNAS
dinyatakan sebagai lembaga pemerintah nonstruktural yang bersifat mandiri dan
bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Agama. Dengan demikian, BAZNAS
bersama Pemerintah bertanggung jawab untuk mengawal pengelolaan zakat yang
berasaskan: syariat Islam, amanah, kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum, terintegrasi dan
akuntabilitas.
BAZNAS menjalankan empat fungsi, yaitu:
1. Perencanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat;
2. Pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat;
3. Pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat; dan
4. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan zakat.

Untuk terlaksananya tugas dan fungsi tersebut, maka BAZNAS memiliki kewenangan:
1. Menghimpun, mendistribusikan, dan mendayagunakan zakat.
2. Memberikan rekomendasi dalam pembentukan BAZNAS Provinsi, BAZNAS
Kabupaten/Kota, dan LAZ
3. Meminta laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial
keagamaan lainnya kepada BAZNAS Provinsi dan LAZ.

B. Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shodaqoh


Dana zakat, infaq, dan shadaqah harus dikelola pada suatu lembaga yang memiliki
kapabilitas dan sesuai dengan syariat Islam, supaya manfaat dan hasilnya dapat meningkat.
Tujuan pengelolaan zakat menurut Undang Undang Nomor 23 Pasal 3 adalah agar mampu
meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat, meningkatkan
manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan
kemiskinan. Lembaga - lembaga tersebut biasa disebut dengan singkatan Lazis yang
biasanya di Indonesia lembaga – lembaga tersebut berada dibawah naungan organisasi atau
yayasan seperti Nahdahtul ulama, kampus – kampus di Indonesia dan Muhammadiyah.
Pengertian zakat, infaq, shodaqoh
Zakat merupakan pembersih diri dan harta dari kemungkinan diperoleh dengan jalan tidak
halal. Membayar zakat juga akan membuat harta semakin tumbuh dan berkembang.
Seorang yang membayar zakat karena keimanannya nicaya akan memperoleh kebaikan
yang banyak. Allah SWT berfirman, “Pungutlah zakat dari sebagian kekayaan mereka
dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka”. (QS : At-Taubah : 103)
Infaq adalah mengeluarkan sebagian harta benda yang dimiliki untuk kepentingan yang
mengandung kemaslahatan. Dalam infaq tidak ada nishab. Karna itu infak boleh
dikeluarkan oleh orang yang berpenghasilan tinggi atau rendah, disaat lapang atau sempit
(QS Ali ‘Imran [3] :134). Infaq merupakan ibadah social yang sangat utama. Kata infaq
mengandung pengertian bahwa menafkahkan harta di jalan Allah tidak akan mengurangi
harta, tetapi justru akan semakin menambah harta.
Shodaqoh/Sedekah adalah pemberian sesuatu yang bersifat kebaikan , baik berupa barang
maupun jasadari seseorang kepada orang lain tanpa mengharapkan suatu imbalan apapun
selain ridha Allah. Hukum dan ketentuan shodaqoh sama dengan ketentuan infaq. Hanya
saja jika infak berkaitan dengan materi. Shodaqoh/sedekah memiliki arti yang lebih luas.
Termasuk pemberian yang sifanya non materi, seperti memberi jasa, mengajarkan ilmu
pengetahuan, dan memdoakan orang lain.
Perbedaan zakat, infaq, shodaqoh
Perbedaan zakat dan infak serta sedekah yang mendasar terletak pada sifat hukumnya,
yaitu zakat hukumnya wajib atau fardhu ‘ain, infak hukumnya fardhu khifayah, dan
sedekah hukumnya sunnah.
Dari berbagai sumber hadis dijelaskan adanya perbedaan zakat dan infak serta sedekah
yang begitu mendasar. Seperti zakat ditentukan nisabnya sedangkan infak dan sedekah
tidak memilkiki batas nisab. Zakat juga merupakan salah satu rukun Islam yang wajib
dilaksanakan, serta ada ketentuan siapa saja yang berhak menerimanya dan siapa saja yang
sudah mencapai nisabnya. Sementara infak dan sedekah tidak ada aturan tertentu untuk
mengamalkannya.
Lembaga amil zakata, infaq, shodaqoh
1. Rumah Zakat Indonesia
Rumah Zakat Indonesia adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang memfokuskan
pada pengelolaan zakat, infaq, shodaqoh, dan wakaf secara profesional.
2. Dhompet Dhuafa
Dompet Dhuafa juga merupakan lembaga penerima zakat, infaq, dan shodaqoh.
3. Baitulmaal Muamalat
Berdiri sejak tahun 2000, Baitulmaal dipercaya sebagai lembaga penyalur dan penerima
zakat profesional.
4. Laznas Dewan Dakwah
Merupakan lembaga amil zakat nasional yang didirikan oleh Yayasan Dewan Da’wah
untuk menghimpun dana zakat, infaq, dan sedekah yang mana untuk mendukung
terlaksananya program-program dakwah seperti beasiswa pendidikan, dakwah di
pedalaman, pemberdayaan umat, kemanusiaan, dan kesehatan. Layanan yang dimiliki
juga lengkap.

Anda mungkin juga menyukai