Disusun Oleh
1. Faisa salsabilaa
2. Gebby Febrina
4. Hafizha Hayyu
5. Yulita Octaviani
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Konsep dasar teori fisiologi
persalinan” Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada ibu Djudju Sriwenda, SST., MPH
selaku dosen pembimbing dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Konsep dasar teori fisiologi
ii
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 4
1.2 Tujuan ................................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................... 6
2.1 Uterus di Akhir Kehamilan dan Menjelang Persalinan ....................... 6
2.2 Hormonal Persalinan ......................................................................... 8
2.3 Perubahan Biokimia Selama Persalinan terhadap
Anatomi dan Fisiologi Maternal dan Janin ......................................... 9
2.4 Diagnosis Awal Persalinan ................................................................ 11
2.5 Mekanisme Persalinan ...................................................................... 11
2.6 Posisi dan Presentasi Janin .............................................................. 16
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 20
3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 20
3.2 Saran ................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Persalinan merupakan suatu proses alami yang dialami oleh ibu bersalin dan
proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, dan membran dari dalam rahim melalui
jalan lahir. Proses ini berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks akibat kontraksi uterus
Persalinan normal terjadi pada kehamilan cukup bulan dan berjalan secara spontan
disaat permulaan dengan janin menunjukkan kepala sebagai ujung depan (Vertex
Presentation), proses tersebut berakhirs dalam waktu 18 jam tanpa komplikasi apapun
(Rahayu, 2017). Selama sembilan bulan lebih periode kehamilan dan persalinan
perempuan akan mengalami letih, lelah, lesu, khawatir dan takut. Tingginya angka
berdasarkan alasan takut pada rasa nyeri dengan cara pijat effleruage pada area
Proses persalinan dipengaruhi tiga faktor berupa passage (jalan lahir), passanger
(janin), power (kekuatan). Persalinan dapat berjalan dengan normal (Euthocia) apabila
ketiga faktor terpenuhi dengan baik. Selain itu terdapat faktor lain yang mempengaruhi
proses persalinan yaitu psikologis dan penolong (Rohani dkk, 2011). Pada ibu yang
pertama kali menjalani proses persalinan akan takut, cemas, khawatir yang berakibat
pada peningkatan nyeri selama proses persalinan dan dapat menganggu jalan persalinan
menjadi tidak lancar (Wijaya dkk, 2014). Sehingga dalam suatu persalinan seorang istri
membutuhkan dukungan fisik maupun psikis agar dapat meringankan kondisi 2 psikologis
ibuyang tidak stabil, peran suami sangat dibutuhkan selama proses persalinan,
4
1.2 Tujuan
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
melalui vagina menuju dunia luar oleh kontraksi otot-ototrahim. Pada umumnya bayi akan
lahir pada usia kehamilan sekitar 40minggu. Kejadian persalinan bersifat alamiah,
pristiwanya normal namunapabila tidak dikelola dengan baik dapat menjadi abnormal.
Terjadinya persalinan/kelahiran disebabkan karena adanya kehamilan, kehamilan secara
umum ditandai dengan aktivitas otot polos meometrium yang relatiftenang yang
kehamilan aterm.
secara terkoordinasi dselingi dengan suatu periode relaksasi dan mencapai puncaknya
persalinan dn kelahiran
Uterus Pada akhir kehamilan akan terus membesar dalam rongga pelvis dan seiring
samping dan ke atas, hingga menyentuh hati. Pada saat pertumbuhan uterus akan
berotasi kearah kanan, dekstrorotasi ini disebabkan oleh adanya rektosigmoid didaerah
Uterus pada akhir kehamilan kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti telur.
Hubungan antara besarnya uterus dengan tuanya kehamilan sangat penting diketahui
antara lain untuk membentuk diagnosis, apakah wanita tersebut hamil fisiologis, hamil
ganda atau menderita penyakit seperti mola hidatidosa dan sebagainya. Pada kehamilan
6
36 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 1 jari dibawah prossesus xipoideus. Bila
pertumbuhanjanin normal, maka tinggi fundus uteri pada 32 minggu adalah 27 cm dan
pada 36 minggu adalah 30 cm. Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun kembali
dan terletak kira-kira 3 jari dibawah prossesus xipoideus.Hal ini disebabkan oleh kepala
janin yang pada primigravida turun dan masuk kedalam rongga panggul. Pada trimester
III, istmus uteri lebih nyata menjadi corpus uteri dan berkembang menjadi segmen bawah
uterus atau segmen bawah rahim (SBR). Pada kehamilan tua, kontraksi otot-otot bagian
atas uterus menyebabkan SBR menjadi lebih lebar dan tipis (tampak batas yang nyata
antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis). Batas ini dikenal
sebagai lingkaran retraksi fisiologis. Dinding uterus diatas lingkaran ini jauh lebih tebal
Uterus Saat kehamilan memasuki trimester III tinggi fundus uteri telah mencapai 3
jari diatas umbilikus atau pada pemeriksaan Mc Donald sekitar 26 cm. Ukuran uterus
pada kehamilan cukup bulan adalah 30x25x20 cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc.
Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri akan turun kembali dan terletak tiga jari di
bawah procesus xifoideus (px) oleh kepala janin yang turun dan masuk ke dalam rongga
panggul. Uterus Pada kehamilan cukup bulan ketebalan dinding uterus awalnya 5 mm
dan beratnya 2 ons menjadi lebih dari 2 pon. Kapasitas awal kurang dari 10 ml meningkat
Menjelang persalinan, bagian bawah uterus yang disebut serviks akan mulai melunak,
memendek dan menipis. Akan terasa tidak nyaman saat mengalami tahap ini. Penipisan
leher rahim umumnya sangat tebal, yaitu berukuran 2 sentimeter. Sebelum melakukan
persalinan, leher rahim harus dihilangkan 100 persen atau menipis sepenuhnya.
Menjelang persalinan uterus akan mengencang dan hanya terjadi selama sekitar 30 detik
dan tidak lebih dari 2 kali per jam. Namun, ketika kontraksi terjadi setiap 5 menit dan
7
berlangsung 60 detik atau lebih, bisa jadi itu merupakan kontraksi jelang persalinan (fahil
rizal,2020)
Siklus hidup wanita tak lepas dari pengaruh berbagai hormon sejak masih di dalam
kandungan hingga lanjut usia. Pada saat hamil dan melahirkan, peranan hormon tersebut
meningkat guna melakoni proses yang dialami setiap wanita. Berikut ini akan kita bahas
menyiapkan kondisi rahim agar dapat dihuni calon janin. Pada masa awal kehamilan,
persalinan wanita fungsi tersebut sudah tidak diperlukan lagi sehingga produksinya
menurun.
Peningkatan ini tentu juga dipengaruhi hormon-hormon lain yang dari hipofise seperti
Hormon Estrogen
Bersama hormon yang lain estrogen meningkat menjelang persalinan. Hormon ini
bekerja merangsang kelenjar mammae dan menyebabkan kontraksi rahim. Hormon ini
dihasilkan oleh plasenta selama proses kehamilan terjadi hingga saat melahirkan tiba.
Hormon Relaksin
Hormon ini berfungsi melunakkan serviks dan jalan lahir sehingga siap untuk dilalui
bayi. Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum (bagian tepi rahim). Hormon ini sangat
Hormon Oksitosin
Hormon oksitosin banyak diproduksi menjelang persalinan. Oksitosis menyebabkan
kontraksi otot-otot polos uterus yang berfungsi mendorong penurunan kepala bayi. Disisi
lain, hormon oksitosin bertugas menyiapkan laktasi dengan membuka saluran ASI dari
puting susu. Cara ini dilakukan apabila kontraksi rahim ibu inadekuat.
Hormon Prolaktin
8
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise anterior ini bertugas menstimulasi
pertumbuhan alveolus pada payudara. Pengeluaran hormon ini dipacu oleh estrogen.
Pada akhir kehamilan atau menjelang persalinan wanita prolaktin bertugas memproduksi
Hormon Prostaglandin
Prostaglandin bekerja membantu oksitosin dan estrogen dalam merangsang aktivitas
otot polos. Hormon ini dihasilkan oleh rahim dan produksinya meningkat pada akhir
berhubungan intim. Oleh karena itu, bagi ibu hamil yang waktu persalinannya mundur
dan biokimia tersendiri didalam jaringan uterus yang mempersiapkan kontraksi yang kuat
menyebabkan pembentukan uterotonin dan uterotropin. Diantara yang paling poten dari
uterotonin ini adalah prostaglandin, oksitosin, angiotensin II, arginin vasopresin, dan
bradikinin. Beberapa uterotonin ini diproduksi dalam jaringan intrauterin, seperti desidua
uterus dan membran janin ekstraembrionik yang merupakan jaringan sangat potensial
PGE2 dan PGF2 adalah stimuli yang poten untuk kontraksi miometrium dan diyakini
light chain kinase, fosforilasi miosin, dan kemudian interaksi miosin terfosforilasi dan
9
aktin. PGE2 dan PGF2 juga bekerja menginduksi perubahan-perubahan pada
konsentrasi glikosaminoglikan. Selama ibu dalam masa kehamilan dan menyusui akan
mengalami peningkatan kebutuhan zat gizi, hal ini disebabkan mengalami perubahan
Perubahan fisiologi pada wanita hamil telah dimulai sejak trimester pertama sampai
akhir yang terjadi sebagai respon terhadap stimulus fisiologis oleh fetus. pengaruhnya
biokimia terhadap anatomi dan fisiologi pada internal pengaruh yang utama ialah
peningkatan volume darah sampai 4/3 kali volume darah normal. Hipervolumia ini
menyebabkan pengenceran darah, sehingga kadar hemoglobin, albumin dan zat-zat lain
menurun.
Selama ibu dalam masa kehamilan dan menyusui akan mengalami peningkatan
kebutuhan zat gizi, hal ini disebabkan mengalami perubahan baik anatomi, fisiologi
1. Pertumbuhan janin
2. Pertumbuhan rahim
3. Pertumbuhan plasenta
10
d. identifikasi presentasi dan posisi janin
persalinan.
punggung kiri maka sutura sagitalis akan teraba melintang kekiri/ posisi jam 3 atau
kanan/posisi jam 9) dan pada saat itu kepala dalam posisi fleksi ringan.
c. Jika sutura sagitalis dalam diameter anteroposterior dari PAP maka masuknya
kepala akan menjadi sulit karena menempati ukuran yang terkecil dari PAP
d. Jika sutura sagitalis pada posisi di tengah-tengah jalan lahir yaitu tepat di antara
e. Jika sutura sagitalis agak ke depan mendekati symphisis atau agak ke belakang
sehingga os parietale depan lebih rendah dari os parietale belakang h. Pada saat
kepala masuk PAP biasanya dalam posisi asynclitismus posterior ringan. Pada
saat kepala janin masuk PAP akan terfiksasi yang disebut dengan engagement
11
2. Majunya Kepala janin
a. Pada primi gravida majunya kepala terjadi setelah kepala masuk ke dalam rongga
b. Pada multi gravida majunya kepala dan masuknya kepala dalam rongga panggul
terjadi bersamaan.
3) Kekuatan mengejan
3. Fleksi
a. Fleksi kepala janin memasuki ruang panggul dengan ukuran yang paling kecil yaitu
b. Fleksi disebabkan karena janin didorong maju dan sebaliknya mendapat tahanan
c. Akibat adanya dorongan di atas kepala janin menjadi fleksi karena momement
yang menimbulkan fleksi lebih besar daripada moment yang menimbulkan defleksi
d. Sampai di dasar panggul kepala janin berada dalam posisi fleksi maksimal. Kepala
turun menemui diafragma pelvis yang berjalan dari belakang atas ke bawah depan
e. Akibat kombinasi elastisitas diafragma pelvis dan tekanan intra uterin yang
disebabkan oleh his yang berulang-ulang, kepala mengadakan rotasi yang disebut
12
4. Putaran paksi dalam
a. Putaran paksi dalam adalah pemutaran dari bagian depan sedemikian rupa
symphysis
b. Pada presentasi belakang kepala bagian terendah adalah daerah ubun-ubun kecil
c. Putaran paksi dalam mutlak diperlukan untuk kelahiran kepala, karena putaran
paksi merupakan suatu usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk
jalan lahir khususnya bentuk bidang tengah dan pintu bawah panggul
d. Putaran paksi dalam terjadi bersamaan dengan majunya kepala dan tidak terjadi
sebelum kepala sampai di Hodge III, kadang-kadang baru terjadi setelah kepala
1) Pada letak fleksi, bagian kepala merupakan bagian terendah dari kepala
2) Bagian terendah dari kepala mencari tahanan yang paling sedikit terdapat
sebelah depan atas dimana terdapat hiatus genitalis antara muskulus levator
13
5. Ekstensi
a. Setelah putaran paksi dalam selesai dan kepala sampai di dasar panggul,
terjadilah ekstensi atau defleksi dari kepala. Hal ini disebabkan karena sumbu jalan
lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan di atas, sehingga kepala
harus mengadakan ekstensi untuk dapat melewati pintu bawah panggul. b. Dalam
rotasi UUK akan berputar ke arah depan, sehingga di dasar panggul UUK berada
b. Pada saat ada his vulva akan lebih membuka dan kepala janin makin tampak.
Perineum menjadi makin lebar dan tipis, anus membuka dinding rektum.
d. Sesudah kepala lahir, kepala segera mengadakan rotasi, yang disebut putaran
paksi luar
6. Ekstensi
a. Setelah putaran paksi dalam selesai dan kepala sampai di dasar panggul,
terjadilah ekstensi atau defleksi dari kepala. Hal ini disebabkan karena sumbu jalan
lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan di atas, sehingga kepala
14
b. Jika tidak terjadi ekstensi maka kepala akan tertekan pada perineum dan
menembusnya
c. Kepala bekerja dengan 2 kekuatan yaitu satu mendesak ke bawah dan satunya
d. Setelah subocciput tertahan di pinggir bawah symphysis, maka yang dapat maju
c. Di dalam rongga panggul bahu akan menyesuaikan diri dengan bentuk panggul
yang dilaluinya hingga di dasar panggul, apabila kepala telah dilahirkan bahu akan
d. Selanjutnya dilahirkan bahu depan terlebih dulu baru kemudian bahu belakang,
15
2.6 Posisi dan Presentasi Janin
Letak janin dalam rahim terutama di akhir sangat penting berkaitan dengan
prognosis persalinan. Letak janin saat hamil tidak memerlukan perhatian, karena
Sebagian besar janin dalam rahim akan menuju pada letak kepala karena :
3. Kepala menyesuaikan diri, dengan ruangan yang lebih kecil pada pintu atas
panggul.
4. Bokong menyesuaikan diri dengan ruangan yang luas pada fundus uteri.
16
a. Situs ( Letak Janin)
Hubungan sumbu panjang ibu dengan sumbu panjang janin sehingga
Hubungan sumbu panjang janin dan sumbu panjang rahim dikenal dua bentuk
b. Habitus ( Sikap)
Letak bagian janin satu terhadap lainnya. Hubungan antara kepala, bokong,
tangan, dan kaki satu dengan yang lainnya. Letak janin fisiologi adalah :
Kelainan dalam sikap dijumpai bentuk diantaranya letak defleksi kepala (letak
puncak kepala, letak dahi, letak muka) dan kedudukan kombinasi ( kepala
tangan atau lengan, kepala dan kaki, kepala dan tali pusat).
5. Posisi
Posisi merupakan indikator untuk menetapkan arah bagian terbawah janin
apakah sebelah kanan, kiri, depan, atau belakang terhadap sumbu ibu (maternal
pelvis). Misalnya pada letak belakang kepala ( LBK) ubun – ubun kecil (uuk) kiri
bagian bawah rahim yang dijumpai pada palpasi atau pada pemeriksaan dalam.
Misalnya presentasi kepala, presentasi bokong, presentasi bahu, dan lain – lain
penunjuk ubun – ubun kecil dalam posisi transversal ( saat masuk pintu atas
panggul), dan posisi anterior ( setelah melewati pintu tengah panggul). Dengan
17
presentasi tersebut, maka kepala janin akan masuk panggul dalam ukuran
terkecilnya apabila sikap kepala janin fleksi. Sikap yang tidak normal akan
diameter kepala yang harus melalui panggul menjadi lebih besar ( Prawirohadjo,
2009: 582).
Kehamilan 36-40 mg
Penurunan kadar
progesteron
18 & estrogen
Krisis Kontraksi
Ansietas situasional pada uterus
BAB III
19
3.1 Kesimpulan
Persalinan merupakan suatu proses alami yang dialami oleh ibu bersalin dan
proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, dan membran dari dalam rahim melalui
jalan lahir. Proses ini berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks akibat kontraksi uterus
melalui vagina menuju dunia luar oleh kontraksi otot-ototrahim. Pada umumnya bayi akan
lahir pada usia kehamilan sekitar 40minggu. Kejadian persalinan bersifat alamiah,
pristiwanya normal namunapabila tidak dikelola dengan baik dapat menjadi abnormal.
Terjadinya persalinan/kelahiran disebabkan karena adanya kehamilan, kehamilan secara
umum ditandai dengan aktivitas otot polos meometrium yang relatiftenang yang
kehamilan aterm.
3.2 Saran
Dalam hal ini tenaga kesehatan terutama bidan harus bisa dan mengerti tentang
asuhan kebidanan apa saja yang harus diberikan pada ibu bersalin bidan juga harus bisa
mendokumentasikan semua tindakan dan perkembangan yang terjadi pada ibu bersalin.
Dan Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna, oleh karena itusaran dan
DAFTAR ISI
20
Anggaeni, Hidayah. 2012. Pengaruh Rangsangan Puting Susu Terhadap Peningkatan
Kontraksi Uterus Pada Ibu Inpartu Kala II di POLINDES ANNYER TUNGGALPAGER
PUNGGING MOJOKERTO
Manuaba, IAC., I Bagus, dan IB Gde. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB
untuk Pendidikan Bidan. Edisi kedua. Jakarta: EGC.
Mochtar, Rustam. 2012. Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Edisi
ketiga. Jakarta : EGC.
Saifudin dkk (2001), buku acuan Nasional pelayanan kesehatan Janet M (2002),
Kebidanan Oxford dari bidan untuk bidan, Jakarta EGC
Varney, et al. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Varney’s Midwifery Edisi 4. Jakarta : EGC.
2007.
21