Resume Toxoplasma Bellaoctav
Resume Toxoplasma Bellaoctav
Npm : 212207071
KASUS 1
A.Pengertian
Toxoplasmosis adalah infeksi pada manusia yang ditimbulkan oleh parasit protozoa (organisme
bersel satu) Toxoplasma gondii (T. gondii). Parasit ini seringkali terdapat pada kotoran kucing
atau daging yang belum matang. Infeksi parasit T. gondii pada orang yang sehat umumnya tidak
membahayakan, karena sistem kekebalan tubuh dapat mengendalikan infeksi parasit ini. Namun,
penanganan medis serius perlu dilakukan jika infeksi ini menyerang seseoran
Triad Epidemiologi
B. Penyebab
Toxoplasma gondii merupakan organisme parasit sel tunggal (protozoa) yang dapat
menyebarkan infeksi pada hewan (baik hewan liar maupun hewan peliharaan yang kotor) dan
manusia. Meski parasit ini dapat tumbuh dalam jaringan banyak hewan, namun lebih banyak
terdapat dalam tubuh kucing. Parasit ini bertelur dalam lapisan usus kucing, dan bisa keluar
bersama kotoran hewan tersebut. Penyebaran infeksi T. gondii pada manusia terjadi dengan cara.
Parasit tersebut ditransmit melalui daging yang tidak dimasak sempurna dan mengandung
kista T. gondii atau air yang mengandung ookista dari feses kucing. Selain itu, penyakit ini juga
bisa tertransmitkan dari transplantasi organ, walaupun jarang terjadi.
Bradizoit yang ditelan oleh kucing kemudian memasuki tahap siklus seksual pada saluran cerna
kucing, dimana pada akhirnya akan menghasilkan oosit yang mengandung sporozoit dan keluar
melalui feses. Oosit umumnya membutuhkan 1 – 5 hari untuk melakukan sporulasi dan bersifat
infektif.
Oosit yang berada di alam (contoh: feses kucing atau air yang tercemar) kemudian masuk ke
tubuh manusia melalui rute oral, dan menjadi takizoit yang kemudian dapat menyerang jaringan
saraf dan otot serta dapat menjadi kista bradizoit pada jaringan. Parasit ini juga dapat menular
melalui transfusi darah, transplantasi organ dan transplasental
F. Gejala
Toksoplasmosis memiliki beberapa gejala umum, yaitu:
Pada manusia sehat, yaitu demam tinggi, nyeri otot, kelelahan, radang tenggorokan, serta
pembengkakan kelenjar getah bening.
Pada ibu hamil, menyebabkan gangguan kehamilan seperti keguguran, kelahiran mati,
atau toksoplasmosis kongenital yang menimbulkan kerusakan otak, kehilangan
pendengaran, dan gangguan penglihatan pada bayi pada saat atau beberapa bulan atau
tahun setelah dilahirkan.
Pada mereka yang mengidap gangguan sistem kekebalan tubuh, gejala infeksi
toksoplasmosis adalah sakit kepala, kebingungan, kurangnya koordinasi tubuh, kejang,
kesulitan bernapas, dan gangguan penglihatan
G. Pengobatan
Sebagian besar kasus toksoplasmosis hanya digolongkan sebagai sakit ringan, dan tidak
memerlukan perawatan medis. Penderita bisa pulih sepenuhnya dalam waktu 6 minggu.
Penangan medis berupa pemberian obat dibutuhkan untuk mengobati penderita toksoplasmosis
akut. Obat yang dapat diresepkan dokter untuk kasus ini, antara lain adalah pyrimethamine dan
sulfadiazine. Sedangkan pada penderita toksoplasmosis dengan infeksi mata, dapat ditambahkan
obat kortikosteroid untuk meredakan peradangan. Sementara untuk ibu hamil yang terinfeksi
toksoplasmosis, penanganan ditentukan berdasarkan saat terjadinya infeksi dan pengaruhnya
pada janin. Jika janin belum terkena infeksi atau infeksi terjadi sebelum minggu ke-16
kehamilan, maka dokter akan memberikan antibiotik spiramycin. Obat ini biasa digunakan pada
trimester awal kehamilan untuk mengurangi risiko gangguan saraf pada janin. Jika janin sudah
tertular toksoplasmosis setelah minggu ke-16 kehamilan, maka dokter akan meresepkan
pyrimethamine dan sulfadiazine. Pada bayi yang lahir terinfeksi toksoplasma, perlu diberikan
obat-obatan tersebut selama 1 tahun setelah kelahiran, dan kondisi kesehatan bayi harus terus
dipantau selama mengonsumsi obat tersebut. Untuk menangani toksoplasmosis pada penderita
dengan sistem kekebalan tubuh (imunitas) rendah, dokter dapat memberikan obat, seperti
pyrimethamine dengan clindamycin. Konsumsi obat ini memerlukan waktu 6 minggu atau lebih
lama. Saat toksoplasmosis terjadi kembali pada pasien dengan sistem imunitas lemah, maka
pemberian obat dapat diteruskan hingga imunitas tubuh membaik.
H. Pencegahan
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena infeksi toksoplasmosis,
yaitu
(4) Cucilah semua peralatan dapur dengan bersih setelah memasak daging mentah.
(5) Selalu cuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi.
(7) Bagi yang memelihara kucing, hendaknya tetap menjaga kesehatan hewan ini, dan
gunakan sarung tangan saat membersihkan tempat kotorannya. Hindari memelihara
kucing liar, karena rentan terinfeksi parasit T. gondii.
(8) Berikan kucing makanan kering atau kalengan daripada daging mentah.
(9) Tutuplah bak pasir tempat bermain anak-anak agar tidak digunakan kucing untuk
membuang kotoran
DAFTAR PUSTAKA