Anda di halaman 1dari 6

2.

1 Jenis Parasit pada Ikan Bawal

2.1.1 Cacing Parasitik

Pada penelitian David Kusmawan yang berjudul “IDENTIFIKASI CACING


PARASITIK PADA INSANG DAN GAMBARAN LEUKOSIT IKAN BAWAL AIR TAWAR
(Colossoma macropomum) DI KABUPATEN BOGOR”.
Cacing termasuk parasit yang banyak menyerang ikan air tawar. Beberapa cacing
trematoda dan cestoda sering ditemukan pada ikan air tawar. Trematoda monogenea merupakan
parasit di kulit dan insang yang dapat menjadi indikasi kondisi sanitasi. Infestasi cacing ini
menyebabkan iritasi, luka dalam pada kulit, produksi mukus meningkat dan hiperplasia epitel.
Luka yang terjadi dapat diikuti infeksi sekunder oleh bakteri dan agen lainnya (Irianto 2005).
Ada dua ordo dari kelas monogea yang biasa menyerang ikan air tawar. Ordo pertama
Gyrodactylus dan ordo kedua yaitu Dactylogyrus.
Pada penelitian ini didapatkan jenis-jenis cacing pada insang Ikan Bawal Air Tawar
(Colossoma macropomum), yaitu:
- Kelas : Trematoda
Subkelas : Monogenea
Famili : Tetraonchidae
Genus : Tetraonchus
Spesies : Tetraonchus sp
- Kelas : Trematoda
Subkelas : Monogenea
Famili : Diplectanidae
Genus : Diplectanum
Spesies : Diplectanum sp
- Kelas : Trematoda
Subkelas : Monogenea
Famili : Oncocleidae
Genus : Oncocleidus
Spesies : Oncocleidus sp
Dari data hasil yang diperoleh di atas dapat kita gambarkan bahwa jumlah cacing
parasitik yang menginfeksi ikan bawal mempunyai korelasi yang positif terhadap kondisi bobot
badan ikan. Keberadaan cacing parasitik pada ikan merupakan salah satu faktor yang dapat
menurunkan bobot badan pada ikan.

2.1.2 Endoparasit
Pada jurnal penelitian Saiful Munar , Dwinna Aliza , Iko Imelda Arisa yang berjudul ”
IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI ENDOPARASIT PADA USUS IKAN BAWAL AIR
TAWAR (Colossoma macropomum) KOLAM BUDIDAYA DI DESA NYA, KECAMATAN
SIMPANG TIGA, KABUPATEN ACEH BESAR”
Hasil penelitian endoparasit pada ikan bawal air tawar menyerang 5 ekor ikan dan hanya
ditemukan satu jenis parasit yaitu dari ;
Kelas : Adenophorea
Filum : Nematoda
Ordo : Trichurida
Famili : Capillariidae
Genus : Capillaria
Spesies: Capillaria sp.
Endoparasit ini ditemukan pada organ usus dengan ukuran ± 1 cm. Infeksi Capillaria sp.
biasanya disebabkan oleh penularan dari ikan lain yang telah terinfeksi sebelumnya. Parasit ini
tidak memerlukan inang tertentu, sehingga infeksi hanya bisa dilakukan oleh ikan lain yang
terinfeksi.

2.2 Jenis Parasit pada Ikan Mackerel

2.2.1 Endoparasit

Pada Jurnal penelitian Nurul Hidayati1, Muttaqien Bakri, Rusli, Yudha Fahrimal,
Muhammad Hambal, dan Razali Daud yang berjudul “IDENTIFIKASI PARASIT PADA IKAN
TONGKOL (Euthynnus affinis) DI TEMPAT PELELANGAN IKAN LHOKNGA ACEH
BESAR”
Hasil penelitian ditemukan dua jenis parasit yang menginfestasi ikan tongkol yaitu
Anisakis simplex dan Neobenedenia melleni.
- Phylum : Nemathelminthes
Class : Nematoda
Ordo : Ascaridida
Family : Anisakidae
Genus : Anisakis
Spesies : Anisakis simplex
- Filum : Platyhelminthes
Kelas : Monogenea
Ordo : Monopisthocotylea
Family : Capsalidae
Genus : Neobenedenia
Spesies : Neobenedenia melleni
Hasil yang tidak jauh berbeda seperti yang dilaporkan oleh Saputra (2011) yang
melaporkan bahwa ikan tongkol yang hidup di perairan bebas sering terserang berbagai jenis
parasite seperti Anisakis sp., Camallanus sp., Trichodina sp., Ichthyopthirius multifilis,
Dactylogyrus sp., dan Gyrodactylus sp.
Menurut Sindermann (1990) keberadaan parasit pada ikan akan berdampak pada
pengurangan konsumsi, penurunan kualitas pada usaha budidaya, penurunan bobot badan ikan
konsumsi, dan penolakan oleh konsumen akibat adanya morfologi atau bentuk tubuh ikan yang
abnormal. Anisakis simplex ditemukan pada usus dan Neobenedenia melleni ditemukan pada
Insang.
3.1 Prevalensi

Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dan data prevalensi dihitung
menggunakan rumus prevalensi dan intensitas menurut Kabata (1985). Adapun kriteria tingkat
prevelensi dapat merujuk berdasarkan Tabel 1.

Tabel 1. Kreteria frekuensi infeksi parasit menurut Williams dan Williams (1996)

Prevalensi parasit dihitung dengan menggunakan rumus Kabata (1985), sebagai berikut:

∑ Ikan yang terserang parasit


Prevalensi = x 100%
∑ Ikan yang yang diperiksa

3.1.1 Prevalensi pada Ikan Bawal


Pada penelitian David Kusmawan, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jenis cacing
parasitik yang sering menginfeksi insang ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) di
wilayah tambak Situ Daun, Ciampea, dan Cibitung Tengah yaitu terdiri dari Tetraonchus sp,
Diplectanum sp, Oncocleidus sp, serta dari subkelas Monogenea dengan tingkat prevalensi
masing-masing daerah sebesar 100%, 70%, dan 50%. Pada wilayah tambak Situ Daun jumlah
ikan yang diperiksa adalah 10 ekor dan yang terserang parasite berjumlah 10 ekor, maka dari itu
hasil hitungan prevalensinya 100% yang dapat diartikan infeksi yang sangat parah. Pada wilayah
tambak Ciampea jumlah ikan yang diperiksa adalah 10 ekor dan yang terserang parasite
berjumlah 7 ekor, maka hasil hitungan prevalensinya adalah 70% yang dapat diartikan infeksi
sedang. Pada wilayah tambak Cibitung Tengah jumlah ikan yang diperiksa adalah 10 ekor dan
yang terserang parasite berjumlah 5 ekor, maka hasil hitungan prevalensinya adalah 50% yang
dapat diartikan infeksi sangat sering.
Pada penelitian Saiful Munar dkk, hasil pengamatan dan perhitungan prevalensi serta
intensitas pada tabel diatas menunjukkan bahwa pada sampel ikan yang berasal dari lokasi A
ditemukan lebih banyak dibandingkan pada lokasi B yang bahkan tidak ditemukan sama sekali
jenis endoparasit. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam sebab, baik itu dari segi lingkungan,
inang maupun pengaruh langsung dari parasit itu sendiri. Total sampel ikan 60 ekor dan yang
terserang parasite berjumlah 5 ekor, maka hitungan prevalensinya adalah 15% yang dapat
diartikan infeksi sering.

3.1.2 Prevalensi pada Ikan Mackarel


Pada penelitian Nurul Hidayati dkk, hasil yang didapat ketika di temukan parasite
Anisakis simplex pada usus ikan sampel terinfeksi berjumlah 13 ekor dari total sampel 15 ekor,
maka hasil hitungan prevalensinya mencapai 87% yang dapat diartikan infeksi sedang dan
termasuk sering. Dan pada parasite Neobenedenia melleni pada insang ikan sampel terinfeksi
berjumlah 1 ekor dari total sampel 15 ekor, maka perhitungan prevalensinya adalah mencapai
7% yang dapat diartikan infeksi kadang.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayati, dkk. 2016. IDENTIFIKASI PARASIT PADA IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis)
DI TEMPAT PELELANGAN IKAN LHOKNGA ACEH BESAR. Medika Veterinaria,
10 (1).

Irianto A. 2005. Patologi Ikan Teleostei. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Kabata, Z. 1985. Parasites and Diseases of Fish Cultured in The Tropics. Tailor and Feancis Inc.
London and Philadelphia.318 hal.

Kusmawan, D. 2012. IDENTIFIKASI CACING PARASITIK PADA INSANG DAN


GAMBARAN LEUKOSIT IKAN BAWAL AIR TAWAR (Colossoma macropomum) DI
KABUPATEN BOGOR. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Munar, S., Aliza, D., dan Arisa, I. I. 2016. IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI
ENDOPARASIT PADA USUS IKAN BAWAL AIR TAWAR (Colossoma
macropomum) KOLAM BUDIDAYA DI DESA NYA, KECAMATAN SIMPANG
TIGA, KABUPATEN ACEH BESAR. Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan
Unsyiah, 1 (2) : 236-242.

Saputra, L.O.A.R. 2011. Deteksi Morfologi dan Molekuler Parasit Anisakis spp pada Ikan
Tongkol (Auxis thazard). Skripsi. Program Studi Budidaya Perairan. Universitas
Hasanuddin, Makassar.

Sindermann, C.J. 1990. Principle Disease of Marine Fish and Shellfish. 2nd ed. Vol 1. Academic
Press, Inc. San Diego, California.

Williams, E. H. and Bunkley-Williams, L. 1996. Parasites of Offshore Big Game Fishes of


Puerto Rico and the Western Atlantic. Sportfish Disease Project. University of Puerto
Rico. pp. 383.

Anda mungkin juga menyukai