Anda di halaman 1dari 2

Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan gulma air

1. Cara Berkembang Biak dan Penyebaran


Gulma air mempunyai sifat pertumbuhan dan regernerasi yang cepat,
berkembang biak dengan cara vegetatif. Potongan – potonga vegetatif
terbawa air akan terus berkembang, serta dapat juga berkembang biak
secara generatif, yaitu perkawinan bunga jantam dan betina. Di waduk
Saguling dan Bendung Curug, ditemukan alat berkembang biak ini dan
dapat berkembang dengan baik.
2. Ketenangan Air ( Fluktualitas Air)
Ketenangan air meurpakan salah satu faktor yang penting, seperti pada
pengalaman di Waduk jatiluhur dengan perbedaan anatara musim
penghujan dan kemarau kurang lebih 24 m dengan gelombang/ombak yang
cukup besar namun tidak tumbuh gulma air makrofita. Tetapi lain lagi di
Bendungan Curug dengan fluktasi air ± 40 cm banyak sekali gulma air yang
tumbuh. Dengan demikian faktor morfometri waduk memegang peran
penting dalam pertumbuhan gulma air.
3. Cahaya Matahari, Suhu dan pH
Salah satu gulma air seperti eceng gondok dan kayua apu sangat
memerlukan cahaya matahari yang cukup serta suhu optimum 25-30ºC.
Namun berbeda dengan kayambang yang dapat tumbuh normal walau
intensitas cahaya 40-60 persen, maka dari itu kayambang dapat
mempertahankan diri dibawah lindungan padi yang rapat.
Eceng gondok lebih baik hidup pada pH 7,0 – 7,5 dari pada pH 4,
apabila kurang dari 4 maka pertumbuhannya akan terhambat begitu juga
apabila pH tinggi (pH 11).
4. Unsur Hara
Pada umumnya gulma air sangat tahan terhadap unsur hara yang rendah
didalam air, tetapi responnya responnya terhadap unsur hara yang tinggi
juga sangat besar. Unsur hara N dan P sering kali di jadikan faktor
pembatas, kedua unsur ini sangata penting dan diperlukan dalam jumlah
yang besar. Unsur hara N dan P dalam air berasal dari tanah yang terkena
erosi pupuk pertanian yang tercuci dan terkena zat kimia pertanian lai,
sampah organik, limbah domesti dan industri, kotoran manusia dan lain-
lain. Sehingga menyebabkan perairan tersebut kaya akan unsur hara
(eutrofikasi). Dalam penelitian, eceng gondok dapat menyerap N dan P
masing-masing 731 kg N/Ha/tahum dam 159 kg P/Ha/tahun (Rendy dan
Bagnall, 1981).
5. Salinitas
Eceng gondok masih dapat tumbuh meskipun berada jauh 100 m dari
pantai dengan salinitas ± 1 o/oo (salinitas air laut >30 o/oo). Meskipun ada
pengahambatan pertumbuhan beberapa persen dibandingkan dengan air
tawar.
6. Faktor Biotis
Pertumbuhan masal suatu jenis gulma air tergantung dari jenis lainnya
yang tumbuh bersama. Hubungan ini dapat saling menguntungkan, namun
sering kali yang tampak adanya gelaja persaingan, yakni salah satu atau
keduanya saling merugikan. Di Indonesia terdapat 3 jenis Salvinia di anatar
ketiga Salvinia itu Salvinia molesta lebih unggul dalam persaingan unsur
hara di dalam air dibandingkan Salvinia cuculata dan Salvinia natans.
Salvinia cuculata juga lebih unggul daripada Salvinia natans. Dalam
penelitian ditunjukan apabila Azolla pinnata tumbuh bersama dengan
salvinia molesta, maka pertumbuhan salvinia molesta akan terhambat.
Eceng gondok dan kayambang merupakan gulma air yang berasal dari
Amerika Selatan. Di Indonesia tumbuh dengan baik sebab tidak ada mush-
musuh alamu dari tempat asalnya yang terbawa.

Dapus :
Rendy, K.R. and L.O. Bagnal. 1981.”Biomass Production of aquatic
plants used in agricultural drainage water treatment. “ IFAS, University Of
Florida. Internasional Gas Research Conference, Flirida, USA.
Dhahiyat, Y. 2013. Ekologi Perairan

Anda mungkin juga menyukai