Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

KEPERAWATAN ANAK II

RESUME : ATRESIA ANI DAN LABIOPALATOSCISIS

DOSEN PEMBIMBING : NS. RIAU ROSLITA, M.KEP., SP.KEP.AN

DISUSUN OLEH :

NAMA : SYAFIRA INTANTRY

NIM : 19031054

KELAS : 19B

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES HANG TUAH PEKANBARU

2021
ATRESIA ANI
DEFINISI Atresia ani adalah suatu kelainan kongenital yang menunjukkan keaaan
tanpa anus atau dengan anus yang tidak sempurna. Malformasi anorektal
merupakan kelainan kongenital yang sering kita jumpai pada kasus bedah
anak. Malformasi anorektal (MAR) adalah malformasi septum urorektal
secara parsial atau komplet akibat perkembangan abnormal hindgut,
allantois dan duktus mulleri. Malformasi anorektal merupakan spektrum
penyakit yang luas melibatkan anus dan rektum serta traktus urinarius
dan genitalia, (Irene Lokananta, 2019).
ETIOLOGI Etiologi malformasi anorektal belum diketahui secara pasti, beberapa ahli
berpendapat bahwa kelainan ini sebagai akibat dari abnormalitas
perkembangan embriologi anus, rektum dan traktus urogenital, dimana
septum tidak membagi membran kloaka secara sempurna. Terdapat
beberapa faktor prognostik yang mempengaruhi terjadinya morbiditas
pada malformasi anorektal, seperti abnormalitas pada sakrum, gangguan
persarafan pelvis, sistem otot perineal yang tidak sempurna, dan
gangguan motilitas kokon.
MANIFESTASI Gejala yang menunjukkan terjadinya atresia ani atau imperforata terjadi
KLINIS dalam waktu 24-48 jam. Gejala itu dapat berupa :
1. Tidak dapat atau mengetahui kesulitan mengeluarkan mekonium
(Mengeluarkan tinja yang menyerupai pita)
2. Perut membucit
3. Muntah
4. Tidak bisa buang air besar
5. Pada pemeriksaan radiologis dengan posisi tegak serta terbalik
dapat dilihat sampai dimana terdapat penyumbatan
PEMERIKSAAN Pada bayi laki-laki, oleh ppena dilakukan pemeriksaan perineal dan
PENUNJANG dilanjutkan dengan pemeriksaan urinalis. Apabila diketemukan fitsula
perineal, bucket handle, stenosis ani atau anal membrane berarti atresia
ani letak rendah. Sedangkan apabila pada pemeriksaan urinalis
didapatkan mekoneum, udara dalam vesica urinaria serta flat bottom
berarti letak tinggi. Apabila masih ada keraguan dilakukan pemeriksaan
radiologis. Pemeriksaan radiologis ini dilakukan dengan posisi kepala
bayi diletakan di bawah selama 3-5 menit, dengan petanda yang
ditempelkan ke kulit. Posisi ini pertama kali ditemukan oleh Wangensten
dan Rice pada tahun 1930. Apabila hasil invertogram akhiran rektum
kurang dari 1 cm dari kulit berarti letak rendah dan apabila akhiran
rektum lebih dari 1 cm berarti malformasi anorektal letak tinggi. Pada
bayi perempuan didapatkan 90% dengan fistel, apabila tidak
diketemukan adanya fistel maka dilakukan invertogram. Apabila hasil
invertogram akhiran rektum kurang dari 1 cm dari kulit berarti letak
rendah dan segera dilakukan minimal PS ARP, apabila akhiran rektum
lebih dari 1cm berarti malformasi anorektal letak tinggi dilakukan
kolostomi terlebih dahulu.
TATALAKSANA Tindakan kolostomi merupakan prosedur yang idel untuk
penatalaksanaan awal malformasi anorektal. Tindakan kolostomi
merupakan upaya dekompresi, diversi dan sebagai proteksi terhadap
kemungkinan terjadinya obstruksi usus. Pena menganjurkan dilakukan
kolostomi kolon desenden. Postero sagital anorectoplasty merupakan
operasi pembuatan anus yang memberikan beberapa keuntungan dalam
operasi fistula rektourinaria maupun rektovaginal dengan cara membelah
otot dasar pelvis, sling dan sfingter. PS ARP dibagi menjadi tiga yaitu :
minimal, limited dan full PS ARP.
LABIOPALATOSCISIS
DEFINISI Labiopalatoscisis merupakan deformitas daerah mulut berupa celah
atau sumbing atua pembentukan yang kurang sempurna semasa
embrional berkembang. Bibir bagian kanan dan kiri tidak tumbuh
bersatu. Terbelahnya belahan tersebut dapat bervariasi mengenai
salah satu bagian atau semua bagian dari dasar cuping hidung, bibir,
alveolus, dan palatum durum serta molle.
ETIOLOGI 1. Herediter , setiap keluarga yang mempunyai riwayat keturanan
bibir sumbing akan lebih berisiko untuk mengidap kelainan ini
untuk keturunan berikutnya.
2. Lingkungan.
- Asap rokok, gunerbeck, dkk, meliti hubungan kejadian
sumbing bibir dengan terminasi aktivitas merokok dan
menemukan adanya penuruan angka kejadian sumbing
bibir bila ibu hamil berhenti merokok pada antenatal care
pertama.
- Konsumsi alkohol, mengkonsumsi alkohol secara berulang
dan konstan selama trimester pertama memiliki hubungan
dengan kejadian oral facial cleft. Ibu hamil yang
mengkonsumsi alkohol hingga mencapai binge level atau
meminum lima gelas atau lebih memiliki risiko lebih
tinggi terkena oral facial cleft.
- Obat-obatan, telah banyak penelitian mengenai hubungan
obat antikonvulsan sebagai resiko sumbing bibir seperti
diazepam, fenobarbital serta fenitoin, yang dinyatakan
paling berpotensi mengakibatkan kelainan ini.
- Vitamin, definisi vitamin B-6 secara signifikan
berhubungan terhadap kejadian sumbing bibir di beberapa
ara di Filipina.
- Dengan menu tinggi karbohidrat (daging, pizza, dan
kentang) dan rendah buah dikatakan dapat meningkatkan
risiko sumbing bibir hampir dua kali lipar.
- Stress, kondisi stres emosional selama kehamilan adalah
potensi kuat untuk terjadinya sumbing bibir. Tidak hanya
sumbing bibir, stres selama kehamilan dapat
menggangguan pembentukkan organ lain, seperti jantung
dan pembuluh jantung dan pembuluh darah.
MANIFESTASI 1. Adanya celah di bibir bagian atas atau di langit-langit mulut
KLINIS 2. Adanya celah dibibir yang bisa terlihat seperti sobekan kecil
atau sobekan memanjang dari bibir ke gusi atas dan langit-
langit mulut hinggaa ke bawah hidung
3. Adanya celah pada langit-langit mulut yang tidak
mempengaruhi tampilan wajah
4. Anak dengan langit-langit sumbing cenderung lebih sering
mengalami infeksi telinga berulang dan akumulasi cairan pada
telinga
5. Sumbing submukosa, sumbing ini hanya terdapat pada bagian
langit-langit mulut yang lunak dan ditutupi lapisan mulut.
Jenis sumbing ini tidak terlihat saat lahir dan tidak bisa
terdiagnosa hingga tanda-tandanya muncul seperti kesulitan
menerima asupan makanan, sulit menelan makanan dan
minuman. Infeksi telinga kronis, dan suara sengau.
PEMERIKSAAN Deteksi dini sumbing saat kehamilan dapat dilakukan dengan
PENUNJANG menggunakan ultrasonografi atau magnetic resonance imaging (MRI).
- Pemeriksaan ultrasonografi
- MRI
- Penilaian fungsi auditori
- Pemeriksaan audiologi
- Video nasofaringoskopi (VNP) dan video fluoroskopi
multiplanar
TATALAKSANAAN Pembedahan dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik dan
bertujuan untuk memperbaiki anatomi palatum sehingga tidak
menimbulkan gangguan perkembangan pada anak.

Anda mungkin juga menyukai