Anda di halaman 1dari 41

UNP

Universitas Negeri Padang

Dr. Ari Syaiful Rahman Arifin, ST, MT


OUTLINE
1. Pendahuluan
2. Penggerak (Prime Mover)
3. Pisau (Blade)
4. Teknik Pengoperasian
5. Perhitungan Produktivitas Dozer
6. Waktu Siklus
7. Ripper
8. Pembersihan Lahan
PENDAHULUAN
Pada proyek konstruksi terdapat bermacam-macam alat pengolah lahan. Fungsi alat pengolah lahan adalah
antara lain untuk mengupas lapisan permukaan, membuka jalan baru dan menyebarkan material.
Salah satu alat pengolah lahan adalah Dozer atau dikenal dengan Buldozer.

Foto : www.wceq.com
Dozer merupakan traktor yang
dipasangkan pisau atau blade dibagian
depannya. Pisau berfungsi untuk
mendorong atau memotong material
yang ada didepannya.

Foto : yycequipmentrental.com
Jenis pekerjaan yang biasanya menggunakan dozer atau bulldozer adalah:

Mengupas top Memindahan


Membantu
soil dan material pada
Pembukaan mengisi Menyebarkan Membersihkan
pembersihan jarak pendek
jalan baru material pada material quarry
lahan dari sampai dengan
scraper.
pepohonan. 100 m

Foto : www.pinterest.com
Dozer terdiri dari bagian penggerak
utama (prime mover), traktor dan pisau
(blade) di bagian depan.

Foto : pmrpressrelease.com
Traktor

Penggerak Utama
(Prime Mover)

Pisau (blade)

Foto : onlineworx.blogspot.com
PENGGERAK (PRIME MOVER)
Ada dua macam alat penggerak dozer, yaitu
roda crawler dan roda ban. Alat penggerak
dozer umumnya adalah crawler. jenis dozer
beroda crawler terbagi menjadi ringan, sedang
dan berat. Jenis ini digunakan untuk menarik
dan mendorong beban berat serta mampu
bekerja pada permukaan kasar dan berair.

Foto : www.rdoequipment.com.au
Dozer beroda ban dapat bergerak lebih
cepat. Pemakaian alat ini umumnya pada
permukaan beton dan aspal. Dilihat dari
jarak tempuk maka dozer beroda ban
mempunyai jarak tempuh lebih besar
daripada crawler dozer.

Foto : www.pickpik..com
PISAU (BLADE)
Ada dua fungsi utama dari pisau, yaitu mendorong
material ke depan (drifting) dan mendorong material
ke samping (side casting). Permukaan pisau umumnya
melengkung sehingga material bergerak berputar saat
didorong.

Foto : yycequipmentrental.com
Pisau dihubungkan dan dikendalikan pada traktor oleh
2 pasang double hydraulic cylinder. Pasangan pertama
bekerja untuk mengatur letak muka pisau sehingga
kedalaman penggalian dapat diatur. Sedangkan
pasangan yang kedua bekerja untuk menaikkan dan
menurunkan pisau.

Foto : www.pinterest.com
Ada beberapa macam jenis pisau
yang dipasangkan pada dozer.
Pemilihan jenisnya tergantung
pada jenis pekerjaan yang akan
dilakukan.

Jenis pisau yang umum dipakai adalah:


1. Straight blade (S-blade).
2. Angle blade (A-blade).
3. Universal blade (U-blade).
4. Cushion blade (C-blade).
STRAIGHT BLADE (S-BLADE)
S-blade biasanya digunakan untuk pekerjaan
pengupasan dan penimbunan tanah. Blade
jenis ini dapat bekerja pada tanah keras.

Foto : arparts.id
ANGLE BLADE (A-BLADE)
A-blade digunakan untuk menyingkirkan
material ke sisinya, penggalian saluran
dan pembukaan lahan.

Foto : arparts.id
UNIVERSAL BLADE (U-BLADE)
U-blade digunakan untuk reklamasi lahan.
Blade jenis ini mempunyai kemampuan
untuk mengangkut material dalam jumlah
besar pada jarak tempuh yang relative
jauh. Umumnya material yang ditangani
adalah material yang ringan seperti tanah
lepas.

Foto : www.pinterest.com
CUSHION BLADE (C-BLADE)
C-blade umumnya dipasang pada
tractor yang besar yang digunakan
untuk mendorong scraper. Blade
jenis ini lebih pendek daripada S-
blade.

Foto : www.pinterest.com
Pemasangan blade mempengaruhi gerakannya yang bervariasi tergantung dari kebutuhan pekerjaan.
Gerakan blade terdiri dari tilt, pitch, dan angle.

Foto : www.equipmentjournal.com
Jika ujung blade bergerak secara
vertical maka gerakan ini disebut
tilting. Biasanya sudut kemiringan
gerakan ini maksimal 150.
Sedangkan jika sisi atas blade
bergerak menjauhi atau mendekati
badan tractor maka gerakan ini
disebut pitching. Angling adalah
gerakan sisi samping yang
menjauhi atau mendekati badan
traktor. Gerakan miring secara
horizontal ke kanan dan ke kiri
sejauh kurang 250.

Foto : Buku Alat Berat Rostiyanti, SF


TABEL PISAU BULDOZER

Ukuran mesin (hp) 60-70 100-150 200 300 400

Berat mesin (ton) 5-8 10-12 16 25 35

Panjang pisau (m) 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0

Tinggi pisau (m) 0,8 1,0 1,2 1,5 1,8


TEKNIK PENGOPERASIAN
Dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi
menggunakan dozer ada dua teknik
pengoperasian yang sering digunakan yaitu
side by side dozing dan slot dozing.

Foto : simple.wikipedia.org
Pada teknik side by side dozing, dua dozer bekerja bersama secara berdampingan.
Pisau kedua dozer dihimpitkan sedekat mungkin. Hal ini untuk menghindari spillage
atau keluarnya material dari pisau.

Foto : www.earthmoversmagazine.co.uk
Sementara itu, pada teknik slot dozing, dibuat
semacam penghalang di sisi pisau, yang berfungsi
untuk menghindari adanya spillage dari dozer.

Foto : www.equipmentworld.com
PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS DOZER
Produktivitas dozer sangat tergantung pada ukuran blade, kemampuan tractor dan jarak tempuh.
Pehitungan produktivitas ditentukan dari volume tanah yang dipindahkan dalam 1 siklus dan
jumlah siklus dalam 1 jam pengoperasian.
1. Kapasitas Blade (VI) Keterangan:
W : 1,5 H – 1,67
𝑾𝑯𝑳
𝑽𝑰 = H : tinggi (height)
𝟐 L : Panjang (long)

Nilai W = 1,5H sampai 1,67 H (dalam meter) untuk sudut 30-330


Rumus kapasitas blade dalam Icm (loose cubic meter) HT : waktu angkut (haul time)
RT : waktu kembali (return time)
2. Waktu Siklus (CT) FT : waktu konsisten (fixed time)

𝑪𝑻 = 𝑭𝑻 + 𝑯𝑻 + 𝑹𝑻
𝑱𝒂𝒓𝒂𝒌
Waktu angkut (haul time, HT) dan waktu kembali (return time, RT) bulldozer 𝑯𝑻 = 𝑲𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒂𝒕 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒊𝒔𝒊𝒂𝒏
dapat ditentukan dari jarak dibagi kecepatan untuk setiap variabel. Perhitungan
waktu siklus ditentukan juga oleh suatu waktu yang konsisten (fixed time, FT) 𝑱𝒂𝒓𝒂𝒌
𝑹𝑻 = 𝑲𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒂𝒕 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒍𝒊
yang merupakan waktu yang dibutuhkan bulldozer untuk mempercepat dan
memperlambat laju kendaraan.

3. Produktivitas Maksimum Buldozer (Prod)


𝟔𝟎
𝑷𝒓𝒐𝒅 = VI x x efisiensi
𝑪𝑻
Perkiraan Kapasitas Pisau

(sumber : Caterpillar Performance Handbook, 1993)


Contoh 1
Hitung produktivitas bulldozer yang digunakan untuk memindahkan pasir kering sejauh
50 m dengan menggunakan S-blade yang berdimensi 3,36 m panjang dan 1,257 m tinggi.
Diperkirakan kecepatan dozer pada saat pengisian adalah 3,5 km/jam dengan kecepatan
kembali 4 km/jam. Waktu tetap alat adalah 0,3 menit. Efisiensi alat adalah 50/60.
Penyelesaian
Diketahui :
Jarak : 50 m
H : 1,257 m
L : 3,36 m
W : 1,5 H = (1,5 x 1,257)
Kecepatan saat pengisian : 3,5 km/jam
Kecepatan saat kembali : 4 km/jam
FT : 0,3 menit
Efisiensi : 50/60
Ditanya : Produktivitas alat?
Jawab

1. Kapasitas Blade
𝑾𝑯𝑳 𝑱𝒂𝒓𝒂𝒌
𝑽𝑰 = 𝑯𝑻 = 𝑲𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒂𝒕 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒊𝒔𝒊𝒂𝒏
𝟐
𝑱𝒂𝒓𝒂𝒌
1,5 𝑥 1,257 𝑥 1,257 𝑥 3,36 𝑹𝑻 = 𝑲𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒂𝒕 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒍𝒊
VI= = 3,98 lcm
2

2. Waktu Siklus 3. Produktivitas Maksimum Buldozer


Dijadikan ke m/jam
𝑪𝑻 = 𝑭𝑻 + 𝑯𝑻 + 𝑹𝑻 𝟔𝟎
𝑷𝒓𝒐𝒅 = VI x x efisiensi
𝑪𝑻

𝟓𝟎 𝒙 𝟔𝟎 𝟓𝟎 𝒙 𝟔𝟎 𝟔𝟎
C𝑻 = 𝟎, 𝟑 + + 𝑷𝒓𝒐𝒅 = 3,98 x x 50/60
𝟏𝟎𝟎𝟎 𝒙 𝟑,𝟓 𝟏𝟎𝟎𝟎 𝒙 𝟒 𝟏,𝟗𝟏

Dijadikan ke m/jam
𝑪𝑻 = 𝟏, 𝟗𝟏 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒕 𝑷𝒓𝒐𝒅 = 104,19 Icm/jam
RIPPER
Ripper adalah alat yang
menyerupai cakar (shank) yang
dipasangkan di belakang tractor.
Fungsi dari alat ini adalah untuk
menggemburkan tanah keras.

Foto : en.wikipedia.org
Pekerjaan penggemburan ini memerlukan
penetrasi ripper kedalam tanah dan traktor
berkemampuan besar. Jumlah cakar
(shank) ripper antara satu sampai lima
buah. Bentuk dari shank ada 2 macam,
lurus dan lengkung. Shank lurus dipakai
untuk material yang padat dan batuan
berlapis. Sedangkan shank lengkung
dipakai untuk batuan retak.

Foto : commons.wikimedia.org
PEMBERSIHAN LAHAN
Sebelum pembangunan proyek konstruksi pada suatu lahan kosong, lahan tersebut harus
dibersihkan dari semak atau pepohonan. Kegiatan ini meliputi pekerjaan pemindahan semak,
pohon dan sampah. Artinya semua yang berada diatas dan dibawah permukaan tanah yang
menganggu proyek harus dipindahkan.

Foto : blog.rockanddirt.com
Cara kerja dozer untuk pembersihan
lahan sangat tergantung pada kondisi
lapangan. Pekerjaan pembersihan
lahan bersemak dengan beberapa
pohon kecil akan berbeda
penanganannya dengan latar yang
dipenuhi pohon sedang maupun
besar. Cara kerja yang berbeda ini
juga akan mempengaruhi
produktivitas alat.

Foto : en.wikipedia.org
Alat yang umum digunakan untuk
pekerjaan pembersihan lahan adalah
crawler traktor yang dilengkapi
bulldozer blade atau blade khusus
untuk membersihkan lahan seperti
clearing blade atau rake blade.

Foto : img.forconstructionpros.com
PRODUKTIVITAS PEMOTONGAN KAYU ATAU PEPOHONAN

Produktivitas
Prod = 𝐻 [𝐴 𝑥 𝐵 + 𝑀1 𝑥 𝑁1 + 𝑀2 𝑥 𝑁2 + 𝑀3 𝑥 𝑁3 + 𝑀4 𝑥 𝑁4 + 𝐷 𝑥 𝐹]

Penjelasan :
H : Faktor kekerasan kayu
A : Kepadatan pohon
B : Base Time
M : Waktu pemotongan (menit)
N : Banyak pohon per acre dengan diameter tertentu
D : Jumlah diameter pohon pada ukuran lebih dari 6 ft (ft)
F : waktu pemotongan pohon dengan diameter lebih dari 2 meter atau 6 ft (menit/ft)

Produktivitas pemotongan kayu atau pepohonan


dalam satuan menit/acre
TABEL FAKTOR KEKERASAN KAYU
Kekerasan Kayu (%) H
75-100 % kayu keras 1,3
25-75 % kayu keras 1,0
0-25 % kayu keras 0,7
(Sumber : Consruction Planning, Equipment and Methods, 1996)

TABEL KEPADATAN POHON


Kepadatan Pohon (%) A
Kepadatan pepohonan lebih dari 600 pohon per are atau pohon yang ada adalah 2,0
pohon besar
Kepadatan pepohonan antara 400 sampai 600 pohon per are 1,0
Kepadatan pepohonan kurang dari 400 pohon per are 0,7
(Sumber : Consruction Planning, Equipment and Methods, 1996)
TABEL FAKTOR PRODUKSI

Traktor (hp) B Diameter


1-2 ft 2-3 ft 3-4 ft 4-6 ft >6 ft
M1 M2 M3 M4 F
165 34,41 0,7 3,4 6,8 - -

125 23,48 0,5 1,7 3,6 10,2 3,3

335 18,22 0,2 1,3 2,2 6,0 1,8

460 15,79 0,1 0,4 1,3 3,0 1,0

(Sumber : Consruction Planning, Equipment and Methods, 1996)


Contoh 2
165-hp tractor dengan K/G blade digunakan untuk pemotongan pohon kayu keras rata-rata 25%.
Survey pepohonan memberikan hasil:
• Rata-rata jumlah pohon per are 650 batang
• Jumlah Diamater 1-2 ft: 100 pohon
• Jumlah Diameter 2-3 ft: 10 pohon
• Jumlah Diameter 3-4 ft: 2 pohon
• Jumlah Diameter 4-6 ft: -
• Jumlah Diameter > 6 ft: -
Hitunglah produktivitas alat berat tersebut!
PENYELESAIAN
Diketahui :
H = 0,7 (didapatkan dari tabel faktor kekerasan kayu karena kayu keras rata-rata 25%)
A = 2,0 (didapatkan dari tabel kepadatan pohon karena jumlah pohon per are 650 batang)

Faktor produksi untuk traktor 165-hp (nilai dibawah didapatkan dari tabel faktor produksi tractor 165-hp)
B = 34,41
M1 = 0,7
M2 = 3,4
M3 = 6,8
M4 = 0
D=0

Ditanya :
Produktivitas alat berat?

jawab
Prod = 𝐻 [𝐴 𝑥 𝐵 + 𝑀1 𝑥 𝑁1 + 𝑀2 𝑥 𝑁2 + 𝑀3 𝑥 𝑁3 + 𝑀4 𝑥 𝑁4 + 𝐷 𝑥 𝐹]
Prod = 0,7 [2 𝑥 34,41 + 0,7 𝑥 100 + 3,4 𝑥 10 + 6,8 𝑥 2]
Prod = 130,49 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/𝑎𝑐𝑟𝑒
REFERENSI
[1] F. Zulkarnain, Pemindahan Tanah Mekanis dan Peralatan Konstruksi, Cetakan 1. Medan: UMSU
Press, 2020.
[2] D. Wilopo, Metode Konstruksi dan Alat-Alat Berat, Cetakan 20. Jakarta: Universitas Indonesia
Press, 2011.
[3] S. F. Rostiyanti, Alat Berat untuk Proyek Konstruksi, Edisi 2. Jakarta: Rineka Cipta, 2014.
[4] LDPTSSI, Pemindahan Tanah Mekanis, 1st ed. Bogor: Indonesia, Lokakarya Dosen Perguruan Tinggi
Swasta Seluruh, 1997.
[5] A. Kholil, Alat Berat, Cetakan 2. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Bandung, 2014.
[6] P. Prodjosumanto, Pemindahan Tanah Mekanis. Bandung: Jurusan Teknik Pertambangan Institut
Teknologi Bandung, 2000.
[7] H. Y. Wigroho and H. Suryadharma, Pemindahan Tanah Mekanis, Cetakan 8. Yogyakarta:
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 1993.
[8] Literatur lainnya yang relevan…

Foto : www.americanthermoform.com

(BJ. Habiebie, 1936-2019)

Sampai Jumpa
di pertemuan berikutnya..
Foto : blueskydentistry.com

Anda mungkin juga menyukai