Anda di halaman 1dari 8

91 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 6, No.

2, September 2021

DOI 10.36722/sh.v%vi%i.559

Ghouta Timur Pasca Pembebasan Bashar Al-Assad


(Kajian Fenomenologi Edmund Husserl)
Fauziyah Kurniawati1
1
Program Studi Bahasa dan Sastra Arab, Magister Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,
Jl. Laksda Adisucipto Papringan, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, 55281

Penulis untuk Korespondensi/E-mail: 20201011024@student.uin-suka.ac.id

Abstract – This research article writing aims to describe East Ghouta post the deliverance of Bashar al-
Assad based on the perspective of phenomenology study of Edmund Husserl. The issues to be studied
are: (1) how did the East Ghouta conflict start, Syria; and (2) how is Ghouta Timur after the release of
Bashar al-Assad. The object under study is the national and international online news media. The
research method used is the qualitative method. Data collection is used with watch and note techniques.
The data analysis technique used is the descriptive analysis technique. To test the validity of data, the
technique used is the triangulation technique. The results of this study are: (1) East Ghouta conflicts,
Syria started on March 15, 2011. In addition to the background of the Arab Spring events, it turns out
the level of emotionality of the President, Bashar al-Assad is quite lit whenever there is something that
is not in his heart, which eventually led to hundreds of thousands of civilian lives lost and millions more
fled; and (2) after 6 years of slipping into an inhumane empire, Ghouta was finally freed from the
shackles of their warden by Bashar al-Assad.

Abstrak - Penulisan artikel penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Ghouta Timur pasca
pembebasan Bashar al-Assad berdasarkan perspektif kajian fenomenologi Edmund Husserl. Adapun
permasalahan yang akan diteliti, yaitu: (1) bagaimanakah awal mula konflik Ghouta Timur, Suriah;
dan (2) bagaimanakah Ghouta Timur pasca pembebasan Bashar al-Assad. Objek yang dikaji adalah
media berita online nasional dan internasional. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
kualitatif. Pengumpulan data digunakan dengan teknik tonton dan catat. Teknik analisis data yang
digunakan adalah teknik analisis deskriptif. Untuk menguji keabsahan data, teknik yang digunakan
adalah teknik triangulasi. Adapun hasil dari penelitian ini adalah (1) konflik Ghouta Timur, Suriah
dimulai sejak tanggal 15 Maret 2011. Di samping dilatar belakangi oleh peristiwa Arab Spring,
ternyata tingkat emosionalitas sang Presiden, Bashar al-Assad yang cukup menyulut-nyulut setiap kali
ada suatu hal yang tidak berkenan di hatinya, yang pada akhirnya menyebabkan ratusan ribu jiwa
masyarakat sipil harus hilang dan jutaan lainnya mengungsi; dan (2) setelah 6 tahun lamanya terpuruk
dalam kungkung kekuasaan yang sama sekali tak berkeprimanusiaan, masyarakat Ghouta akhirnya
dibebaskan dari belenggu sipir negeri mereka sendiri oleh Bashar al-Assad.

Keywords - East Ghouta, deliverance, Bashar al-Assad, phenomenology

PENDAHULUAN fenomena akan selalu asyik diperhatikan, diteliti,


dan diperbincangkan, sehingga tak heran jika

F enomena adalah warna dalam mozaik


kehidupan manusia. Bagaimana hidup akan
terus berlanjut, bila fenomena manusia dan
beberapa dari para ilmuwan berkenan dan berani
mencetuskan sebuah teori yang kita kenal sebagai
teori fenomenologi dalam mengkaji segala aspek
sekitarnya tiada. Bukan kehidupan namanya, bila kehidupan, sebut saja ekonomi, politik, budaya,
tanpa disertai fenomena dalam setiap perputaran agama, dan lain sebagainya.
siang dan malam. Segala hal yang berkaitan dengan
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 6, No. 2, September 2021 92

Sebut saja di Ghouta Timur, kota yang dewasa ini Adapun yang dimaksud dengan penelitian
tengah ramai diperbincangkan penduduk dunia. fenomenologi adalah sebuah penelitian yang
Fenomena konflik dan serangan bersenjata dari menginterpretasikan impresi dan sudut pandang
rezim Suriah datang bertubi-tubi menghujam kota masyarakat perihal suatu fenomena tertentu.
ini dan dengan sukarela menghilangkan nyawa Artinya, penelitian ini mencoba mengungkap
anak-anak, wanita dan para orang tua, tanpa tahu bagaimana masyarakat menanggapi sebuah
dosa apa yang telah meraka perbuat. Baru-baru ini fenomena dengan berbagai asumsi yang ada. Dari
tersebar di media-media sosial dan berita sinilah, seorang peneliti dapat menggeneralisasikan
internasional bahwa Bashar al-Assad telah sebuah pengalaman dan pemahaman ulung
membebaskan Ghouta Timur dari teror dan bersendikan perspektif dari orang-orang yang
momentum luka yang cukup lama mendera seluruh bersangkutan [3].
masyarakat Ghouta Timur sejak tahun 2011 lalu.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti ingin
Rezim Bashar al-Assad telah memblokade mengungkap fenomena Ghouta Timur pasca
masyarakat Ghouta Timur selama lebih dari lima pembebasan Bashar Assad dengan mengetahui awal
tahun terakhir ini. Saat itu pula Ghouta Timur, mula konflik Ghouta Timur, Suriah dan Ghouta
wilayah seluas 104 kilometer persegi yang Timur pasca pembebasan Bashar al-Assad,
mencakup beberapa distrik dan desa di bagian timur tentunya dalam ranah kajian fenomenologi Edmund
Damaskus sedang menghadapi salah satu gejolak Husserl sesuai pemberitaan media nasional dan
krisis humanisme terbesar abad ke-21, yakni internasional.
terjadinya perang saudara. Hal tersebut berdampak
pada adanya kelaparan yang melanda bayi dan Hakikat Fenomenologi Edmund Husserl
anak-anak Ghouta Timur. Secara etimologi, fenomenologi berasal dari bahasa
Yunani “phainomai” yang memiliki arti
Berdasarkan kacamata peneliti, hal ini akan sangat “menampak”. Artinya fenomena tiada bukan
menarik jika diteliti atau dianalisis memakai teori merupakan sebuah fakta yang diketahui, disadari
fenomenologi Edmund Husserl melalui berita- dan masuk ke dalam pemahaman manusia. Jadi
berita terpercaya dan dapat suatu objek fenomenologi memiliki pertalian
dipertanggungjawabkan. Berdasarkan dengan kesadaran. Dengan kata lain, fenomenologi
perkembangannya, teori fenomenologi disebut mengelaborasikan pengalaman manusia secara
sebagai teori aliran filsafat yang sekaligus langsung yang memiliki korelasi dengan suatu
merupakan metode berpikir dalam mengkaji objek tertentu secara intensif [2].
fenomena manusia (human phenomena) tanpa
mengikutsertakan penyebab, realitas objektif, dan Menurut The Oxford English Dictionary, yang
penampakan nyata dari fenomena itu sendiri. dimaksud dengan fenomenologi adalah (a) the
science of phenomena as distinct from being
Disebutkan bahwa fenomenologi tidak terlepas dari (ontology), dan (b) division of any science which
sebuah kebenaran perihal apa adanya sebuah describes and claasifies its phenomena. Artinya,
fenomena itu tampak. Fenomenologi meyakini fenomenologi adalah ilmu perihal fenomena, atau
bahwa setiap fenomena yang tampak merupakan disiplin ilmu yang mendeskripsikan dan
objek yang sarat akan makna supranatural. Sebab mengklasifikasikan bagaimana fenomena itu
itulah, sebuah fenomena yang tampak itu tampak serta bagaimana penampakannya [4].
semestinya dapat diterobos dan dilampaui untuk
memperoleh sebuah hakikat kebenaran [1]. Orlens menuturkan bahwa fenomenologi adalah
suatu peranti untuk menafsirkan korelasi antara
Pendiri sekaligus pencetus pertama kali aliran kesadaran individu dan kehidupan sosialnya secara
filsafat fenomenologi ini adalah Edmund Husserl. mendalam. Fenomenologi berusaha
Ia mengutarakan bahwa fenomenologi merupakan mengekspresikan bagaimana manuver, kedudukan,
suatu ilmu dasar dalam berfilsafat. Fenomenologi dan entitas sosial masyarakat sebagai komoditas
adalah ilmu perihal hakikat dan kebenaran serta kesadaran manusia. Fenomenologi berasumsi
memiliki sifat prioritas. Dengan demikian, makna bahwa masyarakat merupakan hasil eksposisi
fenomena menurut Edmund Husserl masih manusia [5].
merupakan suatu pengembangan dari pemikiran Edmund Husserl menginterpretasikan
Kant (noumena) [2]. fenomenologi sebagai teori yang mempelajari dan
93 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 6, No. 2, September 2021

mengkaji kehidupan batiniyah individu, yakni dampak yang dialami suatu subjek di ranah
fenomena-fenomena yang pernah dialaminya dalam kesadarannya. Dengan kata lain, melalui reduksi
garis batas kesadaran tiap individu tertentu [6]. fenomenologi ini, peneliti berusaha menemukan
Adapun intensi eminen dari fenomenologi adalah hakikat dari suatu fenomena. Collins menyebut hal
mengeksplorasi bagaimana fenomena dilakoni tersebut sebagai langkah “bracketing” untuk
manusia dalam pikiran, tindakan, dan mengungkap kemurnian fenomena. Sebab itulah,
kesadarannya; seperti bagaimana fenomena tersebut ketika seorang peneliti memutuskan untuk memulai
memiliki nilai dan dapat disepakati dengan baik. aksinya, maka ia harus menanggalkan semua
Fenomenologi berupaya memecahkan sebuah simbol miliknya, seperti agama, pangkat, adat
resepsi tentang bagaimana manusia menafsirkan istiadat, dan perspektifnya perihal ilmu
makna dan konsepsi prinsipil [4]. pengetahuan [5].

Konsep Fenomenologi Edmund Husserl Selain itu, tendensi fungsi dari reduksi
Penggagas sekaligus tokoh utama fenomenologi fenomenologi adalah menjabarkan kaidah sebuah
adalah Edmund Husserl. Ia menegaskan bahwa objek yang tampak dalam susunan bahasa yang
fenomena berdasarkan persepsinya berbeda dengan baik. Hal itu tidak hanya dalam terminologi objek
yang dideskripsikan oleh Immanuel Kant. Bila secara eksternal, melainkan juga kesadaran dalam
Immanuel Kant menuturkan bahwa suatu subjek perilaku internal, pengalaman, dan korelasi antara
hanya memahami fenomena dan bukan merupakan fenomena dengan subjek yang mengkajinya. Titik
noumena, maka bagi Edmund Husserl, fenomena pusatnya didasarkan pada kadar pengalaman,
menyeluruhi noumena [4]. sedangkan poros sensasinya dilandaskan pada
pemenuhan sifat-sifat alamiah dan substansi dari
Menurut Husserl, suatu ilmu pengetahuan yang pengalaman itu sendiri [4].
konklusif memerlukan pengawalan dari pendekatan
filsafat fenomenologi. Berdasarkan pemahamannya, Tahapan reduksi yang kedua dalam penelitian
filsafat fenomenologi merupakan filsafat tanpa dengan perspektif fenomenologi adalah reduksi
adanya ragam bias dan prasangka yang hanya dapat eidetis. Reduksi ini bermaksud untuk mendapatkan
diketahui melalui metode reduksi. Metode ini intipati dari sebuah hakikat [5]. Reduksi ini
mencoba memahami karakteristik fundamental bertujuan untuk menemukan struktur dasar dalam
kesadaran yang berupa intensionalitas. Ketika mencapai hal-hal yang hakiki. Segala dimensi
seseorang mulai menjabarkan dunia yang telah ia aksidensial yang berupa ruang, waktu, dan
reduksi, maka ia akan segera menjumpai sebuah sejenisnya, masih dikategorikan pada proses filtrasi
asumsi bahwa dunia tidaklah bersifat personal, akan (bracketing method) [4].
tetapi dunia merupakan nilai dan makna yang
disusun secara intersubjektivitas. Adapun Selanjutnya tahap reduksi ketiga dalam penelitian
intersubjektivitas bereksistensi dalam refleksi ego dengan teori fenomenologi adalah reduksi
manusia secara natural dan terbentuk dari kausa transendental. Reduksi transendental berupaya
internasionalitas [5]. mengklasifikasi hakikat yang bersifat empiris untuk
kemudian menjadikannya sebagai hakikat murni.
Penafsiran Edmund Husserl ini bermula dari sebuah Setelah disortir, suatu aktivitas empiris akan
persuasi untuk kembali kepada realitas. Untuk membentuk aktivitas di atas kesadaran murni agar
itulah, metode reduksi yang sedikit disinggung di kemudian dapat memformulasikan suatu objek
atas perlu dibentuk. Melalui metode reduksi, tertentu. Pada fase inilah subjek menjadi dirinya
seseorang dapat mengarahkan ikhtisar sesuatu sendiri dan menggapai kebenaran yang memiliki
terhadap realitas. Beberapa langkah metodis yang kesesuaian antara apa-apa yang dilihat, dipikir, dan
dimaksud yaitu reduksi fenomenologi, reduksi dialami dengan substansi makna yang tercipta [5].
eidetis, dan reduksi transendental [1].
Edmund Husserl mendeteksi sebuah eksistensi
Reduksi fenomenologi adalah langkah purifikasi hakikat kesadaran atau intensionalitas melalui
fenomena yang mesti dilakukan oleh seorang proses reduksi transendental. Definisi kesadaran
peneliti. Dalam reduksi ini, semua bentuk aktivitas selalu dikaitkan dengan objek dari kesadaran itu
manusia yang dilakukan dalam ranah kesadaran sendiri. Hal yang paling esensial dalam reduksi
perlu disortir sementara. Selama penelitian transendental bukanlah terletak pada persoalan
berlangsung pun, peneliti harus menelaah hal-hal di filtrasi fenomena yang tampak, akan tetapi pada
balik fenomena yang tampak dan menggali perihal
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 6, No. 2, September 2021 94

metode pemberian interpretasi subjek terhadap dan hubungan Suriah dengan dunia dalam ranah
objek yang dikajinya [2]. kebijakan luar negeri. Menjelang berlangsungnya
kepemimpinan Bashar al-Assad, sampailah isu
Berdasarkan peninjauannya terhadap struktur bahwa akan ada perbaikan pada sistem politik
intensionalitas kesadaran, Edmund Husserl pemerintahan dan perekonomian. Ia mengerahkan
memformulasikan empat aktivitas yang esensial dukungan penuh dalam kedua bidang tersebut dan
dalam kesadaran, yaitu: rasionalisasi, rekognisi, memperketat sistem kekuasaannya. Kepemimpinan
interelasi, dan preskripsi [4]. Bashar al-Assad menjadi harapan baru bagi rakyat
Suriah [8]. Dalam hal ini tentu diharapkan pula agar
Penggunaan Teori dalam Fenomenologi segala konflik yang terjadi di Suriah dapat diakhiri
Edmund Husserl dengan damai.
Pada hakikatnya, penelitian fenomenologi memiliki Penelitian kajian fenomenologi Edmund Husserl
prinsip a priori, artinya teori ini tidak dilandasi telah banyak dilakukan oleh kalangan akademisi.
oleh teori yang lain. Teori fenomenologi ini justru Diantaranya adalah Marthalena (2017) dan Solihah
lahir dari perspektif filsafat perihal apa yang dikaji (2018). Marthalena (2017) mengkaji studi dampak
dan bagaimana cara mengkajinya. Berikut ini implementasi motto kota Serang. Hasil penelitian
merupakan tiga asumsi konsep dasar penelitian ini menunjukkan bahwa dengan melihat berbagai
fenomenologi, yaitu [4]: fenomena yang muncul di lapangan, maka dapat
a. Sebuah peristiwa memiliki arti dan makna disimpulkan bahwasanya motto kota Serang
tersendiri bagi orang-orang yang mengalaminya Madani tidak dilaksanakan di tengah-tengah
secara langsung. kehidupan kota Serang karena rendahnya kesadaran
b. Penafsiran objektif diproses mengikutsertakan diri (self consiusnes) kota Serang untuk mematuhi
pengalaman subjektif. peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah kota
c. Pengalaman manusia tidak dikonstruksi oleh Serang [9]. Sedangkan Solihah (2018) mengkaji
peneliti. nilai-nilai kehidupan dari kisah Nabi Syu’aib a.s.
dalam al-Qu’an. Hasil penelitian ini menunjukkan
Bashar Al-Assad bahwa: a) reduksi fenomenologinya yaitu Nabi
Bashar al-Assad merupakan Presiden Suriah setelah Syu’aib diutus kepada negeri Madyan yang
Hafeez Assad. Ia memimpin Suriah selama kurang berperilaku tidak mau memenuhi dan mengikuti
lebih 20 tahun, sejak tahun 2000 hingga saat ini. ajakannya untuk menyembah Allah; b) reduksi
Konsistensi Bashar al-Assad memimpin Suriah eidetisnya yaitu sebagai ibrah yang memberikan
selama itu tidak terlepas dari desas-desus pelajaran tentang perilaku manusia yang
keberhasilannya mengangkat Human Development dihilangkan peradabannya disebabkan perilaku
Index (HDI) di Suriah yang berada para urutan 111 mereka yang sudah jauh dari syariat agama; dan c)
versi PBB. Human Development Index adalah reduksi transedentalnya adalah redaksi kenabian
evaluasi atas keberhasilan pembangunan di sebuah Nabi Syu’aib a.s. [10].
negara yang berlandaskan pada sejumlah variabel,
seperti angka harapan hidup, pendapatan penduduk, Penelitian yang memiliki fokus membahas konflik
tingkat pendidikan, dan angka melek huruf [7]. di Ghouta Timur pernah dilakukan, yaitu oleh Sakti
dan Rahayu (2019). Penelitian ini membahas
Bashar al-Assad menggantikan posisi ayahnya pandangan hukum humaniter internasional terhadap
sebagai presiden dan menjalin hubungan baik kecamuk senjata pemerintah Suriah di Ghouta
dengan Rusia, Iran, Korea Utara, Cina, dan Timur pada bulan Februari 2018. Hasil penelitian
beberapa negara di Amerika Latin yang membantah menunjukkan bahwa Suriah merupakan negara
paham imperialisme Amerika Serikat beserta yang hanya melakukan pengesahan terhadap
sekutunya. Ia melanjutkan kepemimpinan dan beberapa peraturan mengenai hukum humaniter
kiprah politik mendiang ayahnya dengan internasional, di antaramya yaitu: Konvensi Jenewa
meneruskan perjuangan ayahnya dalam ranah Tahun 1949, Protokol Tambahan I Tahun 1977, dan
pemerintahan Suriah [8]. Konvensi Senjata Kimia Tahun 1993 [11].

Selama masa kepemimpinannya, Bashar al-Assad Penelitian tersebut lebih berfokus kepada
banyak menjalankan kebijakan, di antaranya adalah bagaimana sistem hukum humaniter internasional
mengupayakan alasan proses damai negara Arab bekerja ketika dihadapkan pada satu kondisi di
dengan Israel, kehadiran militer Suriah di Lebanon, mana telah terjadi kecamuk senjata dari pemerintah
95 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 6, No. 2, September 2021

Suriah terhadap Ghouta Timur pada bulan Februari untuk membuat tulisan di dinding
2018. Adapun dalam penelitian ini akan berfokus sekolahnya, (‫)إجأك الدور يادكتور‬. , yang artinya
pada fenomena awal mula adanya konflik di “Sekarang giliranmu, wahai Doktor (Bashar
Ghouta Timur dan bagaimana kondisi Ghouta Assad). Kalimat inilah yang memicu
Timur pasca pembebasan Bashar al-Assad dengan terjadinya perang di Suriah."
menggunakan pendekatan teori fenomenologi dari
Edmund Husserl. Video berita ini dengan sangat detail menyebutkan
bahwa awal pemicu perang dan segala keresahan di
Ghouta, Suriah adalah karena ketidaksenangan
METODE Presiden Bashar al-Assad terhadap ulah remaja
tersebut, yang mana hal ini juga bersamaan dengan
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif adanya Arab Spring. Hari itu, tanggal 06 Maret
kualitatif dengan sumber data penelitian yang 2011 ada sekitar 15 remaja ditangkap oleh tentara
diambil dari beberapa berita faktual mengenai partai Assad. Orang tua mereka panik dan meminta
konflik di Ghouta Timur yang peneliti dapatkan agar anak-anaknya segera dibebaskan. Namun para
melalui website internet. Adapun tahap tentara justru membuat statement baru yang
penelitiannya adalah sebagai berikut: membuncahkan amarah masyarakat Suriah waktu
1. Menelaah berita-berita terpercaya terkait itu perihal anak-anak yang tidak akan dibebaskan.
konflik di Ghouta Timur dengan saksama demi Setelah hari itu, kerincuhan mulai melanda Daraa,
menemukan data yang berhubungan dengan banyak korban jatuh lantaran membangkang kepada
kajian fenomenologi dari Edmund Husserl. petugas pemerintahan.
2. Memilih data yang terkait dengan kajian
fenomenologi dari Edmund Husserl dan Seminggu kemudian, berbagai aksi protes,
membatasi data yang tidak terkait. pemberontakan dan pembunuhan semakin
3. Mengategorikan data yang memiliki merajalela di negeri ini. Tepat hari itu pula 15 anak
keterkaitan dengan kajian fenomenologi dari remaja dibebaskan oleh Assad, namun perlawanan
Edmund Husserl. terhadapnya tak kunjung reda. Mereka
4. Menganalisis dengan melakukan pembacaan mengiginkan Assad diturunkan dari jabatannya
intensif terhadap berita-berita terkait konflik di sebagai presiden Suriah. Karena persoalan itulah,
Ghouta Timur dan menelaahnya dengan teliti. pasukan tentara di Suriah terpecah menjadi dua,
5. Menarik kesimpulan. pasukan tentara sipil dan pasukan tentara yang
masih setia pada Assad. Dan mulai tahun 2011,
tercatat ada 500.000 orang tewas dan 10 juta orang
HASIL DAN PEMBAHASAN mengungsi ke tempat lain demi keamanan mereka.
Saat ini, konflik melibatkan orang-orang di belahan
Awal Mula Konflik Ghouta Timur dunia yang datang mendukung kelompok yang
Setiap peristiwa memiliki awal dan permulaannya, berbeda-beda di Suriah ini. Jadi pada hari itu, 15
begitu pula dengan konflik yang terjadi di Ghouta Maret 2011, revolusi di Suriah mulai dicanangkan,
Timur, Suriah. Pada artikel penelitian ini, peneliti namun harus berakhir menjadi konflik
memfokuskan analisis berita perihal reduksi berkelanjutan yang menewaskan ratusan ribu rakyat
fenomena awal mula konflik Ghouta Timur, begitu sipil dan membuat jutaan lainnya mengungsi di
pula nanti pada pembahasan kedua mengenai daerah-daerah perbatasan.
Ghouta Timur pasca pembebasan Bashar Assad.
Adapun sumber pembahasan artikel ini peneliti Berita selanjutnya dari ISLAMPOS Maret 2018,
kumpulkan dari berbagai sumber berita tanah air yang diawali dengan kalimat pernyataan sebagai
dan mancanegara. Berita pertama peneliti dapatkan berikut [12]:
dari sebuah video berita TRT WORLD di sebuah
akun instagram [12] yang pada awal video “Pada bulan Maret 2018 ini, konflik Suriah
disebutkan: akan memasuki tahun ke-8. Sudah lebih dari
465 ribu warga Suriah tewas dalam arena
“Ini adalah cerita bagaimana tulisan grafiti konflik, lebih dari satu juta orang terluka,
memicu terjadinya revolusi. Di suatu sore, dan lebih dari 12 juta warga telah
seorang remaja laki-laki memagang cat mengungsi dan terusir dari rumah mereka.
semprot hitam. Dia berkata bahwa remaja Apa yang menyebabkan terjadinya konflik
lain yang lebih tua darinya menyuruhnya tersebut?”
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 6, No. 2, September 2021 96

Berita ini melengkapi data berita pertama yang Sejak tahun 2013, berbagai bentuk agresi terhadap
peneliti analisis. Peristiwa Arab Spring pada tahun Ghouta Timur telah mulai dilancarkan oleh para
2011 dianggap menjadi titik keberhasilan misi tentara Suriah. Salah satunya adalah kecamuk
pemberontakan sekaligus menyulut pretensi untuk senjata kimia yang berhasil menewaskan 1.500
mengudeta presiden Tunisia dan Mesir. Hal ini penduduk Ghouta. Ada beberapa kelompok oposisi
kemudian menjadi harapan bagi aktivis pro- yang berebut mengambil alih kekuasaan di daerah
demokrasi Suriah. Pada bulan Maret saat itu, Ghouta Timur, yaitu: 1) militan tentara Islam
demonstrasi damai meledak di Suriah, hingga menguasai daerah utara, Douma, dan bagian timur
menyebabkan beberapa demonstran ditahan dan enklave; 2) kelompok Failaq al-Rahman
digeledah aparat. Tahun demi tahun, berbagai menguasai daerah barat daya enklave; dan 3) Arhar
macam konflik dan pemberontakan seakan al-Sham menguasai daerah barat laut enklave.
memborbardir kawasan Suriah dari pihak Amerika Motif perebutan wilayah ini menjadi bumerang
Serikat dan Rusia. Setelah Aleppo menjadi salah bagi masyarakat Ghouta Timur yang pada akhirnya
satu sasaran kecamuk senjata, pemberontakan di berujung pada luka dan kematian.
Suriah berlanjut di dua front wilayah utama, yakni Dari ketiga pemberitaan di atas, peneliti rasa sudah
Ghouta Timur dan Afrin. Pasukan pemerintah cukup memadai untuk mengetahui dan memahami
Suriah yang mendapat dukungan dari pesawat awal mula penyebab konflik berkepanjangan di
tempur Rusia tidak berhenti menyerang wilayah Ghouta Timur, Suriah. Reduksi fenomenologi yang
Ghouta Timur dan mengakibatkan ratusan warga ditemukan di sini adalah konflik Ghouta Timur
sipil tewas. dilatar belakangi oleh peristiwa Arab Spring.
Reduksi eidetisnya adalah ketidaktegasan
Selanjutnya pada awal bulan Januari 2018, Afrin, pemerintah Suriah melerai setiap konflik yang
Turki dan Free Syria Army (FSA) mulai dating. Dan reduksi transedentalnya ada pada
mencanangkan operasi militer melawan YPG di tingkat emosionalitas sang Presiden, Bashar al-
wilayah barat laut Suriah. Ghouta Timur mulai Assad yang cukup menyulut-nyulut setiap kali ada
dikepung sejak tahun 2013. Sampai detik ini pun, suatu hal yang tidak berkenan di hatinya, yang
konflik Suriah yang berpusat di Ghouta Timur pada akhirnya berujung pada suatu keputusan yang
masih saja memanas, hingga menjatuhkan ribuan seharusnya tidak layak diputuskan oleh seorang
warga sipil sebagai korbannya. Sengketa antara pemimpin sebuah negara.
pemerintah dan para pemberontak telah menjelma
menjadi genosida massal yang menyebabkan Ghouta Timur Pasca Pembebasan Bashar Assad
Ghouta dan Afrin seumpama neraka bagi Seperti halnya awal, setiap peristiwa dan fenomena
rakyatnya sendiri. pun juga memiliki akhir. Setelah 6 tahun lamanya
terpuruk dalam kungkung kekuasaan yang sama
Kemudian berita selanjutnya bersumber dari QnA sekali tak berkeprimanusiaan, masyarakat Ghouta
Kumparan News dengan kalimat utama di bawah akhirnya dibebaskan dari belenggu sipir negeri
ini [13]: mereka sendiri. Akhirnya sang Presiden, Bashar al-
Assad terketuk sedikit celah dari pintu hatinya
“Mengapa Rezim Suriah menyerang untuk sekadar membebaskan masyarakat Ghouta
Ghouta?” bernafas seperti seharusnya.

Berita tersebut memaparkan alasan rezim Bashar Setelah menelaah beberapa sumber media dan
Assad menyerang Ghouta dengan teramat jelas. berita terkait, inilah salah satu berita yang peneliti
Ghouta merupakan wilayah krusial bagi Bashar kaji menggunakan teori fenomenologi Edmund
Assad. Posisnya hanya selemparan batu daripada Husserl perihal Ghouta Timur pasca pembebasan
ibu kota Damaskus, kurang leboh 30 sampai 40 Bashar al-Assad. Menilik pada berita pembebasan
kilometer. Sebelum adanya konflik merongrong Ghouta oleh Bashar Assad di salah satu akun sosial
wilayah ini, Ghouta dikenal sebagai lahan peneliti muda Timur Tengah, Dina Y. Sulaeman,
perkebunan sekaligus lumbung padi bagi berikut pernyataannya [14]:
Damaskus. Dari wilayah ini pula, pejuang oposisi
bebas menembakkan rudal ke pusat kota “Jauh bersinggungan dengan kalimat para
Damaskus. Ghouta Timur adalah enklave terakhir pengumpul donasi “Save Ghouta”, pada
yang masih dianeksasi oleh para pemberontak kenyataannya justru saat ini Ghouta telah
rezim Bashar Assad. bebas, Ghouta is saved.”
97 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 6, No. 2, September 2021

Dina Y. Sulaeman menuliskan dalam salah satu terorisme global yang mendapat dukungan
artikelnya bahwa kini masyarakat Ghouta Timur dari Barat, Turki, Israel, dan GCC (negara
telah dibebaskan. Pada penyelidikan dan proses Teluk). Sekarang media dan para humanis
evakuasi Ghouta Timur, tentara Suriah akan melupakan Ghouta Timur seperti yang
menemukan reserve senjata berbahan kimia yang mereka lakukan terhadap Aleppo. Tahun
berasal dari Saudi dan baju pelindung zirah dari 2016 lalu, mereka berteriak histeris “Save
negara Barat. Hal seperti ini juga pernah terjadi Aleppo”, hingga sampai saat pemerintah
pada konflik Aleppo sebelum ini. Untuk berhasil mengusir teroris dari wilayah
menghilangkan segala jejak peperangan yang Aleppo dan menciptakan suka cita bagi
pernah terjadi, tentara Suriah melakukan perjanjian rakyat Aleppo.
dengan para wajib militer teror Ghouta. Isi Beberapa wilayah Suriah masih berada di
perjanjian tersebut adalah: bawah pendudukan Israel, Al Qaeda dan
– wajib militer akan dipindah tugaskan ke Idlib. afiliasinya, Turki, serta Kurdi yang
– semua tawanan yang ditaksir berjumlah ribuan didukung oleh Amerika Serikat. Perang
akan dibebaskan dari penjara-penjara al-Nushra tidak akan berhenti sampai SAA memberi
dan Failaq al-Rahman. kebebasan kepada setiap inci wilayah
– para wajib militer menyerahkan peta Suriah untuk memulihkan kembali
terowongan dan data ranjau yang mereka tanam keamanan bagi seluruh warga Suriah
kepada tentara Suriah. dengan latar belakang etnis dan agama
– memindah tangankan senjata berat dan yang berbeda sepenuhnya.
menengah ke pemerintah.
Dari data di atas ditemukan hasil bahwa reduksi
Pada akhir pembahasan, Dina Y. Sulaeman fenomenologi atas fenomena Ghouta Timur pasca
menunjukkan hasil terjemahannya tentang status pembebasan Bashar al-Assad adalah ditemukannya
Hadi Nasrullah yang aktif menulis perihal bukti campur tangan Al-Qaeda atau pemberontak
perkembangan kondisi di Suriah tetanggal 23 moderat dalam konflik yang mendera dan
Maret 2018. Begini isinya [14]: meresahkan warga Ghouta. Kemudian reduksi
eidetisnya adalah orang-orang Ghouta dan
Ghota Timur secara resmi dibebaskan dari Damaskus terbebas dari jerat kegelisahan dan
Al Qaeda atau “pemberontak moderat”, penderitaan yang mereka alami selama masa
kata media politik Barat. Tidak, terimakasih pemberontakan berlangsung dengan sangat tidak
telah ditujukan kepada Amerika Serikat, berprikemanusiaan. Terakhir, reduksi transedental
Inggris, Uni Eropa, Saudi, Qatar, dan Turki, dari fenomena ini adalah upaya pembebasan kamp
melainkan kepada Syrian Arab Army (SAA). Douma, Yarmouk dan Hajar al-Aswad di
Warga Damaskus akhirnya akan Damaskus dari ISIS dan afiliasi Al Qaeda.
beristirahat tenang berkat SAA dan Tersebab pada hakikatnya, perang dan kerincuhan
sekutunya yang setia. Tidak ada lagi tidak akan berhenti sampai pada saatnya Syrian
“jihadis” yang akan menembakkan Arab Army membebaskan setiap inci wilayah
serangan mortir dan membantai warga kota. Suriah untuk memulihkan kembali keamanan
Tidak ada lagi rasa takut bahwa rudak tiba- secara penuh bagi seluruh warga Suriah dengan
tiba saja jatuh meledakkan sekolah, pasar, distingsi latar belakang etnis dan agama.
jalanan, dan rumah sakit. Enam tahun
berlalu, kini orang-orang Damaskus akan Dari sini, kiranya cukup jelas mengenai Ghouta
tidur dengan damai dan menjalani Timur pasca pembebasan Bashar al-Assad. Ada
kehidupan sehari-hari mereka tanpa senyum tulus yang merekah dari bibir masing-
khawatir akan serangan mematikan yang masing warga Ghouta, memuja kekuasaan-Nya
mendadak datang. dalam setiap inci kehidupan. Ghouta is Saved.
Tembakan mortir yang berasal dari Ghouta
Timur yang dilakukan “pemberontak
moderat” telah menargetkan warga sipil di KESIMPULAN
Damaskus dan menewaskan lebih dari 900
orang (sebagian besar wanita dan anak- Berdasarkan elaborasi terhadap pembahasan di atas,
anak) pada tahun 2016 saja, belum maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai
terhitung jumlah korban di tahun-tahun berikut:
lainnya. Inilah kemenangan Suriah melawan
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 6, No. 2, September 2021 98

1. Konflik Ghouta Timur, Suriah dimulai sejak [7] D. Y. Sulaeman, Prahara Suriah: Membongkar
tanggal 15 Maret 2011. Di samping dilatar Persekongkolan Multinasional, Depok:
belakangi oleh peristiwa Arab Spring, ternyata Pustaka Ilman, 2013.
tingkat emosionalitas sang Presiden, Bashar al- [8] M. Muhammad, "Kebijakan Politik
Assad yang cukup menyulut-nyulut setiap kali Pemerintahan Bashar Al-Assad di Suriah", IN
ada suatu hal yang tidak berkenan di hatinya, RIGHT: Jurnal Agama dan Hak Azazi
yang pada akhirnya berujung pada suatu Manusia, vol. VI, no. 1, pp. 84-88, November
keputusan yang seharusnya tak layak diputuskan 2016.
oleh seorang pemimpin sebuah negara. Karena [9] Marthalena, "Studi Dampak Implementasi
itulah, ratusan ribu jiwa masyarakat sipil harus Motto Kota Serang dengan Pendekatan Teori
hilang dan jutaan lainnya mengungsi. Fenomenologi Husserl", SAWALA, vol. V,
2. Setelah enam tahun lamanya terpuruk dalam no. 1, pp. 31-36, April 2017.
kungkung kekuasaan yang sama sekali tak [10] Solihah, "Nilai-nilai Kisah Nabi Syu'aib a.s.
berkeprimanusiaan, masyarakat Ghouta dalam Al-Qur'an dengan Pendekatan
akhirnya dibebaskan dari belenggu sipir negeri Fenomenologi Edmund Husserl", Skripsi
mereka sendiri. Akhirnya sang Presiden, Bashar Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati
al-Assad terketuk sedikit celah dari pintu Bandung, 2018.
hatinya untuk sekadar membebaskan masyarakat [11] G.Sakti dan S. L. Rahayu, "Tinjauan Hukum
Ghouta bernafas seperti seharusnya. Humaniier Internasional terhadap Serangan
Pemerintah Suriah di Ghouta Timur pada
Februari 2018", Belli Ac Pacis, vol. V, no. 2,
REFERENSI pp. 53-62, Desember 2019.
[12] E. Susanti, "Begini Kronologi Konflik Suriah,
[1] Basrowi dan Sukidin, Metode Penelitian termasuk Ghouta Timur dan Afrin", Islam Pos,
Kualitatif Mikro, Surabaya: Cendekia, 2002. 2018. [Online]. Available:
[2] M. Munir, Aliran-aliran Utama Filsafat Barat https://www.islampos.com/74001-74001/.
Kontemporer, Yogyakarta: Lima, 2018. [Diakses 16 Januari 2021].
[3] A. Sobur, Filsafat Komunikasi Tradisi dan [13] D. Armandhanu dan N. Hidayati, "QnA:
Komunikasi Fenomenologi Konsepsi, Mengapa Rezim Suriah Menyerang Ghouta?",
Pedoman, dan Contoh Penelitiannya, Kumparan News, 26 Februari 2018. [Online].
Semarang: Widya Padjajaran, 2009. Available:
[4] E. Kuswarno, Metodologi Penelitian https://kumparan.com/@kumparannews/qna-
Komunikasi Fenomenologi Konsepsi, mengapa-rezim-suriah-menyerang-ghouta.
Pedoman, dan Contoh Penelitiannya, [Diakses 16 Januari 2021].
Semarang: Widya Padjajaran, 2009. [14] D. Y. Sulaeman, “Ghouta is Saved,” Dina
[5] I. B. Wirawan, Teori-teori Sosial dalam Tiga Sulaeman WordPress, 24 Maret 2018.
Paradigma (Fakta Sosial, Definisi Sosial & [Online]. Available:
Perilaku Sosial), Jakarta: Kencana, 2012. https://dinasulaeman.wordpress.com/2018/03/
[6] W. Bachtiar, Metode Penelitian Kualitatif 24/ghouta-is-saved/. [Diakses 16 Januari
Mikro, Surabaya: Insan Cendekia, 2002. 2021].

Anda mungkin juga menyukai