D A L A M K E S U S A S T R A A N
A R A B D A N B A R A T
Fauziyah Kurniawati
(20201011024
Seiring perkembangannya, sastra pada periodisasi modern menjadi
pionir lahirnya pemikiran-pemikiran baru perihal budaya
kemasyarakatan dan laju gerak peradaban. Hal tersebut tidak
terlepas dari aliran-aliran yang berkembang dalam dunia
kesusastraan, baik sebagai hasil intipati dari karakteristik karya yang
berkembang maupun sebagai kararkter yang sengaja dimunculkan
dalam sebuah karya sastra sebagai pengokoh keberadaan suatu
PENDAHULUAN aliran kesusastraan tertentu.
Setiap aliran memiliki karakteristik yang menampakkan kondisi
zaman di mana aliran tersebut berkembang. Aliran yang dinobatkan
berasal dari kawasan Eropa atau beberapa negara Barat mengalami
migrasi yang telah berhasil mengalir dan berkembang ke berbagai
penjuru dunia, termasuk Arab dan Indonesia.
.
2
SEJARAH KEMUNCULAN ALIRAN
REALISME
Aliran realisme muncul di Eropa pada paruh pertama abad ke-19, lebih tepatnya setelah revolusinya di Prancis pada
tahun 1830 M sebagai respon sekaligus restorasi terhadap aliran romantisme. Beberapa aliran yang melatarbelakangi
kemunculan realisme, di antaranya yaitu aliran humaniora, aliran salafi modern, dan aliran romantisme. Adapun
perkembangan aliran realisme sastra berhubungan dengan penyebaran filsafat positivisme, empirisme, dan
materialisme dialektis di Eropa.
Selain menolak hal-hal yang diyakini kaum aliran romantisme dari subjektivitas, imajinasi, abstraksi, dan delusi yang
berlebihan, realisme juga menolak paham aliran klasisme dalam meniru dan mengandalkan gaya sastra lama.
Realisme bekerja atas kenyataan dengan segala kebaikan dan keburukannya, mendobrak dan mengungkapkan
kebenaran dan rahasianya.
3
P ENGERTIAN ALIRAN REALIS ME
Realisme sastra, berdasarkan konotasi linguistiknya dalam bahasa Arab dapat diartikan beberapa hal, yakni adakalanya
berarti sastra yang didasarkan pada pengamatan dan perekaman realitas tanpa mengandalkan reruntuhan imajinasi; dan
adakalanya pula berarti sastra yang didasarkan pada pengambilan materinya dari kenyataan, kehidupan masyarakat serta
segala bentuk persoalananya, dalam hal ini berarti sastra objektif yang mengantarkan kita pada konsep-konsep sosialis.
Sisi lain dari realisme adalah hubungan antara sastra dan realitas, antara apa yang dikatakan oleh kata itu sendiri dan apa
yang dikatakan oleh hidup ini. Sastralah yang menggambarkan kita sebagai manusia dan dunia apa adanya; tidak ada
kesalahan atas apa yang ada di balik realitas dalam indera dan pikiran.
Sastra realis sebagai sastra yang paling mendekati karya sejarah. Dalam hal ini, corak sastra sejarah adalah corak sastra
yang menjadikan sejarah sebagai latar atau realitas hulu dan memberikan pemaknaan terhadap sejarah sebagai wahana
penyadaran bagi pembaca demi menentukan arah dari gerak sejarah yang memihak pada kebenaran dan kemanusiaan
sebagai realitas hilir.
LANDASAN
5
Vitalitas (al-hayawiyyah )
1 Kekuatan bahasanya tersebab eksistensi dan intensitas
penggunaanya dalam berbagai konteks sosial.
Universal ( al-‘alamiyyah )
2 Menjadi universal dan komprehensif sebagai reaksi dari
prinsip-prinsip estetika dasar.
Sistematis (al-manhajiyyah )
3 Menjadi sebuah metode otonom dalam bidang sastra
dan seni.
K A R A K T E R I S T I K
Prekognisi (al-istibshar )
Aliran Realisme
4 Didasarkan pada paham dan pengetahuan yang jelas,
terus terang, dan transparan tentang hari esok.
6
1
Realisme
Borjuis (Awal)
Realisme
2
Rasional
(Saintifik)
Realisme
3
Alami
(Naturalis)
4
Realisme
TREN DAN JENIS Sosialis
METODE Realisme
5
Kritis
Aliran Realisme
7
Realisme kritis dan alami/naturalis membuat hidup diatur oleh
keburukan dan kerusakan. Hal ini tentu merupakan sebuah
pandangan yang gelap dan pesimistis. Islam menolak persepsi
tersebut.
DALAM PANDANGAN alternatif khusus untuk membangun masyarakat yang sehat dan
tidak menyajikan citra pasca-revolusi.
ISLAM Manusia menurut kaum realis pada umumnya, dan bagi para
naturalis pada khusunya merupakan hewan yang berkemanusiaan
yang terdiri dari aspek fisik dan naluriah saja tanpa memperhatikan
aspek spiritualnya.
9
Aliran Realisme mengutamakan realitas kehidupan. Sastra
realis merupakan kutub seberang dari sastra imajis. Apa
yang diungkapkan para pengarang realis adalah hal-hal yang
nyata apa adanya, yang pernah terjadi, dan bukan imajinatif
belaka.
10
THANK YOU!