Anda di halaman 1dari 14

PERBEDAAN KARAKTER SUPERHERO ANTARA

KOMIK LABA-LABA MERAH DENGAN KOMIK SPIDERMAN


(Sebuah Kajian Sastra Bandingan)

Annisa Ulfah Miah


NIM. 13010115120022

Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia


Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro
Semarang
Annisahartono22@gmail.com

INTISARI

Miah, Annisa Ulfah. 2019. “Perbedaan Konsep Superhero Antara Komik Laba-Laba Merah dengan Komik
Spiderman (Sebuah Kajian Sastra Bandingan)”. Skripsi (S1) Ilmu Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Undip
Semarang. Pembimbing Dr. Muh. Abdullah, M.A. dan Fajrul Falah S.Hum., M.Hum.
Penelitian ini bertujuan menganalisis komik yang berjudul Robot dan The Superior Spiderman #1 yang
tokoh utamanya memiliki beberapa kesamaan. Kedua tokoh utama tersebut akan dianalisis karakternya
menggunakan teori struktural, sedangkan untuk menemukan perbedaan karakter tokoh yang signifikan
menggunakan teori sastra bandingan.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian
tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Tahap pengumpulan data menggunakan
studi pustaka berupa komik Laba-Laba Merah dan komik Spiderman, serta literatur yang berkaitan dengan teori
struktural dan teori sastra bandingan.
Berdasarkan hasil analisis bandingan antara tokoh utama Laba-Laba Merah dari komik Robot dengan
Spiderman dari komik The Superior Spiderman #1, melalui aspek penampilan sangat mirip, sedangkan melalui
beberapa aspek lainnya, seperti aspek humanitas, penguasaan teknologi, kebudayaan, serta mentalitas, ditemukan
banyak perbedaan. Perbedaan tersebut memberikan gambaran mengenai perbedaan cara kerja, cara berpikir,
bahkan cara mengatasi masalah yang dilakukan oleh dua orang superhero dari dua daerah yang berbeda.
Kata Kunci: Komik, Laba-Laba Merah, Spiderman, Karakter Tokoh, Bandingan.

ABSTRACT

Miah, Annisa Ulfah. 2019. "The Difference in Concept of Superhero Between Laba-Laba Merah Comic and
Spiderman Comic (Sebuah Kajian Sastra Bandingan)”. Thesis (S1) Indonesian Literature Culture Faculty of
Diponegoro University Semarang. Adviser Dr. Muh. Abdullah, M.A. dan Fajrul Falah S.Hum., M.Hum.
This study aims to analyze a comic entitled Robot and The Superior Spiderman # 1 whose main
characters have some similarities. The two main characters in the comics will be analyzed using structural theory,
while to find the significant differences in character figures .using comparative literary theory.
The method used in this research is a qualitative research. Qualitative research is a research which has
descriptive characteristic and tends to use analysis. The data collection stage used literature studies in the form of
comic books entitled Laba-Laba Merah and Spiderman comics, as well as literature related to structural theory and
comparative literary theory.
Based on the results of comparative analysis between the main characters of Laba-Laba Merah from
Robot comic with Spiderman comics from The Superior Spiderman # 1 comic, through the appearance aspect both
of the main characters are very similar, while through other aspects, such as aspects of humanity, mastery of
technology, culture, and mentality, this study found many differences. These differences provide an overview of
the different ways of working, how to think, and even how to overcome the problems carried out by two superheroes
from two different regions.
Keyword: Comic, Laba-Laba Merah, Spiderman, character, comparative

PENDAHULUAN usia, baik anak kecil, remaja, dewasa, hingga orang


tua sekali pun mengenal bahkan memiliki karakter
A. Latar Belakang superhero favorit. Superhero merupakan sebuah
Sastra dikenal dengan hal-hal yang unik dan karakter fiksi yang memiliki kekuatan luar biasa
menyenangkan. Misalnya dari cara penyampaian, untuk melakukan tindakan hebat demi kepentingan
bahasa yang digunakan, atau pun dari segi cerita umum. Beberapa karakter superhero memang
yang ditawarkan. “Ilmu sastra menunjukkan dikisahkan memiliki kekuatan super yang tidak
keistimewaan, barang kali juga keanehan yang masuk akal. Kekuatan tersebut bersumber dari
mungkin tidak dapat kita lihat pada banyak cabang beberapa faktor seperti pakaian yang dikenakan,
ilmu pengetahuan lain: yaitu bahwa obyek utama senjata yang dipakai, atau bahkan kendaraan andalan
penelitiannya tidak tentu melainkan tidak karuan” superhero tersebut.
(Teeuw, 1988:21). Amerika dan Inggris dikenal sebagai negara
Karya sastra sebagai karya seni bersifat yang memiliki banyak karakter superhero. Sebut saja
kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia yang dua studio superhero raksasa, Marvel dan DC. Dua
berupa karya bahasa yang bersifat estetik (dalam arti kubu tersebut adalah yang paling banyak
seni), hasilnya berupa karya sastra, misalnya novel, menghasilkan karakter superhero. DC sudah jauh
puisi, cerita pendek, drama, dan lain-lain, sedang didirikan sebelum Marvel pada tahun 1934 dengan
ilmu sastra mempunyai ciri-ciri keilmuan, yaitu nama awal National Allied Publications. DC adalah
objek, teori, dan metode. Artinya sastra dapat berlaku sebuah perusahaan komik yang memperkenalkan
sebagai objek atau subjek penelitian (Noor, 2010: 9). superhero terkenal seperti Superman, Batman, Flash,
Komik merupakan salah satu karya sastra Wonder Woman, Aquamen, dan yang lainnya.
yang banyak memiliki penggemar. Meskipun, komik Sementara itu, Marvel baru didirikan tahun 1940
sering dianggap sebagai sebuah bacaan ketika dengan nama awal Timely Publications. Meski
mengisi waktu luang atau sebagai penyegar di kala dibangun setelah DC, Marvel kini telah menjadi
penat, melainkan juga komik dapat digunakan salah satu perusahaan komik terbesar menyaingi
sebagai media pembelajaran yang menyenangkan. saingannya, DC studio. Superhero Marvel sendiri
Tema yang diangkat dari komik pun beraneka ragam. yang paling dikenal ada Captain America, Hulk,
Misalnya, komik bertema superhero. Selain Thor, Iron-Man, Spiderman, X-men, dan yang
menyenangkan, komik superhero juga menyajikan lainnya. karakter-karakter superhero tersebut sangat
hiburan berupa kekuatan superhero, serta sebagai mendunia. Mulai dari komik, film, hingga animasi
tempat pembelajaran yang tidak membosankan. superhero Marvel dan DC terbukti digandrungi
Menurut McCloud (2001:9), komik adalah banyak kalangan.
kumpulan gambar yang berfungsi menyampaikan Sementara itu, di Indonesia juga sempat
informasi atau menghasilkan respon estetik bagi populer karakter superhero yang dimulai pada tahun
yang melihatnya. Seluruh teks cerita dalam komik 1960-an. Karakter superhero yang muncul
tersusun secara rapi dan saling berhubungan antara kebanyakan terinspirasi oleh beberapa karakter
gambar (lambang visual) dengan kata-kata (lambang superhero Marvel dan DC. Sebut saja yang paling
verbal). Gambar di dalam sebuah komik diartikan fenomenal Gundala Putra Petir karya Hasmi yang
sebagai gambar-gambar statis yang tersusun secarata diadaptasi dari superhero DC yaitu Flash. Wid Ns
berurutan dan saling berkaitan antara gambar yang dengan Godam yang terinspirasi dari Superman.
satu dengn gambar yang lain, sehingga membentuk Laba-Laba Merah oleh Kus Bram yang jelas
sebuah cerita. terinspirasi dari Spiderman. Lalu, ada Laba-Laba
Superhero atau yang sering disebut sebagai Maut oleh Djoni Andrean yang tokohnya dilukiskan
pahlawan super atau jawara adidaya, merupakan mirip Spiderman dengan topeng yang sedikit
salah satu karakter tokoh dalam komik yang banyak terbuka. Mereka semua bisa dikatakan sangat
disukai masyarakat. Hampir dari semua kalangan populer hingga tahun 1980-an.
Superhero memang digambarkan memiliki penelitian berjalan dalam lingkup yang benar dan
daya tarik tersendiri yang membuat banyak tidak melenceng dari apa yang akan diteliti.
masyarakat menyukai karakternya. Mereka memilki Berdasarkan latar belakang dari uraian
ciri khas yang berbeda-beda. Jika superhero A persoalan di atas, penulis merumuskan dua
memiliki kekuatan petir dan kecepatan tinggi, maka permasalahan, yang pertama mengkaji perbedaan
superhero B memiliki kekuatan otot yang luar biasa. karakter tokoh utama Laba-Laba Merah dalam
Lalu, superhero C tidak memilki kekuatan fisik, komik “Robot” karya Kus Bram dengan Spiderman
namun berasal dari salah satu senjatanya. Setiap dalam komik “The Superior Spiderman #1” karya
superhero memiliki ke-khasan masing-masing. Dari Stan Lee dan Steve Dikto. Kedua, membandingkan
ke-khasan tersebut, nampaknya membuat para karakter tokoh utama antara Laba-Laba Merah
penikmat superhero semakin menggandrungi dalam komik “Robot” karya Kus Bram dengan
superhero yang memiliki ciri khas yang paling Spiderman dalam komik “The Superior Spiderman
berbeda. Membanding-bandingkan beberapa #1” karya Stan Lee dan Steve Dikto.
superhero nampaknya sudah menjadi hal yang biasa
bagi para penikmat superhero. Dari mulai kekuatan C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
mana yang paling kuat, yang paling bijaksana dan Bertolak dari rumusan masalah di atas, tujuan yang
setia kawan, hingga siapa yang memiliki wajah hendak dicapai dalam penelitian ini adalah
paling tampan atau paling cantik. mengungkapkan perbedaan karakter tokoh utama
Penikmat superhero tidak hanya akan dan membandingkan karakter tokoh Laba-Laba
berfokus pada dari mana asal superhero tersebut. Merah dalam komik “Robot” karya Kus Bram
Apakah dari Indonesia atau dari luar Indonesia. dengan Spiderman dalam komik “The Superior
Namun mereka tentu akan memerhatikan detail- Spiderman #1” karya Stan Lee dan Steve Dikto.
detail yang ada terhadap karakter superhero tersebut. Sebuah penelitian harus dapat memberikan
Apakah detailnya menarik atau tidak, apakah manfaat, baik secara teoretis maupun praktis.
kekuatannya menarik atau tidak, dan yang paling Penelitian ini diharapkan mampu menambah
penting, apakah terlihat unik atau tidak. wawasan dan khazanah ilmu pengetahuan di bidang
Dari kubu Marvel Amerika terkenal sastra khususnya dengan pendekatan sastra
Spiderman, yang mendapat julukan superhero bandingan. Penelitian ini juga diharapkan dapat
sepanjang masa. Spiderman diciptakan oleh komikus menarik minat peneliti lain untuk melanjutkan atau
terkenal Stan Lee dan Steve Dikto. Hingga kini, mengembangkan tentang bahasan yang lebih jauh
Spiderman telah memiliki hampir 800 seri komik. dan mampu memberikan sumbangan terhadap kajian
Sebut saja Venom, Doctor Octopus, Lizard, Electro sastra bandingan.
yang merupakan musuh-musuh besar Spiderman. Bagi bidang keilmuan, diharapkan
Sementara dari Indonesia, terkenal Laba-Laba penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi
Merah yang ditulis oleh Kus Bram. Komik Laba- perkembangan ilmu sastra dan bahasa sehingga dapat
Laba Merah sendiri memiliki 30 seri. Kebanyakan, digunakan sebagai landasan untuk penulisan
musuh dari Laba-Laba Merah berupa Syetan, selanjutnya. Penelitian yang dilakukan penulis
Komplotan Srigala, bahkan Iblis. Menariknya adalah diharapkan bsia menjadi sarana untuk memahami
keduanya memiliki kekuatan yang diadaptsasi dari perbedaan karakter superhero Laba-Laba Merah
laba-laba. dalam komik “Robot” karya Kus Bram dengan
Oleh karena keduanya memiliki penampilan Spiderman dalam komik “The Superior Spiderman
yang hampir sama persis, maka dalam mengkaji #1” karya Stan Lee dan Steve Dikto.
perbedaan karakter dari Laba-Laba Merah dan
Spiderman dengan menggunakan kajian sastra D. Metode Penelitian dan Langkah Kerja
bandingan. Kajian tersebut merupakan kajian yang Penelitian
paling pas untuk mengkaji dua objek yang berbeda 1. Pengumpulan Data
karena masih memiliki benang merah yang sama. Penelitian ini bersifat kajian kepustakaan. Sumber
Sehingga, munculah judul Perbedaan Karakter data yang menjadi objek penelitian adalah komik
Superhero Antara Komik Laba-Laba Merah dengan Laba-Laba Merah yang berjudul “Robot” dan komik
Spiderman: Sebuah Kajian Sastra Bandingan. Spiderman yang berjudul “The Superior Spiderman
#1”. Untuk bahan penunjang, penulis menggunakan
B. Rumusan Masalah literatur sastra dan komik yang masih berkaitan
Rumusan masalah menjadi hal yang penting dan dengan penelitian. Literatur sastra yang digunakan
wajib dalam sebuah penelitian. Hal tersebut agar antara lain buku-buku yang berhubungan dengan
teori struktural dan kajian sastra bandingan.
2. Analisis Data penelitiannya adalah tentang perbedaan sistem
Analisis data menganalisis data-data yang sudah pendidikan melalui dua film dari dua negara berbeda
terkumpul. Sesuai dengan tujuan yang hendak yaitu film Negeri 5 Menara dari Indonesia dan film
dicapai dalam penelitian ini, serta teori yang akan 3 Idiots dari India. Dari kedua film tersebut terdapat
penulis gunakan dalam analisis, maka penulis perbedaan pendidikan yang berbeda dari dua negara.
menggunakan metode sastra bandingan untuk Hasil analisis bandingan ditemukan pada bandingan
membandingkan persamaandan perbedaan unsur intrinsik, mise – en – scene, dan unsur
karakteristik tokoh utama yang ada pada kedua ekstrinsik.
komik tersebut. Ketiga, penelitian milik Purnaning Siwi
3. Sumber Data dan Langkah Kerja Kusumastuti (2017), yang berjudul “Analisis
Terdapat dua kategori dalam penelitian ini, yaitu Penggambaran Unsur Magis dalam Ponyo dan Little
sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer Mermaid (Kajian Sastra Bandingan”. Fokus dalam
adalah bahan yang menjadi objek analisis. Objek penelitian ini yaitu dua film animasi yang bergenre
analisis terdiri atas objek formal adalah objek yang fantasi dari dua studio animasi yang berbeda. Ponyo
dilatarbelakangi oleh permasalahan yang akan berasal dari Ghibli, Jepang. Sedangkan The Little
dibahas dalam penelitian ini, sedangkan objek Mermaid digarap oleh Walt Disney Picture,
material berupa komik Laba-Laba Merah yang Amerika. Hasil analisis bandingan ditemukan
berjudul “Robot” dan komik Spiderman yang pertama, pada unsur intrinsik yaitu latar, tokoh dan
berjudul “The Superior Spiderman #1”. penokohan, dan tema. Kedua, pada analisis
Dalam penelitian ini, penulis akan Perbandingan dan Penggambaran Realisme Magis
melakukan langkah kerja penelitian yang yang terdiri dari penggunaan media cahaya dan
mencangkup tiga tahap. Tahap pertama (tahap pengguanaan gerakan tangan.
persiapan) meliputi melakukan studi pustaka dan
menyusun rancangan penelitian. Tahap kedua (tahap B. Landasan Teori
pengumpulan data) meliputi mencari perbedaan
karakter tokoh utama antara komik Laba-Laba 1. Teori Komik
Merah yang berjudul “Robot” dan Spiderman yang Melalui salah satu komikus terkenal McCloud
berjudul “The Superior Spiderman #1” dengan teliti (melalui Ajidarma, 2011:46) menjelaskan bahwa
dan menandai bagian-bagian yang merupakan memahami komik terlihat usaha menelusuri asal
penanda jelas perbedan tokoh utama antara kedua mula keberaksaraan visual dan bagaimana semua itu
tokoh superhero tersebut. Tahap ketiga (tahap terhubungkan dengan komik; ataupun usaha
pengolahan data) meliputi mengungkapkan pembongkaran bahasa komik sebagai media gagasan
perbedaan karakter tokoh utama antara komik Laba- yang kemudian dirumuskannya sebagai seni yang
Laba Merah yang berjudul “Robot” dan Spiderman tidak kelihatan (invisible art).
yang berjudul “The Superior Spiderman #1”. Penulis akan menggunakan teori milik Will
Eisner yang membaginya dalam beberapa hal
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN sebagai berikut:
TEORI a. Komik sebagai Bentuk Bacaan
A. Penelitian Sebelumnya Singkatnya, komik memanfaatkan suatu seri gambar
Penelitian berjudul “Perbandingan Perwatakan dan repetitif dan simbol yang dikenal. Ketika ini
Nilai-Nilai Moral dalam Dongeng Frau Hole dan digunakan berulang kali untuk menyampaikan
Bawang Merah Bawang Putih: Sebuah Kajian Sastra berbagai gagasan yang mirip, semua itu akan
Bandingan” yang ditulis oleh Noviana Laily N. menjadi bahasa-suatu bentuk tulisan dan penerapan
(2015). Fokus penelitian ini tentang dua dongeng disiplin ini yang mengubah “tatabahasa” seni komik
yang berasal dari kedua negara yang berbeda. (Ajidarma, 2011:38).
Dongeng Frau Hole berasal dari Jerman, sedangkan b. Perlambangan
Bawang Merah Bawang Putih berasal dari Ajidarman menjelaskan bahwa komik berurusan
Indonesia. Hasil dari bandingan yang muncul lebih dengan dua peralatan utama untuk berkomunikasi,
fokus pada unsur intrisik yaitu perwatakan dari para kata-kata dan gambar. Meskipun begitu, sebetulnya
tokoh dan nilai-nilai moral dari masing-masing kata dan gambar diturunkan dari asal yang sama, dan
dongeng. dalam pemanfaatan keterampilan kata dan gambar
Kedua, penelitian milik Diyah Setiyawati itulah bertumpu potensi ekspresif (2011:38).
(2016) yang berjudul “Sistem Pendidikan dalam c. Pengaturan Waktu
Film Negeri 5 Menara (Indonesia) dan 3 Idiots Fenomena durasi dan pengalamannya – biasa disebut
(India): Kajian Sastra Bandingan”. Fokus dalam sebagai waktu, adalah suatu dimensi integral dalam
seni komik (Ajidarma, 2011:39) yang terbagi atas suatu cerita tergambar, gambar itu menjadi
dua hal penting yakni membingkai ujaran dan pernyataan setepatnya yang hanya sedikit
membingkai waktu. membolehkan penafsiran – atau tidak sama sekali
d. Bingkai (Ajidarma: 2011:44).
Ajidarma dalam bukunya yang berjudul Panji 2. Teori Struktural
Tengkorak Kebudayaan dalam Perbincangan Analisis struktural karya sastra, yang dalam hal ini
(2011:41) menjelaskan bahwa fungsi mendasar seni fiksi, dapat dilakukan dengan mengidentifikasi,
komik adalah membuat gagasan dan cerita mengkaji, dan mendeskripsikan fungsi dan hubungan
berkomunikasi, dalam arti bahwa kata-kata dan antarunsur intrinsik fiksi yang bersangkutan. Mula-
gambar melibatkan gerak sejumlah citra (manusia mula diidentifikasi dan dideskripsikan. Misalnya
dan benda) melalui ruang. bagaimana keadaan peristiwa-peristiwa, plot, tokoh
e. Tulisan dan Seni Keberututan dan penokohan, latar, sudut pandang, dan lain-lain
Kalau hanya menulis kata-kata saja, penulis (Nurgiyantoro, 2013:37).
mengarahkan imajinasi pembaca. Dalam komik,
kerja berimajinasi dikerjakan demin pembaca. Sekali
dikisahkan dalam sebuah karya fiksi. Ia telah
Berikut ini penjelasan unsur-unsur intrinsik menjadi bagian integral dengan karya yang
suatu karya fiksi meliputi tema, alur, tokoh dan bersangkutan dan berkaitan erat dengan aspek
penokohan, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat. bentuk. Pokok permasalahan, di pihak lain, bukan
Namun, penulis hanya akan fokus terhadap cerita dan merupakan sesuatu yang dikandung dan dan bahkan
tokoh dan penokohan. belum (bukan) menjadi bagian karya itu, melainkan
(1.) Cerita merupakan sesuatu yang diacu, atau berkaitan
a. Hakikat Cerita dengan isi cerita.
Nurgiyantoro (2013:90) menjelaskan aspek cerita Pemilihan pokok permasalahan ke dalam
(story) dalam sebuah karya fiksi merupakan suatu hal sebuah cerita karya fiksi biasanya ada kaitannya
yang amat esensial. Ia memiliki peranan sentral. Dari dengan pemilihan tema. Paling tidak ada kesesuaian
awal hingga akhir karya itu yang ditemui adalah antara pemilihan keduanya, dan hal yang demikian
cerita. Cerita dengan demikian, erat berkaitan dengan akan mempermudah pembaca untuk memahaminya
berbagai unsur pembangunan fiksi yang lain. (Nurgiyantoro, 2013:99).
kelancaran cerita akan ditopang oleh kekompakan d. Cerita dan Fakta
dan kepaduan berbagai unsur pembangun itu. Seperti yang dikatakan Kartahadimaja (melalui
Sebaliknya, tujuan kelancaran cerita bersifat Nurgiyantoro, 2013:100) karya yang pertama
mengikat “kebebasan” unsur-unsur yang lain. menyaran pada tulisan yang memuat hal-hal yang
b. Cerita dan Plot nyata-ada-terjadi (fact), sedang yang kedua
Terdapat perbedaan inti permasalahan antara cerita menyaran pada karangan yang berisi hal-hal yang
dan plot. Keduanya memang sama-sama dikhayalkan (fiction). Ada tiga poin penting dalam
mendasarkan diri pada rangkaian peristiwa, namun cerita dan fakta, yaitu Tulisan dengan Data Faktual,
“tuntutan” plot bersifat lebih kompleks daripada Dialog Fakta dengan Fiksi, dan Unsur Realitas dan
cerita. (Nurgiyantoro, 2013:94) Imajinasi.
Menurut Foster (melalui Nurgiyantoro, Tulisan yang dibuat berdasarkan data atau
2013:94) plot merupakan sesuatu yang lebih tinggi informasi faktual, misalnya adalah tulisan berita
dan kompleks daripada cerita. Plot mengandung sebagaimana yang dilakukan wartawan untuk surat
unsur misteri di sampimg, untuk memahaminya kabar. (Nurgiyantoro, 2013:100). Mengutip
(sebenarnya juga: untuk mengembangkannya), pendapat Teeuw (melalui Nurgiyantoro, 2013:104)
menurut adanya unsur intelegensia. Plot menuntut haruslah disadari bahwa dalam karya fiksi, adanya
adanya kejelasan antar peristiwa yang tidak kemiripan dengan kenyataan bukan merupakan
dikisahkan dan tidak sekadar urusan temporal saja. tujuan, melainkan hanya sarana untuk
Hal-hal inilah yang tak terdapat dalam cerita sebab menyampaikan sesuatu keapada pembaca yang lebih
dalamcerita segala sesuatunya cenderung dari kenyataan itu sendiri. Sedangkan, karangan yang
disederhanakan dan pengurutan peristiwanya pun mengandung unsur imajinasi sebenarnya bujan
harus bersifat logis. hanya monopoli karya fiksi yang sering disebut
c. Cerita dan Pokok Permasalahan sebagai karya imajinatif itu. Sebaliknya, karangan
Menurut Kenny (melalui Nurgiyantoro, 2013:98) yang mempergunakan data dan peristiwa faktual juga
terdapat perbedaan antara pokok permasalahan bukan monopoli karya nonfiksi (Nurgiyantoro,
dengan isi cerita. Isi cerita adalah sesuatu yang 2013:107)
(2.) Tokoh dan Penokohan PEMBAHASAN
1. Analisis Struktural Komik
Dalam bukunya, yang berjudul Metode
Karakterisasi Telaah Fiksi, Albertine Minderop 1. Komik Laba-Laba Merah
(2011:7) menyebutkan ada dua cara metode a. Komik sebagai Bahan Bacaan
karakterisasi dalam telaah fiksi. Pertama, metode Para penggubah komik telah mengembangkan
langsung (Telling) dan kedua adalah metode tidak permainan antara kata dan gambar dengan sangat
langsung (Showing). Metode langsung (telling) berhasil, sebagai pencangkokan silang antara
pemaparannya dilakukan secara langsung oleh si ilustrasi dan prosa, dengan kata lain adalah
pengarang. Metode ini biasanya digunakan oleh permainan kata dan gambar: tulisan sebagai bagian
kisah-kisah rekaan jaman dahulu (Minderop, dari gambar (Ajidarma, 2011:38).
2011:8). Metode langsung dirasa metode yang lebih Dalam komik Laba-Laba Merah ditemukan
mudah dipahami oleh pembaca karena si pengarang beberapa tulisan yang merupakan bagian dari gambar
langsung yang memaparkannya. Minderop seperti gambar 1 di bawah ini.
menyebutkan, dalam metode langsung (telling) Gambar 1
mencangkup: Karakterisasi: Melalui Penggunaan
Nama Tokoh (characterization through the use of
names), Melalui Penampilan Tokoh
(characterization through appearance), dan
Karakterisasi Melalui Tuturan Pengarang
(characterization by the author).
Metode tidak langsung (showing) adalah
metode kedua yang dipaparkan oleh Minderop. (Komik Laba-Laba Merah berjudul “ Robot” hal.
Metode tidak langsung mencangkup karakterisasi 16)
melalui dialog, lokasi dan situasi percakapan, jati diri Melalui gambar tersebut, ada tulisan berupa
tokoh yang dituju, kualitas mental para tokoh, nada “CHEAAAT”, “AAA”, dan “WUAA” yang
suara (tekanan, dialek, dan kosa kata), serta merupakan bagian dari gambar karena berada pada
karakterisasi melalui tindakan tokoh. satu ruang.
3. Teori Sastra Bandingan
Studi bandingan pada awalnya datang dari studi ilmu
pengetahuan (science), kemudian diikuti oleh Gambar 2
lahirnya studi bandingan agama. Setelah studi
bandingan agama lahir, lahir pulalah sastra
bandingan. ( Darma, 33:2004). Menurut Remak
dalam Damono (2013:2), sastra bandingan adalah
kajian sastra di luar batas-batas sebuah negara dan
kajian hubungan di antara sastra dengan bidang ilmu
lain seperti seni (misalnya, seni lukis, seni ukir, seni
bina, dan seni musik), filsafat, sejarah, dan sains (Komik Laba-Laba Merah berjudul “Robot” hal.
sosial (misalnya, politik, ekonomi, sosiologi), sains 24)
agama, dan lain-lain. Dalam keterangan Remak itu Melalui gambar 2 juga ditampilkan tulisan “A!!!T”
tampak adanya dua kecenderungan dalam sastra dan “UUUH” yang merupakan tulisan yang menjadi
bandingan, yakni yang menyatakan bahwa pertama, bagian dari gambar.
sastra harus dibandingkan dengan sastra; dan kedua, b. Perlambangan
sastra bisa saja dibandingkan dengan disiplin ilmu Perlambangan dalam komik Laba-Laba Merah dari
lain. Menurut pandangan pertama, sastra sebuah semua sekuen yang muncul dan tertata rapi, sudah
negara harus dibandingkan dengan sastra negara lain jelas merupakan lambang dari superhero khususnya
jika studi itu disebut sastra bandingan (Damono, yang mirip dengan hewan laba-laba. Lambang laba-
2013:2-3). Oleh karena itu, sastra bandingan hanya laba menjadi lambang utama pada komik ini karena
membandingkan hal-hal yang berbeda negara. merupakan tokoh utama yang korelasinya terhadap
Misalnya, membandingkan sistem pendidikan daari kata-kata dan gambar tersusun dengan baik.
negara A dengan negara B. Akan tetapi, jika dalam
hal ini adalah studi mengenai sastra Indonesia, salah
satu sesuatu yang akan dibandingkan tersebut harus
berasal dari Indonesia.
Gambar 3 dalam balon tersebut adalah berasal dari suara-suara
yang lain (bukan suara/perkataan tokoh) misalnya
suara dari mesin, suara memukul, dan lain-lain.
(2) Membingkai waktu
Gambar 7

(Komik Laba-Laba Merah berjudul “Robot” bagian


sampul)

c. Pengaturan Waktu
(1) Membingkai Ujaran (Komik Laba-Laba Merah berjudul “Robot” hal. 4)
Gambar 4 Melalui gambar 7 jelas terlihat waktu yang dibingkai
dalam balon yang berbunyi tanggal 13 Januari nanti.
Hal tersebut membuktikan bahwa di dalam balon
pun, tetap dapat membingkai waktu.
Gambar 8

(Komik Laba-Laba Merah berjudul “Robot” hal. 2)


Bentuk balon yang muncul dengan garis yang utuh
dan melengkung seperti yang ada di gambar 4,
menandakan bahwa kata-kata yang ada di balon
tersebut diucapkan secara normal, atau yang (Komik Laba-Laba Merah berjudul “ Robot” hal.
memang diucapkan oleh tokoh. 20)
Gambar 5 Melalui gambar 8, waktu yang terbingkai bukanlah
kata-kata melainkan dalam gambar yaitu waktu yang
muncul adalah seberapa lama robot tersebut
menemukan Laba-laba Merah yang menempel di
dinding sebelum munculnya perkelahian.
d. Bingkai
Dalam komik Laba-Laba Merah yang berjudul
Robot, bingkai yang muncul teratur. Pembaca dapat
(Komik Laba-Laba Merah berjudul “Robot” hal. membaca melalui kiri ke kanan, lalu ke bawah.
21) Bingkai dalam komik tersebut juga dapat disebut
Sedangkan, bentuk balon yang muncul dengan garis panel pengontrol karna cerita yang ditampilkan
luar berbelok-belok seperti gambar 5, menandakan bersambung dengan rapi antara bingkai ke bingkai
bahwa kata yang muncul dalam balon adalah seperti pada gambar 9.
perkataan yang tidak diucapkan secara langsung Gambar 9
atau bicara dalam hati yang dilakukan oleh tokoh.

Gambar 6

(Komik Laba-Laba Merah berjudul “ Robot” hal. 2)


(Komik Laba-Laba Merah berjudul “Robot” hal. e. Tulisan dan Seni Keberurutan
19) Komik Laba-Laba Merah yang berjudul “Robot”
Terakhir, apabila bentuk balon terlihat runcing gambar-gambar yang muncul rata-rata memiliki
seperti gambar 6, menandakan bahwa kata-kata
makna karena kata yang ditampilkan. Selain itu, (Komik Spiderman yang berjudul “The Superior
keberurutan dari segi cerita jadi mudah dipahami Spiderman #1” hal.7)
karena dari panel ke panel tersusun dengan baik dan Melalui gambar 12, balon yang muncul dengan
dengan rapi bentuk yang rapi dan tanpa ada lengkungan
2. Komik Spiderman menandakan bahwa balon tersebut berisi kata-kata
a. Komik sebagai Bentuk Bacaan yang diucapkan secara langsung oleh tokoh (keluar
Dalam komik “The Superior Spiderman #1” muncul dari mulut).
beberapa bukti bahwa permainan antara kata dan
gambar: tulisan sebagai bagian dari gambar terlihat. Gambar 13
Seperti yang terlihat dalam gambar 10 di bawah ini.
Gambar 10

(Komik Spiderman yang berjudul “The Superior


Spiderman #1” hal.22)
(Komik Spiderman yang berjudul “The Superior Bentuk balon kata yang muncul pada gambar 13
Spiderman #1” hal.20) merupakan balon kata yang, kata-katanya tidak
Meskipun muncul kata “CRASH” yang merupakan diucapkan secara langsung atau diucapkan di dalam
sebuah suara, namun kata tersebut tidak muncul di hati oleh tokoh yang bersangkutan.
dalam balon dan menjadi bagian dari gambar. Sedangkan untuk bentuk balon kata yang
b. Perlambangan berisi suara yang lain (suara yang tidak dikeluarkan
Perlambangan yang muncul dalam komik “The oleh ucapan tokoh) dalam komik ini tidak ada.
Superior Spiderman #1” adalah lambang kekuatan Mayoritas, suara-suara tersebut tidak muncul di
sebagai superhero yang cerdik, karena beberapa kali balon kata, namun langsung pada gambar di dalam
memperlihatkan bagaimana cara Spiderman bingkai.
menangkap musuh menggunakan teknologi yang (2) Membingkai Waktu
mutakhir. Selain itu, lambang hewan laba-laba pun Waktu yang dibingkai yang terdapat dalam gambar
terlihat jelas sepanjang komik, karena tokoh utama 14 ini adalah waktu sebelum bom meledak. Jadi,
dalam komik ini pun berhubungan dengan hewan waktu tidak harus spesifik tentang jam ataupun hari.
laba-laba seperti yang ada dalam gambar 11. Namun juga kejelian terhadap gambar. Waktu yang
Gambar 11 dimiliki oleh Spiderman dan warga sipil untuk
menyelamatkan diri dari bom tidak banyak.
Melainkan harus segera agar tidak jatuh korban jiwa.

Gambar 14

(Komik Spiderman yang berjudul “The Superior


Spiderman #1”bagian sampul)
c. Pengaturan Waktu
(1) Membingkai Ujaran
Gambar 12
(Komik Spiderman yang berjudul “The Superior
Spiderman #1” hal.3)
Selanjutnya, dalam gambar 15 membingkai waktu
juga ditemukan pada balon kata yang mengatakan
bahwa ‘malam masih panjang’ jelas dengan kata
demikian adalah tokoh berbicara bahwa hari ini
belum terlalu malam.
Gambar 15 Perbanding
an Cerita Laba-Laba Spiderman
Komik Merah

Dibuatkan Digigit oleh


kostum oleh laba-laba
ayahnya. beradioaktif
Asal Mula Kostum ketika
menjadi tersebut menghadiri
(Komik Spiderman yang berjudul “The Superior Superhero memiliki pameran yang
Spiderman #1” hal.15) kekuatan yang menunjukkan
d. Bingkai membantunya penanganan
Bingkai dalam komik “The Superior Spiderman #1” untuk menjadi aman dari
tersusun dengan baik. Pembaca dapat membaca seorang limbah
mulai dari kiri ke kanan lalu ke kiri bawah. superhero. laboratorium
Bingkainya tersusun dengan baik, dengan lebih nuklir.
mengutamakan gambar dari komik dan Pembalasan Pembalasan
memperlihatkan sedikit balon kata. Secara panel, dendam. dendam.
komik ini lebih rapi dan lebih enak dilihat. Seperti Pimpinan Orang tua
dalam gambar 16 di bawah ini. sirkus yang Spiderman
Gambar 16 menjadi tempat seorang agen
Laba-laba CIA yang
Motif Merah bermain dibunuh oleh
menjadi trapeze, Red Skull dan
Superhero dibunuh oleh kematiannya
perampok. dipalsukan
Karena sakit dengan
hati, Laba- kecelakaan
Laba Merah pesawat. Selain
(Komik Spiderman yang berjudul “The Superior bertekad itu, ketika
Spiderman #1” hal.10) membalaskan pamannya
e. Tulisan dan Seni Keberurutan dendam meninggal
Tulisan dalam komik ini cenderung lebih sedikit di dengan dibantu karena
setiap balon kata. Komik ini lebih mengutamakan ayahnya ditembak oleh
gambar dan membiarkan pembaca berimajinasi membuat pencuri. Sejak
bagaimana atau apa yang akan dikerjakan oleh tokoh kostum yang itu, dia selalu
dalam komik tersebut. Sedangkan untuk keberurutan menjadikannya menolong
cerita, komik ini bercerita dengan urut, meskipun superhero. warga sipil
alur yang muncul sebenarnya adalah alur maju dan karena tidak
mundur. Meski demikian, pembaca dapat ingin mereka
mengetahui cerita komik ini dengan baik karena seperti orang
panel yagn tersusun rapi. tuanya.
Laba-Laba Spiderman
B. Analisis Bandingan Cerita dan Karakter Merah memiliki
Superhero memiliki kemampuan
Melalui cerita dari komik Laba-Laba Merah yang kemampuan melompat
berjudul “Robot” dengan cerita dari komik merayap dan tinggi,
Spiderman yang berjudul “The Superior Spiderman menempel di kekuatan di
#1”, diperoleh hasil perbandingan yang menonjol Kemampuan dinding atas manusia
sebagai berikut: layaknya normal,
seekor laba- kelincahan,
laba, serta memanjat
dapat dinding seperti
mengeluarkan laba-laba, serta
jaring laba-laba memiliki didasari oleh
melalui telapak kekuatan jaring cerita-cerita
tangan. laba-laba. Spiderman
Kemampuan Kemampuan karena terkenal
fisiknya juga tersebut lebih dengan
mumpuni optimal ketika kemajuan
karena terlatih Spiderman teknologinya.
melalui karate menggunakann Jalan cerita dari Melalui cerita
dan judo. ya dengan Kekurangan komik Laba- komik
teknologi. Laba Merah Spiderman
Komplotan Penyerangan sudah tertebak banyak
penjahat yang terhadap warga bagaimana beberapa
akan sipil yang akhinya. istilah sains
menghancurka dilakukan oleh yang kurang
Konflik yang n robot yang sinister x dipahami
Muncul paling (komplotan pembaca
dalam Cerita mutakhir karya penjahat), serta awam.
dua orang perusakan
profesor. terhadap Melalui analisis yang dilakukan menggunakan teori
Robot tersebut Horizon Lab. struktural, maka karakter tokoh utama Laba-Laba
rencananya Yang Merah dalam komik yang berjudul “Robot” dengan
akan digunakan Spiderman dalam komik yang berjudul “The
didemonstrasik sebagai Superior Spiderman #1”, diperoleh hasil dalam tabel
an kepada penyimpanan sebagai berikut:
masyarakat komponen Perbandinga
untuk penting yang n Laba-Laba Spiderman
memberikan akan Karakter Merah
edukasi tentang digunakan
teknologi yang untuk Melalui Metode Langsung (Showing)
kian maju. pembuatan
senjata. Sigap dan Canggih dan
Cerita Laba- Cerita cekatan. cekatan.
Laba Merah Spiderman Nama Tokoh Pembaca akan Pembaca akan
lebih mudah lebih menarik lebih mudah dengan mudah
dipahami secara jalan menebak membayangka
karena melalui cerita. Lebih dengan kata n seorang
latar tempat menegangkan kunci ‘laba- pahlawan
Kelebihan yang ada di dan tidak laba’. Hewan super dengan
Indonesia. terduga. laba-laba kata kunci
Selain itu, memiliki ‘man’.
hubungan kemampuan Spiderman
antara fakta berjalan terdiri dari dua
dan cerita dengan cepat kata spider
menarik. untuk yang artinya
Mengingat, menghampiri laba-laba dan
tahun 1970-an, mangsanya. man yang
ketika robot artinya
tersebut manusia.
diluncurkan, Secara logika,
Indonesia manusia laba-
belum mampu laba tidak ada,
menciptakan sehingga dari
robot dengan namanya pun
semutakhir itu. sudah terlihat
Hal ini pasti keanehan dan
pasti ada penyerangan yang
campur tangan yang dilakukan dilakukan oleh
tenologi oleh komplotan sinister x dan
canggih. penjahat yang Horizon Lab
Berotot dengan Badan lebih ingin menjadi titik
badan atletis. kecil namun menghancuran kedua
Kostum yang kostum lebih robot. Secara penyerangan
dipakai modern. keseluruhan, yang
sederhana. Meskipun situasi yang dilakukan
Didukung badan terlihat terjadi sinister x.
postur yang lebih kecil, menegangkan. Keduanya
Penampilan baik sebagai namun dengan situasi
Tokoh pemain trapeze kekuatan yang yang
dalam sirkus, dimiliki oleh menegangkan.
sehingga otot- Spiderman Tidak egois Misterius dan
ototnya pun tidak kalah Jatidiri dan sopan suka
terlatih untuk kuat. Hal Tokoh kepada orang menyimpan
bergerak tersebut yang lebih tua. rahasia demi
dengan baik terdukung Relevan kebaikan.
(bergelantunga oleh teknologi dengan budaya
n, merayap, yang canggih. ketimuran.
dsb) Memiliki Hadir sebagai
Sabar, tidak Cerdik, Kualitas mental baja pria yang
mudah emosi, mudah Mental yang tidak percaya diri
serta dalam tersulut emosi, Tokoh takut pada apa dan
Tuturan melumpuhkan namun sangat pun selama ada berwibawa.
Pengarang musuh lebih pintar dalam di pihak yang
suka cara memanfaatka benar.
tradisional n teknologi Nada suara Nada suara
ketimbang yang dimiliki. sejauh ini tidak sejauh ini
menggunakan ditemukan. tidak
kekuatan Nada Suara, Tekanan yang ditemukan.
secara berlebih. Tekanan, ditemukan Tekanan yang
Melalui Metode Tidak Langsung (Telling) Dialek adalah tekanan ditemukan
Cepat anggap, Percaya diri marah. Serta tekanan marah
sopan kepada dan sangat dialek dari dan kesal.
orang lain, suka berwibawa. beberapa Serta, dialek
Melalui menolong Dikenal jenius dialog yang
Dialog orang lain karena mampu menunjukkan diperlihatkan
dengan memanfaatka orang yang dari beberapa
mendahulukan n teknologi berpendidikan. dialog
kepentingan dengan baik menunjukkan
orang lain. untuk sebagai orang
Sifat tersebut melumpuhkan yang
relevan dengan musuh. Sifat berpendidikan
sifat superhero ini juga dan
relevan menguasai
dengan sifat sains.
superhero. Lebih santai Sangat cerdik
Gedung Bangunan dan mampu dan mampu
Sumber Ilmu Sains 11th berpikir dua membaca
tempat Greenwich Melalui langkah ke situasi, karena
demonstrasi menjadi titik Tindakan depan. Hal dengan
Lokasi dan robot baru pertama tersebut memanfaatka
Situasi sekaligus penyerangan menjadi nilai n teknologi
plus bagi dengan benar, kekuatan otot yang dilakukan
seorang Spiderman (berkelahi). sinister x
superhero. dapat sehingga lebih
menghemat mudah untuk
tenaga. mengantisipasi
. Hal tersebut
Simpulan awal dari hasil analisis karakter dari tokoh pun dapat
Laba-Laba Merah dalam komik “Robot” dengan menghemat
Spiderman dalam komik “The Superior Spiderman tenaga karena
#1” melalui beberapa aspek yang muncul dalam tidak terlalu
tabel adalah sebagai berikut: banyak
Aspek Laba-Laba Spiderman menggunakan
yang Merah kekuatan otot
Muncul (berkelahi).
Laba-Laba Spiderman Laba-Laba Spiderman
Merah adalah manusia Merah yang yang berasal
cenderung yang cekatan. berasal dari dari Amerika
pribadi yang Meski Indonesia, tentu memiliki nilai
Humanitas spontan dalam demikian, memiliki nilai kebudayaan
menolong orang dalam kebudayaan yang berbeda
lain. Jika melihat menolong Kebudayaa ketimuran yang 180 derajat
hal-hal yang orang lain, n sangat tinggi. dengan Laba-
sekiranya terdapat misi Dilihat dari cara Laba Merah.
mencurigakan, rahasia yang sopan santunnya Melalui cara
ia akan secara dia lakukan. kepada orang bicaranya
spontan mencari Dalam komik yang lebih tua, dengan orang
tahu apa yang ini, misi serta umpatan lain, lebih
sebenarnya rahasia yang yang muncul bebas dan lebih
terjadi. dijalankan tidak terlalu santai. Seperti
ketika kasar. Melalui tidak memiliki
membantu cara berpakaian perbedaan.
orang lain pun, beberapa Dari segi
adalah dengan karakter dalam pakaian pun
membuat komik Robot lebih terbuka.
senjata demi lebih sopan.
kebaikan. Laba-Laba Spiderman,
Laba-Laba Spiderman Merah, meski memiliki
Merah secara menggunakan tidak memiliki mental yang
teknologi, belum teknologi senjata yang agak
menggunakanny canggih secara mumpuni seperti berbanding
Penguasaan a secara maksimal. yang dimiliki terbalik.
Teknologi maksimal. Ia Pengetahuan Mentalitas Spiderman, Spiderman
lebih suka sainsnya tidak mentalnya lebih mudah
menggunakan diragukan lagi. terbentuk tersulut emosi.
cara-cara Alat dengan baik. Meski
tradisional canggihnya Tidak mudah demikian,
seperti sekadar seperti alat tersulut emosi, spiderman
bertanding atau penyadap suara ramah kepada lebih percaya
sesekali jarak jauh orang yang lebih diri dan lebih
mengeluarkan sangat tua layaknya berwibawa.
jaring laba-laba membantunya menjadi nilai Sebagai
dari tangannya. dalam plus sebagai seorang
Namun, lebih mengetahui seorang superhero, jika
sering dalam rencana superhero. sudah
menggunakan penyerangan mengambil
keputusan, apa sopan santun terhadap orang yang lebih tua.
pun Sedangkan, Spiderman yang berasal dari Amerika
konsekuensiny kental dengan budaya barat yang lebih bebas. Pada
a harus aspek ini, tidak ada yang unggul. Tiap tokoh
diterima. memiliki ciri khas kebudayaan masing-masing.
Melalui aspek mentalitas Laba-Laba Merah
SIMPULAN lebih unggul dibanding karakter Spiderman. Laba-
Hasil kajian terhadap komik Laba-Laba Merah yang Laba Merah dapat menguasai emosi dengan baik,
berjudul “Robot” (Indonesia) dan komik Spiderman serta tata krama terhadap orang lain pun sopan sesuai
yang berjudul “The Superior Spiderman #1” dengan budaya ketimuran yang ada di Indonesia.
(Amerika) menggunakan analisis struktural dan Sedangkan Spiderman, bukan berarti tidak sopan
analisis sastra bandingan, karakter utama Laba-Laba terhadap orang lain. Hanya saja, budaya barat dikenal
Merah melalui beberapa aspek yang muncul, dapat lebih bebas dan lebih santai. Mental dari Spiderman
disimpulkan sebagai berikut: pun bukan berarti tidak dapat mengatur emosi
Melalui aspek humanitas yang muncul, dengan baik. Spiderman pernah memiliki riwayat
Laba-Laba Merah lebih unggul dalam membantu depresi dan tumbuh di keluarga yang tidak utuh. Hal
sesama. Sikap spontan dalam menolong sesama tersebut tentu saja mempengaruhi mental Spiderman.
ditunjukkan dengan baik oleh Laba-Laba Merah, Melalui segi cerita, cerita komik Laba-Laba
sedangkan sikap spontan tersebut tidak dilakukan Merah lebih sederhana dari Spiderman. Misalnya
oleh Spiderman. Spiderman lebih mengutamakan dari asal mula menjadi superhero yang hanya
misi rahasia ketika ia harus berhadapan dengan bermodalkan kostum buatan ayahnya, serta motif
musuh-musuhnya. yang dilakukannya adalah pembalasan dendam.
Melalui aspek penguasaan teknologi, Konflik yang muncul pun lebih mudah dimengerti
Spiderman lebih unggul berkali-kali lipat dari Laba- pembaca. Meskipun, secara kemampuan masih kalah
Laba Merah. Sebagai negara adidaya, Amerika jauh dengan Spiderman.
memiliki teknologi yang canggih pada zamannya. Komik tidak hanya sebuah bacaan yang
Teknologi yang dimiliki Spiderman sangat dibaca ketika waktu luang atau sebagai penyegar di
membantunya dalam melawan musuh, karena kala penat, melainkan juga komik dapat digunakan
didukung dengan kecerdikannya menggunakan sebagai salah satu media yang digunakan sebagai
teknologi yang ada. Sementara itu, Laba-Laba media pembelajaran yang menyenangkan. Apalagi
Merah masih konsisten dengan cara bertanding jika komik dibuat secara eye catching pasti akan
secara tradisional atau dengan cara baku hantam. lebih menarik. Melalui komik, dapat diambil manfaat
Melalui aspek kebudayaan, kedua karakter positif yang dapat menjadi contoh yang baik untuk
tersebut memiliki kebudayaan yang sangat berbeda. pembaca.
Laba-Laba Merah yang berasal dari Indonesia, tentu
kental dengan adat ketimuran. Hal ini terlihat melalui
Delviera, Maria. 2017. “4 Fakta ‘Spider Sense’,
DAFTAR PUSTAKA Kekuatan Laba-Laba yang Mendasari
Spiderman”. Diakses melalui
Ajidarma, Seno Gumira. 2011. Panji Tengkorak https://www.gadis.co.id/aksi/4-fakta-spider-
Kebudayaan dalam Perbincangan. sense-kekuatan-laba-laba-yang-mendasari-
Kepustakaan Populer Gramedia: Jakarta. kekuatan-spider-man- [diunduh tanggal 5
Januari 2019 pukul 16.00 WIB].
Comic, Indonesian. 2011. “Kus Bramania Komik
Labah-Labah Merah”. Diakses melalui Edho. (2013). “Cergam Superhero Seri Labah-Labah
https://labalabamerah.wordpress.com/ Merah Robot”. Diakses melalui
[diunduh tanggal 5 Januari 2019 pukul 15.00 http://www.komikkoe.blogspot.com.
WIB]. [diunduh tanggal 12 Desember 2018 pukul
13.30 WIB].
Damono, Sapardi Djoko. 2013. Sastra Bandingan.
Pengantar Ringkas. Ciputat: Editum. Esten, Mursal 2013. Kesusastraan Pengantar dan
Sejarah. Bandung: Angkasa.
Darma, Budi. 2004. Pengantar Teori Sastra. Jakarta:
Pusat Bahasa. Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian
Sastra. Yogyakarta:Pustaka Widyatama.
Minderop, Albertine. 2011. Metode Karakterisasi
Kasnadi dan Sutejo. 2010. Kajian Prosa: Menyisir Telaah Fiksi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Dunia Prosa. Ponogoro: P2MP SPECTRUM. Indonesia.

Koentjaraningrat. 1977. Metode-Metode Penelitian N, Noviana Laily. 2015. “Perbandingan Perwatakan


Masyarakat. Jakarta: Gramedia. dan Nilai-Nilai Moral Dalam dongeng Frau
Holle dan Bawang Merah Bawang Putih:
Kusumastuto, Purnaning Siwi. 2017. “Analisis Kajian Sastra Bandingan”. Skripsi S-1
Penggambaran Unsur Magis dalam Ponyo Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
dan The Little Mermaid (Kajian Sastra Yogyakarta.
Bandingan)”. Skripsi S-1 Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Diponegoro Noor, Redyanto. 2010. Pengantar Pengkajian
Sastra. Semarang: Fasindo.
McCloud, Scott. 2001. Understanding Comics:
Memahami Komik. Jakarta: Kepustakaan Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori Pengkajian Fiksi.
Populer Gramedia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Mastermind. (2016). “The Superior Spiderman #1”. Rizki, Ridwanto. 2017. “5 Kemampuan Super
Diakses melalui Spidey”. Diakses melalui
http://komikamerika.blogspot.com/2016/04/t https://www.greenscene.co.id/2017/07/01/ini
he-superior-spider-man-1.html [ diunduh lah-5-kemampuan-super-spidey/ [diunduh
tanggal 12 Desember 2018 pukul 15.00 WIB]. tanggal 3 Januari 2019 pukul 13.00 WIB].

Sayuti, Suminto A. 2000. Berkenalan dengan Prosa https://geometryarchitecture.wordpress.com/


Fiksi. Yogyakarta: Gama Media. 2014/06/20/pola-jaring-laba-laba-dan-
kekuatan-strukturnya/
Setiyawati, Diyah. 2016. “Sistem Pendidikan dalam [diunduh tanggal 4 Januari pukul 08.00 WIB].
Film Negeri 5 Menara (Indonesia) dan 3
Idiots (India): Kajian Sastra Bandingan”. Stp, Harris. 2015. “Laba-Laba Merah Karya Kus
Skripsi S-1 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bram” . Diakses melalui
Diponegoro. https://planetsuperhero.wordpress.com/2015/
02/14/laba-laba-merah/ [diunduh tanggal 3
Sindu. 2018. “Asal Usul Spiderman (Peter Parker) Januari 2019 pukul 13.00 WIB].
dan Kekuatannya”. Diakses melalui
https://www.selowae.net/2018/11/asal-usul- Sukada, Made. 2013. Kesusastraan Pengantar Teori
spider-man-kekuatan-spiderman.html [ dan Sejarah. Bandung: Angkasa.
diunduh tanggal 3 Januari 2019 pukul 12.10
WIB]. Sumardjo, Jakob. 1984. Memahami Kesusastraan.
Bandung: Alumni.
Sriwulandari, . 2014. “Pola Jaring Laba-Laba dan
Kekuatan Strukturnya”. Diakses melalui
Teeuw. 1988. Sastra dan Ilmu Sastra Pengantar
Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya Girimukti
Pasaka.

Anda mungkin juga menyukai