Anda di halaman 1dari 5

Nama : Diana Yustita Sari

Npm : 2088201021

Semester : Dua

Pengampu MK : Dr. Elyusra,M.Pd.

Materi : Pendekatan Teori Prosa Fiksi

Mata Kuliah : Prosa fiksi

PENDEKATAN TEORI PROSA FIKSI

1. Rumuskan pengertian prosa fiksi berdasarkan pendapat ahli dengan bahasa Anda
sendiri

2. Tulislah contoh karya-karya prosa puncak setiap Angkatan Kesusastraan Indonesia.

3. Tulislah contoh macam karya prosa Indonesia berdasarkan isinya.

Jawaban

1) Prosa fiksi ialah prosa yang berupa cerita rekaan atau khayalan pengarangnya. Isi cerita
tidak sepenuhnya berdasarkan pada fakta. Prosa fiksi disebut juga karangan narasi sugestif/
imajinatif. Prosa fiksi berbentuk cerita pendek (cerpen), novel, dan dongeng.

2) Angkatan Balai Pustaka/Dekade 20-an :


a. Marah Rusli dengan karyanya roman “Siti Nurbaya”.
b. Muhammad Yamin dengan karyanya kumpulan puisi “Tanah Air”,
e. Abdul Muis dengan karyanya roman “Salah Asuhan”.
d. Rustam Efendi dengan karyanya kumpulan puisi “Percikan Permenungan”.
e. Nur Sutan Iskandar dengan karyanya roman “Katak Hendak Jadi Lembu”.

Angkatan Pujangga Baru/Dekade 30-an :


a. Sutan Takdir Alisyahbana dengan karyanya roman “Layar Terkembang” dan
kumpulan puisi “Tebaran Mega”.
b. Amir Hamzah dengan karyanya kumpulan puisi “Buah Rindu” dan “Nyanyi Sunyi”.
c. Armijn Pane dengan karyanya roman “Belenggu”.
d. Sanusi Pane dengan kumpulan puisinya “Madah Kelana” dan drama “Manusia
Baru”
e. Y.E. Tatengkeng dengan kumpulan puisinya “Rindu Dendam”.
f. HAMKA dengan romannya “Tenggelamnya Kapal Van der Wijck”.

Kesusastraan Masa Jepang dan Angkatan ‘45 :


a. Chairil Anwar dengan kumpulan puisinya “Deru Campur Debu”.
b. Usmar Ismail dengan dramanya “Citra”
e. El Hakim dengan dramanya “Taufan di Atas Asia”.
d. Achdiat Kartamihardja dengan romannya “Atheis”.
e. Pramudya Ananta Toer dengan romannya “Percikan Revolusi”
Di era sekarang Pramudya terkenal dengan caturlogi roman Pulau Buru.

Dekade 50-an antara lain:

1. Ayip Rosidi dengan novelnya “Sebuah Rumah Buat Hari Tua”.

2. Motinggo Boesye dengan dramanya “Malam Jahannam”.

3. Nh. Dini dengah novelnya “Hati yang Damai”.


4. Rendra dengan kumpulan puisinya “Balada Orang-orang Tercinta”.
Penyair ini masih kreatif sampai sekarang.
5. Mochtar Lubis dengan novelnya “Jalan Tak Ada Ujung”.

Angkatan ‘66  antara lain:

1. Taufiq Ismail dengan kumpulan puisinya “Tirani” dan “Benteng”.

2. Sapardi Joko Damono dengan kumpulan puisinya “Duka-Mu Abadi”.


3. Hartoyo Andangjaya dengan kumpulan puisinya “Buku Puisi”.

4. Bur Rasuanto dengan kumpulan puisinya “Mereka Telah Bangkit”.

5. Ramadhan KH dengan novelnya “Royan Revolusi” dan kumpulan puisi “Priangan


Si Jelita”.

Angkatan 70-an – 80-an antara lain:

1. Sutardji Calzoum Bachri dengan kumpulan puisinya ”O Amuk Kapak”.


2. Iwan Simatupang dengan novelnya “Ziarah”.

3. Danarto dengan kumpulan cerpennya “Godlob”.

4. Y.B. Mangunwijaya dengan novelnya “Burung-burung Manyar”.

5. Putu Wijaya dengan novelnya ”Telegram”, dan drama “Dag Dig Dug”.

6. Kuntowijoyo dengan novelnya “Khotbah di Atas Bukit”

7. Yudhistira Ardi Noegraha dengan novelnya “Mencoba Tidak Menyerah”.

8. Arifin C. Noer dengan dramanya “Mega-Mega”.

9. Umar Kayam dengan novelnya “Para Priyayi”.

10. Ahmad Tohari dengan trilogi novel “Ronggeng Dukuh Paruk”.

Sastra Mutakhir (Dekade 90-an dan Angkatan 2000)  antara lain:

1. Emha Ainun Najib dengan kumpulan puisinya “Sesobek Buku Harian Indonesia”


dan drama “Lautan Jilbab”.

2. Seno Gumira Ajidarma dengan kumpulan cerpennya “Iblis Tidak Pernah Mati”.

3. Ayu Utami dengan novelnya “Saman” dan “Larung”

4. Jenar Mahesa Ayu dengan kumpulan cerpennya “Mereka Bilang Saya Monyet”.

5. N. Riantiarno dengan dramanya “Opera Kecoa” dan “Republik Bagong”:.

6. Yanusa Nugraha dengan kumpulan cerpennya “Segulung Cerita Tua” .

7. Afrizal Malna dengan kumpulan puisinya “Abad yang Berlari”.


8. Ahmadun Y. Herfanda dengan kumpulan puisinya “Sembahyang Rumputan”.

9. D. Zawawi Imron dengan kumpulan puisinya “Bantalku Ombak, Selimutku Angin”.

10. K.H. Ahmad Mustofa Bisri dengan kumpulan puisinya “Ohoi Puisi-puisi Balsem” dan
“Gandrung”.

3) 1. Prosa lama
Prosa lama adalah sebuah karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari kebudayaan
barat. Pada awalnya prosa lama berbentuk lisan karena belum ditemukannya alat tulis
menulis. Namun, kini prosa lama juga dapat ditemukan dalam bentuk tulisan. Adapun
bentuk-bentuk prosa lama:
1. Hikayat
Hikayat merupakan cerita yang berisi tentang kehidupan para dewi, dewa, pangeran, raja, dan
lain-lain. Cerita-cerita yang ada di dalam hikayat bersifat fiksi dan tidak masuk akal.
Contohnya adalah Hikayat Hang Jebat, Hikayat Nabi Sulaiman, Hikayat Raja Bijak, dan lain-
lain.
2. Sejarah (Tambo)
Sejarah adalah salah satu bentuk prosa lama yang bercerita tentang peristiwa-peristiwa
tertentu. Sejarah sastra lama berbeda dengan sejarah yang ditulis pada masa kini.
Kebanyakana sastra lama sejarah disampaikan dengan menambahkan penyedap atau bumbu-
bumbu cerita sehingga terdengar lebih menarik. Sedangkan sejarah yang ditulis pada masa
kini sama persis dengan kejadian sebenarnya dan dapat dibuktikan dengan fakta. Contoh
bentuk prosa lama sejarah adalah Sejarah Melayu yang ditulis oleh Tun Sri Lanang pada
tahun 1612.
3. Kisah
Kisah adalah prosa lama yang berbentuk cerita-cerita pendek. Biasanya kisah bercerita
tantang sebuah perjalanan, pengalaman atau petualangan orang-orang dahulu. Salah satu
ontoh prosa lama kisah adalah Kisah Raja Abdullah menuju Kota Mekkah.
4. Dongeng
Salah satu bentuk prosa lama yang sangat popular adalah dongeng. Bentuk prosa lama ini
bercerita tentang khayalan-khayalan masyrakat pada zaman dahulu. Ragam dan bentuk
dongeng pun berbeda-beda sesuai dengan isinya.

2. Prosa Baru
Prosa baru adalah bentuk prosa yang muncul setelah mendapat pengaruh dari budaya-budaya
asing atau barat. Bentuk prosa ini muncul setelah prosa lama dianggap telah kuno. Bentuk-
bentuk prosa baru antara lain:
1. Roman
Roman adalah prosa baru yang menceritakan tentang kehidupan seseorang, dimulai dari lahir
hingga kematiannya. Prosa ini menyajikan suatu aspek kehidupan masyarakat secara utuh dan
menyeluruh dan memiliki banyak alur yang bercabang-cabang. Salah satu contoh roman
adalah Layar Terkembang karya Sultan Takdir Ali Syahbana. 
2. Novel
Bentuk prosa baru ini menceritakan sebuah cerita atau kisah yang panjang. Novel
menceritakan sebagian kehidupan seseorang sebagai tokoh utama yang mengandung
beberapa konflik. Konfilk-konflik tersebutlah yang merubah kehidupan pelaku utamanya.
Contohnya adalah Novel Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Ave Maria, dan lain-lain.
3. Cerpen
Cerpen adalah salah satu bentuk prosa baru yang cukup popular. Prosa baru ini menceritakan
sebuah pengalaman atau sebgaian kecil kisah pelaku utamanya. Yang membedakan cerpen
dengan novel adalah konflik pada cerpen hanya satu dan tidak meyebabkan perubahan sikap
pada tokoh utama, sedangkan pada novel banyak ditemukan konflik. Contoh cerpen antara
lain Robohnya Surau Kami karya A.A Navis, Keluarga Gerilya karya Pramoedya Ananta,
dan lain-lain.
4. Riwayat 
Riwayat menceritakan sebuah kisah yang berisi tentang pengalaman-pengalam hidup
seseorang yang diangkat dari kisah nyata orang tersebut dari lahir hingga meninggal.
Biasanya yang dieritakan adalah tokoh-tokoh terkenal dan menginspirasi orang banyak. Ada
beberapa jenis riwayat yaitu biografi dan otobiografi. Biografi merupakan kisah tokoh yang
ditulis oleh orang lain. Sedangkan otobiografi kisah yang ditulis oleh orang yang
bersangkutan.
5. Kritik
Kritik berbentuk sebuah uraian-uraian pertimbangan seseorang terhadap suatu hasil kerja atau
karya orang lain. Kritik berisi alasan-alasan tertentu dan bersifat objektif atau menghakimi.
6. Resensi
Resensi adalah prosa baru yang isinya membicarakan atau mengulas suatu karya baik yang
berbentuk buku, film, lagu maupun jenis karya seni lainnya. Resensi bertujuan untuk
memberikan penilaian terhadap suatu karya baik dari segi tema, tokoh, alur dan unsur-unsur
lainnya agar menjadi pertimbangan bagi pembaca untuk menikmati atau tidak karya tersebut.
7. Esai
Bentuk prosa baru yang terakhir adalah Esai. Prosa ini berisi tulisan-tulisan yang
mengandung pendapat-pendapat pribadi penulisnya terhadap sesuatu yang sedang menjadi
bahan pembicaraan hangat di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai