LK KMB Naila GGK
LK KMB Naila GGK
IDENTITAS
STATUS KESEHATAN
Keluhan utama saat Masuk RS :
Klien mengatakan bahwa ia mengeluh sesak napas
5. Vital Signs:
Kesadaran /GCS : Composmetis / 456
Tekanan Darah : 120/100 mmHg
Frekuensi Pernapasan : 28 x/menit
Suhu : 37.5 ºC
Nadi : 98 x/menit
Berat Badan : 60 kg
Tinggi Badan : 185 cm
Kesadaran composmetis
Masalah Keperawatan
Data Obyektif:
Pemeriksaan fisik yang menunjang (IPPA)
I:-
P:-
P:-
A:-
Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan
I : keadaan komposmentis
P:-
P :-
A :-
Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan
c. Ideal diri
Klien ingin segera sembuh dan ingin segera beraktivitas normal lagi
d. Peran diri
Dalam keluarga klien berperan sebagai seorang ayah atau suami yang dekat dengan
keluarganya
e. Identitas diri
Klien terlahir sebagai seorang laki – laki dan tidak pernah menyesal terlahir sebagai
seorang laki – laki. Klien mampu menerima kondisi yang ia alami
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
2. Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan Laju Glomerular/ GFR
GFR = (140-umur) x KgBB / (72 x serum kreatinin)
= (140 – 42) x 60 kg / (72 x 1,67 mg/dL)
= 48,90
( Naila )
ANALISA DATA
DO :
- RR : 28 x/menit
- Terlihat menggunakan
otot bantu pernapasan
- Terlihat fase ekspirasi
memanjang
- Pola napas tidak abnormal
(Takipnea)
DO :
- Pembengkakan pada
tangan dan kaki
- Distensi vena jugularis
- Terdapat suara napas
tambahan
- Urine 400 cc per hari
- Balance cairan positif
DO :
- Tampak meringis
- Terlihat gelisah
- Nafsu makan berubah
- TD : 120/100 mmHg
- RR : 28 x/menit
DO :
- RR : 28x/menit
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode
dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan
nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik
4. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan - Frekuensi nadi Manajemen Energi - Agar mengetahui
berhubungan dengan tindakan keperawatan meningkat Observasi penyebab dari
ketidakseimbangan 1x6 jam diharapkan - Keluhan lemah - Identifikasi gangguan kelelahan
antara suplai dan toleransi aktivitas menurun fungsi tubuh yang - Untuk mengetahui hal –
kebutuhan oksigen meningkat - Dispnea saat mengakibatkan kelelahan hal yang menyebabkan
aktivitas menurun - Monitor kelelahan fisik kelelahan fisik dan
- Dispnea setelah dan emosional emosional
aktivitas menurun - Monitor pola jam tidur - Agar dapat memantau
- Monitor lokasi dan kebiasaan tidur pasien
ketidaknyamanan selama - Untuk megtahui lokasi
melakukan aktivitas dan bagian – bagian
Terapiutik yang menyebabkan
- Sediakan lingkungan ketidaknymanan
nyaman dan rendah - Agar pasien merasa
stimulus nyaman saat
- Lakukan latihan rentang beraktivitas
gerak pasif atau aktif - Agar otot pasien terlatih
- Berikan aktivitas distraksi - Agar pasien tidak
yang menegangkan mengalami kekakuan
- Fasilitasi duduk di sisi sendi
tempat tidur, jika tidak - Agar pasien bisa
dapat berpindah atau berlatih dengan
berjalan melakukan pergerakan
Edukasi ditempat yang nyaman
- Anjurkan tirah baring - Agar keluhan kelelahan
- Anjurkan melakukan pasien menurun
aktivitas secara bertahap - Agar otot – otot pasien
- Ajarkan strategi koping kembali terlatih
untuk mengurangi - Agar tidak terjadi hal –
kelelahan hal yang tidak
Kolaborasi diinginkan
- Kolaborasi dengan ahli - Agar pikiran pasien
gizi tentang cara lebih rileks sehingga
meningkatkan asupan mengurangi kelelahan
makanan - Agar keluhan kelelahan
pasien menurun
IMPLEMENTASI
Diagnosa 4
- Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
- Monitor kelelahan fisik dan emosional
- Lakukan latihan rentang gerak pasif atau aktif
- Berikan aktivitas distraksi yang menegangkan
- Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak
dapat berpindah atau berjalan
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Ajarkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan
17 Oktober 2021 Diagnosa 1
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha
napas)
- Monitor bunyi napas tambahan (misalnya
gurgling, mengi, wheezing, rokhi kering)
- Posisikan semi fowler atau fowler
- Berikan minum hangat
Diagnosa 2
- Identifikasi kemungkinan penyebab
hiperglikemia
- Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor keton urin, kadar analisa gas darah,
elektrolit, tekanan darah ortostatik dan frekuensi
nadi
- Anjurkan kepatuhan diet dan olahraga
Diagnosa 3
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri (terapi napas dalam)
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Diagnosa 4
- Monitor kelelahan fisik dan emosional
- Lakukan latihan rentang gerak pasif atau aktif
- Berikan aktivitas distraksi yang menegangkan
- Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak
dapat berpindah atau berjalan
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
EVALUASI
O:
- RR : 28 x/menit
- Terlihat menggunakan otot bantu pernapasan
- Terlihat fase ekspirasi memanjang
- Pola napas tidak abnormal (Takipnea)
O:
- Tampak meringis
- Terlihat gelisah
- Nafsu makan berubah
- TD : 120/100 mmHg
- RR : 28 x/menit
Intoleransi aktivitas S:
berhubungan dengan - Klien mengeluh cepat lelah dan lemah
ketidakseimbangan antara - Klien mengeluh sesak napas setelah beraktivitas
suplai dan kebutuhan oksigen berat
O : RR : 28x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
- Monitor kelelahan fisik dan emosional
- Monitor pola jam tidur
- Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
melakukan aktivitas
- Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
stimulus
- Lakukan latihan rentang gerak pasif atau
aktif
- Berikan aktivitas distraksi yang
menegangkan
- Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika
tidak dapat berpindah atau berjalan
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
- Ajarkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
16 Oktober Pola nafas tidak efektif S : Klien mengatakan sesaknya sedikit berkurang
2021 berhubungan dengan depresi jika ia dalam posisi fowler atau semi fowler
pusat pernapasan O : RR : 26 x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
usaha napas)
- Monitor bunyi napas tambahan (misalnya
gurgling, mengi, wheezing, rokhi kering)
- Posisikan semi fowler atau fowler
- Berikan minum hangat
- Berikan oksigen
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari
Hipervolemia berhubungan S : Klien mengatakan sesaknya sedikit berkurang
dengan gangguan mekanisme jika dalam posisi fowler atau semi fowler
regulasi O:
- Pembengkakan pada tangan dan kaki
- Distensi vena jugularis masih terlihat
- Terdapat suara napas tambahan
- Urine 400 cc per hari
- Balance cairan positif
O:
- Tampak sedikit meringis
- Gelisah mulai berkurang
- Nafsu makan masih berubah
- TD : 130/100 mmHg
- RR : 26 x/menit
DO :
- Tampak sedikit meringis
- Nafsu makan berubah
- TD : 120/90 mmHg
RR : 24 x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (terapi napas dalam)
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri