Anda di halaman 1dari 17

FORMAT PENGKAJIAN

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Nama Preceptee : Ns. Naila


NIM : 20214663047
Ruangan : Ruang Mawar
Tanggal Pengkajian : 20 Oktober 2021 Jam : 14.00 WIB

IDENTITAS

Nama Pasien : Ny.A


Umur : 40 Tahun
No. Register : XXX
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Jawa
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SD
Alamat : Jalan Oebonik No.2, Sikumana
Tanggal MRS : 19 Oktober 2021
Diagnosa Medis : CKS (Cedera Kepala Sedang)

STATUS KESEHATAN
Keluhan utama saat Masuk RS :
Klien datang ke IGD pada tanggal 15 Oktober 2021 dengan keluhan hidung berdarah,
telinga berdarah, pasien sempat pingsan saat kecelakaan, bengkak di belakang kepala bagian
kanan, lecet di batang hidung
Keluhan utama saat pengkajian :
Klien mengatakan nyeri pada bagian kepala belakang, nyeri seperti ditusuk – tusuk, skala
nyeri 4, Nyeri akan berkurang jika dibuat tidur (istirahat). klien mengatakan badannya lemas
Riwayat kesehatan :

1. Riwayat Kesehatan/Penyakit dahulu :


Keluarga klien mengatakan bahwa klien pernah dirawat sebelumnya di RS 5 bulan yang
lalu karena asam lambung
2. Riwayat Kesehatan/Penyakit keluarga :
Keluarga klien mengatakan bahwa tidak ada keluarga yang memiliki penyakit menular
atau turunan
3. Genogram

40

\
4. Vital Signs:
Kesadaran /GCS : Composmentis / E4 V5 M6
Tekanan Darah : 130/90 mmHg
Frekuensi Pernapasan : 22 x/menit
Suhu : 36ºC
Nadi : 105 x/menit
Berat Badan : 50 kg
Tinggi Badan : 150 cm

POLA FUNGSI KESEHATAN :


1. Pola penatalaksanaan kesehatan / persepsi sehat
Data Subyektif:
Klien mengatakan bahwa sehat adalah ketika ia bisa melakukan semua hal tanpa bantuan
orang lain dan ketika ia merasa badannya tidak sakit lagi. Klien mengatakan bahwa jika
ia sakit ia langsung berobat ke rumah sakit
Data Obyektif:
Pemeriksaan fisik yang menunjang

Kesadaran composmetis
Masalah Keperawatan

Tidak ada masalah keperawatan


2. Pola Nutrisi– Metabolik
Data Subyektif:
...............................................................SMRS : Klien mengatakan bahwa sebelum sakit nafsu makannya
sehari dengan lauk ikan, ayam, tahu dan tempe. Ia juga mengatakan bahwa minum 1500
ml /hari.
MRS : Klien mengatakan bahwa sekarang nafsu makannya turun. Ia hanya makan 2 kali
sehari itupun hanya dihabiskan beberapa sendok saja. Tetapi untuk minum, ia masih suka
minum seperti biasanya 150 ml/hari
Data Obyektif:
Pemeriksaan fisik yang menunjang (IPPA)

I : Turgor kulit baik, mukosa mulut lembab


P:-
P :,-
A:-

Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan

3. Pola Eliminasi Alvi &Uri


Data Subyektif:
.................................................................SMRS : Klien mengatakan BAB dan BAK teratur dengan frekue
sehari dengan konsistensi lunak dan berbau khas, BAK 4 kali dalam sehari sebanyak
1500 cc berwarna agak kekuningan, klien mengatakan bahwa ia tidak memiliki kesulitan
dalam BAB maupun BAK
...............................................................MRS : Klien mengatakan BAB 1 kali sehari dan BAK klien 4 kali
kuning keruh dengan bau khas
Data Obyektif:
Pemeriksaan fisik yang menunjang (IPPA)

I:-
P:-
P : tidak ada nyeri tekan abdomen dan kandung kemih
A:-
Masalah Keperawatan

Tidak ada masalah keperawatan


4. Pola Aktifitas
Data Subyektif:
SMRS : klien mengatakan bahwa ia beraktivitas sehari – hari seperti biasanya
MRS : Klien mengatakan bahwa ketika ia memulai beraktivitas seperti mandi, ia akan
pusing. Sehingga seringkali dibantu oleh keluarga
Data Obyektif:
Pemeriksaan fisik yang menunjang (IPPA)

I : terlihat lemas, lemah, dispneu


P:-
P:-
A:-
Masalah Keperawatan :
Gangguan Mobilitas Fisik
5. Pola Istirahat Tidur

Data Subyektif:
SMRS : Klien mengatakn ia tidur pada pukul 23.00 sampai pukul 04.00. Tidurnya selalu
pulas dan tidak pernah bangun pada tengah malam
MRS : Klien mengatakn selama di rumah sakit ia sering tidur karena tidak ada hal – hal
yang dilakukan
Data Obyektif:
Pemeriksaan fisik yang menunjang (IPPA)
I :-
P :-
P :-
A :-
Masalah Keperawatan
Tidak Ada Masalah Keperawatan

6. Pola Persepsi kognitif


Data Subyektif:
SMRS :Klien tidak mengalami masalah dalam pendegarannya dan mampu membaca
dengan baik
MRS : Klien tidak mengalami masalah dalam pendengaran dan juga penglihatannya
Data Obyektif:
Pemeriksaan fisik yang menunjang (IPPA)

I : keadaan komposmentis
P:-
P :-
A :-

Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan
7. Pola Konsep diri dan Persepsi diri
Pola persepsi
Klien mengatakan persepsi pasien terhadap penyakit yang diderita ingin cepat sembuh
dan persepsi pasien terhadap kesehatannya mudah- mudahan cepat sembuh karena tidak
ingin merepotkan anak dan suami.
Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan ingin bisa beraktivitas normal seperti sebelum sakit
b. Harga diri
Klien percaya dirinya dapat sembuh dan segera melakukan aktivitas sehari hari secara
mandiri dan tidak merepotkan orang lain

c. Ideal diri
Klien ingin segera sembuh dan ingin segera beraktivitas normal lagi

d. Peran diri
Dalam keluarga klien berperan sebagai seorang Ibu atau istri yang dekat dengan
keluarganya
e. Identitas diri

Klien terlahir sebagai seorang perempuan dan tidak pernah menyesal terlahir sebagai
seorang perempuan. Klien mampu menerima kondisi yang ia alami
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
8. Pola hubungan peran

Persepsi klien tantang pola hubungan


...................................................................Klien memiliki hubungan baik dengan keluarganya maupun de
lingkungan tempat tinggalnya
Persepsi klien tentang peran dan tanggung jawab
...............................................................Klien mengatakan selama ini ia sudah menjalani perannya sebaga
untuk keluarganya
Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan
9. Pola Reproduksi Seksual

Data Subyektif:
Klien mengatakan tidak memiliki masalah terkait reproduksinya. Klien memiliki 1 anak
perempuan. Klien sudah lama menikah

Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan

10. Mekanisme Koping

Kemampuan mengendalian stress


...................................................................Klien mengatakan jika ia stress ia akan berbagi cerita dengan s
kepada tuhannya
Sumber pendukung
Suami dan anak perempuannya
Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan

11. Pola tata nilai dan kepercayaan


Klien mengatakan bahwa sakit yang sedang dialaminya adakah takdir dari allah. Ia selalu
berdoa agar diberi kesembuhan
Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan Laboratorium

Tanggal Pemeriksaan . Lab Hasil Nilai Normal

2. Pemeriksaan Radiologi
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................

3. Terapi dan Diet.


......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................

DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

1. Resiko perfusi serebral tidak efektif


2. Nyeri akut
3. Gangguan mobilitas fisik

Surabaya, 20 Oktober 2021


Preceptee

(Ns. Naila)
ANALISA DATA

Nama Pasien : Ny. A No. Register : XXX


Umur : 40 Diagnosa Medis : CKS

DATA ETIOLOGI PROBLEM


DS : Cedera Kepala Resiko perfusi serebral tidak
Klien mengatakan bahwa ia efektif
terlibat kecelakaan yang
menyebabkan kepalanya
terbentur
DO: -
DS : Agen Pencedera Fisik Nyeri akut
- Klien menyatakan bahwa
ia mengeluh nyeri pada
bagian belakang kepala
P : Benturan
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : Bagian belakang kepala
S:4
T : Hilang timbul (hilang
saat istirahat, timbul jika
beraktivitas)

DO :
- Tampak meringis
- Terlihat gelisah
- Tekanan Darah : 130/90
mmHg
- Frekuensi Pernapasan :
22x/menit
- Suhu: 36ºC
- Nadi: 105 x/menit
- Nafsu makan berubah

DS : Nyeri Gangguan mobilitas fisik


- Klien mengeluh kepalanya
nyeri saat bergerak
- Klien merasa cemas ketika
ingin melakukan aktivitas

DO :
- Fisik lemah
- Gerakan terbatas
DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. A No. Register : XXX


Umur : 40 Diagnosa Medis : CKS
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TTD
1. Resiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan cedera
kepala
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. A No. Register : XXX


Umur : 40 Tahun Diagnosa Medis : CKS

NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWATAN
1. Resiko perfusi serebral Setelah dilakukan - Tingkat kesadaran Manajemen Peningkatan Tekanan - Untuk mengetauhi
tidak efektif tindakan keperawatan meningkat Intrakranial penyebab dari peningkatan
berhubungan dengan 1x2 jam diharapkan - Tekanan intrakranial Observasi TIK
cedera kepala perfuasi serebral menurun - Identifikasi penyebab - Untuk mengtahui tanda
meningkat - Sakit kepala menurun peningkatan TIK dan gejala dari
- Gelisah menurun - Monitor tanda / gejala peningkatan TIK
- Nilai rata – rata peningkatan TIK - Agar memberikan posisi
tekanan darah Terapiutik yang nyaman bagi klien
membaik - Cegah terjadinya kejang
- Kesadaran membaik Kolaborasi
- kolaborasi pemberian sedasi
dan anti konvulsan
- Kolaborasi pemberian diuretik
osmosis
2. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan - Keluhan nyeri Manajemen Nyeri - Agar mengetahui
dengan agen pencedera tindakan keperawatan menurun Observasi lokasi. Karakteristik.
fisik 1x3 jam diharapkan - Meringis menurun - Identifikasi lokasi, Durasi, frekuensi,
tingkat nyeri menurun. - Sikap protektif karakteristik, durasi, kualitas, intensitas nyeri
menurun frekuensi, kualitas, - Untuk mengetahui
- Gelisah menurun intensitas nyeri seberapa besar tingkat
- Kesulitan tidur - Identifikasi skala nyeri nyeri
menurun - Identifikasi respons nyeri - Untuk mengetahui
- Frekuensi nadi non verval seberapa besar
membaik - Identifikasi faktor yang pengetahuan klien
- Kemampuan memperberat dan tentang nyeri
menuntaskan meperingan nyeri - Agar klien mampu
aktivitas meningkat Terapiutik mengatasi nyeri dengan
- Berikan teknik mandiri
nonfarmakologis untuk - Agar klien mampu
mengurangi rasa nyeri mengurangi nyeri tanpa
- Kontrol lingkungan yang bantuan farmakologis
memperberat rasa nyeri - Agar klien mengetahui
- Fasilitasi istirahat dan tidur apa saja yang
Edukasi berhubungan dengan
- Jelaskan strategi nyeri
meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik

3. Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan - Nyeri menurun Observasi - Agar mengetahui
berhubungan dengan tindakan keperawatan - Kecemasan - Identifikasi adanya nyeri tingkat nyeri atau
nyeri 1x24 jam diharapkan menurun atau keluhan fisik lainnya keluhan lain yang
kemampuan dalam - Kaku sendi - Identifikasi toleransi fisik sedang dialami pasien
gerakan fisik dari satu menurun melakukan pergerakan - Agar mengetahui
atau lebih ekstremitas - Kelemahan fisik Terapiutik seberapa besar toleransi
secara mandiri menurun - Libatkan keluarga untuk yang dirasakan pasien
meningkat membantu pasien dalam - Agar keluarga dapat
meningkatkan pergerakan melatih pergerakan
Edukasi pasien ketika dirumah
- Anjurkan melakukan - Untuk memberi
mobilisasi dini informasi maksud dari
- Anjurkan mobilisasi tindakan mobilisasi
sederhana yang harus - Agar pasien lebih
dilakukan (misalnya duduk di terlatih untuk
tempat tidur, duduk di sisi mobilisasi lebih awal
tempat tidur, pindah dari - Agar pasien terlatih untuk
tempat tidur ke kursi) mobilisasi dengan cara
yang mudah
IMPLEMENTASI

Nama Pasien : Ny. A No. Register : XXX


Umur : 40 Diagnosa Medis : CKS
TANGGAL / JAM IMPLEMENTASI TTD

20 Oktober 2021 Diagnosa 1 :


- Identifikasi penyebab peningkatan TIK
- Monitor tanda / gejala peningkatan TIK
- Cegah terjadinya kejang
- kolaborasi pemberian sedasi dan anti konvulsan
- Kolaborasi pemberian diuretik osmosis
Diagnosa 2 :
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respons nyeri non verval
- Identifikasi faktor yang memperberat dan
meperingan nyeri
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Kolaborasi pemberian analgetik
Diagnosa 3 :
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
lainnya
- Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan pergerakan
- Anjurkan melakukan mobilisasi dini
- Anjurkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan (misalnya duduk di tempat tidur,
duduk di sisi tempat tidur, pindah dari tempat
tidur ke kursi)
21 Oktober 2021 Diagnosa 1 :
- Identifikasi penyebab peningkatan TIK
- Monitor tanda / gejala peningkatan TIK
Diagnosa 2 :
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Kolaborasi pemberian analgetik
Diagnosa 3 :
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
lainnya
- Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan pergerakan
- Anjurkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan
(misalnya duduk di tempat tidur, duduk di sisi
tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke kursi)
22 Oktober 2021 Diagnosa 1 :
- Identifikasi penyebab peningkatan TIK
- Monitor tanda / gejala peningkatan TIK
Diagnosa 2 :
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Kolaborasi pemberian analgetik
Diagnosa 3 :
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
lainnya
- Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan pergerakan
- Anjurkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan
(misalnya duduk di tempat tidur, duduk di sisi
tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke kursi)
EVALUASI

Nama Pasien : Ny. A No. Register : XXX


Umur : 40 Diagnosa Medis : CKS
TGL / DIAGNOSE EVALUASI
JAM KEPERAWATAN
20 Oktober Resiko perfusi serebral tidak S : Klien mengatakan bahwa ia terlibat kecelakaan
2021 efektif berhubungan dengan yang menyebabkan kepalanya terbentur
cedera kepala O:-
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi penyebab peningkatan TIK
- Monitor tanda / gejala peningkatan TIK
- Cegah terjadinya kejang
- kolaborasi pemberian sedasi dan anti konvulsan
- Kolaborasi pemberian diuretik osmosis
Nyeri akut berhubungan S : Klien menyatakan bahwa ia mengeluh nyeri
dengan agen pencedera fisik pada bagian belakang kepala
P : Benturan
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : Bagian belakang kepala
S:4
T : Hilang timbul (hilang saat istirahat, timbul
jika beraktivitas)

O:
- Tampak meringis
- Terlihat gelisah
- Tekanan Darah : 130/90 mmHg
- Frekuensi Pernapasan : 22x/menit
- Suhu: 36ºC
- Nadi: 105 x/menit
- Nafsu makan berubah

A : Masalah teratasi sebagian


P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respons nyeri non verval
- Identifikasi faktor yang memperberat dan
meperingan nyeri
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Kolaborasi pemberian analgetik
Gangguan mobilitas fisik S:
berhubungan dengan nyeri - Klien mengeluh kepalanya nyeri saat bergerak
- Klien merasa cemas ketika ingin melakukan
aktivitas

O:
- Fisik lemah
- Gerakan terbatas

A : Masalah teratasi sebagian


P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
lainnya
- Identifikasi toleransi fisik melakukan
pergerakan
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan pergerakan
- Anjurkan melakukan mobilisasi dini
- Anjurkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan (misalnya duduk di tempat tidur,
duduk di sisi tempat tidur, pindah dari tempat
tidur ke kursi)
21 Oktober Resiko perfusi serebral tidak S : Klien mengatakan bahwa ia terlibat kecelakaan
2021 efektif berhubungan dengan yang menyebabkan kepalanya terbentur
cedera kepala O:-
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi penyebab peningkatan TIK
- Monitor tanda / gejala peningkatan TIK

Nyeri akut berhubungan S : Klien menyatakan bahwa ia masih mengeluh


dengan agen pencedera fisik nyeri pada bagian belakang kepala
P : Benturan
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : Bagian belakang kepala
S:3
T : Hilang timbul (hilang saat istirahat, timbul
jika beraktivitas)

O:
- Tampak meringis
- Terlihat gelisah
- Tekanan Darah : 120/100 mmHg
- Frekuensi Pernapasan : 24x/menit
- Suhu: 36.5ºC
- Nadi: 102 x/menit
- Nafsu makan berubah

A : Masalah teratasi sebagian


P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Kolaborasi pemberian analgetik
Gangguan mobilitas fisik S:
berhubungan dengan nyeri - Klien mengeluh masih kepalanya nyeri saat
bergerak
- Klien merasa cemas ketika ingin melakukan
aktivitas

O:
- Fisik lemah
- Gerakan terbatas

A : Masalah teratasi sebagian


P : Lanjutkan intervensi :
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
lainnya
- Identifikasi toleransi fisik melakukan
pergerakan
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan pergerakan
- Anjurkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan (misalnya duduk di tempat tidur,
duduk di sisi tempat tidur, pindah dari tempat
tidur ke kursi)
22 Oktober Resiko perfusi serebral tidak S : Klien mengatakan bahwa ia terlibat kecelakaan
2021 efektif berhubungan dengan yang menyebabkan kepalanya terbentur
cedera kepala O:-
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi penyebab peningkatan TIK
- Monitor tanda / gejala peningkatan TIK
Nyeri akut berhubungan S : Klien menyatakan bahwa ia masih nyeri pada
dengan agen pencedera fisik bagian belakang kepala tapi tidak nyeri yang
dirasakan sudah mulai berkurang
P : Benturan
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : Bagian belakang kepala
S:2
T : Hilang timbul (hilang saat istirahat, timbul
jika beraktivitas)

O:
- Tampak meringis
- Terlihat gelisah
- Tekanan Darah : 120/90 mmHg
- Frekuensi Pernapasan : 22x/menit
- Suhu: 36ºC
- Nadi: 98 x/menit
- Nafsu makan berubah

A : Masalah teratasi sebagian


P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Kolaborasi pemberian analgetik

Gangguan mobilitas fisik S:


berhubungan dengan nyeri - Klien mengatakan nyerinya sudah mulai
berkurang
- Klien merasa cemas ketika ingin melakukan
aktivitas

O:
- Fisik lemah
- Gerakan terbatas

A : Masalah teratasi sebagian


P : Lanjutkan intervensi :
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
lainnya
- Identifikasi toleransi fisik melakukan
pergerakan
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan pergerakan
- Anjurkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan (misalnya duduk di tempat tidur,
duduk di sisi tempat tidur, pindah dari tempat
tidur ke kursi)

Anda mungkin juga menyukai