Anda di halaman 1dari 19

Tugas Paper Mata Kuliah Kewarganegaraan

2021

TUGAS PAPER

Mata Kuliah : Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Andhika Yudha Pratama, S.Pd., M.Sc.,

JUDUL PAPER:

IMPLEMENTASI NILAI DAN ETIKA PANCASILA


SEBEGAI PENCEGAHAN DEGRADASI MORAL
MASYARAKAT INDONESIA

OLEH :

1. LINTANG AYU DYAH C. (213140507111061)


2. RIKA WINAHYU S. (213140507111074)

PROGRAM STUDI D3 ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS PENDIDIKAN VOKASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2021
Tugas Paper Mata Kuliah Kewarganegaraan
2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah atau paper yang berjudul
Implementasi Nilai-Nilai Pancasila di Era Globalisasi dengan tepat waktu.
Tulisan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan,
penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Andhika Yudha Pratama,
S.Pd., M.Sc., selaku dosen bidang studi Kewarganegaraan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan tentang nilai
Pancasila sebagai dasar etika kehidupanberbangsa dan bernegara bagi para
pembaca dan penulis, juga kepada rekan-rekan yang telah membantu sehingga
makalah atau paper bisa tersusun dengan baik dan tepat waktu. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan
tugas ini.

Malang, 28 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

I. PENDAHULUAN...............................................................................................4

1.1 Latar Belakang.............................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................5

1.3 Tujuan..........................................................................................................6

II. PEMBAHASAN................................................................................................4

A. Pengertian Nilai.......................................................................................4

B. Pancasila Sebagai Sumber Etika.............................................................5

C. Pengertian Etika......................................................................................9

D. Pancasila Sebagai Sumber Etika.............................................................9

E. Pengertian dan ciri-ciri degradasi dari segi moral, sikap dan perilaku

Bangsa Indonesia.................................................................................................10

F. Peran Pendidikan Pancasila dalam Mencegah dan Menanggulangi

Degradasi Bangsa Indonesia terhadap Nilai-Nilai Pancasila................................7

G. Usaha-usaha Pemerintah dalam Mencegah dan Menanggulangi

Degradasi Bangsa Indonesia…………………………………………………….9

III.KESIMPULAN...................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................8
Tugas Paper Mata Kuliah Kewarganegaraan
2021

PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA KEHIDUPAN BERBANGSA


DAN BERNEGARA DI PERGURUAN TINGGI

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia, menjadi dasar pedoman dalam
segala pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan negara Indonesia termasuk
peraturan perundang-undangan. Pancasila merupakan cerminan bangsa Indonesia
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila yang
terkandung di dalam Pancasila menjadi tolak ukur bagi bangsa Indonesia dalam
penyelenggaraan bernegara. Karena konsekuensi dari hal itu bahwa penyelenggaraan
bernegara tidak boleh menyimpang dari nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai
persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Pancasila dianggap sebagai sesuatu
yang sakral yang setiap warganya harus hafal dan mematuhi segala isi dalam pancasila
tersebut. Namun sebagian besar warga negara Indonesia hanya menganggap pancasila
sebagai dasar negara/ideologi semata tanpa memperdulikan makna dan manfaatnya
dalam kehidupan. Tanpa manusia sedari nilai-nilai makna yang terkandung dalam
pancasila sangat berguna dan bermanfaat.

Fenomena-fenomena yang hadir beberapa tahun terakhir ini sungguh sangat


membuat kita semua merasa miris dikarenakan Indonesia sebagai sebuah bangsa yang
selalu mengedepankan nilai-nilai etika dan estetika serta moral yang berbudi luhur
didalam berkehidupan berbangsa dan bernegara sudah sangat tergerus oleh kemajuan-
kemajuan zaman saat ini, berbagai berita yang disajikan oleh media cetak maupun
media elektronik telah cukup membuktikan kepada kita semua suatu bentuk degradasi
moral bangsa Indonesia yang mengalami peningkatan dari tahun ketahun diiringi oleh
kemajuan perkembangan zaman yang pesat.

4
Tugas Paper Mata Kuliah Kewarganegaraan
2021
Sebuah kemunduran besar bagi bangsa yang telah memiliki suatu nilai-nilai luhur
didalamnya, sebuah harapan besar sebagai bangsa yang telah memiliki peradapan
dengan nilai-nilai luhur yang telah lama tertanam kinipun kian jauh antara harapan dan
realitasnya.

Kemunduran atau bahkan kehancuran moral inipun kini kian terasa hampir
menyeluruh diberbagai bidang dan aspek didalam tantanan budaya kehidupan berbangsa
dan bernegara, tidak dapat dipungkiri lagi kehancuran moralitas sudah menyelimuti semua
kalangan anak bangsa, baik itu para penyelenggara pemerintahan, penegak hukum,
instansi-instansi maupun masyarakat awam bahkan anak kecil sekalipun kini mereka
mengalami suatu degradasi moral yang kian memprihatinkan. Krisis mentalitas, moral dan
karakter pada saat ini merupakan bagian dari krisis multidimensional yang dihadapi.
Penanaman akan nilai-nilai moral di perguruan tinggi mengalami kemunduran, sehingga
untuk memiliki moral yang baik dan benar, seseorang tidak cukup sekedar melakukan
tindakan yang menurutnya sudah baik saja akan tetapi hendaknya setiap tindakan yang ia
lakukan tersebut disertai dengan keyakinan dan pemahaman akan kebaikan yang tertanam
dalam tindakan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan di bahas dalam


penulisan ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan nilai-nilai Pancasila?
2. Apa yang dimaksud dengan etika?
3. Apa pengertian dan ciri-ciri degradasi dari segi moral, sikap dan perilaku
Bangsa Indonesia?
4. Bagaimana bentuk-bentuk degradasi bangsa Indonesia dewasa ini?
5. Apa peran pendidikan pancasila dalam mencegah dan menanggulangi
degradasi Bangsa Indonesia terhadap nilai-nilai Pancasila?
6. Bagaimana usaha-usaha pemerintah dalam mencegah dan menanggulangi
degradasi bangsa Indonesia?

5
Tugas Paper Mata Kuliah Kewarganegaraan
2021
1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari rumusan masalah tersebut sebagai berikut ini :


1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan nilai-nilai Pancasila.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan etika.
3. Untuk mengetahui apa pengertian dan ciri-ciri degradasi dari segi moral, sikap
dan perilaku Bangsa Indonesia
4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk degradasi bangsa Indonesia.
5. Untuk mengetahui peran pendidikan pancasila dalam mencegah dan
menanggulangi degradasi Bangsa Indonesia terhadap nilai-nilai Pancasila.
6. Untuk mengetahui usaha-usaha pemerintah dalam mencegah dan
menanggulangi degradasi bangsa Indonesia.

6
II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Nilai
Nilai adalah anggapan seseorang terhadap sesuatu hal yang berkarakteristik
abstrak, namun hal tersebut menjadi pedoman bagi kehidupan dalam bermasyarakat.
Nilai erat kaitannya dengan tindakan sosial yang dilakukan oleh manusia kepada
lingkungan sekitar.

Dalam arti ini secara khusus nilai akan senantiasanya memberikan dampa
terhadap kehidupan yang dijalani oleh masyarakat. Oleh karenanya dalam memberikan
pendangan hidup serta menjaga keteraturan sosial masyarakat selalu memberikan lebel
nilai yang bebeda, antara satu dengan lainnya.

B. Pancasila Sebagai Sumber Nilai

Bagi bangsa Indonesia yang dijadikan sebagai sumber nilai dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah Pancasila. Hal ini berarti bahwa
seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara menggunakan Pancasila sebagai dasar
moral atau norma dan tolok ukur tentang baik buruk dan benar salahnya sikap, perbuatan
dan tingkah laku bangsa Indonesia.
Pancasila memuat nilai-nilai luhur untuk dapat menjadi dasar negara. Ada 3 nilai
yang terdapat dalam Pancasila:
a) Nilai dasar
asas-asas yang berasal dari nilai budaya bangsa Indonesia yang bersifat
abstrak dan umum, relatif tidak berubah namun maknanya selalu dapat
disesuaikan dengan perkembangan zaman. Artinya nilai dasar itu bisa terus
menerus ditafsirkan ulang baik makna maupun implikasinya. Melalui
penafsiran ulang itulah akan didapat nilai baru yang lebih operasional sesuai
dengan tanntangan zaman. Adapun nilai dasar yang terkandung dalam
Pancasila adalah Ketuhanan, Kemanusian, Persatuan, Kerakyatan
(musyawarah- mufakat), dan keadilan.
b) Nilai instrumental
Penjabatan dari niali dasar yang berbentuk norma sosial dan norma
hukum. Seperti UUD 1945, Tap MPR, UU No. 40 tahun 1999 tentang PERS,
UU No. 2 tahun 1999 tentang partai politik, UU No. 39 tahun 1999 tentang
HAM, dll.

c) Nilai praksis
Nilai dasar atau instrumental masih hidup di tengah masyarakat berbangsa
dan bernegara. Contoh nilai praksis seperti saling menghormati, toleransi, kerja
sama, kerukunan, bergotong royong, menghargai, dll.

Nilai-nilai Pancasila itu merupakan nilai instrinsik yang kebenarannya dapat


dibuktikan secara obyektif, serta mengandung kebenaran yang universal. Nilai-nilai
Pancasila, merupakan kebenaran bagi bangsa Indonesia karena telah teruji dalam sejarah
dan dipersepsi sebagai nilai-nilai subyektif yang menjadisumber kekuatan dan pedoman
hidup seirama dengan proses adanya bangsa Indonesia yang dipengaruhi oleh dimensi
waktu dan ruang.
Nilai-nilai tersebut tampil sebagai norma dan moral kehidupan yang ditempa dan
dimatangkan oleh pengalaman sejarah bangsa Indonesia untuk membentuk dirinya
sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat dalam wadah negara kesatuan Republik
Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Nilai-nilai Pancasila itu
menjadi sumber inspirasi dan cita-cita untuk diwujudkan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Nilai-nilai Pancasila termasuk ke dalam nilai kerohanian, tetapi nilai kerohanian
yang mengakui pentingnya nilai material dan nilai vital secara seimbang (harmonis). Hal
ini dapat dibuktikan dengan susunan sila-sila dari Pancasila yang tersusun secara
sistematis-hirarki. Pancasila jika dikaji dari sudut pandang metafisika, berlandaskan pada
usaha-usaha untuk menemukan kebenaran mengenal alam semesta yang lebih
menekankan pemikiran murni.
C. Pengertian Etika

Etika merupakan cabang ilmu filsafat yang membahas masalah baik dan buruk.
Ranah pembahasannya meliputi kajian praksis dan refleksi filsafati atas moralitas secara
nornmatif. Kajian praksis menyentuh moralitas sebagai perbuatan sadar yang dilakukan
dan didasarkan pada norma-norma masyarakat yang mengatur perbuatan baik (susila)
atau buruk (asusila). Sedangkan refleksi filsafat tentang ajaran moral filsafat,
mengajarkan bagaimana moral tersebut dapat dijawab secara rasional dan bertanggung
jawab.

D. Pancasila Sebagai Sumber Etika

Aktualisasi Pancasila sebagai dasar etika, tercermin dalam sila-silanya, yaitu


sebagai berikut:

 Sila Pertama: menghormati setiap orang atau warga negara atas berbagai
kebebasannya dalam menganut agama dan kepercayaannya masing- masing,
serta menjadikan ajaran-ajarannya sebagai panutan untuk menuntun maupun
mengarahkan jalan hidupnya.

 Sila Kedua: menghormati setiap orang dan warga negara sebagai pribadi (persona)
"utuh sebagai manusia", manusia sebagai subjek pendukung, penyangga,
pengemban serta pengelola hak-hak dasar kodrati, merupakan suatu keutuhan
dengan eksistensi dirinya secara bermartabat.

 Sila Ketiga: bersikap dan bertindak adil dalam mengatasi segmentasi- segmentasi
atau primordialisme sempit dengan jiwa dan semangat "Bhincka Tunggal Ika",
yaitu bersatu dalam perbedaan dan berbeda dalam persatuan.

 Sila Keempat: kebebasan, kemerdekaan, kebersamaan, dimiliki dan


dikembangkan dengan dasar musyawarah untuk mencapai kemufakatan secara
jujur dan terbuka dalam menata berbagai aspek kehidupan.
 Sila Kelima: membina dan mengembangkan masyarakat yang berkeadilan
sosial yang mencakup kesamaan derajat (equality) dan pemerataan (equity) bagi
setiap orang atau setiap warga negara.

Sila-sila dalam Pancasila merupakan satu kesatuan integral dan integratif


menjadikan dirinya sebagai referensi kritik sosial kritis, komprehensif serta sekaligus
valuatif bagi pengembangan etika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa maupun
bemegara. Konsekuensi dan implikasinya ialah bahwa norma etis yang menceminkan
satu sila akan mendasari dan mengarahkan sila-sila lain.

E. Pengertian dan ciri-ciri degradasi dari segi moral, sikap dan perilaku Bangsa
Indonesia
Deg·ra·da·si /dégradasi/ n kemunduran, kemerosotan, penurunan, (tentang mutu,
moral, pangkat). Kata Moral berasal dari kata latin “mos” yang berarti kebiasaan. Moral
berasal dari Bahasa Latin yaitu Moralitas adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau
orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Manusia yang tidak memiliki
moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata
manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.
Ciri-ciri degradasi moral bangsa Indonesia terhadap nilai-nilai pancasila:
1. Banyaknya penyimpangan sosial yang terjadi yang di akibatkan oleh berbagai faktor
baik faktor onternal maupun eksternal.
2. Mudahnya budaya asing yang masuk sehingga memicu munculnya budaya – budaya
baru yang bertentangan dengan nilai – nilai yang ada dalam bangsa Indonesia pada
khususnya.
3. Semakin berkurangnya keefesienan dan kefektifan fungsi lembaga-lembaga social
masyarakat. Penerapan-penerapan norma dan sanksi yang kurang mengikat dari
lembaga sosial mengakibatkan para pemuda pada khusunya mengabaikan aturan-
aturan tersebut.
Bentuk-bentuk degradasi yang terjadi saat ini :
1. Meningkatnya kekerasan pada remaja
2. Penggunaan kata-kata yang memburuk
3. Meningkatnya penggunaan alkohol, narkoba dan seks bebas.
4. Kaburnya batasan moral baik-buruk.
F. Peran Pendidikan Pancasila dalam Mencegah dan Menanggulangi Degradasi Bangsa
Indonesia terhadap Nilai-Nilai Pancasila

Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian


dan kemampuan/keahlian dalam kesatuan organis harmonis dinamis, didalam dan diluar
sekolah dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu pengembangan pendidikan haruslah
berorientasi kepada dua tujuan, yakni untuk pembinaan moral dan intelektual. Moral tanpa
intelektual akan tidak berdaya. Intelektual tanpa moral akan berbahaya, karena seseorang
dapat menggunakan kepandaiannya itu untuk kepentingannya sendiri dan merugikan orang
lain. Selain itu pendidikan juga suatu proses secara sadar dan terencana untuk membelajarkan
peserta didik dan masyarakat dalam rangka membangun watak dan peradapan manusia yang
bermartabat.
Di dalam suatu kehidupan perlu adanya suatu dasar yang digunakan untuk bertumpu
atau digunakan untuk berpedoman. Seperi salah satunya di Indonesia, masyarakat Indonesia
mempunyai dasar yakni Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila memiliki arti
yang sangat mendalam baik itu secara historis maupun pengalamannya dalam bermasyarakat.
Nilai-nilai ini bagi Indonesia merupakan landasan atau dasar, cita-cita dalam melakukan
sesuatu juga sebagai motivasi dalam perbuatannya, baik dalam kehidupan sehari-hari dalam
masyarakat maupun dalam kehidupan kenegaraan. Pancasila sebagai sumber dasar filsafah
serta ideologi Bangsa dan Negara Indonesia tidak terbentuk serta merta dan mendadak serta
diciptakan oleh seseorang begitu saja berdasarkan pertimbangan dan pemikirannya sendiri
seperti yang terjadi pada ideologi lain yang ada di Negara lain didunia.
Pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan cara berpikir dan perilaku yang
membantu individu untuk hidup dan bekerja sama sebagai keluarga, masyarakat, dan
bernegara dan membantu mereka untuk membuat keputusan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Dengan kata lain pendidikan karakter mengajarkan bangsa ini,
pemuda negeri ini, untuk berpikir cerdas sehingga mampu mengatasi berbagai macam
masalah baru yang ada, meningkatkan kemampuan untuk berbaur dengan bangsa lain dengan
tetap mempertahankan identitas dan budaya bangsanya.
Moral atau dalam kata lain disebut kesusilaan adalah keseluruhan norma yang
mengatur tingkah laku manusia di masyarakat untuk melaksanakan perbuatan-perbuatan yang
baik dan benar. Jadi pendidikan moral ditujukan untuk memagari manusia dari melakukan
perbuatan yang buruk yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada baik itu dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Perpaduan atau kombinasi antara pendidikan moral dan pendidikan karakter yang
berbasiskan nilai-nilai luhur  Pancasila akan berdampak sangat positif terhadap pembentukan
karakter dan moral generasi muda bangsa Indonesia. Dua jenis metode pendidikan tersebut
akan saling bekerja sama, melebur menjadi satu, karena pada dasarnya keduanya dirancang
untuk menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila kepada generasi muda. Pendidikan moral dan
karakter selanjutnya harus diintregasikan atau dimasukkan ke dalam Sistem Pendidikan
Nasional karena akan lebih mudah untuk diawasi kualitasnya oleh Pemerintah. Selanjutnya
harus dibuat satu mata pelajaran khusus yang materinya adalah tentang bagaimana
meningkatakan pemahaman siswa terhadap Pancasila dan makna atau nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya untuk kemudian dilatih bagaimana cara pengaplikasiaannya di
kehidupan nyata; ini merupakan kegiatan praktek yang harus dilakukan siswa atau peserta
didik.  Kegiatannya pun bisa dimodifikasi sedemikian rupa oleh guru atau pendidik
contohnya kerja bakti bersama masyarakat desa, games atau permainan unik sehingga peserta
didik dapat mengerti pesan-pesan moral apa yang didapat dari kegiatan tersebut.

G. Usaha-usaha Pemerintah dalam Mencegah dan Menanggulangi Degradasi Bangsa


Indonesia
1. Hankamnas melalui pembinaan nilai-nilai Pancasila terhadap pelaku anarkis sehingga
selain terdapat efek jera juga terdapat efek moral bagi pelaku sikap anarkis.
2. Mengoptimalkan media komunikasi dan informasi (dalam hal ini pers) menjadi fasilitas
yang mendukung penanaman nilai Pancasila melalui siaran yang edukatif, sesuai dengan
tujuannya dalam UU Pers Pasal 3 UU No. 40 Tahun 1999 yang berbunyi Pers Nasional
mempunya fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial.
3. Pendidikan yang lebih menekankan kepada bimbingan dan pembinaan perilaku konstruktif,
mandiri dan kreatif menjadi faktor penting, karena melatih integritas mental dan moral
remaja menuju terbentuknya pribadi yang memiliki daya ketahanan pribadi dan sosial
dalam menghadapi benturan-benturan nilai-niai (clash of value) yang berlaku dalam
lingkungan remaja itu sendiri berikut lingkungan sosialnya.
KESIMPULAN
Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia, menjadi dasar pedoman dalam
segala pelaksanaan dan penyelenggaraan negara Indonesia termasuk peraturan perundang-
undangan. Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalam Pancasila menjadi tolak ukur
bagi bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan bernegara. Kemunduran atau bahkan
kehancuran moral inipun kini kian terasa hampir menyeluruh diberbagai bidang dan aspek
didalam tantananan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak dapat dipungkiri lagi
kehancuran moralitas sudah semua kalangan anak bangsa, baik itu para penyelenggara
pemerintahan, penegak hukum, instansi-instansi maupun masyarakat awam bahkan anak
kecil sekalipun saat ini mereka mengalami suatu degradasi moral yang kian berkembang. 
Mentalitas Krisis, moral dan karakter pada saat ini merupakan bagian dari krisis
multidimensi yang dihadapi. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan nilai-nilai
Pancasila. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan etika. Untuk mengetahui usaha-
usaha pemerintah dalam mencegah dan menanggulangi degradasi bangsa Indonesia. 
Nilai adalah seseorang terhadap sesuatu yang berkarakteristik abstrak, namun hal
tersebut menjadi pedoman bagi kehidupan dalam masyarakat. Nilai erat dengan tindakan
sosial yang dilakukan oleh manusia pada lingkungan sekitar. Dalam arti ini secara khusus
nilai akan selalu memberikan pengaruh terhadap kehidupan yang dijalani oleh
masyarakat. Bagi bangsa Indonesia yang dijadikan sebagai sumber nilai dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah Pancasila. Pancasila memuat nilai-nilai
luhur untuk dapat menjadi dasar negara. 
Ada 3 nilai yang terkandung dalam pancasila : Melalui penerapan ulang itulah yang
akan didapat nilai baru yang lebih operasional sesuai dengan tanntangan zaman. Adapun
nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila adalah Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan, dan keadilan. Penjabatan dari niali dasar yang berbentuk norma sosial dan
norma hukum. Nilai dasar atau instrumental masih hidup di tengah masyarakat berbangsa
dan bernegara. Contoh nilai praksis seperti saling menghormati, toleransi, kerja sama,
kerukunan, bergotong royong, menghargai, dll. Nilai-nilai Pancasila itu merupakan nilai
instrinsik yang kebenarannya dapat dibuktikan secara obyektif, serta mengandung
kebenaran yang universal. Nilai-nilai tersebut tampil sebagai norma dan kehidupan moral
yang ditempa dan dimatangkan oleh pengalaman sejarah bangsa Indonesia untuk
membentuk dirinya sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat dalam wadah negara kesatuan
Republik Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Nilai-nilai Pancasila
termasuk dalam nilai kerohanian , tetapi nilai kerohanian yang mengakui pentingnya nilai
materi dan nilai vital secara seimbang (harmonis). Etika merupakan cabang ilmu filsafat
yang membahas masalah baik dan buruk. Sila-sila dalam Pancasila merupakan satu
kesatuan integral dan integratif menjadikan dirinya sebagai referensi kritik sosial kritis,
komprehensif serta sekaligus valuatif bagi pengembangan etika dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa maupun bemegara. dan memastikan bahwa norma etis yang
menceminkan satu sila akan mengarahkan dan mengarahkan sila lain. 
Moral berasal dari Bahasa Latin yaitu Moralitas adalah istilah manusia menyebut ke
manusia atau orang lain dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Sehingga moral adalah
hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Banyaknya penyimpangan sosial eksternal
yang terjadi yang diakibatkan oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal. 
Penerapan-penerapan norma dan sanksi yang kurang mengikat dari lembaga sosial
akan mengakibatkan para pemuda menerapkan aturan-aturan tersebut. Moral tanpa
intelektual tidak akan berdaya. Selain itu pendidikan juga suatu proses secara sadar dan
terencana untuk membelajarkan peserta didik dan masyarakat dalam rangka membangun
watak dan peradapan manusia yang bermartabat. Di dalam suatu kehidupan perlu adanya
suatu dasar yang digunakan untuk bertumpu atau digunakan untuk berpedoman. 
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila memiliki arti yang sangat mendalam
baik itu secara historis maupun pengalamannya dalam bermasyarakat. Pendidikan karakter
mengajarkan cara berpikir dan perilaku yang membantu individu untuk hidup dan bekerja
sama sebagai keluarga, masyarakat, dan bernegara dan membantu mereka untuk membuat
keputusan yang dapat dipermudah. Moral atau dalam kata lain disebut kesusilaan adalah
keseluruhan norma yang mengatur tingkah laku manusia di masyarakat untuk
melaksanakan perbuatan yang baik dan benar. Perpaduan atau kombinasi antara pendidikan
moral dan pendidikan karakter yang berbasiskan nilai-nilai luhur Pancasila akan
berdampak sangat positif terhadap pembentukan karakter dan moral generasi muda bangsa
Indonesia. 
Mengoptimalkan media komunikasi dan informasi menjadi fasilitas yang
mendukung penanaman nilai melalui siaran yang edukatif, sesuai dengan tujuan dalam UU
Pers Pasal 3 UU No. 40 Tahun 1999 yang berbunyi Pers Nasional mempunya fungsi
sebagai media informasi, pendidikan , hiburan, dan kontrol sosial.
III. KESIMPULAN

Etika adalah lImu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk
manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Dalam Pancasila
terkandung pula prinsip bahwa nilai ketuhanan, kemanusiaan, dan persatuan
tersebut diaktualisasikan dengan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat melalui
prinsip musyawarah mufakat. Pembangunan nasional dalam segala bidang yang
telah dilaksanakan selama ini memang mengalami berbagai kemajuan. Namun,
di tengah-tengah kemajuan tersebut terdapat dampak negatif, yaitu terjadinya
pergeseran terhadap nilai-nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pancasila dan etika adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena
merupakan suatu sistem yang membentuk satu kesatuan yang utuh, saling
berkaitan satu dengan yang lain yang dijadikan pedoman dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Implementasi Pancasila sebagai sistem
etika dapat terwujud apabila pemerintah dan masyarakat dapat menerapkan nilai-
nilai yang ada dalam Pancasila dengan mengedepankan prinsip keseimbangan
antara hak dan kewajiban.
DAFTAR PUSTAKA

Lemhanas. (2013). Aktualisasi Semangat Kebangkitan Nasional Guna


Memantapkan Wawasan Kebangsaan Lintas Generasi dalam Rangka
Ketahanan Nasional. Jurnal Kajian Lemhannas RI, Edisi 15, hal : 30-40.

Lemhanas. (2012). Memperkokoh Nilai-Nilai Pancasila di Seluruh Komponen


Bangsa untuk Memantapkan Semangat Kebanngsaan dan Jiwa
Nasionalisme KeIndonesiaan dalam Rangka Menangkal Ideologi
Radikalisme Global. Jurnal Kajian Lemhannas RI, Edisi 14, hal :97121.

Mahpudz, Asep. (2006). Pendidikan Nilai Moral Dalam Dimensi Pendidikan


Kewarganegaraan (Menyambut 70 Tahun Prof. Drs. H.A Kosassih
Djahiri). Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). UPI
Bandung : FPIPS.

Sapriya. (2012, April). Memperkokoh Posisi Pendidikan Kewarganegaraan


Sebagai Disiplin Ilmu Terintegrasi. Disampaikan dalam Pidato
Pengukuhan sebagai Guru Besar/Profesor dalam Bidang Pendidikan
Kewarganegaraan pada FPIPS 26 April 2012. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai